Langsung ke konten utama

Menggarap Tubuh Sepupuku Yang Cantik


Sudah beberapa bulan ini adik sepupuku tinggal dirumahku karena ia baru saja lulus sekolah dan berniat melanjutkan kuliahnya. Rumahnya yang cukup jauh dipinggiran membuatnya memilih untuk tinggal bersamaku karena lokasinya yang cukup dekat dengan kampusnya. Rumah yang cukup besar ini adalah warisan kedua orangtuaku dan aku saat ini bekerja disebuah perusahaan asing yang cukup ternama. selama ini aku hanya tinggal sendirian disana karena aku belum berkeluarga sedangkan kedua saudaraku sudah pindah menempati rumah baru mereka bersama keluarganya.

Ia adalah adik sepupu tepatnya Anak dari tanteku, kira-kira sudah ikut denganku sejak beberapa bulan yang lalu. Dia baru saja masuk kuliah dan masih terlihat cukup polos. Pada pagi yang indah dan cerah itu aku merasa tubuhku terasa segar sekali dan seperti biasanya aku menyempatkan diri untuk membaca cerita dewasa dismartphoneku. Setelah itu aku pun bergegas kekamar mandi untuk mandi dan berganti pakaian didalam kamar. Setelah semuanya siap aku pun berjalan kedepan untuk memakai sepatu dan bersiap siap pergi berangkat kerja. 


Ketika aku sedang lewat depan kamar Finny adik sepupuku. Ketika itu kulihat pintu kamar Finny sedikit terbuka, ketika itu tiba-tiba timbul keinginan di benakku untuk mengintip Finny. Dengan perasaan berdebar lalu aku berjalan mendekat kearah pintu dan dari sela pintu itu kulihat Finny masih tertidur pulas.

Finny yang masih tertidur pulas saat itu hanya mengenakan daster berwarna pink yang berbahan tipis dan sexy. Sungguh benar-benar cantik sekali dia, batinku sembari menatap wajahnya yang putih bersih. Pelan-pelan, aku Masuk ke dalam kamar sambil melangkah sangat pelan, dan sebelumnya sepatuku telah kubuka terlebih dahulu agar tidak terdengar suara langkah kakiku karena sepatu.

Setelah masuk didlam kamar Finny, kupandangi wajah cantik dan juga seluruh tubuhnya yang saat itu tertidur dengan posisi terlentang. Saat aku sedang asik meandanginya tiba-tiba Finny menggeliat kesamping kiri, kaki kanannya agak menekuk hingga celana dalamnya terlihat jelas olehku. Dengan seksama sambil menahan nafas ku pandangi seluruh sudut celana dalam Finny.

Garis Kemaluannya membayang jelas dibalik celana dalam yang tipis itu, biraku tiba-tiba memanas. Secara pelan tapi pasti Penisku-pun mulai tegang tegak berdiri, hingga celana kerja ku terasa sesak. Ditambah lagi aku melihat, dari pinggiran celana dalam Finny, saat itu kuperhatikan rambut kemaluanyanya sedikit keluar dari celana dalamnya yang mini dan tipis itu.

Entah setan apa yag merasukiku, dengan spontan secara perlahan aku meraba pahanya yang mulus sekali. Ditengah asiknya aku yang sedang meraba pahanya, tiba-tiba Finny terbangun, dan dia kaget melihat aku berada dikamarya,

“Hah !! Abang lagi ngapain dikamar Finny ? ” tanyanya bingung.

Lalu dengan sedikit gugup aku menarik tanganku dari paha Finny

“ Eeee… Abang, Cuma mau ngebangunin …kamu kog Nggak ntar kamu kesiangan ketempat kerja. Kataku gugup.
“ Oh begitu ya Bang… makasih ya Bang udah bangunin Finny ”, ucap Finny sembari duduk dipinggiran tempat tidur.
“ Iya Finny, yaudah buruan bangun terus berangkat kerja gih !! ”, kataku sembari keluar dari kamar Finny dengan jantung masih berdetak cepat.

Setelah keluar dari kamar Finny, aku menuju ruang makan lalu aku menyeduh secangkir kopi. Saat itu pikiranku m asih melayang karenamembayangkan hal yang kulakukan pada Finny tadi. Ditengah fantasiku yang sedang asik, tiba-tiba,

“ Bang… kog Abang senyum-senyum sendiri sih ”, tanya Finny dengan tiba-tiba dan melintas didepanku.
“ Ah… nggak papa kog Finn ”, jawab singkatku pada Finny.
“ Kirain kenpa bang, hhe… Oh iya Abang mau aku masakin buat sarapan nggak ??? tanya Finny padaku.

“ Nggak usah Finn, Abang soalnya sebentar lagi berangkat kerja Finn ”, kataku sembari melirik Finny yang sedang membuat jus jambu kesukaannya.

“ Oh gitu ya Bang, yaudah deh ”, jawabnya singkat. Selalu gelas nya diletakkan diseberang posisiku duduk.

Lalu ia bergegas kekamar mandi. Seketika timbul fikiran kotor diotakku, didalam bungkus marlboro aku masih kusimpan 1 butir inex sisa semalam. Inex itu aku remas sampai hancur lalu kumasukan ke dalam Jus Finny tadi, setelah itu aku aduk sampai larut didalam jus itu. Setelah itu aku berjinjit ke dalam gudang di samping kamar mandi.

Didalam ruang gelap dan berdebu itu terdapat lubang yang cukup untuk aku mengintip Finny yang sedang mandi. Dari sela-sela lubang kulihat Finny tengah membasahi tubuhnya, posisinya membelakangi lubang intipku, jadi aku hanya melihat pufinng dan bongkahan montok pantatnya. Mataku tak berkedip saat tubuh putih nan montok itu menghadap lubang intipku.

Sembari mengintip Finny, aku menahan nafasku yang mulai memburu, lalu Penisku mulai ku pegang dan kukocok. Kulihat Kemaluannya yang ditumbuhi dengan bulu halus yang lebat namun rapih. Dalam batinku berkata apapun caranya aku harus bisa menikmati Kemaluan Finny ini. Tak terasa Finny aku mengintip Finny sudah setengah jam.

Sementara itu aku hanya puas secara mata saja tanpa bisa menyentuhnya. Setelah itu Finny-pun selesai mandi, dan mulai mengambil handuknya. Sementara Finny mengeringkan tubuhnya dengan handuk, aku segera bergegas keluar dari gudang dan kembali duduk di ruang makan. Tak lama setelah itu, Finny-pun melintas dan aku melirik tubuhnya yang hanya terlilit handuk saja.

Sembari melirik akupun berbasa-basi pada Finny,

“Finn… Jam segini udah mendung aja nih, kayaknya hari ini bakal turun hujan lagi deh. kataku.
“ Iya nih Bang. Oh iya Bang nanti aku ikut motor abang sampai halte depan ya Bang. pinta Finny padaku.
“ Okey Finn jawabku singkat.

Kemudian Finny segera masuk kedalam kamarnya, tidak lama kemudian Finny-pun sudah keluar dengan seragamnya,

“ Wah… kamu terlihat cantik sekali Ya Finn kalau kamu pakai seragam itu”, pujiku kepda Finny.
“ Ah Abang bisa aja Deh, hhe… balas Finny malu-malu sembari mengambil gelas Jusnya yang tadi sudah bercampur dengan Inex.

Tanpa ragu Finny-pun meminumnya sampai habis tanpa ada rasa curiga sedikitpuun.

“ Kena lu sama Gue ” ucap dalam hatiku.
“ Ayo Finn berangkat, nanti keburu hujan lagi ”, ajakku.

Setelah aku mengunFinn pintu rumah, aku segera starter motorku, Finny-pun lalu duduk membonceng dengan memegang pundakku. Saat itu kira-kira kami baru berjalan selama 10 menit, tiba-tiba dia menegeluh sambil menyandarkan kepalanya di pufinngku,

“ Aduh Bang, kok kepala Finny pusing gini ya Bang ”, keluh Finny. Saat itu juga, aku segera mengentikan motorku,

“ Wah… kog tiba-tiba kamu pusing, yauda kamu Abang antar pulang aja yah ??? ucapku pura-pura perduli kepada Finny.

Ketika itu Finny tampak gelisah, dan bibirnya yang sensual tampak mulai digigit-gigit sengan pelan,

“ Nggk tau nih Bang, yaudah Finny anteri pulang aja deh Bang ”, jawabnya.

Dengan cepat, kuputar motorku kembali menuju ke arah rumah. Sesampainya dirumah ketika di akan turun dari motor, dia sudah tampak lemas tak berdaya layaknya orang sedang On. Tanpa banyak tanya, Finny segera ku papah masuk kedalam kamarnya dan kurebahkan dia di tempat tidur sementara aku duduk dipinggiran ranjangnya.

“ Aduhh Bang… ucap-nya pelan.
“ya sudah kamu berbaring aja sebentar nanti juga hilang koq pusingnya. ujarku

Setelah itu tiba-tiba matanya menatapku sayu, sembari dia terus menggigit-gigit bibirnya. Saat itu kedua kakinya masih menggantung di bawah kasur, jadi posisi-nya Finny mengangkang. Karena Posisi Finny seperti itu maka celana dalam Finny saat itu terlihat jelas di mataku. Nampak begitu jelas Kemaluannya yang menggembung dari balik celana dalamnya itu.

Karena adik sepupuku yang polos dan cantik ini sudah terkena pengaruh inex yang ku berikan tadi, maka aku memberanikan diri untuk mencoba melepas celanaku dihadapannya.

“ Bang… Abang mau ngapain melepas celana ? ” ucapnya dengan setengah sadar karena pengaruh Inex tadi.
“gapapa finn.. kayaknya di dalam celana abang ada semutnya nih.. hehe ujarku beralasan.

Lalu setelah celana dan celana dalamku terlepas, nampaklah batang Penisku yang sudah tegak dan besar maksimal itu. Lalu tangan kiriku yang sedang memegang Penis, lalu kuarahkan kepada Finny,

“ Bang… badan Finny panas dingin Bang ”, ucapnya berbisik.

Ketika itu aku hanya tersenyum, tangan kananku kemudian meraih tangan Finny, lalu tangan kirinya Finny kuarahkan ke Penisku hingga dia menggenggam batang Penisku. Semula Finny hanya menggenggam Penisku saja tapi kemudian dia mulai mengelus dan mengocok-kocok Penisku yang sudah tegak menantang itu.

“ Ouwhhh… terus Finny… yahh… terus Finny sayang… kataku sedikit berbisik.

Lalu tanganku langsung melucuti pakaian kerjanya hingga pakaian atasnya terbuka semua termasuk Bra Finny yang berenda itu. Alamakkk… seksi sekali Finny ini, gumamku pelan. Payudara Finny yang membusung dengan puting yang mengeras mancung, nafas Finny yangsemakin memburu deras-pun mengiringinya.


“ Ouhhhh… Bang… Aghhhh…. ”, gumamnya sambil terus mengelus dan mengocok batang Penisku yang besar dan keras.

Seluruh sudut batang Penisku di dielus dan di reBangnya lembut, termasuk sekeliling biji pelerku dan bulu-bulu jembutnya. Perlahan-lahan kudekatkan wajah ku ke payudaranya yang membusung. Lalu kukecup ringan payudaranya,

“ Ahhhh… Ughhh…. Bang… geliii bang… Sss… Ahhh…” desah Finny lirih.

Finny mendesah disaat mulutku mengulum putingnya dengan penuh gairah. Lalu mulai kujamah seluruh permukaan payudara Finny yang besar, montok dan putih itu. sembari terusku hisap di payudaranya, sesekali kutarik pelan pake gigi. Tanganku bergerak cepat melepaskan rok mini kerjanya, dan celana dalam-nya yang mini serta tipis itu.

Hal itu membuat lutut Finny dirapatkan, karena menahan gerakan tanganku yang menarik lepas celana dalamnya. Ketika sudah berada di atas lututnya,

“ Kenapa Finny sayang ? ” tanyaku.

Saat itu dia tidak menjawab, melainkan hanya menatapku dengan mata sayu-nya, Kemudian dia membuka lebar-lebar kakinya, hingga celana dalamnya bisa kulucuti dengan mudahnya. Begitu celana dalamnya kulucuti segera kulihat Kemaluannya yang merangsang dihiasi bulu jembut yang Masih jarang namun terlihat ditata dengan rapih.

“ Indah sekali Kemaluanmu ini Finn. kataku berbisik di telinga kanannya.

Tanpa menjawab, Finny hanya memejamkan mata dan berkedip mendengar kata-kataku itu. Lalu tangannya yang tengah mengelus-ngelus batang Penisku, segera ku angkat dan kulepas dari batang Penisku. Lalu tangannya ku angkat dan kutaruh disamping kepalanya. Saat itu dia terlihat pasrah saat kubuka pahanya lebar-lebar. Wow, belahan Kemaluannya sunguh membuatku semakin terangsang saja.

“ Finn, sebenarnya sudah lama sekali Abang ingin berstubuh sama kamu”, ucapku tegas. Dengan cepat kudekatkan kepalaku ke permukaan Kemaluannya, lalu dengan mantap kujilat permukaan liang Kemaluannya,

“Sruppp… Sruppp…”enak dan harum sekali kemaluan Finny ini,

“ Sss… Ahhh…. Bang… Ouwhh… terus bang… Aghhh…”, desah Finny seirama gerakan lidahku yang nakal menjilati liang kenikmatannya.

Ketika itu tangan Finny menjambak rambutku saat lidahku mulai kutusukan dalam Kemaluannya itu, “ Ouwhhh… Bang… Aghhh…”, desah nikmatnya.

Dengan semangat kujilati terus Kemaluannya hingga basah, selang 10 menit kemudian kuhentikan gerakan ku menjilati Kemaluannya itu. Keringat dan desahan nafas Finny seakan berpacu, lalu ku arahkan batang Penisku ke lubang Kemaluan Finny. Lalu sesaat kusapu Kemaluannya dengan lidahku,

“ Aghhh…. geli sekali Bang… Ughhh….”, desahnya pelan.
“ Ada pa Finny sayang ?”, tanyaku menghentikan gerakan Penisku di bibir Kemaluannya.
“ A…aa… aku masih perawan Bang. Aku takut ”, ucap Finny lirih.

“ Udah kamu jangan takut, nanti Abang akan bertfinnyg jawab bila sampai terjadi apa-apa pada Finny ”, kataku gombal menenangkan Finny.

Sebenaranya dalam benakku bersorak ( mantap cuy, gue dapet perawan ),

“ Makasih ya Bang, pelan-pelan Bang yah masukin titit abang ke Kemaluan aku ”, pinta nya padaku.
“ Iya Finny sayang”, jawabku singkat.

Sembari mengarahkan kepala Penisku yang bulat besar ke lubang Kemaluannya, dengan perlahan kudorong Penisku. Sedikit demi sedikit, walaupun agak susah karena kemaluan masih perawan dan sempit sekali aku terus mencoba tanpa mengenal lelah,

“ Aouw… sa.. sakit Bang… Aghhh…Auow… pelan Bang”, ucap Finny sembari mencengkram sprey tempat tidur dan sedikit menutup bukaan pahanya.

“ Aghhh… Tahan dulu ya Finny sayang” rayuku menenangkanya.Setelah bersusah payah, pada akhirnya, Zlebbbbbbbbbbb….. akhirnya batang Penisku amblas juga Masuk kedalam Kemaluannya Finny,

“ Aowwwwwww… sakitttt… saaakit sekalliiii Bang… Huuu… huu… hu… ”, kata Finny sambil menggigit bibirnya.

Ketika itu kudiamkan batang Penisku sejenak didalam Kemaluannya, ughhh… kuat sekali jepitan Kemaluan Finny, batinku. Lalu beberapa saat kemudian segera ku ayun perlahan Penisku maju mundur didalam liang Kemaluan Finny,

“ Zlebb… Zlebb… Zlebb… ” , bunyi penisku yang sedang menyelami Kemaluan Finny.

Lama-kelamaan aku merasa mudah mengayun Penisku. Ketika itu Finny memejamkan mata seraya memeluk leherku erat. Dengan irama yang tetap santai ku ayun gerakan Penis ku maju mundur mencoblos Kemaluannya,

“ Aghhh… enak sekali Kemaluan kamu sayang… Oughhh… ”, bisikku penuh gairah di telinganya, sembari menjilati telinga Finny yang mungil itu.

“ Ssss… Aghhh… Bang… pelan Bang… aoww… Sss… ahhh” desah nikmat dan sakit menjadi satu.

Pada awalnya gerakan Finny kaku, namun lama-kelaman Finny mulai membalas goyangan pinggangku dengan goyangan sedikit memutar pinggul,

“ Enak Finny, Aghhhh… terus goyang sayang ”, pintaku.

Saat itu kulihat matanya sedikit meneteskan air mata, namun disisi lain mulutnya terbuka terengah-engah menikmati tusukan Penisku di Kemaluannya. Sesekali dia menggigit dada dan leherku.

“ Slebb… Sluppp… Plakkk… Plakkk… Plakkk… ”, bunyi gesekan Penis dengan Kemaluan semakin nyaring.

Dengan semangat, kurasakan tubuhku terbang melayang keenakan, lalu kupacu gerakan tusukan Penisku lebih cepat lagi. Saat itu Finny semakin mendesah dan terengah keenakan, aku tak peduli dengan suara pembantuku didapur yang tampaknya sudah pulang dari pasar. Rupanya pembantuku lewat pintu belakang, sehingga tidak melintasi pintu kamar Finny yang terbuka lebar. 


Dengan penuh gairah terus kupacu irama Penisku, sampai kumerasa kepala Penisku linu , geli bercampur enak sekali. Kaki Finny kini melingkar di pinggangku, hingga tusukan Penisku terasa semakin dalam. Tak terasa kami sudah berhubungan intim selama 15 menit, tidak lama setelah itu tubuh Finny-pun menegang dengan hebat, lalu,

“ Aghhhh…. Bang… enak Banng, a… aa… aku mau pipis Bang… aghhh…” mulutnya mulai meracau sembari menggigit dadaku.

Rupanya Finny telah mencapai puncaknya, Kemaluannya terasa sangat basah sekali hingga Penisku terasa licinnn saat menggelosor masuk ke Kemaluannya. Tubuhnya pun setelah itu lemas seperti tak bertulang. Dari sudut mataku sekilas kulihat Zaenab pembantuku dirumah sedang mengintip dari balik pintu kamar. Tidak kusangka rupanya dia tengah menonton aku yang lagi asik bersetubuh dengan Finny.

Namun saat itu aku berpura-pura tidak tau dan terus mengocok lubang Kemaluannya. Dari lubang Kemaluan Finny tampak menetes darah bercampur cairan lengket. Akirnya tercapai juga keinginaku, sungguh puas aku mendapatkan keperawan Finny, kataku dalam hati. Lalu kucabut batang Penisku yang Masih keras dari lubang Kemaluan Finny yang sudah tidak perawan lagi.

Sementara itu Finny terkulai lemas dan wajahnya Masih tampak tegang, dengan keringat yang membasahi sekujur tubuhnya. Hal itu membuat tubuh putihnya semakin terlihat menggairahkan saja. Batang Penisku yang mengkilat dikelilingi lendir kawin Finny, saat itu masih belum memuntahkan sperma juga, maka dari itu aku masih sangat bernafsu sekali,

“ Finny sayang… Abang belum keluar nih, sekarang kamu buka mulut donk sayang… perintahku.

Tanpa menjawab Finnypun lalau membuka mulutnya, lalu aku mengarahkan batang Penisku ke dalam mulutnya. Pada awalanya Finny mau muntah saat Penisku Masuk kemulutnya yang mungil itu. Namun kemudian dia mulai terbisa mengocok dan mengulum batangku.

“ Aghhh… enak Finn, sepong terus… Oughh… kamu mulai mahir deh, Ssss… Aghhh… desahku mulai merasa nikmat oleh kulumanya.

Secara teratur sepupuku yang cantik itu pun terus mengulum batangku dengan penuh nafsu dan sesekali menyedot kepala penisku hingga aku kelojotan. Rasanya sungguh luar biasa ketika lidahnya yang lembut dan basah menjilati kepala penisku hingga terasa begitu nikmat. Untuk menambah kenikmatan maka bagian belakang kepalanya kutahan dengan kedua tanganku agar tak bergerak ketika sedang kugenjot dengan begitu cepatnya.

“hmpmhh… ia menggumam dan sesekali terlihat ingin muntah namun aku terus menggenjot mulutnya sekuat tenagaku hingga batangku menyeruak hingga pangkal kerongkonganya.

Tak lama setelah itu kurasakakan batang penisku berdenyut dan,

“ Crottt… Crottt… Crottt… ”,

Akhirnya Penisku memuntahkan spermanya kedalam mulut Finny yang mungil itu, saking banyaknya spermaku yang keluar sampai-sampai mulutnya yang mungil itu tidak mampu menampung spermaku.

Walaupun mulutnya agak mungil namun hampir setengah spermaku tertelan olehnya. Setelah itu kamipun sama-sama terkulai lemas diatas ranjang. Karena kelelahan maka aku dan Finny tertidur pulas hingga siang hari.

Pada akhirnya kami sama-sama tidak berangkat keluar. Singkat cerita semenjak kejadian itu kamipun sering melakukan hubungan sex dirumah, dan tak jarang pembantuku Zaenab mengintip kami saat berhubungan intim. Sampai saat ini hubungan kami terus berlanjut dan Zaenab tidak pernah angkat bicara sedikitpun tentang persetubuhan kami dan sepertinya ia cukup tertarik untuk mencobanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4