Langsung ke konten utama

Permainan Terlarang Didalam Rumah


Siang itu udara memang terasa sejuk karena baru saja turun hujan deras sejak tadi pagi. Karena merasa lelah setelah pulang sekolah maka aku pun memtuskan untuk beristirahat diruang tengan bermain dengan sepupu kecilku yang namanya Faisal.

Sejak kecil aku memang dititipkan dirumah nenekku karena kedua orangtuaku merupakan pegawai yang sering mendapat tugas diluar kota dalam waktu yang lama. Kebetulan aku juga tinggal bersama pamanku dan istrinya yang bernama mbak Nella. Ia memang istri dari pamaku semestinya sih aku menyebutnya bibi tapi karena sudah kebiasaan dari kecil maka aku menyebutnya mbak. Sama seperti kedua orangtuaku ternyata suami mbak Nella atau pamanku juga sering bertugas keluar kota hingga mereka jarang bisa bertemu.

Saat itu umurku memang sudah mendekati 18 tahun namun karena pernah tinggal kelas maka aku jadi terlambat lulus sekolah dan tidak seperti teman temanku yang lain. Sekolahku letaknya tidak begitu jauh dari rumah hingga aku hanya tinggal berjalan kaki saja untuk pergi kesana.

Waktu itu pagi pagi sekali seperti biasanya nenekku sudah pergi kepasar dengan mengendarai sepedanya. Sudah pasti yang ada dirumah tinggal diriku bersama mbak Nella serta anaknya yang masih berumur 4 tahun. Aku tahu neneku tidak pernah sebentar jika sedang pergi kepasar karena ia sibuk berbelanja sambil melihat lihat suasana disana. 


Sejak dulu aku dan mbak Nella memang sangatlah dekat dan kami sering mengobrol tentang berbagai hal bahkan sampai masalah yang cukup rahasia. Tapi pada dasarnya aku memang tak berani macam macam terhadap dirinya namun kalau sekedar berpikir mesum sih tentu saja pernah. Hal ini wajar saja karena wajahnya memang cukup cantik dan badannya pun cukup berisi hingga terlihat begitu menggairahkan.

“Ma, mana susunya? ” celoteh Faisal menagih susu yg dijanjikan mamanya.
“Iya ini…tiap hari minum susu saja gak tau apa jika susu mahal” jawab mbak Nella sembari menyodorkan sebotol susu pada Faisal.

Memanglah Faisal tiap-tiap bangun tidur serta sebelumnya tidur senantiasa minta susu. Kebetulan pagi itu saya baru usai sarapan pagi serta muncul keisenganku untuk bercanda pada mbak Nella.

“Aku juga ingin susu donk mbak” kataku sembari menyodorkan gelas kepadanya.
“Ini kan susu buat anak2…lagian anda juga telah gede minta susu” balas mbak Nella.
“Emangnya jika telah gede gak bisa minum susu ya? ” tanyaku penasaran..
“Bukannya gak bisa, tapi ini kan susu buat anak2” tegasnya.
“Terus susu buat anak dewasa mana donk mbak? ” tanyaku coba memancing mbak Nella.
“Ini” jawabnya singkat sembari menunjuk buah dadanya yg lumayan montok itu.

Mendengar jawabnya jelas saja saya kaget, saya juga jadi malu karna tidak umumnya dia bercanda sampai segitunya.Sesungguhnya sich saya juga tau jika dia telah haus juga akan seks. Pikirkan saja sepanjang nyaris satu tahun tidak terkait tubuh dengan suaminya, siapa yang tahan. 

Kebetulan kamarku ada di lantai 2 pas diatas kamar mandi, serta lantai 2 cuma berlantaikan papan jadi saya seringkali iseng mengintip mbak Nella mandi dari lubang itu serta saya saksikan Mbak Nella begitu seringkali merangsang dianya di kamar mandi, umpamanya dengan meremas-remas toketnya sendiri serta mengelus-elus kemaluannya sendiri. Jadi dari itu saya ambil rangkuman bila dia seringkali terangsang.

“He…kog bengong jadi ingin minum susu gak? ” tanyanya membuyarkan lamunanku.
“Emangnya masih tetap keluar mbak ? kan Faisal telah 4 tahun” jawabku menetralkan kekagetanku.

“Ga tau entar anda cobalah sendiri saja deh…” jawabnya sembari melaluiku menuju kamar mandi lalu berbisik manja di telingaku,
“Pintu kamar mandinya gak mbak kunci ya.. ujarnya lagi.

Saat itu juga saya girang sekali, saya seringkali baca majalah porno serta kadang-kadang sempat juga lihat film porno di rumah rekanku. Saya seringkali berkhayal terkait tubuh dengan mbak Nella serta kelihatannya sebentar sekali lagi akan terwujud. Saya buka pintu kamar mandi perlahan-lahan serta kulihat mbak Nella tengah membelakangiku menggantung baju ganti yang juga akan dipakainya sesudah usai mandi. Dengan perlahan-lahan juga saya tutup pintu kamar mandi serta menguncinya tanpa ada nada.

Mbak Nella mulai buka baju tidurnya tanpa ada membalikkan badannya. Kelihatannya dia tidak sadar bila saya telah ada di dalam. Sesudah baju dilepaskan lalu tanganku menuju ke pengait BH-nya punya maksud menolong buka BH-nya. Dia kaget karna mendadak ada orang di belakangnya tetapi sesudah ketahui kalau yang di belakangnya yaitu diriku dia tersenyum serta membiarkan saya meneruskan aktiNellasku. Sesudah BH-nya terbuka, lalu kulemparkan BH-nya ke tong tempat baju kotor.

“Mbak, susunya bisa saya minum saat ini? ” tagihku padanya.

Dia cuma mengangguk serta lalu membalikkan tubuhnya. Terlihatlah olehku dua buah toket yang sampai kini belum juga sempat saya saksikan dengan segera. Terlebih dulu saya cuma mengintip. Lalu dia menyodorkan toketnya kepadaku serta secara cepat saya sambar dengan mulut serta lidahku. Dia cuma mendesis tidak terang. Lumayan lama saya mengisap serta menjilat ke-2 toketnya buat dia selalu menggelinjang sembari menjambak rambutku. Toketnya kanan kiri dengan bertukaran jadi korban keganasan mulut serta lidahku.

Mbak Nella lalu dengan perlahan-lahan buka kaosku serta tanpa ada kusadari kaosku telah lepas. Mungkin saja karna keasyikan nikmati toket kenyal punya mbak Nella. Sesaat tanganku yang kiri mulai meraba-raba perutnya sedang yang kanan meremas-remas toketnya samping kanan. Lidahku selalu mempermainkan putingnya samping kiri yang buat nafas Mbak Nella tidak teratur.

Tanganku samping kiri mulai nakal dengan menyelinapkan jari-jariku ke celana tidurnya yang belum juga di buka. Tangan Mbak Nella juga tidak ingin kalah, dia juga mulai mencari-cari suatu hal di selangkanganku serta sesudah menemukannya dia pijat dengan lembut. Kemaluanku yang rasakan ada rangsangan dari luar celana makin meronta minta keluar. Mbak Nella yang telah memiliki pengalaman lalu buka resleting celanaku serta lalu melorotkannya ke bawah dengan memakai kakinya karna dia tidak dapat membungkuk sebab toketnya saat ini masih tetap ada dalam kekuasaanku.

Demikian celana dalamku telah lepas, saat ini tangannya lebih nakal mulai mengocok perlahan-lahan batang kejantananku serta itu terang saja membuatku terbang tinggi, sebab baru kesempatan ini batang kejantananku dipegang oleh tangan seseorang wanita yang lembut. Desahan mbak Nella semakin jadi saat jilatanku turun ke perutnya serta bermain di sekitaran pusarnya serta lalu dengan sekali tarik celana tidurnya juga lepas serta saat ini di depanku berdiri seseorang wanita cuma dengan celana dalam krem yang bila di perhatikan lebih cermat dapat diliat transparan.

Jilatanku makin turun ke bawah menuju ke kemaluannya yang ditumbuhi bulu-bulu yang rapi tetapi karena telah basah tampak berantakan. Saya mulai menjilati liang kemaluannya dari luar CD-nya. Itu berniat kulakukan supaya dapat lebih merangsangnya. Serta nyatanya benar dia tidak sabar serta selekasnya turunkan CD-nya sendiri.

Saya cuma tersenyum melihat ketidaksabarannya itu serta jilatan kulanjutkan sekali lagi tapi tetaplah belum juga menyentuh lubang kenikmatannya itu yang buat dia blingsatan dengan menggerakkan pinggulnya ke kiri serta ke kanan yang mempunyai tujuan supaya jilatanku berlanjut ke liang kemaluannya. Tampak kemaluannya telah banjir, karena tidak sempat rasakan cairan dari wanita jadi jilatanku merambah ke liang kemaluannya. Rasa-rasanya asin tapi dapat buat nikmat.

Mbak Nella kembali mendesis keenakan,
“Sssthh…aaahhh…terus Rikooo…” desahnya.

Lidahku pun mulai bermain cepat. Selang beberapa saat badan Mbak Nella mengejang serta dibarengi dengan desahan panjang,

“Ooooohhhh…nikmat sekali Rikoooo…aahhh…kamu benar-benar hebat…. ” rancunya menemani dianya menjangkau klimaksnya. Lalu dia juga duduk di lantai kamar mandi dengan perlahan-lahan. Sesudah senang dengan kemaluannya, saya kembali pada atas serta berusaha untuk melumat bibirnya. Bibir yang dari barusan mendesis tidak karuan itu lalu melumat bibirku yang barusan hingga di depannya. Lama kami sama-sama melumat sembari tangan kananku memainkan puting susunya serta tangan yang satunya sekali lagi mencari lubang kewanitaannya serta menekan-nekan klitorisnya yang pasti saja buat lumatan bibirnya makin jadi.

Sembari berpagutan tangan mbak Nella kembali mencari batang yang barusan pernah dilepasnya karna kesenangan yang dia rasakan. Sesudah ketemu, lalu dia mulai mengocok kemaluanku yang sangatlah tegang serta jadi membesar sembari kadang-kadang menyeka sisi kepalanya yang telah keluarkan cairan bening kental.

Lalu dengan perlahan kudorong kepalanya ke belakang supaya dia rebah ke lantai kamar mandi. Sesudah dia rebah, Mbak Nella mendorong dadaku lembut yang buat saya terduduk serta dia lalu bangkit kembali. Saya terperanjat, kukira dia sudah sadar dengan siapa dia tengah bermain, tetapi dengan saat itu juga keterkejutanku hilang sebab dia lalu dengan sikap merangkak memegangi kelaminku serta lalu dia memasukkan batangku ke mulutnya.

Merasa sangat nikmat sebab Mbak Nella begitu pintar memainkan kemaluanku didalam mulutnya. Saya dapat rasakan lidahnya bermain dengan lincahnya. Saya juga rasakan kepala kemaluanku dipermainkan dengan lidahnya yang lincah itu. Sesudah bermain lama dibawah situ, mulutnya lalu merambah ke atas menciumi perut, lalu dadaku serta lalu kembali pada mulutku, tetapi karna dia barusan melepas mulutnya dari kemaluanku, saya berupaya menghindar dari lumatan bibirnya serta coba supaya dia tidak tersinggung dengan mencium pipinya serta lalu telinganya.

Tanganku lalu mengusap-usap selangkangannya serta terdengar dia berbisik kepadaku,
“Masukan saat ini yuk Riko, mbak telah gak tahan sekali lagi nih”

Lalu kurebahkan kembali badan mbak Nella di lantai kamar mandi. Kuguyur dia dengan segayung air serta satu gayung sekali lagi untuk disiramkan ke badan saya sendiri. Sesudah kami berdua basah, tangan kananku lalu meremas-remas toketnya sedang tangan kiriku memegang kejantananku menuju ke lubang sejuta kesenangan. Mbak Nella juga telah siap terima terjanganku dengan buka ke-2 kakinya supaya mempermudah batang kejantannanku masuk ke liang kewanitaannya.

Dengan perlahan-lahan tapi tentu saya berusaha untuk memasukkan kontolku yang dari barusan telah tegak ke kemaluannya. Tetapi karna telah lama dia tidak tersentuh lelaki, buat batangku agak sulit untuk menancapkannya. Sekian kali kudorongkan batangku, tetapi agak sulit untuk berhasil, serta sesudah sebagian tusukan, pada akhirnya kontolku masuk dengan berhasil ke liang kewanitaannya.

Cengkeraman liang kemaluannya benar-benar nikmat, karna waktu itu liang kemaluannya begitu sempit serta itu membuatku merem melek. Dengan pergerakan perlahan saya mulai menaik-turunkan pinggulku. Kulihat mbak Nella menggelinjang kesenangan hingga bola matanya hilang, serta dia juga meggerak-gerakkan pinggulnya ke kiri serta ke kanan dengan maksud supaya semuanya ruangan di liang kemaluannya terjejali dengan kemaluanku yang telah mulai memompa. Tiap-tiap pompaan buat dia mendesah tidak karuan. 


Sesudah sebagian menit, dia lalu memelukku dengan erat serta membalikkan badanku serta badannya. Saat ini dia telah ada di atasku. Gantian dia yang menaik-turunkan pinggulnya menguber kesenangan yang tidak ada tara. Disamping itu tanganku yang telah bebas kembali memainkan toketnya serta mengusap-usap punggungnya.

“Ooohhhh Rikoooo…. saya ingin keluuuaaarrr sayaaangg…” desahnya.

Mendengar desahannya yang demikian seksi membuatku makin terangsang serta saya mulai rasakan ada suatu hal tenaga dalam yang menginginkan di keluarkan serta semuanya kelihatannya telah terkumpul di kejantananku.

“Aku juga ingin keluar mbaaakk…aahhh…” desahku percepat pergerakan pinggulku dari bawah.
“Kamu tahan dahulu ya, agar mbak dahulu yg keluaarrr…” erangnya.

Aku tahu tujuannya, supaya saya tidak mengeluarkannya spermaku didalam memeknya, sebab dengan argumen apa pun saya tidak ingin sperma yang saya mengeluarkan ini jadi anak dari rahim bibiku sendiri. Saya berupaya untuk menahan, tidak lama kemudian merasa cengkeraman di kelaminku merasa kuat serta merasa hangat, badan Mbak Nella kembali mengejang

Bila saya tidak selekasnya mencabut kemaluanku dengan sedikit mendorong perut Mbak Nella, mungkin saja saya juga juga akan alami orgasme berbarengan dengan Mbak Nella. Untung saja saya sigap, tidak lama kemudian Mbak Nella terkulai lemas diatas badanku nikmati sisa-sisa kesenangan. Pahaku merasa hangat karna air maninya yang keluar dari liang kemaluan Mbak Nella.

Kupeluk badannya serta membalikkan badannya karna saya belum juga terpuaskan. Saya kembali merangsang Mbak Nella dengan jilatan di sekitaran selangkangannya. Sesudah sekitar 3 – 4 menit Mbak Nella kembali terangsang serta menyuruhku untuk memasukan sekali lagi batang kejantananku ke liang kewanitaannya. Tanpa ada ba-bi-bu sekali lagi, segera saya tancapkan kedalam kemaluannya.

Kesempatan ini lebih gampang karna kemaluan kami berdua memanglah sudah licin. Sesudah memompa sebagian menit, saya kembali rasakan gelombang kesenangan serta dengan selekasnya saya mencabutnya serta mengocok-ngocoknya dengan tangan sendiri.

Tetapi tidak diduga, Mbak Nella lalu menangkap kemaluanku serta menukar tanganku dengan tangannya serta lalu memasukkan kemaluanku kedalam mulutnya. Sungguh mengagumkan enaknya, terlebih permainan lidahnya membuatku tidak dapat bertahan lama serta pada akhirnya semuanya spermaku kukeluarkan di dalam kuluman mulutnya.

Dia seolah tidak ingin melepas kemaluanku yang tengah muntah serta dia menghisap habis semuanya muntahannya tanpa ada sisa.

Sesudah saya rasakan pelumas dari dalam badanku habis, batang kemaluanku juga perlahan kembali mengecil. Lihat hal tersebut, Mbak Nella lalu melepas batang kemaluanku, serta tersenyum kepadaku. Lalu dia berbisik,

“Riko terima kasih yah. mbak senang sekali karena sudah lama gak begituan dengan pamanmu. Nanti kalau ada waktu kamu mau kan puasin mbak lagi kayak tadi.. ujarnya sambil mengedipkan sebelah matanya padaku.

Dengan masih tetap terduduk di lantai saya mengangguk sembari tersenyum nakal pada Mbak Nella. Lalu kami juga menyempatkan diri untuk mandi bersama disana untuk membersihkan diri. kadang-kadang tanganku bergerak nakal menyentuh toketnya yang barusan pentilnya pernah mencuat.

Sesudah peristiwa pertama itu, kami juga seringkali mengerjakannya di hari Minggu atau hari-hari libur di mana kondisi tempat tinggal tengah sepi. Terkadang di kamar mandi, terkadang di kamarnya.

Tetapi sesudah hampir dua bulan melakuakkan hubungan gelap itu tiba tiba dia mendengar kalau suaminya yang diluar kota telah selingkuh hingga semakin jarang pulang kerumah. Ia merasa cukup sedih namun berusah tegar karena ada aku yang selalu menghibur dan memuaskan hasrat dalam dirinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4