Langsung ke konten utama

Aku Jadi Boneka Seks Ayahku 5


Seperti biasanya ayahku masih mengantar jemputku pergi kesekolah. Ia selalu menyempatkan dirinya untuk melakukan hal itu walaupun ia sedang sibuk bekerja diluar sana. Semua ini dilakukanya karena rasa sayangnya pada diriku selain itu ia juga ingin mengawasi semua aktivitasku diluar sekolah. Ia kuatir aku akan terjerumus dalam pergaulan yang kurang baik bersama teman temanku disekolah hingga begitu ketat mengawasiku.
hubungan tak wajar antara aku dan ayahku terus berlanjut dan tak seorang pun yang mengetahuinya. Aku merasa diriku sudah menjadi milik ayahku sepenuhnya karena ia tak mengijinkan aku dekat dengan laki laki manapun selain dirinya. Mungkin ia merasa tidak rela jika anak gadisnya akan direbut oleh laki laki lain sehingga ia tak dapat lagi bersenang senang dengan diriku seperti yang selama ini dilakukannya. 

Semakin lama sikap posesifnya semakin bertambah hingga ia melarangku untuk pergi main bersama teman temanku terutama teman laki laki. Namun belakangan ini aku mencoba mengabaikan peringatanya dan tetap bergaul dengan teman laki laki disekolah seperti biasanya. Hingga suatu hari ayahku melihatku sedang ngobrol berdua dengan salah satu teman sekolah laki laki didepan sekolah ketika aku sedang menunggu ayahku. 


Sepanjang perjalanan ayahku terus memarahiku karena telah melanggar aturannya agar tidak dekat dengan laki laki manapun. Sesampainya dirumah ayahku sepertinya masih menyimpan kekesalanya padaku hingga ia pun berniat memberikan sebuah hukuman untukku.

“karena kamu sudah melanggar larangan maka hari ini papa akan memberimu hukuman. Ujar ayahku

“tapi pa.. aku dan dia cuma teman biasa aja koq. dia itu teman sekalasku disekolah dan sering membantuku saat sedang belajar. Jawabku.

“ahh masa bodo. Pokoknya kamu harus ingat baik baik semua perkataan papa. Asal kamu tahu saja mereka itu baik padamu karena ingin memperolah sesuatu dari dirimu. Ujar ayahku.

Aku hanya bisa terdiam ketika ayahku terus memarahiku siang hari itu kemudian seperti biasa ia kembali pergi bekerja hingga aku hanya sendirian dirumah.

Malamnya setelah pulang kerja ayahku memanggilku untuk makan bersamanya tapi ketika aku hendak duduk didekat meja makan tiba tiba ia melarangku.

“siapa yang suruh kamu duduk disana. Ujar ayahku.
“biasa kan aku juga duduk disini pa.. jawabku.
“hari ini papa mau menghukummu jadi kamu harus patuh sama papa… paham !! bentak ayahku
“iya pa terus aku harus gimana sekarang. jawabku.

Ayahku berdiri lalu menyuruhku berlutut dihadapanya. Karena tak mau membuatnya marah maka aku menurutinya dan segera berlutut dilantai. Kemudian ia mengeluarkan sesuatu dari dalam tas berwarna hitam yang dibawanya.

Lalu ia memasangkan sebuah rantai kalung hewan peliharaan dileherku dan menyuruhku untuk bertingkah layaknya seekor anjing.

Aku tak bisa menolak kemauan ayahku karena menurutnya ini adalah hukuman yang diberikan untuku karena telah melanggar aturan yang dibuatnya.

"Nah selama dua hari ini kamu harus bertingkah layaknya seekor anjing saat berada dirumah. Ujarnya

"Ingat kamu harus menurut kalau tidak ayah akan memberikan hukuman yang lebih berat lagi nanti. Katanya.

"Iya paa mulai hari ini aku jadi seekor anjing.. Jawabku pelan

Kemudian membuka celananya dan menurunkan hingga kebawah lutut. Batangnya mulai berdiri dan mengacung tegak dihadapanku.

ia menyodorkan batangnya dan aku langsung meraihnya dengan tanganku lalu perlahan kukocok batang itu dan membuat ukuranny semakin membesar saja. Batang itu terasa keras sekali ditanganku bagaikan sepotong kayu yang begitu kokohnya. Kulanjutkan dengan memasukan batang itu pada mulutku dan aku mulai mengulumnya seperti sedang mengulum sebuah permen lolipop.

"Aahhh... Sshh... Iya terus lusi.. Kamu pintar sekali sayang... Ouh... Nikmat sekali... Ssh... 


Cukup lama aku memainkan batangnya dengan tangan maupun mulutku. Lidahku menari nari menyapu kepala penisnya dan memberikan sensasi yang luar biasa nikmat bagi dirinya. 

Tiba tiba ia menarik keluar batangnya lalu Ayahku jongkok didepanku dengan nafas yang terdengar turun naik itu ia berusaha melumat bibirku kami langsung bergumul dan saling mengecup. Bibir kami saling memagut disertai rabaan telapak tangan ke arah bagian-bagian vital tubuhku. aku pun meraba punggung ayahku dan ia membalasnya dengan meremasi buah dadaku yang masih tertutup gaun tidurku. Tak seperti biasanya kali ini remasan tangannya terasa begitu kasar namun anehnya aku merasa lebih bergairah diperlakukan seperti itu. 

"Sshh.. Ohhh terus pa.. Lakukan apapun yang papa suka. Eemhh.... 

Setelah puas mencumbuiku lalu ia mengambil sepiring makanan yang ada diatas meja dan meletakkannya dilantai.

Ayahku meletakan sebuah piring yang telah diisi makanan didalamnya lalu menyuruhku untuk makan seperti layaknya seekor anjing tanpa boleh menggunakan kedua tanganku.

“ayo cepat kamu habiskan makanannya.. Tapi ingat kami harus makan seperti seekor anjing. bentak ayahku.

“iya paa.. jawabku sambil mendekatkan wajahku pada piring berisi makanan tsb. tubuhku membungkuk kearah depan guna meraih makanan itu dengan mulutku.

Perlahan aku mulai memakan semua yang ada disana dan sambil duduk ayahku terus mengawasi diriku. Dalam posisi menungging dilantai aku berusah menghabiskan makanan itu sebisaku. Cukup sulit memang karena harus makan tanpa menggunakan kedua tanganku namun aku tetap melakukannya demi menyenangkan dirinya.

Ayahku lalu berdiri disampingku lalu menginjakan sebelah kakinya diatas punggungku sambil memegangi tali rantai yang membelenggu leherku sejak tadi.

Tanpa kusadari kini ayahku sudah berada dibelakangku dan kurasakan bagian bawah gaun tidurku disingkap olehnya. Selama ini aku memang tak diperbolehkan memakai pakaian dalam selama ada dirumah oleh ayahku sehingga ia dapat mengajakku bercinta kapanpun ia mau.

Aku menoleh kebelakang dan kulihat ayahku sedang mengarahkan batangnya kearah kemaluanku.

“ayo cepat habiskan makananmu !! Jangan sampai ada yang tersisa. Kamu harus jilati piring itu sampai bersih. bentak ayahku

Ketika aku sedang melahap makanan tsb kurasakan batangnya mulai ditekan hingga membelah liang kewanitaanku. Perlahan lahan kepala penisnya mulai merangsek masuk dan ia terus mendorongnya hingga hampir seluruh batangnya masuk kedalam.

Dalam posisi berlutut dibelakangku lalu ia mulai menggerakan pinggulnya dan batangya pun mulai keluar masuk dalam kemaluanku.

“ahh…. Sshhh… aku melenguh dan tak dapat berkonsentrasi melahap makananku karena liang kewanitaanku sedang digenjot oleh ayahku.

Semakin lama genjotannya semakin cepat saja dan tubuhku tersentak sentak dari arah belakang.

Aegghh... tiba tiba rambutku dijambak olehnya dengan kasar hingga aku terdengak.

“gimana lusi ? enak kan hukuman dari ayah.. ujarnya sambil menjambak rambutku.

“engh… iya paa enak banget… lusi suka hukuman kayak gini.. ouh…. Terusin pa…

Ayahku semakin kuat menggenjot tubuhku kali ini posisinya setengah berdiri sementara badanku masih menungging dengan bertumpu pada kedua lututku dilantai. Dalam posisi itu sodokan batangnya terasa lebih dalam lagi hingga membuatku merintih rintih dibuatnya.

Sambil terus menggenjot lalu ia menekan kepalaku kedepan hingga wajahku terbenam dalam piring berisi makanan yang sedang kumakan tadi.

“emmmhh…

“ayo cepat habiskan semua makananmu !! Dasar anjing betina!! bentaknya sambil terus membenamku wajahku disana.

Aku coba menuruti perintahnya dengan melahap makanan itu namun sodokan sodakan buas batang ayahku membuatku sulit untuk bisa menelan makanan yang sedang kumakan tsb.

Kini ayahku berdiri sambil menarik pinggangku keatas dan aku terpaksa menggunakan kedua tanganku untuk menumpu bagian depan badanku. Kedua kakiku terbuka lebar dan masih dalam posisi menungging sementara batangnya masih menancap dalam kemaluanku.

Tangan kekar ayahku memegang kuat pinggangku dan mulai menggenjotku lagi dari arah belakang. sodokan batangnya terasa begitu kuat dan bertenaga hingga membuat tubuhku berguncang hebat dan hampir kehilangan keseimbangannya.

Kedua telapak tangan dan kakiku masih menopang tubuhku dilantai dan dalam posisi menungging ia terus menghajar kemaluanku tanpa ampun.

Perlahan irama genjotannya semakin menurun dan akhirnya berhenti. Ia menarik rantai yang membelenggu leherku dan aku pun kembali mengikuti kemauanya. Kini tubuhku ditelungkupkan diatas meja maka dengan kedua tanganku ditarik kebelakang olehya. Bagian dada dan kepalaku menempel dimeja sedangkan kedua kakiku menapak dilantai.

Melihatku dengan posisi tak berdaya seperti itu membuat ayahku semakin bernafsu saja. Ia gerakan lagi pinggulnya untuk memompa liang kemaluanku dengan batangnya. Kedua tangannya yang kekar mencengkeram pergelangan tanganku dan ditariknya kearah belakang.

Plak plak..plak plak.. Plak.. Ia menggenjotku lagi dengan sekuat tenaganya. Aku merasa kagum dengan dirinya yang memiliki stamina luar biasa ketika sedang menyetubuhiku.

Hukuman kali ini memang terasa berbeda dari biasanya karena saat ini ayahku seperti sedang memberi sebuah pelajaran baru bagiku agar aku semakin patuh padannya.

Cukup lama ayahku menyetubuhiku dengan posisi itu. Tiba tiba ia menari keluar batangnya dari kemaluanku sambil menarik rantai yang membelengu leherku dengan cepat.

Aku sedikit tercekik dan berusaha mengikuti kemauanya. Kini aku terduduk dilantai didekat kaki meja dan ayahku mengocok batangnya dengan cepat tepat dihadapan wajahku. 


Aku menatapnya dengan wajah yang memelas tapi sebaliknya ia malah menatapku dengan wajah yang bringas.

Sepertinya ayahku sudah lama ingin menghukumku seperti ini karena bisa sekaligus mewujudkan fantasi seksual terpendam dalam dirinya.

Aahh.... Sshsss.. Papa mau keluar lus... Ayo cepat buka mulutmu yang lebar Sshh..

sambil terduduk lalu kubuka mulutku dan menjulurkan lidahku keluar seperti seekor anjing.

Ooh.. Sshh... Engh.... Tubuh ayahku sedikit bergetar sambil mengarahkan kepala penisnya pada mulutku. Crort.. Crott crot... Ayahku menumpahkan spermanya dilidahku yang sedang menjulur keluar dan akupun langsung menelannya hingga habis tak bersisa.

Merasa belum puas lalu ayahku memasukan batangnya yang sudah berlumuran sperma kedalam mulutku. Aku pun langsung mengulum batang itu dengan penuh nafsu dan menjilati kepala penisnya hingga bersih mengkilap.

Setelah selesai melayani ayahku lalu aku mencoba untuk berdiri tapi ayahku melarangku. 

“siapa yang suruh kamu berdiri. Kalau mau jalan kamu harus jalan seperti seekor anjing !! ujar ayahku 

“baik paa.. Jawabku

Kemudian akupun berjalan dilantai sepertinya layaknya seekor anjing dengan leherku yang masih terlilit rantai besi tsb. 

"Nah gitu baru bener.. Sekarang kamu boleh masuk kekamarmu dan merenungkan semua kesalahanmu hari ini. Ujar ayahku. 

"Ohh ya.. kamu tidak boleh melepaskan rantai yang ada dilehermu itu selama masa hukumanmu berakhir. Ujar ayahku. 

Ayahku menuntunku masuk kedalam kamar tidurku sambil memegangi tali rantainya. Malam Itu ayahku kembali menyetubuhiku hingga berkali kali dengan leherku yang masih terikat oleh rantai hewan tsb. Sensasi persetubuhan yang kami rasakan saat itu jauh berbeda dari biasanya dan terasa lebih mendebarkan. 

Selama dua hari berturut turut aku harus menjalani hukuman dari ayahku dan bertingkah seperti seekor anjing jika sedang didalam rumah. Sepertinya ayahku sangat menikmati permainan hukuman ini dan herannya aku pun merasakan hal yang sama. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4