Langsung ke konten utama

Pendekar Bocah Tua Cabul

By : Kucing Rumah

Dahulu kala ada seorang laki laki paruh baya yang sangat menguasai ilmu bela diri. Ia sangat senang berkelana untuk menambah kesaktiannya sekaligus mencari pengalaman baru. Dimasa itu kejahatan memang sangat merajalela sehingga banyak warga desa yang hidup dalam kecemasan. Penyerangan terhadap warga desa sudah lumrah terjadi pada masa kegelapan tsb dan tak satupun dari mereka yang bisa melawan para penjahat tsb karena selain jumlah mereka yang cukup banyak ternyata mereka juga memiliki berbagai ilmu kesaktian yang tak bisa dianggap remeh.

Suatu ketika ia melintasi sebuah desa yang porak poranda akibat diserang segerombolan perampok yang jumlahnya sangat banyak. Semua persediaan pangan dan harta benda yang dimiliki penduduk desa dirampas oleh mereka hingga menimbulkan kesengsaraan. Banyak penduduk desa yang menjadi korban sehingga menimbulkan kepanikan dimana mana. Laki laki yang bernama Rejo itu pun berusaha untuk melihat keadaan para penduduk disana. 

Suasana didesa itu sangat mencekam dan sunyi sekali karena sudah ditinggalkan oleh penduduk yang ingin menyelamatkan diri mereka. Setelah memeriksa keadaan maka laki laki itu pun berusaha mencari korban yang masih bisa diselamatkan olehnya. Ketika sedang berjalan tiba tiba ia mendengar suara tangisan anak kecil dari kejauhan.

“hmm kedengarannya ada suara anak kecil tuh. Tapi darimana ya asalnya.. kata Rejo dalam hatinya

Perlahan ia pun mulai mencari cari sumber suara tsb dan suara itu semakin terdengar jelas ketika ia berada didepan sebuah rumah yang sudah porak poranda akibat diserang oleh para perampok kejam tsb. Rejo berjalan masuk kedalam rumah dan menemukan dua orang gadis kecil berkulit putih sedang bersembunyi dibelakang rumahnya.

“Ampun pak !! jangan… ucap gadis kecil itu sambil menangis.

“tenang adik kecil. Kakek ini bukan orang jahat justru kakek mau menolong kalian. ayo sini cepat keluar.. ini kakek punya buah kesemek untuk kalian. bujuk Rejo

“ayo sini pasti kalian sangat lapar kan ? ujar Rejo

Setelah membujuk cukup lama akhirnya kedua gadis kecil itu pun bersedia menemuinya dan keluar dari tempat persembunyianya. Rejo pun berusaha untuk mencari tahu apa yang telah terjadi disana hingga terjadi bencana seperti ini.

“sebenarnya apa yang terjadi disini nak. Kenapa semua warga desa melarikan diri.. tanya Rejo

“desa kami diserang gerombolan penjahat kek. Mereka semua kejam sekali dan orangtua kami pun menjadi korbanya. Ucap gadis itu.

Dari sejumlah jejak yang ditinggalkan dan motif penyerangan kelompok itu sepertinya Rejo mulai bisa menyimpulkan tentang pelaku penyerangan kedesa tsb.

“hmmm gak salah lagi pasti ini ulah kelompok gajah buduk. Mereka memang kelompok biadap.. pikir Rejo dalam hatinya.

“ya sudah kalian gak usah menangis lagi. Lebih baik sekarang kalian ikut kakek saja ya.. karena tempat ini sangat berbahaya untuk kalian berdua. Ujar Rejo

“iya kek. Orangtua kami sudah tidak ada lagi. Lagian kami gak tahu harus pergi kemana.. jawab gadis kecil itu.

“nah makanya lebih baik kalian ikut kakek saja ya biar lebih aman. Oh ya kakek boleh tau siapa nama kalian berdua. Tanya Rejo

“nama aku Mei Ling kek.. dan nama adikku Mei Lan.. kalau kakek namanya siapa ? tanya gadis kecil itu.

“ohh kalau kakek biasa dipanggil Rejo. Kalian panggil aja Mbah Rejo.

“ya sudah sekarang habiskan buah kesemek kalian. Setelah itu baru kita pergi meninggalkan tempat ini. Ujar Rejo.

Semenjak mengangkat kedua gadis kecil itu menjadi cucu angkatnya maka Mbah Rejo sudah memutuskan untuk tidak lagi berkelana seperti dulu namun memilih untuk tinggal disuatu tempat diatas pegunungan yang sunyi bersama mereka. Selama berpetualan memang Rejo sering menebar percintaan dimana mana dengan banyak gadis namun karena sifatnya yang tak mau terikat maka tak satupun dari mereka yang dinikahi olehnya. Hingga sampai saat ini ia masih saja hidup melajang tanpa ditemani seorang wanita disisinya.

Sebenarnya Rejo dulu termasuk pemuda yang cukup tampan namun seiiring berjalannya waktu maka semua itu telah memudar dan wajahnya kini telah menua dan keriput mulai terlihat dimana mana. Rambutnya yang agak panjang mulai sedikit memutih dan badanya pun terlihat makin kurus saja. Melihat kondisi seperti ini memang tidak seharusnya seseorang bangga dan sombong dengan penampilannya saat masih muda. Karena banyak orang yang menganggap dirinya tinggi dan memandang rendah orang lain serta merasa lebih tampan atau cantik dari mereka. padahal semua itu hanya sesaat saja dan akan segera tergerus oleh kelapukan yang mendera tubuh seseorang.

Begitu juga dengan Mbah Rejo yang dulunya cukup tampan kini menjadi tua dan keriput dan tak menarik lagi bagi lawan jenisnya hingga ia memilih untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan berdiam diri diatas gunung.

Karena banyak orang yang sudah mengenalnya maka saat ini tidak heran banyak sekali pemuda yang datang ketempatnya untuk belajar ilmu bela diri. Kerena hal inilah maka ia memutuskan untuk membuat sebuah perguruan ilmu beladiri dan menerima cukup banyak murid.

Untu memenuhi kebutuhan tempat tinggal bagi para muridnya maka ia pun membangun beberapa buah rumah pondok bagi mereka yang terbuak dari bahan sederhana dan beratapkan jerami kering.

Seiring berjalan waktu Mei Ling Dan Mei Lan pun tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik jelita sehingga menjadi pusat perhatian ditempat tsb. banyak para murid perguruan yang jatuh hati padanya dan berusaha untuk mendekatinya namun karena merasa tak enak dengan Mbah Rejo terpaksa mereka pun melakukannya secara diam diam saja.

Setiap ada waktu luang para murid perguruan bela diri tsb selalu mencari cari kesempatan untuk mendekati kedua gadis itu. Sepertinya kecantikan dan kemolekan tubuh keduanya telah menjadi pesona tersendiri bagi para siswa perguruan disana hingga mereka betah berlama lama berlatih disana walaupun harus membayar biaya yang lumayan mahal pada Mbah Rejo.

Godaan harta kini meliputi diri Mbah Rejo karena tujuan awal ia membuka perguruan itu supaya para muridnya bisa membantu warga desa melawan para gerombolan penjahat kejam. Tapi sekarang ia malah lebih mengutamakan uang bayaran dari para siswanya yang belajar bela diri disana.

Mbah Rejo berpikir kapan lagi ia menikmati hidupanya jika bukan sekarang karena sejak dulu ia selalu hidup berkelana dan susah bahkan untuk makan saja ia harus meminta minta pada warga desa yang merasa kasihan padanya.

Dari kedua cucu angkatnya yang cantik itu sepertinya Mei Ling yang masih menyimpan dendam pada para penyerang orangtuanya sehingga ia meminta Mbah Rejo untuk mengajarinya ilmu bela diri supaya bisa membalaskan dendam keluarganya pada kelompok bajingan tsb. Gadis itu masih ingat betul wajah wajah para bajingan yang membunuh ayahnya dan juga memperkosa ibunya secara beramai ramai dirumahnya.

Sebagai seorang anak tentu ia merasa berkewajiban untuk membalas dendam kepedihan orangtuanya hingga ia bertekad untuk terus berlatih bela diri untuk membalaskan dendamnya. Berbeda dengan kakaknya sepertinya Mei Lan tidak tertarik dengan ilmu bela diri dan lebih menyukai berbagai hal tentang seni seperti melukis dan menari.

Hari itu seperti biasanya para murid disana mengambil air disungai untuk dibawa keperguruan mereka dengan menggunakan ember kayu. Air itu biasa digunakan untuk memasak oleh mereka didapur dan sebagian lagi untuk mandi guru mereka dan kedua cucu angkatnya yang cantik jelita itu.

“Jang buruan ambil airnya.. kalau gak nanti kita kena marah lagi sama Mbah Rejo gara gara kelamaan ambil airnya. Kata jaka

“bawel lo jaka. Sabar dikit napa. Lo gak liat gua lagi asik apa.. hehe.. ucap Jajang sambil mengocok batangnya dipinggiran sungai yang airnya jernih itu.

“ahh dari dulu kerjaan lo cuma nyoli aja bisanya.. giliran disuruh kerja aja malas. Sahut jaka

“iya bro soalnya kalau coli didalam perguruan nanti takut ketahuan sama guru kita. Yang ada gua malah kena hukuman dari si mbah. Ujar jajang.

“tapi kalau dipikir pikir cucu angkat si mbah emang cantik banget ya.. wajar aja kita jadi sering coli semenjak belajar bela diri disana hehe.. Ujar Jaka

“nah itu loh tau kan !!

“Lagian mana ada sih laki laki normal yang burungnya gak berdiri kalau liat badan mereka yang putih dan mulus itu.. ujar Jajang.

“jangan jangan guru kita juga sering coli kalau abis liatin cucu angkatnya hehe.. ujar Jaka

“hush jangan sembarangan lo kalau ngomong. nanti kalau sampe kedengeran orangnya bisa kelar idup lo hehe !! ucap Jajang

“iya sih tapi seandainya gua yang jadi si mbah pasti udah gua entotin tiap hari dua amoy cantik itu alias gua jadiin budak seks hehe… sahut Jaka

“udah lah daripada lo bacot ga jelas begitu mending ikut coli bareng gua mumpum kita lagi sempat untuk coli hehe… ujar Jajang sambil mengocok batangnya dipinggiran sungai itu.

Setelah menuntaskan hasrat mereka dengan beronani dipinggiran sungai lalu keduanya pun segera kembali ke tempat perguruan bela diri mereka. wajah mereka terlihat berseri seri walaupun harus memanggul dua buah ember berisi air dengan pikulan kayu dipundak mereka. sesampainya disana lalu mereka menuju ke bangunan kecil dibelakang tempat latihan lalu menuangkan air yang mereka bawa disebuah ember bak kayu berukuran besar yang ada disana.

Ketika hari menjelang malam seperti biasanya Mei Ling pun berniat untuk membersihkan tubuhnya setelah seharian berlatih bela diri. Dengan membawa sehelai kain handuk ia pun membuka pintu kamar mandi tsb lalu perlahan lahan mulai membuka pakaiannya selapis demi selapis. Tanpa disadari rupanya ada beberapa orang murid perguruan tsb yang sudah menunggu kedatangannya sejak tadi. Sudah bisa ditebak bahwa kedatangan mereka kesana tentu saja karena ingin mengintip tubuh Mei Ling ketika sedang mandi.

Beberapa orang murid itu mencoba mengintip dari balik celah dinding kayu yang sedikit berlubang. Dengan perasaan berdebar mereka pun menanti saat saat indah yang mereka tunggu sebelumnya. Tanpa merasa curiga maka Mei Ling pun sudah membuka seluruh pakaian yang dikenakanya hingga tubuhnya kini terlihat polos tanpa sehelai kainpun ditubuhnya.

“gila badannya mulus banget cuy… gak rugi deh kita udah nunggu lama disini daritadi sore. Ucap salah satu murid.

“mulus sih mulus bro.. tapi gantian donk liatnya masa daritadi lo terus din. Ujar murid yang lain.

“heheh sorry bro. lagi nanggung nih soalnya. Ucap udin sambil mengocok batangnya.

“taik lo din. Pakai acara ngocok segala. Lo ga liat tuh yang antri dibelakang udah pada gak tahan. Ujar Jajang

Karena merasa tertekan maka udin pun terpaksa mundur kebelakang dan memberikan kesempatan pada murid perguruan yang liannya untuk menikmati pemandangan indah nan menggairahkan itu.

Gadis cantik berambut panjang itu kini mulai masuk kedalam bak ember kayu berukuran besar tsb lalu ia berendam didalamnya sambil menggosok tubuhnya dengan sebuah handuk kecil yang sudah disiapkan sebelumnya.

Gerakan gemulai tangannya yang sedang mengelus tubuhnya sendiri membuat para murid itu semakin gelisah. Perlahan batang batang berbagai ukuran itu mulai terbangun dari tidurnya dan meronta ronta dibalik celana mereka. batang itu terus mengeras dan menegang hebat seolah sedang berontak dan ingin mencari mangsanya.

Kini giliran jaka yang mengintip dari balik lubang keci tsb. matanya yang tajam melotot tak berkedip ketika menyaksikan betapa mulusnya tubuh gadis cantik itu.

“glek.. glekk berkali kali ia menelan air liurnya sendiri karena tak tahan didera luapan nafsu birahinya.

Tubuhnya terasa panas dan dadanya penuh sesak oleh birahi yang terus bergejolak dalam dirinya bahkan ia sampai lupa diri dan tak menyadari kalau teman temannya sudah pergi meninggalkanya sendiri ditempat itu. Jaka mengelus elus batangnya yang masih tertutup celananya lalu ia memasukan tangannya sendiri kedalam celananya dan mulai mengocok lagi batangnya yang besar dan berotot itu.

“eeehhheemmm… suara deheman terdengar olehnya dari arah belakang namun karena sedang tanggung maka ia pun tak menghiraukannya dan terus mengintip kedalam ruangan kamar mandi tsb. gerakan tangannya semakin cepat mengocok batangnya sendiri membuat nafasnya kian menderu.

“ehheemmmmm.. eeheemmm.. suara itu terdengar lagi dan membuatnya sedikit kesal karena merasa terganggu.

“sabar napa.. gak tahu apa gua lagi asik kayak gini. Ujar jaka sambil terus mengintip tanpa menoleh kebalakang.

“woii jaka. Lagi ngapain lo disini !! bentak suara keras itu padanya

Jaka terkejut dan saat itu tak dapat berkata kata ketika melihat gurunya sendiri sudah berada dibelakangnya. Karena dalam posisi tanggung maka tangannya terus bergerak sambil mengocok batangnya dan akhirnya spermanya pun muncrat keluar dan hampir mengenai celana gurunya.

Karena ketakutan maka jaka pun lari tunggang langgang menyusul teman temannya. Mbah Rejo tak mengejarnya karena ia penasaran dengan apa yang dilakukan jaka saat itu. Perlahan kakek tua itu mengintip kedalam melalui lubang kecil disana dan betapa takjub dirinya ketika menyaksikan cucu angkatnya sedang melangkah keluar dari bak ember kayu tempat berendamnya tadi. Tubuh mulus gadis itu begitu menggiurkan bahkan membuat kakek tua itu tak dapat berkata kata. Matanya melotot menyaksikan kemolekan bagian dalam tubuh gadis itu yang selama ini belum pernah dilihatnya secara langsung.

Glek !! kakek tua tsb menelan air liurnya dan darahnya berdesir kencang kemudian disusul dengan bangkitnya burung yang berada didalam celananya. Batang itu terasa keras sekali dan sudah cukup lama Mbah Rejo tak merasakan keadaan ereksi yang sedemikian hebatnya seperti saat itu. Tapi ia tak dapat berlama lama menyaksikan pemandangan indah itu karena tiba tiba terdengar suara pintu kamar mandi yang terbuka.

“srekk.. pintu kayu itu sedikit terbuka dan kakek tua itu pun segera bersembunyi dibalik rimbunan pohon yang ada disekitar tempat tsb.

Mei Ling melangkah keluar sambil mengeringkan rambutnya yang masih agak basah setelah mandi tadi dengan selembar kain yang dibawanya. Wajahnya yang cantik jelita terlihat begitu segar kemudian Ia mengibas ngibaskan rambut panjangnya yang indah lalu berjalan pergi meninggalkan tempat tsb.

Semenjak hari itu para murid tak berani lagi mengintip ketika cucu angkat Mbah Rejo sedang mandi bahkan jaka beberapa temannya sempat mendapat hukuman berat dari gurunya. Hukuman itu tak pernah terbayangkan oleh mereka selama ini karena ternyata guru tua tsb memaksa mereka semua untuk beronani dihadapan murid murid yang lain dengan menggunakan balsam yang cukup panas.

“nah gimana jaka. Apa kamu sudah jera dengan hukuman ini. Tanya mbah Rejo

“ampun guru.. ssshhh… aku bener bener kapok deh. Balsemnya panas banget nih penisku terasa seperti terbakar oucchhh….

“iay guru aku udah gak tahan nih. panas bener rasanya.. kayak mau melepuh sshh… ucap udin sambil menahan rasa panas pada batang kemaluannya.

“bagus kalau gitu. ini pelajaran untuk kalian semua karena sudah berbuat cabul dilingkungan perguruan bela diri kita yang terkenal baik ini. Ujar Mbah Rejo menasehati para muridnya yang nakal tsb.

Sejak dulu Mbah Rejo memang selalu menjaga sikapnya dihadapan orang lain sehingga banyak orang yang memuji sikap baiknya yang sering membela keadilan bagi para warga desa yang tertindas. Sehingga tak heran begitu banyak orang yang ingin bergabung dengannya dan menjadi murid dalam perguruan ilmu bela diri yang dibentuknya tsb.

Lambat laun nama perguruan Mbah Rejo semakin terkenal hingga ia mulai lupa akan jatidirnya yang dulu. Kini Mbah Rejo mulai bersikap angkuh karena merasa dirinya yang paling hebat diantara para pendekar dunia persilatan yang ada saat itu. Selain itu ia pun semakin tenggelam akan kenikmatan duniawi karena sekarang ia sudah memilik banyak harta benda disekelilingnya.

Selain itu Mbah Rejo kini mulai tergoda dengan para wanita hingga secara diam diam ia sering pergi menyamar. Ia turun gunung dan pergi ke berbagai tempat pelacuran yang ada diberbagai desa guna melampiaskan nafsu birahinya yang terpendam selama ini tapi demi menjaga citranya dihadapan orang lain maka ia pun merahasiakan semuanya.

Suatu ketika Mei Ling menemui gurunya dan memintanya untuk mengajarkan jurus yang hebat agar ia bisa cepat mewujudkan impiannya untuk membalas dendam kedua orangtuanya.

“Guru.. kumohon ajarkan aku jurus yang lebih hebat lagi supaya aku bisa segera membalas dendam. Pinta Mei Ling

“hmmm sebenarnya aku sudah mengajarkan banyak jurus padamu tapi karena kamu terus meminta maka aku akan mengajarimu sebuah jurus yang bernama tapak cinta. Ujar Mbah Rejo

“apakah itu jurus yang hebat guru ? kalau begitu cepat ajarkan aku.. aku tak mau para bajingan itu berkeliaran dengan bebas diluar sana diatas penderitaan keluargaku. ujar Mei Ling

Semenjak kakek tua itu mengintip cucu angkatnya yang sedang mandi dulu sepertinya ia mulai memiliki hasrat pada gadis tsb. Hampir setiap hari kakek tua itu berusaha mencari cari kesempatan untuk bisa mengintip muridnya yang cantik itu ketika sedang mandi atau berganti pakaian dikamarnya. Karena demi menjaga nama baik perguruannya maka ia pun bersikap sabar sambil menuggu waktu yang tepat untuk bisa menikmati tubuh gadis cantik itu.

Karena terus didesak oleh Mei Ling maka kakek tua itu pun mulai menyusun rencana agar bisa menaklukan cucu angkatnya yang putih dan mulus tsb. Ia berpikir keras mencari cara agar bisa mendapatkan kesempatan untuk mengerjainya. Akhirnya kakek tua itu pun menyetujui Mei Ling dan bersedia untuk memberinya sebuah pelatihan khusus untuknya.

Untuk mendukung aksinya maka ia pun membuat sebuah ruangan khusus untuk tempat berlatih yang tertutup dan tak diketahui oleh murid muridnya yang lain.

Didalam ruangan khusus yang cukup luas itu mereka berlatih tiap hari dan sepertinya Mei Ling tak sadar kalau kakek tua itu mempunyai sebuah rencana busuk pada dirinya.

Sebagai seorang laki laki yang memiliki gairah cukup tinggi tentu wajar saja jika Mbah Rejo terpikat dengan kemolekan tubuh cucu angkatnya itu. Apalagi kesempatan untuk dapat menikmati tubuhnya sudah berada didepan matanya sehingga ia pun tak akan melepaskannya begitu saja.

“Dengarkan kakek baik baik Mei Ling. Untuk menguasai jurus tapak cinta maka kamu harus memiliki tenaga dalam yang bagus. Maka mulai dari sekarang setiap mau latihan maka kamu harus membuka seluruh pakaianmu. Ucap Mbah Rejo.

“ HAGH !! apakah harus seperti itu kek. Jadi aku harus berlatih tanpa memakai pakain sama sekali. Ujarnya terkejut.

“ya tentu saja. Karena jika kamu berlatih jurus ini dengan memakai bajumu maka kakek kuatir kamu bisa terluka dalam nantinya. gimana apakah kamu bersedia Mei Ling ? kata kakek tua tsb.

“hmm baiklah kek.. aku akan lakukan apa saja asal aku bisa segera membalas dendamku pada kelompok gajah buduk. Ujar Mei Ling dengan berapi api.

“bagus kalau begitu. Ayo tunggu apalagi cepat buka semua pakaianmu sekarang supaya kakek bisa segera melatihmu. Ujarnya

Gadis cantik berambut panjang itu mulai melepas satu persatu gaun putih berlapis yang dikenakannya dan meletakannya dilantai. Mata kakek tua itu terpana ketika menyaksikan betapa mulusnya tubuh mei ling hingga ia tak mau berkedip ketika melihatnya. 

Mbah Rejo duduk disebuah bangku sambil mengamati cucu angkatnya yang sedang berlatih jurus baru yang aneh tsb. Dengan lincahnya tubuh gadis itu menari nari menggunakan pedangnya dan gerakannya terlihat begitu indah mempesona. Seandainya dijaman itu sudah ada smartphone tentu mbah rejo akan langsung merekamnya sebagai bahan colinya dikemudian hari.

Berkali kali kakek tua itu menelan air liurnya sambil terus memandangi tubuh mei ling yang berlatih tanpa busana dihadapannya. Ia merasa senang sekali setidaknya ia tak perlu mencuri curi kesempatan seperti dulu agar dapat menyaksikan tubuh mulus Mei Ling.

Sejak hari itu setiap harinya ia dapat melihat seluruh tubuh muridnya yang cantik tsb bahkan ia sempat beronani ketika sedang memandanginya disana.

“Gimana guru ? gerakanku tadi sudah benar belum ? tanya Mei Ling

“hmm sepertinya ada yang salah tadi. Sekarang kakek akan ajari kamu secara perlahan supaya kamu mengerti tapi sebelumnya kakek juga mau buka baju dulu ya. Ujar mbah rejo

Kemudian ia pun memeluk tubuh muridnya dari belakang dan perlahan memegang pergelangan tangan gadis itu. Ia mulai menggerakan tangan dan tubuh mei ling seirama dengan gerakan tubuhnya dari belakang.

Gesekan gesekan lembut tubuh mereka membuat kakek tua itu semakin bergairah dan perlahan batangnya pun mulai berdiri tegak menantang. Mei ling merasakan bagian belakang tubuhnya tergesek gesek oleh suatu benda tumpul yang keras namun ia berusaha untuk tetap berkonsentrasi pada jurus yang sedang diajarkan oleh gurunya tsb. sepertinya ia tak sadar kalau kakek tua itu sedang memanfaatkan dirinya saat itu. Mbah rejo terus mendekap tubuh muridnay yang cantik itu sambil sesekali menggesek gesekan batangnya pada pantat mei ling. Gadis cantik bermata sipit itu terlihat diam saja sehingga mbah rejo semakin berani menjalankan aksi bejadnya. Sesekali kakek tua itu meremas buah dadanya dari belakang seolah oleh sedang mengajari sebuah gerakan pada dirinya.

Aroma tubuh gadis itu sesekali tercium olehnya dan membuatnya semakin bergairah saja. Perlahan ia menyibak rambut indah gadis tsb dan menciuminya dan juga menciumi samping lehernya.

“Sekarang kamu berhenti dulu karena kakek akan ajari kamu cara mengumpulkan tenaga dalam yang baik dan benar. Ujar Mbah Rejo

“baik guru. Apa yang harus kulakukan sekarang. tanyanya

“sekarang kamu berlutut dilantai lalu kamu kulum batang punya kakek ya. Ujar mbah Rejo

“tapii kek… aku..

“sudah jangan membantah.. kamu mau balas dendam kedua orangtuamu tidak ? ujar kake tua itu.

“iya mau kek.. baiklah aku akan turuti kata kata kakek. Ujarnya sambil berlutut dilantai.

Tangan gadis itu memegang batang gurunya lalu ia pun mulai mengocoknya dengan pelan. Kakek tua itu menggelinjang keenakan ketiak tangan lembut muridnya yang cantik tsb mengelus elus batangnya dan mulai mengocoknya.

“aahhh.. iya begitu cuu… kamu hebat sekali eenghh….. shsh… emhhh..

“gimana kek sudah bener kan caranya..

“iya bener sekali ling. Sekarang kamu lanjutkan pakai mulut kamu ya… ujar mbah rejo sambil menyodorkan batangnya kearah mulut gadis cantik tsb.

Awalnya mei ling merasa sedikit risih dengan hal itu tapi karena tekadnya yang kuat untuk membalas dendam maka ia pun tak mempermasalahkan setiap cara yang diajari oleh gurunas tsb.

Setelah beberapa saat kakek tua itu pun mulai menggerakan pinggulnya seraya menggenjot mulut gadis tsb.

Jleb… jleb.. jleb… batang berukuran besar itu keluar masuk dalam mulut mei ling dan mengadu aduk mulutnya dengan buas.

Gadis cantik itu berusaha mengulumnya dan sesekali menyedot kepala penisnya hingga membuat mbah rejo merinti rintih keenakan.

“ssshhhh ouhh…. Enak sekali ling… terus ling… sshh… aahah…… kamu hebat sekali sayang… shshsh…

Gadis berambut panjang i uterus mengulum batang gurunya dan ia merasakan ukuran batang itu semakin membesar saja dan rasanya pun semakin keras seperti sebatang kayu.

Sambil terus menggenjot mulut muridnya kini kedua tangan mbah rejo menahan bagian belakang kepalanya agar tak bergeser ketika sedang digenjot olehnya.

Hentakan hentakan kuat terus menghantam mulut gadis bermata sipit tsb namun ia mencoba bertahan walaupun sesekali merasa mual akibat sodokan pada pangkal kerongkongannya.



Beberapa saat kemudian mbah rejo berhenti menggenjot mulutnya lalu ia menarik keluar batangnya yang sudah terlihat basah oleh air liur gadis itu.

“nah sekaran kamu berbaring diatas meja itu ling.. ujar mbah rejo sambil menunjuk sebuah meja kayu kecik yang ada dipinggir.

Tanpa membantah lalu gadis cantik berambut panjang itu segera berbaring diatas meja kecil tsb. meja itu tak mampu menahan seluruh badannya hingga hanya bagian punggungnya saja yang bertumpu diata meja sedangkan kedua kakinya menjuntai kebawah dan kepalanya mendengak.

Rambut panjangnya yang indah pun menjuntai kebawah lantai dalam kepasrahan dirinya.

Mbah Rejo berjalan mendekatinya dan berdiri diantara kedua kakinya yang terbuka lebar dan mengangkang.

“siap ya ling ! kali ini kakek akan mengisi tubuhmu dengan tenaga dalam dan kamu harus bisa bertahan. Uajrnya

“iya kek.. lakukan saja sekarang. aku sudah siap koq.

Kemudian mbah rejo membimbing batangnya kearah kemaluan gadis itu dan perlahan mulai menggesek gesekan kepala penisnya disana.

“ush…. Enak bener nih rasanya uajr mbah rejo sambil mendorong kepala penisnya agar masuk kedalam liang kemaluan gadis itu.

Berkali kali batang itu didorongnya dan meleset keluar namun ia tak menyerah dan terus mengulanginya lagi sampai akhirnya kepala penisnya berhasil menyeruak kedalam.

“argh… pelan pelan kek.. sakit… jerit Mei ling sambil kedua tangannya mencengkeram sisi meja kayu tsb.

“tahan aja ling. Nanti kalau sudah masuk juga bakal hilang sakitnya. Ujar kakek tua itu.

Batang itu ditariknya lagi sedikit keluar lalu dihentakan kuat agar melesak lebih dalam dan semakin lama batang itu pun amblas didalam kemaluannya.

Mbah rejo tak mau terburu buru dan membiarkan batangnya didalam sana selama beberapa saat sambil menikamti hangatnya jepitan liang kemaluan muridnya yang cantik tsb.

Nafas mbah rejo makin memburu dan ia mulai menggerakan pinggulnya hingga batangya terlihat keluar masuk disana.

“ohhh.. sshhhh… emmhh…. Enak banget ling mem*kmu… sshh….

Batang it uterus bergerak maju mundur seraya menggenjot kemaluan mei ling yang masih sempit tsb. rasa perih menyelimuti kemaluannya namun demi membalaskan dendam maka ia pun mencoba terus bertahan dalam gempuran batang kekar nan berotot itu.

Plak Plak Plak Plak… semakin lama sodokan itu semakin cepat saja dan membuat tubuhnya tersentak sentak diatas meja kayu.

Dengan kepala yang mendengak ia mengerang sekuatnya sambil menahan rasa sakit yang ditimbulkan oleh sodokan batang berukuran jumbo tsb.

Argh… sakitt kekk…. Sshh…… pelan pelan kek…

“kamu nikmati saja ling.. nanti juga bakal enak koq… ujar mbah rejo sambil terus menggenjotnya diatas meja.

Kedua tangan kekar mbah rejo memengangi dan menagan paha gadis itu agar tetap mengangkang ketika sedang digenjot olehnya.

Bulir bulir keringat mula terlihat ditubuh mbah rejo dan mengalir turun hingga kebawah. Sambil berdiri ia terus menggenjot gadis cantik berwajah oriental itu sekuat tenaganya hingga membuat meja kayu itu sedikit bergeser dan menderit akibat hentakan kuat diatasnya.

Beberapa saat kemudian mbah rejo menurunakn irama genjotannya dan akhirnya berhenti lalu ia mengangkat kedua kaki mei ling kepundaknya dan mulai menggenjotnya lagi.

Aaaah… sshhh…. Enaknya… ehmm…… ujar mbah rejo sambil menyeka keringat diwajahnya.

Tubuh mei ling yang putih dan mulus terus berguncang hebat akibat gempuran dahsyat laki laki tua itu. Ia mencoba bertahan sebisanya dan kini kepalnya sedikit pusing karena terus mendengak seperti itu dalam waktu yang lama. Meja kayu keci itu memang hanya dapat menahah sebagian punggungnya saja hingga leher dan kepalany menjengak kebawah.

Hentakan itu berhenti lagi dan mbah rejo menari keluar batangnya dari dalam sana. Batang itu masih terlihat keras dan mengacung tegak dengan urat urat menonjol disekelilingnya membuatnya terliaht cukup mengerikan. Kini tubuh mei ling ditelungkupkan diatas meja dengan kedua kakinya menapak dilantai. Kedua tangannya ditarik kebelakang dan disatukan lalu dipegangi oleh mbha rejo.

Perlahan kakek tua itu mulai mengayunkan lagi pinggulnya dan batangnya mulai mengaduk aduk liang kewanitam gadis cantik tsb.

Plak plak plak plak… sodokan itu terlihat semakin ganas dan brutal sementara kedua tangan mei ling masih terbelenggu dibelakang punggungnya.

Arghh… kek enak sekali emmhh…. Aku gak tahan lagi…. Ouch…. tubuh mei ling terus tersentak sentak dan beberapa saat kemudian ia melenguh panjang.

“ssshhhh enggghhh…… tubuhnya bergetar hebat dan kedua tangan dan kakinya mengejang kuat. Matanya membeliak keatas dan mulutnya terbuka lebar seperti sedang menikmati sesuatu yang nikmat sekali dalam dirinya.

Mbah rejo melepaskan pegangan tangannya yang semula mencengkeram kedua pergelangan tangan gadis itu. Selama beberapa saat tubuh mulus itu melejang lejang diatas meja kayu dalam posisi menelungkup pasrah.

Wajah mei ling terlihat kelelahan akibat diserang gelombang orgasmenya yang sangat dahsyat tsb. tubuhnya kini lemas tak bertenaga dan tak berkutik diatas meja kayu.

Melihat hal ini mbah rejo melanjutkan lagi aksi bejadnya lalu ia genjot lagi tubuh muridnya yang cantik jeita itu dengan sekuat tenaganya.

Plak plak plak plak… sodokan sodokan buas yang sangat cepat menghantam liang kemaluan gadis itu sementara kedua tangan mbah rejo digunakan untuk menecengkeram bagian pundaknya dengan kuat.

Sekuat kuatnya mbah rejo akhirnya ia pun tumbang juga. beberapa saat kemudia ia melenguh panajng dibarengi dengan semburan spermanya didalam kemaluan gadis cantik tsb.

“enghh….. crott crott..crott…. ouchhhh nikmatnya tubuhmu mei lingg…. Ujar mbah rejo sambil berkelojotan.

Irama genjotannya semakin pelan saja dan akhirnya berhenti. Tubuh rentanya menindih tubuh mei ling yang menelungkup diatas meja kayu dan keringat mereka pun saling berpadu satu sama lainnya.

Tercium olehnya aroma segar tubuh gadis itu dan ia pun tersenyum puas sambil mengatur nafasnya yang masih tersengal.

“kakek rasa latihan hari ini sudah cukup. Besok baru kita lanjutkan lagi.. sekarang cepat pakai bajumu dan segera beristirahat. ujar mbah rejo

setelah itu mereka pun segera memakai kembali pakaiannya masing masing lalu berjalan keluar meninggalkan ruangan latihan khusus itu. Dengan santainya mbah rejo merangkul pundak mei ling dan mereka pun berjalan keluar dengan mesranya. Gadis cantik berbaju putih itu pun meletakan kepalanya di samping bahu kakek renta yang mesum tsb. Sepertinya mei ling mulai merasakan kenyamanan setelah malakukan latihan khusus dengan kakek angkatnya hari itu dan ia berjanji akan berlatih lebih keras lagi nantinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4