Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Guru Sekolahku Yang Brutal

By : Analconda13 Namaku Lena Sulistio , seorang siswi kelas dua SMA. Kehidupanku jauh dari kata tenang karena Papa jarang pulang bahkan kadang menghilang berhari-hari tanpa kabar. Sementara itu Mama selalu sibuk bekerja dari pagi hingga malam demi menutup kebutuhan rumah tangga. Jika kebetulan mereka bertemu di rumah, yang terdengar bukanlah canda hangat, melainkan suara pertengkaran yang memekakkan telinga. Aku terbiasa menutup telinga dengan bantal agar tidak mendengar, tetapi rasa sesak tetap menghimpit dada. Karena itulah aku sering mencari pelarian dengan membiarkan pikiranku melayang ke dunia lain yang terasa lebih damai.

Pengantin Brutal 2

Matahari pagi masuk menembus tirai tipis kamar dan membuat cahaya hangat jatuh di atas tubuh Meilin yang masih terlelap di sampingku. Rambut hitamnya terurai berantakan menutupi sebagian wajahnya sementara kulit putihnya terlihat jelas kontras dengan sprei yang kusut setelah malam panjang semalam.

Anak bosku Keenakan Diewe

Malam itu aku sedang nongkrong bersama beberapa temanku di sebuah cafe langgananku. Beberapa hari ini pekerjaan di kantor memang sangat melelahkan sehingga banyak menguras tenaga dan pikiranku. Aku merasa kepala pusing dan tubuh pegal karena harus lembur hampir setiap hari. Setelah beberapa jam bermain dan bercanda dengan teman-teman, aku pun memutuskan untuk segera pulang karena rasa ngantuk yang mulai menguasai tubuhku.

Istri Anak Buahku

Hari itu salah seorang direktur perusahaan Pak Freddy sedang mengadakan resepsi pernikahan anaknya di sebuah hotel bintang lima di kawasan Senayan. Tentu saja akupun diundang, dan malam itu akupun meluncur menuju tempat resepsi diadakan. Aku pergi bersama dengan Jason, temanku waktu kuliah di Amerika dahulu. Sesampainya di hotel tampak para undangan sebagian besar membawa pasangannya masing-masing. Iri juga melihat mereka ditemani oleh istri dan anak mereka, sedangkan aku, karena masih bujangan, ditemani oleh si bule ini.

Buku Harian Kakek Angkatku

By : Analconda13 Di gang sempit pecinan aku tinggal di sebuah rumah tua dengan arsitektur campuran tiongkok dan kolonial. Dindingnya kusam, catnya banyak yang mengelupas dan beberapa kayu jendela sudah lapuk dimakan usia. Bagian kusen pintu juga sering berdecit setiap kali dibuka, sementara lantai ubin tua di ruang tengah terasa dingin kalau diinjak tanpa alas kaki. Atap gentengnya kerap bocor saat hujan deras, karena itu ember dan baskom selalu siap di sudut ruangan untuk menampung tetesan air. Gang tempatku tinggal tidak lebar, hanya cukup dilalui satu motor dengan hati hati. Dinding rumah rumah berdempetan dan di siang hari sinar matahari hanya bisa masuk tipis menembus sela sela atap. Di pagi hari aroma bawang goreng, kue tradisional, dan kopi sering bercampur memenuhi udara karena hampir semua tetangga membuka usaha kecil di depan rumah mereka. Suara anak anak berlarian, ibu ibu berbelanja ke pasar, dan orang tua yang duduk di kursi bambu sambil merokok kretek, semua itu menjadi p...

Napsu Terpendam Penjaga Kost

By : Analconda13 Namaku Regina Apriliani Halim, usiaku 20 tahun. Aku seorang mahasiswi keturunan chinese yang lahir dan besar di Lasem. Sejak kecil aku terbiasa hidup di lingkungan keluarga chinese yang cukup disiplin tapi juga hangat. Papa bekerja di toko kelontong milik keluarga, sementara mama lebih banyak mengurus rumah. Aku anak pertama dari dua bersaudara dan terbiasa menjadi teladan bagi adikku. Namun setelah lulus SMA aku memilih melanjutkan kuliah ke Surabaya. Itu berarti aku harus meninggalkan rumah dan mencoba hidup mandiri di kota yang jauh lebih besar.

Tragedi Pasar Pecinan

By : Analconda13 Namaku Vivian, usiaku dua puluh dua tahun. Aku tinggal di rumah tua dua lantai di kawasan Pecinan, tidak jauh dari pasar tradisional. Lantai bawah rumahku dijadikan toko kecil yang menjual buah manisan khas Tionghoa, sementara lantai atas untuk tempat tinggal. Papa dan Mama sudah puluhan tahun merawat toko itu, dan setiap sore aku sering membantu melayani pembeli karena memang saat itulah toko paling ramai.

Jebakan Minimarket 2

Hidupku jadi berantakan sejak kejadian di gudang minimarket malam itu. Setiap kali mataku terpejam. Bayangan tubuh mereka muncul lagi. Suara kasar dan ejekan mereka masih terdengar jelas di kepalaku. Dadaku sering merasa sesak dan penyesalan yang mendalam berulang kali menyiksaku. Bagaimana bisa aku merendahkan diriku sendiri hanya karena dorongan sesaat ?

Pengantin Brutal

By : Analconda13 Namaku Rizal. Aku lahir dan besar di keluarga pribumi sederhana. Hidupku berjalan biasa saja tanpa ada kemewahan dan tanpa nama besar. Sejak remaja aku sudah terbiasa mandiri, bekerja serabutan sambil kuliah dan bergaul dengan banyak orang tanpa peduli status.

Begal payudara

By : Analconda13 Namaku Angelica Santoso.  Seorang gadis tionghoa berusia tujuh belas tahun. Aku lahir dari keluarga sederhana. Papa punya usaha toko bahan bangunan kecil kecilan depan rumah sementara mama seorang ibu rumah tangga yang kadang menerima pesanan kue dari tetangga. Kehidupan kami pas-pasan, tidak berlebih, tapi juga tidak sampai kekurangan.

Hukuman Les Privat 2

Beberapa hari setelah kejadian di rumahku, Dika tiba-tiba mengirim pesan: Hari ini kita belajar di tempat lain. Aku tunggu di perpustakaan umum jam 4 sore. Jangan telat.  Aku membaca pesannya berkali-kali. Perpustakaan umum? Itu kan tempat terbuka. Bagaimana kalau ada orang yang melihat kami? Tapi anehnya jantungku malah berdebar lebih cepat. Ada rasa takut sekaligus penasaran.

Jebakan Minimarket

By : Analconda13 Namaku Lusi. Usia 20 tahun. Sekarang aku kuliah di semester pertengahan. Aku sudah cukup terbiasa dengan kehidupan kampus, mulai dari tugas yang menumpuk, dosen dengan berbagai macam gaya, sampai kegiatan organisasi yang kadang melelahkan. Walaupun begitu, banyak orang sering salah menebak umurku. Hampir setiap kali ada kenalan baru, mereka mengira aku masih anak SMA. Awalnya aku merasa risih tapi lama-lama aku terbiasa dan menganggapnya hal yang lucu.

Pemulung Sadis

By : Analconda13 Siang itu panas terasa menyengat di jalanan kota. Bau aspal yang terbakar bercampur dengan aroma sampah yang menempel di gerobak reyot milik Budi. Tangannya kasar dan hitam karena debu sementara gerakannya tetap luwes saat memilah botol plastik, kaleng dan kertas bekas yang bisa dijual. Begitulah hari-hari yang dijalaninya, berkeliling dari satu gang ke gang lain sambil hidup dari sisa orang lain.

Fantasi Liar Taksi Online

By : Analconda13 Namaku Vanessa Lenadi, 27 tahun. Aku seorang gadis keturunan Tionghoa yang sudah lama tinggal di kota metropolitan ini. Orang-orang di kantor mengenalku sebagai pegawai yang rapi, ramah, dan bisa diandalkan. Aku selalu datang tepat waktu, berpakaian sopan, dan tidak pernah menimbulkan masalah. Semua itu memang aku tampilkan dengan sengaja, semacam topeng yang kususun rapi. Karena ada bagian lain dari diriku yang tak pernah mereka tahu.

Jakarta Undercover

By : Analconda13 Di kota ini, malam selalu punya dua wajah: satu berkilau dan satu lagi penuh bayangan. Dari jalanan protokol yang dihiasi lampu neon, hingga gang sempit di belakang ruko-ruko tua, denyut kehidupan malam tak pernah padam.

Hukuman Les Privat

By : Analconda13 Sore itu udara terasa lebih panas dari biasanya. Aku duduk di meja belajar sambil menunduk dan menatap buku matematika yang terbuka di depanku. Angka-angka itu seperti musuh yang nggak habis-habisnya, melompat-lompat di halaman seperti menertawakanku. Setiap kali aku mencoba mengerjakan soal, rasanya kepala ini makin berat dan mata ini seakan menolak untuk fokus. Aku menghela napas panjang lalu tanpa sadar tanganku mencoret-coret samping halaman, membuat garis-garis acak yang bahkan nggak ada hubungannya dengan matematika.

Pengakuan Cici Pik

By : Analconda13 Namaku Marcelline Huang . Umurku sudah dua puluh enam tahun. Orang-orang di lingkaran sosialku biasa memanggilku Cici PIK. Julukan itu bukan tanpa alasan: aku memang lahir dan besar di Pantai Indah Kapuk. Sebuah komplek perumahan yang lebih mirip etalase gaya hidup daripada tempat tinggal.  Jalanannya lebar dan sepi tapi tiap rumah berusaha saling pamer: lingkungan asri, lampu taman yang menyala sepanjang malam meski jarang ada tamu, garasi penuh mobil impor yang jarang keluar karena lebih sering dipajang daripada dipakai. Rumahku sendiri bercat putih dengan balkon kaca menghadap jalan, sekadar dekorasi tambahan biar tetangga tahu kalau keluarga Huang masih mampu ikut tren arsitektur.

AAV Amoy Adult Video

By : Analconda13 Malam itu hujan rintik sehingga aspal basah berkilau memantulkan cahaya lampu jalan. Aku menerima pesan dari Aldo dan seketika dadaku berdebar. "Datang ke hotel jam delapan. Aku sudah siapkan semuanya. Jangan telat. Namanya membuatku waspada tapi sekaligus penasaran karena Aldo adalah anak tunggal seorang pejabat tinggi yang memiliki koneksi hampir ke semua lini. Sejak remaja ia sudah terkenal nakal karena sering ikut balapan liar dan pesta yang berakhir kacau. Beberapa kali ia hampir tersangkut kasus kriminal namun setiap kali namanya muncul di berita, esoknya ia selalu hilang sehingga semua orang tahu alasannya. Kekuasaan keluarganya terlalu besar untuk diganggu.

Amoy Diatas Dongkrak 2

Sebulan setelah kejadian di bengkel itu, aku lagi duduk di mejaku di kantor, menyelesaikan beberapa laporan terakhir. Jam menunjukkan pukul 4 sore, sebentar lagi kantor akan pulang. Aku masih mengenakan seragam blazer warna merah yang pendek dan pas di badan, padanan rok hitam rapi yang jadi seragam rutin di bank swasta tempatku bekerja. Rambutku sudah rapi tapi masih terasa agak lembap karena tadi baru saja cuci muka di toilet kantor. Tiba-tiba ponselku bergetar. Pesan dari Pak Darto muncul di layar.

Amoy Diatas Dongkrak

By : Analconda13 Sore itu Jakarta terasa padat dan panas. Jalanan penuh kendaraan, klakson bersahut-sahutan, dan aroma aspal bercampur debu menempel di udara. Aku duduk di balik kemudi mobilku, membiarkan AC bekerja keras sambil sesekali melirik wajahku di kaca spion sekadar memastikan semuanya tetap rapi.

Chindo Seksi Jadi Rebutan 6

"Halo mama sayang…” suara suamiku terdengar lembut dari ambang pintu kamar, namun cukup untuk membuatku tersentak. Mataku langsung membesar, menatap ke arahnya dengan campuran kaget dan gugup. Di sana, ia berdiri sambil tersenyum tipis, namun sorot matanya jelas penuh rasa ingin tahu. Jantungku berdegup kencang, seperti hendak meloncat keluar dari dada. Bibirku terbuka sedikit, tapi tak ada kata yang keluar. Lidahku kelu, tenggorokanku kering, seolah seluruh kemampuan berbicara menguap begitu saja. Otot-ototku terasa lemas, bukan hanya karena terkejut, tapi juga karena aku benar-benar tak siap menghadapi situasi ini. Tubuhku yang telanjang hanya tertutupi satu bantal di bagian depan, membuat kulitku serasa terbakar oleh tatapannya. Suamiku terdiam sesaat di ambang pintu, matanya menelusuri tubuhku dari ujung rambut sampai ujung kaki. Ekspresinya berubah—dari senyum santai menjadi melongo tak percaya. Aku bisa melihat betapa ia benar-benar kaget, seakan mencoba memahami pemandan...

Chindo Seksi Jadi Rebutan 5

Menjelang pukul empat sore barulah Pak Kardjono dan kawan-kawannya menghentikan “pekerjaan” mereka terhadapku. Lebih dari empat jam aku dibuat kelojotan, berkali-kali tubuhku diguncang gelombang orgasme sampai rasanya lututku lemas tak sanggup menopang. Vaginaku terasa panas berdenyut dan nyeri, seolah masih menyimpan jejak dari setiap sentuhan dan hentakan yang mereka lakukan. Nafasku tersengal-sengal, kulitku basah oleh keringat bercampur sisa-sisa kenikmatan yang menempel di tubuhku.

Chindo Seksi Jadi Rebutan 4

Perlahan-lahan orgasmeku yang ketiga mereda. Kuli-kuli itu memberikan kesempatan kepadaku untuk beristirahat sejenak. Penis Pak Kardjono masih didalam vaginaku dengan kondisi masih sangat tegang sedangkan penis Jupri sudah terlepas dari mulutku. Sebuah jari yang tadi ada di di dalam anusku perlahan-lahan mulai ditarik keluar. Gesekan antara jari dan dinding anus sangat terasa hingga membuatku sedikit mendesah.

Chindo Seksi Jadi Rebutan 3

Setelah itu, Nyoto berhenti menciumi tengkukku dan aku mulai sadar dengan keadaan sekitarku. Betapa malunya aku melihat payudaraku terpampang jelas tanpa ada yang menutupi. Suamiku pun memanggil-manggil aku namun aku lupa untuk menjawabnya. Kasiman dan santo bengong melihat keadaanku yang sangat mengoda kaum lelaki. Cepat-cepat aku berusaha menutupi kembali payudaraku dengan tangan kiri dan berusaha menjawab panggilan suamiku. Aku beralasan sedikit ketiduran karena lelah. Akhirnya suamiku menyudahi pembicaraannya dan menyuruhku untuk istirahat.

Chindo Seksi Jadi Rebutan 2

"Eh.. ma besok kan hari minggu. Tukang-tukang itu pasti libur. Ucap suamiku sambil tersenyum licik matanya menatapku dari ujung kaki sampai kepala. "Berarti sampai besok pun mama harus telanjang terus lo kecuali kalau papa suruh pakai baju. suaranya terdengar seperti tantangan yang sudah ia rencanakan matang-matang Aku menelan ludah merasakan jantungku berdegup sedikit lebih cepat. Ada rasa malu yang langsung merayap di pipi tapi entah kenapa bibirku justru tersenyum tipis "Oke… jawabku pelan tapi tegas menyetujui usulannya sambil menatapnya balik mencoba menyembunyikan rasa berdebar di dadaku

Chindo Seksi Jadi Rebutan

Namaku Elvina Suryadi, tinggi 165 cm dan berat 57 kg. Teman-temanku bilang, tubuhku sangat seksi dengan postur yang ideal dan wajah yang sangat cantik. Aku adalah wanita tionghoa dengan kulit kuning bersih dan halus, hasil dari perawatan yang rajin kulakukan sejak remaja. Rambutku hitam lurus sebahu, mataku sedikit sipit namun tajam, dan bentuk wajahku sering dibilang oriental banget.  Sejak menginjak dewasa, aku menjadi pusat perhatian banyak lelaki. Banyak di antara mereka yang berusaha mendekat, ingin menjadi pacarku. Sebagai wanita, tentu saja aku sangat senang sekali dengan semua perhatian itu, apalagi aku tahu, pesona perempuan tionghoa sepertiku sering membuat lelaki penasaran.

Sui Ling Gadis Pulau Kecil 3

Aku buru-buru merogoh tas untuk mencari sesuatu yang bisa kupakai untuk menutupi noda itu. Tidak ada. Bahkan jaket tipis yang biasanya kugantungkan di bahu, hari ini entah kenapa tertinggal di kos. Aku berdiri di depan cermin lebih lama dari yang seharusnya. Rok ini benar-benar tipis. Jika aku berjalan di bawah cahaya lampu pameran nanti, noda itu akan terlihat jelas dan bukan hanya noda tapi juga bentuk dari apa yang menempel di balik kainnya.

Sui Ling Gadis Pulau Kecil 2

Sudah hampir seminggu ini rutinitasku berubah total. Sejak pameran produk baru dimulai aku selalu berangkat kerja siang hari. Pameran itu sendiri baru dibuka menjelang sore dan berlangsung sampai malam. Tapi justru siangnya yang menjadi waktu paling menegangkan karena ada sesuatu yang tidak diketahui siapa pun kecuali aku dan Pak Jarwo.

Ketika Pintu Dikunci Dari Dalam

Halo namaku Cyntia. Aku perempuan Tionghoa asal Medan. Saat ini usiaku 23 tahun dan tinggiku sekitar 160 cm. Aku ingin menceritakan pengalaman yang sampai sekarang masih sulit aku percaya… karena semuanya terjadi begitu saja, tanpa rencana, dan dengan orang-orang yang bahkan tak terlalu aku kenal.

Perselingkuhan Yang Harus Dibayar Mahal

By : Juned29 Sudah hampir dua tahun aku menikah dengan Rani. Rasanya waktu berjalan cepat. Dulu kami masih pacaran saat sama-sama kuliah di kota, dan sekarang dia sudah jadi istriku. Dari awal kami memang sudah saling kenal cukup lama. Rani bukan perempuan sembarangan. Dia termasuk mahasiswi yang paling cantik di kampus. Kulitnya putih bersih, rambutnya selalu terawat, panjang sebahu, dan senyumnya gampang bikin laki-laki salah tingkah. Banyak cowok yang ngejar dia waktu itu. Aku sendiri juga sempat ragu dia bakal pilih aku. Tapi entah bagaimana, dia nerima aku dan kami akhirnya pacaran. Bertahun-tahun bersama, sampai akhirnya nikah setelah lulus.

Sui Ling Gadis Pulau Kecil

By : Analconda13 Namaku Celine. Atau setidaknya, itulah nama yang tertera di kartu identitas kampus dan seragam kerja. Tapi di rumah, di kampung halaman yang jauh disana, orang-orang biasa memanggilku 水玲 ( Sui Líng ) Nama itu pemberian Ahma—nenek dari pihak mama, yang percaya nama itu akan membawaku jadi seorang gadis anggun, lembut, sopan, dan penuh keberuntungan.

Budak Tuan Kusumo

By : Analconda13 Namaku Clarissa Tanuwijaya. Usia dua puluh dua tahun. Aku lulusan jurusan desain grafis dari sebuah kampus swasta yang cukup dikenal, walaupun bukan dari universitas top. Sejak lulus setahun lalu, aku ingin cepat-cepat mendapatkan pekerjaan, bukan hanya untuk mengejar mimpi tapi karena aku berasal dari keluarga sederhana.  Ayahku mantan pegawai toko elektronik, dan ibuku hanya ibu rumah tangga yang kadang menerima pesanan kue dari tetangga. Sejak aku kecil, mereka selalu berhemat agar aku bisa sekolah tinggi, dan sekarang aku ingin gantian membantu mereka. Aku ingin membayar listrik rumah tanpa harus menunggu jatuh tempo, aku ingin adikku tidak merasa bersalah minta uang jajan, dan aku ingin ibuku bisa istirahat tanpa harus berdiri berjam-jam di dapur.

Kenikmatan Dibalik Mata Sipitnya

Namaku Arbi. Aku seorang pria berusia 35 tahun, bekerja di sebuah bank swasta nasional ternama yang berpusat di Jakarta. Posisi yang kupegang sekarang cukup strategis yakni Manager Marketing Regional. Untuk seorang pria seusiaku, pencapaian ini tentu bukan hal kecil. Tapi di balik jabatan yang tampak mentereng, ada tekanan yang terus menghimpit. Target bulanan, presentasi dengan data yang harus selalu sempurna, dan relasi bisnis yang tidak pernah boleh rusak. Semuanya membentuk pusaran stres yang terus berputar dalam kepalaku.

Desah Kenikmatan Dilorong Pecinan

By : Analconda13 Siang itu terik menyengat. Panas memantul dari aspal yang mengelupas, merambat naik lewat sela-sela celana, menampar kulit seperti tangan tak kasatmata. Udara terasa pekat, tertahan di antara bangunan-bangunan tua yang berdempetan rapat. Dindingnya berlumut, catnya mengelupas, dan kabel-kabel hitam menjuntai seenaknya di udara. Di ujung blok bangunan ada asap tipis dari dupa klenteng kecil bercampur bau minyak goreng bekas sarapan, menciptakan aroma yang khas dan pengap.

Amoy Kimcil Peliharaanku

By : Elder Keltir Setelah mempertimbangkan banyak hal, dari soal biaya hidup yang makin tidak masuk akal, hingga kebutuhan akan ruang personal yang benar-benar aman dan tidak terganggu. Akhirnya aku memutuskan untuk mengontrak sebuah rumah kecil di sebuah gang tua di kawasan Pecinan, tepat di jantung kota. Rumah itu tak besar bahkan bisa dibilang sempit dan agak lembap tapi justru itu yang membuatnya terasa… tersembunyi. Seperti tempat yang ingin dilupakan orang tapi diam-diam menyimpan banyak cerita.

Balas Dendam Nikmat

By : Ruins Of Agony Kisah yang akan aku ceritakan kali ini bukanlah hasil rekaan atau sekadar imajinasi semata. Ini adalah potongan nyata dari kehidupanku, sebuah pengalaman yang sampai sekarang masih meninggalkan jejak dalam pikiranku. Semuanya bermula dari hubungan asmaraku yang sudah berjalan cukup lama dengan seorang perempuan yang kita sebut saja namanya Rani. Kami sempat merencanakan banyak hal bersama, dari rencana masa depan, pekerjaan, hingga impian-impian kecil yang kami rajut berdua.

Satu Suapan Dua Hisapan

Haii.. namaku Liliana seorang mahasiswi berusia 20 tahun. Aku mau bercerita tentang pengalaman nakalku beberapa waktu yang lalu. Aku adalah seorang gadis chinese yang memiliki hyperseksual yang dalam hal ini kecanduan akan kebiasaan sepongan (melakukan oral seks terhadap kemaluan pria). Sudah lama sekali aku waktu pertama kali menghisap kemaluan pria. Waktu itu umurku sekitar 17 tahun dan melakukannya bersama seorang oknum guru disekolah.  Waktu itu nilai ujianku sangat jelek dan beliau mengatakan aku bisa tidak naik kelas kalau seperti ini terus. Entah apa yang ada dalam pikirannya kemudian beliau menawarkan sebuah solusi praktis padaku untuk melakukan oral seks yang akhirnya kami sepakati untuk dilakukan didalam kelas yang sudah sepi.

Kunikmati Tubuh Mulusnya Diruang Kantor

Gentlemen, this is Anita, our new creative director, kata Mr. Jansen, chief executive media memperkenalkan cewek semampai bersetelan jas pantalon resmi di sisinya. Si cewek tersenyum kecil pada kami. Sombong amat! Makiku dalam hati. Dia ngoceh dalam bahasa Inggris pada Mr. Jansen yang menunjukkan mejanya, persis di seberang mejaku. Si Tanti melirik sekilas padaku, angkuh. Ill use my own laptop, katanya, seakan meragukan kapasitas deretan Macintosh biro iklan kami. Dari balik monitorku sesekali kutengok ia. Tidak cantik amat, tapi.. apa ya? Chic? Sensual? Bibirnya itu lho! Terpikir olehku, bagaimana rasanya.

Gairah Dibalik Seragam Sekolah

Jantungku berdegub kencang ketika aku sedang melintasi sebuah jalan sepi didalam sebuah komplek perumahan yang terlihat cukup asri. Apakah kalian tahu hal apa yang membuat diriku merasa ketakutan saat itu? Ya.. dugaan kalian benar !! ternyata memang ada seekor anjing hitam berukuran cukup besar dengan wajah garang yang menghadang jalanku didepan sana.

Mahasiswi Baru

Pagi ini mataku terasa begitu bersemangat menyambut mentari. Aku terbangun dengan tubuh yang segar dan penuh semangat. Udara pagi yang sejuk langsung menyapa saat aku membuka jendela kecil di kamarku. Dari sana terlihat taman kecil yang menghiasi rumah sederhana tempatku tinggal selama setahun terakhir. Rasanya menyenangkan bisa menikmati pagi yang tenang di kawasan perumahan sederhana di pinggiran kota Palembang.

Barang Jarahan 2

⚠️  DISCLAIMER / ATTENTION  ⚠️ Cerita ini  murni fiksi dan hanya untuk tujuan hiburan semata.  Semua tokoh, peristiwa, nama tempat, atau dialog di dalamnya adalah hasil rekaan penulis dan  tidak dimaksudkan untuk menghina, menghasut kebencian, atau menjelekkan kelompok etnis, ras, agama, atau golongan tertentu. Segala kesamaan nama atau kejadian dengan peristiwa nyata hanyalah kebetulan belaka. Pembaca diharapkan  bijak dalam menyikapi konten ini  dan tidak membawa materi cerita ini ke ranah nyata. Malam semakin larut. Hujan masih turun di luar, menampar genting rumah tua dikawasan pecinan seperti dentuman tambur yang tak kunjung reda. Lien akhirnya memutuskan menutup laptopnya dengan satu hentakan cepat, seolah berharap semua kata-kata kotor dan ancaman brutal di layar tadi ikut terkubur bersama bunyi tutup laptop yang menutup rapat.

Keponakan Seksi

Keponakanku yang baru menikah tinggal bersamaku karena mereka belum memiliki rumah sendiri. Tidak menjadi masalah bagiku karena aku tinggal sendiri setelah lama bercerai dan aku tidak memiliki anak dari perkawinan yang gagal itu. Sebagai pengantin baru, tentunya keponakanku dan istrinya, Ines, lebih sering menghabiskan waktunya di kamar. Pernah satu malam, aku mendengar erangan Ines dari kamar mereka.

Barang Jarahan

⚠️ DISCLAIMER / ATTENTION ⚠️ Cerita ini murni fiksi dan hanya untuk tujuan hiburan semata. Semua tokoh, peristiwa, nama tempat, atau dialog di dalamnya adalah hasil rekaan penulis dan tidak dimaksudkan untuk menghina, menghasut kebencian, atau menjelekkan kelompok etnis, ras, agama, atau golongan tertentu. Segala kesamaan nama atau kejadian dengan peristiwa nyata hanyalah kebetulan belaka. Pembaca diharapkan bijak dalam menyikapi konten ini dan tidak membawa materi cerita ini ke ranah nyata. By : Analconda13 Udara pagi di kawasan Pecinan masih menyisakan bau hujan semalam. Aroma tanah basah bercampur wangi kayu tua dan batu-batu licin yang mengilap terkena embun. Lorong-lorong sempit yang melintang seperti urat nadi kota mulai ramai oleh kehidupan: suara sandal kayu yang berdecit, lolongan pedagang yang menghampar dagangan, dan denting sendok dari warung bakmi yang baru buka.

Ditunggangi Tukang Becak

Namaku Sandra , seorang mahasiswi tingkat akhir di sebuah perguruan tinggi swasta bergengsi di kota ini. Aku gadis keturunan Tionghoa, dibesarkan di tengah keluarga sederhana yang menggantungkan hidup dari kios sembako di pinggir pasar tradisional. Meski hidup tak pernah mudah, orangtuaku selalu menanamkan nilai kerja keras dan kesederhanaan sejak kecil.

Napsu Diusia Senja

By : GrottoGolem Pak Yudhi mengusap peluh di dahinya. Usianya sudah 62 tahun, tapi ia masih tampak segar untuk pria seusianya. Rambutnya memang sudah banyak memutih, tapi tubuhnya tetap tegap. Ia adalah pemilik perusahaan bus antarkota yang melayani jalur antar provinsi. Sejak istrinya meninggal sepuluh tahun lalu, hidupnya berjalan datar. Sepi. Ia membesarkan tiga anak lelaki seorang diri—semuanya kini sudah dewasa, dua sudah menikah, satu lagi masih bekerja di bengkel.

Catatan Mengerikan Ditengah Magang Sekolah

By : Kuclux67 Vina Marlina adalah seorang gadis keturunan tionghoa yang tinggal di kota kecil pinggir pantai bersama keluarganya. Ia adalah siswi kelas sebelas di sebuah SMA negeri lokal, dikenal sebagai gadis ceria, mudah bergaul, dan memiliki penampilan yang selalu rapi. Dengan rambut panjang yang selalu diikat setengah ke belakang, kulit cerah bersih, dan senyum manis yang hampir tak pernah lepas dari wajahnya, Vina sering menarik perhatian, meski ia sendiri tak pernah menggubris hal itu.

Sampah Sampah Cinta

Pagi itu aku bangun jauh lebih awal dari biasanya. Padahal kuliahku baru mulai jam sebelas siang, tapi entah kenapa jam di kamarku baru menunjukkan setengah tujuh dan aku sudah terjaga sepenuhnya. Sempat coba merem lagi, tapi percuma. Kantuknya udah kabur entah ke mana. Mungkin karena semalam aku ketiduran terlalu cepat—sekitar setengah delapan malam. Kebiasaan kalau udah kecapekan seharian.

Hadiah Perpisahan

Pagi itu aku duduk di ruang kerjaku, membereskan barang-barang yang sebenarnya sudah tidak penting lagi. Dua puluh miliar—angka yang pantas untuk semua kebohongan, manipulasi, dan permainan kotor selama tiga tahun terakhir. Tiga tahun, dua partner licik, dan satu sistem busuk yang terlalu mudah dibodohi. Tapi ya, akhirnya berhasil juga. Dan sekarang, saatnya keluar dari panggung sandiwara ini.

Kisah Binal Dibalik Kulit Putihku

Hari Sabtu jadi hari terakhir kuliahku di minggu ini. Untung jadwalnya nggak terlalu padat karena cuma sampai jam 12 siang aja. Dari pagi aku udah semangat banget, apalagi cuaca hari ini cerah. Matahari nggak terlalu terik, angin yang berembus pelan bikin suasana jadi adem dan nyaman. Dari jendela kosan, aku masih bisa dengar suara burung yang berkicau di pohon sebelah, membuat suasana tambah tenang. Rasanya pengin cepet-cepet kelar kuliah, terus nikmatin waktu buat istirahat dan melepaskan penat setelah seminggu penuh menjalani kesibukan kampus. Rencananya sih aku akan menyewa motor, karena aku memang tidak punya motor sendiri di kostku. Aku ingin jalan-jalan malam nanti, menikmati waktu sendirian—me time. Setelah selesai mandi, aku mulai memilih pakaian terbaikku. Mood-ku sedang bagus, jadi aku ingin tampil cantik. Aku memilih kemeja motif bunga-bunga dan rok span hitam dengan belahan samping yang cukup tinggi.

Kisah Binal Dibalik Kulit Putihku

By : Mbah Jenggot Sebelum memulai cerita, perkenalkan namaku Erika. Usia aku 20 tahun dan saat ini sedang menjalani tahun kedua kuliah di salah satu kampus swasta ternama yang ada di ibukota. Aku adalah gadis keturunan Chinese. Kulitku putih mulus dan wajahku dibilang cantik, bahkan nggak sedikit temanku yang bilang kalau aku mirip artis Korea. Tinggi badanku sedang, nggak terlalu tinggi tapi juga nggak pendek. Badanku berisi tapi nggak gendut, dengan payudara yang lumayan besar dan bokong yang semok. Banyak cowok yang suka melirik diam-diam setiap aku lewat, bahkan ada yang sampai kelihatan ngiler. Hehe, ya boleh lah bangga dikit.