Namaku Haris, aku akan
menceritakan pengalaman seks-ku yang luar biasa yang pernah kurasakandan
kualami. Sekarang aku kuliah di salah satu universitas terkenal di Bandung, dan
tinggal di rumah di kawasan sejuk dan elite di kawasan Bandung utara dengan
ibu, adik dan pembantuku.
Sejak sekolah aku dan adikku
tinggal bersama nenekku di Bandung, sementara ibu dan ayahku tinggal di
Surabaya karena memang ayah mempunyai perusahaan besar di wilayah Jawa Timur.
Dan sejak nenek meninggal ibu kemudian tinggal lagi bersama kami, sedangkan
ayah hanya pulang sebulan atau dua bulan sekali seperti biasanya sebelum
nenekku meninggal.
Sebenarnya kami diajak ibu dan ayahku untuk tinggal di
Surabaya, namun adik dan aku tidak mau meninggalkan Bandung karena kami sangat
suka tinggal di tempat kami lahir.Saat itu aku baru lulus sekolah dan sedang
menunggu pengumuman hasil ujian di Bandung, dan karena sehari-hari tidak ada
kerjaan, ibu yang saat itu sudah tinggal bersama kami, memintaku untuk selalu
menjemputnya dari tempat aerobik dan senam setiap malam. Ibuku memangpandai
sekali merawat tubuhnya dengan senam/aerobik dan renang,sehingga walaupun
usianya hampir 38 tahun, ibuku masih terlihat seperti wanita 27 tahunan dengan
tubuh yang indah dengan kulit putih mulus dandada yang masih terlihat padat dan
berisi. Walaupun di wajahnya sudah terlihat sedikit kerutan, tetapi akan hilang
bila ibu berdandan, hingga kemudian terlihat seperti wanita 27 tahunan.
Aku mulai memperhatikan
ibuku, karena setiap kujemput dari tempat senamnya, ibuku tidak mengganti
pakaian senamnya dulu setelah selesaidan langsung pulang bersamaku, dan baru
mandi dan berganti pakaian setelah kami sampai di rumah. Karena setiap hari
melihat ibuku dengan dandanan seksinya, otakku mulai membayangkan hal-hal aneh
tentang tubuh ibuku. Bagaimana tidak, aku melihat ibuku yang selalu memakai
pakaian senam ketat dengan payudara yang indah menonjol dan pantat yang masih
padat berisi.Suatu hari, saat aku telat menjemput ibuku di tempat senamnya, aku
tidak menemukan ibuku di tempat biasanya dia senam, dan setelah aku tanyakan
kepada teman ibuku, dia bilang ibuku sedang di sauna, dan bilang agar aku
menunggu di tempat sauna yang tidak jauh dari ruangan senam.
Aku pun beegegas menuju
ruangan sauna, karena aku tidak mau ibuku menunggu terlalu lama.Saat sampai di
sana, wow.. aku melihatibuku baru keluar dari ruangan hanya dengan memakai
handuk yang hanya menutupi sedikit tubuhnya dengan melilitkan handuk yang
menutupi dada perut dan sedkit pahanya, sehingga paha ibu yang mulus dan seksi
ituterlihat dengan jelas olehku. Aku hanya terdiam dan menelan ludah saatibuku
menghampiriku dan bilang agar aku menunggu sebentar.Kemudian ibuku membalikkan
tubuhnya, dan kemudian terlihatlah goyangan pinggul ibuku saat dia berjalan
menuju ruangan ganti pakaian.Tanpa sadar kemaluanku mengeras saat kejadian tadi
berlangsung. Akuberani bertaruh pasti semua laki-laki akan terpesona dan
terangsang saat melihat ibuku dengan hanya memakai handuk yang dililitkan
ditubuhnya.Di dalam perjalanan, aku hanya diam dan sesekali melirik ibuku yang
duduk di sampingku, dan aku melihat dengan jelas goyangan payudara ibuku saat
mobil bergetar bila sedang melalui jalan yang bergelombangatau polisi tidur.
Ibuku berpakaian biasa dengan kaos oblong yang agakketat dan celana panjang
ketat, dan setiap aku melirik ke paha ibu,terbayang lagi saat aku melihat paha
ibuku yang putih mulus tadi ditempat sauna.
“Guntur.. kok kamu diem aja,
dan kenapa celana kamu sayang..?” tanyaibuku mengagetkan aku yang agak melamun
membayangkan tubuh ibuku.
“Enggak Mi.. enggak,”
jawabku gugup.Kami pun sampai di rumah agak malam, karena aku telat menjemput
ibuku. Sesampainya di rumah, ibu langsung masuk ke kamarnya dan sebelum dia
masuk ke kamarnya, ibu mencium pipiku dan bilang selamat malam.Kemudian dia
masuk ke kamarnya dan tidur.Malam itu aku tidak dapat tidur membayangkan tubuh
ibuku, gilapikirku dalam hati, dia ibuku, tapi.. akh.. masa bodoh pikirku
lagi.Aku mencoba onani untuk “menidurkan burung”-ku yang berontak mintamasuk ke
sarangnya. Gila pikirku lagi. Mau mencari cewek malam sih bisa saja, tapi saat
itu aku menginginkan ibuku.Perlahan-lahan aku keluar kamar dan berjalan menuju
kamar ibuku dilantai bawah. Adik perempuanku dan pembantuku sudah tidur, karena
saatitu jam satu malam. Otakku sudah mengatakan aku harus merasakan tubuh
ibuku, nafsuku sudah puncak saat aku berdiri di depan pintu kamar ibuku.
Kuputar kenop pintunya, aku melihat ibuku tidur telentang sangat menantang.
Ibuku tidur hanya menggunakan kaos oblong dan celana pendekyang longgar. Aku
berjalan mendekati ibuku yang tidur nyenyak, aku diam sesaat di sebelah
ranjangnya dan memperhatikan ibuku yang tidur dengan posisi menantang.
Kemaluanku sudah sangat keras dan meronta ingin keluar dari celana pendek yang
kupakai.
Dengan gemetar aku naik ke
ranjang ibu, dan mencoba membelai paha ibuku yang putih mulus dan sangat seksi.
Dengan tangan bergetar aku membelai dan menelusuri paha ibuku, dan terus naik
ke atas. Kemaluanku sudah sangat keras dan terasa sakit karena batang
kemaluanku terjepit oleh celanaku. Aku kemudian membuka celanaku dan keluarlah
“burung perkasa”-ku yang sudah sangat keras.Aku kemudian mencoba mencium leher
dan bibir ibuku. Aku mencoba meremas payudara ibuku yang besar dan montok, aku
rememas payudara ibu dengan perlahan. Takut kalau ia bangun, tapi karena
nafsuku sudah puncak aku tidak mengontrol remasan tanganku ke payudara ibuku.
Aku kemudian mengocok batang
kemaluanku sambil meremas payudara ibu, dan karena remasanku yang terlalu
bernafsu, ibu terbangun.
“Guntur.. kamu.. apa yang
kamu lakukan, aku ibumu sayang..” sahut ibuku dengan suara pelan.Aku kaget
setengah mati, tapi anehnya batang kemaluanku masih keras tidak lemas. Aku
takut dan malah makin nekat, terlanjur pikirku.Aku langsung mencium leher ibuku
dengan bernafsu sambil terus meremas payudara ibuku. Dalam pikiranku hanya ada
dua kemungkinan, menyetubuhi ibuku, kemudian aku kabur atau dia
membunuhku.“Cukup Guntur.. hentikan sayang.. akh..” kata ibuku.
Tapi yang membuatku aneh,
ibu sama sekali tidak menolak dan berontak. Malah ibu membiarkan bibirnya
kucium dengan bebas, dan malah mendesah saat kuhisap leher dan di belakang
telinganya, dan aku merasa burungku yang dari tadi sudah keras seperti ada yang
menekannya, danternyata itu adalah paha ibuku yang mulus.“Sayang kalau kamu
mau.. bilang aja terus terang.. Mami mau kok..” kata ibuku di antara
desahannya.
Aku kaget setengah mati,
berarti ibuku sangat suka aku perlakukan seperti ini. Aku kemudian melepaskan
ciumanku di lehernya, dan kemudian berlutut di sebelah ibuku yang masih
berbaring. Batang kemaluanku sudah sangat keras, dan ternyata ibu sangat suka
dengan ukuran batang kemaluanku, ibu tersenyum bangga melihat batang kemaluanku
yang sudah maksimal kerasnya. Ukuran batang kemaluanku 15 cm dengan diameter
kira-kira 4 cm.Aku masih dengan gemas meremas payudara ibu yang montok dan
masih terasa padat. Aku membuka kaos yang ibu pakai, dan kemudian sambil
meremas payudara ibu aku berusaha membuka bra yang ibu pakai. Dan setelah bra
yang ibuku kenakan terlepas, kulihat payudara ibu yang besar dan masih kencang
untuk wanita seumurnya. Dengan ganas kuremas payudara ibu, sedangkan ibu hanya
mendesah keenakan dan menjerit kecil saat kugigit kecil puting payudara ibu.
Kuhisap puting payudara ibudengan kuat seperti ketika aku masih bayi. Aku
menghisap payudara ibu sambil kuremas-remas hingga puting payudara ibu agak
memerah karena kuhisap.Payudara ibuku masih sangat enak untuk diremas, karena
ukurannya yang besar dan masih kencang dan padat.
“Guntur kamu dulu juga
ngisep susu ibu juga kaya gini..” kata ibukusambil dia merem-melek karena
keenakan puting susunya kuhisap dan memainkannya dengan lidahku.Ibu menaikkan
pinggulnya saat kutarik celana pendeknya. Aku melihat CD yang ibu kenakan sudah
basah.
Aku kemudian mencium CD ibukutepat di atas kemaluan ibu dan meremasnya.
Dengan cepat kutarik CD ibudan melemparkannya ke sisi ranjang, dan terlihatlah
olehku pemandanga nyang sangat indah.Lubang kemaluan ibuku ditumbuhi bulu halus
yang tidak terlalulebat, hingga garis lubang kemaluan ibuku terlihat. Kubuka
paha ibu kulebar, aku tidak kuasa melihat pemandangan indah itu. Dan dengan
naluri laki-laki kucium dan kuhisap lubang dimana aku lahir 18 tahun
lalu.Kujilat klitoris ibuku yang membuat ibuku bergetar dan mendesah
dengankuat. Lidahku bermain di lubang senggama ibuku, dan ibuku malah
menekankepalaku dengan tangannya agar aku makin tenggelam di dalam
selangkangannya.Cairan lubang kemaluan ibu kuhisap dan kujilat yang membuat ibu
kumakin tak tahan dengan perlakuanku, dia mengelinjang hebat, bergetardan
kemudian mengejang sambil menengadah dan berteriak. Aku merasakanada cairan
kental yang keluar dari dalam lubang kemaluan ibu, dan aku tahu ibu baru
orgasme. Kuhisap semua cairan lubang kemaluan ibukuhingga kering. Ibu terlihat
sangat lelah.Aku kemudian bangun dan dengan suara pelan karena kelelahan ibu
bilang, “Sayang sini Mami isep burungmu,”
Dan tanpa di komando dua
kali, aku kemudian duduk di sebalah wajahibuku, dan kemudian dengan perlahan
mulut ibuku mendekat ke burungkuyang sudah sangat keras. Ibuku membelai batang
kemaluanku, tapi diatidak memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya. Padahal
jarak antara mulut ibuku dengan batang kemaluanku hanya tinggal beberapa centi
saja.Aku sudah tidak tahan lagi, dan kemudian kudorong kepala ibuku dandengan
leluasa batang kemaluanku masuk ke mulut ibu. Dengan cepat danliar ibuku
mengocok batang kemaluanku di dalam mulutnya. Aku sudahtidak tahan lagi,
kenikmatan yang kurasakan sangat luar biasa dan tidakdapat kulukiskan dengan
kata-kata. Dan akhirnya aku sudah tidak tahanlagi dan, “Cret.. cret.. crett..”
maniku kusemprotkan di dalam mulut ibuku.
Ibu kemudian memuntahkannya
dan hanya yang sedikiti dia telan, dan masih dengan liar ibuku membersihkan
batang kemaluanku dari sisa-sisa air maniku yang menetes di batang
kejantananku. Ibuku tersenyum dankemudian kembali berbaring sambil membuka
pahanya lebar-lebar. Ibukutersenyum saat melihat batang kemaluanku yang masih
dengan gagahnya berdiri, dan seperti sudah tidak sabar untuk masuk ke dalam
sarangnyayang hangat.
Aku kemudian mengambil
posisi di antara kedua paha ibuku, batang kemaluanku terasa berdenyut saat ibu
dengan lembut membelai dan meremas batang kemaluanku yang sudah sangat keras.
Dengan tangan yang
bergetar,kuusap permukaan lubang kemaluan ibuku yang dipenuhi bulu-bulu halus
dan sisa cairan lubang kemaluan yang kuhisap tadi masih membasahi bibir lubang
kemaluan ibuku yang terlihat sangat hangat dan menantang.
“Ayo dong Sayang, kamu kan
tahu dimana tempatnya..” kata ibuku pasrah.Kemudian tangannya menuntun batang
kemaluanku untuk masuk ke dalam lubang kemaluannya. Tanganku bergetar dan
batang kemaluanku terasamakin berdenyut saat kepala batang kemaluanku menyentuh
bibir lubangkemaluan ibu yang sudah basah. Dengan perasaan yang campur
aduk,kudorong pinggulku ke depan dan masuklah batang kemaluanku ke dalam lubang
kemaluan ibu yang sudah agak membuka, dan tenggelam sudah batangkemaluanku ke
dalam liang senggama milik ibuku.Aku merasakan sensasi yang sangat dasyat saat
dinding lubang kemaluan ibu seperti memijat batang kemaluanku. Gila.., meski
aku pernah ML dengan anak ABG, lubang kemaluan ibuku terasa sangat nikmatdan
luar biasa di banding dengan yang lainnya. Aku menggoyang pinggulkunaik-turun
diimbangi dengan goyangan pinggul ibuku yang sangat dasyatdan liar. Kami
kemudian berganti posisi dengan ibu berada di ataskuhingga ia dapat menduduki
batang kemaluanku, dan terasa sekali kenikmatan yang ibu berikan kepadaku.
Goyangan yang cepat dan liar dangerakan tubuh yang naik turun membuat tubuhku
hanyut ke dalamkenikmatan seks yang kurasakan sangat dasyat.Tibalah saat ibuku
orgasme, goyangannya makin cepat dan desahannyasemakin tidak karuan, aku dengan
nikmat merasakannya sambil kuhisap danmeremas pauyudara ibu yang bergoyang
seirama dengan naik-turunnya tubuhibuku menghabisi aku. Ibu mengerang dan
mengejang saat kurasakan adacairan hangat yang membasahi batang kejantananku
yang masih tertanam didalam lubang kemaluan ibuku.
Beberapa saat setelah ibu
terkulai lemas aku merasakan bahwa aku akan mencapai puncak. Dan dengan
goyangan dan tusukan yang menghujam lubang kemaluanibuku, “Cret.. crett..
cret..” air maniku menghambur di dalam lubangkemaluan ibuku. Aku merasakan
nikmat yang tidak dapat kukatakan.Saat aku masih menikmati sisa-sisa kemikmatan
itu, ibu mencium bibirku dan berkata, “Sayang.. Mami lupa kalo Mami enggak
pakekontrasepsi. Tadi Mami mau bilang kalo kamu orgasme biar di mulut Mami
aja.. tapi Mami kagok..” Aku hanya terdiam dan malah mencium bibir ibuku yang
masih menindih tubuhku dengan mesra. Kemudian ibuku berbaring di sampingku,aku
memeluk dia dan kami berciuman dengan mesra seperti sepasangkekasih. Kami pun
tertidur karena pertempuran yang sangat melelahkan itu.
Komentar
Posting Komentar