Perkenalkan nama saya Dedi
(25 tahun), saya berdomisili di Bandung adapun cerita ini bukan bohong ataupun
dibuat-buat, atau juga hanya karangang semata, melainkan apa yang saya
ceritakan di bawah ini adalah benar-benar terjadi pada kehidupan saya hingga
kini. Setelah lulus sekolah dengan sedikit memaksa aku ingin kuliah di Bandung.
Sedikit banyak jiwa
pemberontakanku mulai nampak. Aku bersikeras dengan keinginanku, meskipun pada
awalnya kedua orangtua berusaha keras menolak. Di Bandung, awal-awal aku duduk
di bangku kuliah, aku merasakan sebagai sosok lelaki yang kerdil. Dalam hati,
aku seakan tidak dapat menerima pergaulan dengan mereka yang tidak bergaya
hidup pas-pasan. Aku merasakan dapat menempatkan diri di tengah mereka. Entah
mengapa, aku cenderung memilih-milih pergaulan. Tipikal yang menjadi temanku
adalah mereka yang bergaya hidup wah. Aku cenderung menjauh dari pergaulan yang
gaya hidup pas-pasan. Hal ini dikarenakan perasaan superiority complex yang ada
di benakku.
Dari pakaian yang dikenakan
atau gaya bicara, aku dapat menilai, apakah mereka anak orang kaya sepertiku
atau tidak. Ketika itu usiaku sudah 20 tahun. Belakangan, aku merasakan cocok
dengan salah seorang teman yang bernama Tony. Kunilai dia anak orang kaya di
kota lain terlihat dengan gemerlap kehidupannya yang suka sekali berfoya-foya.
Kulihat lama-kelamaan dia pun seakan menunjukkan sikap yang cocok berteman
denganku. Kami pun berteman baik. Namun di balik kebanggaanku bergaul dengannya,
disitulah aku langkahkan kaki ke jalan yang salah untuk melangkah.
Aku terlibat dalam pergaulan
yang salah dan tidak wajar. Lambat laun, aku terbawa arus nakal Tony dan
beberapa temannya. Kehidupanku yang gelamor dan banyak uang, seakan memuluskan
jalan untuk berbuat seenaknya. Dari mulai minum-minum di beberapa cafe ataupun
bar, hingga bermain judi online. Tidak hanya itu, pergaulanku yang akrab itu
belakangan membawaku pada keinginan main dengan ABG yang kami booking dari
pinggir jalan utama kota kembang ini.
Dari semua pengalaman yang
tadinya didasari rasa coba-coba dan ingin tahu itu, lama-kelamaan membuatku
keranjingan. Kenakalanku tidak itu saja, melalui Tony pula aku diperkenalkan
dengan seorang tante-tante yang umurnya kutaksir 35 tahun. Sebut saja namanya
Tante Mia. Wanita itu, namanya membekas sampai sekarang, karena dialah wanita
yang kuanggap mampu mengubah jalan hidupku. Dia wanita yang pertama kali
kupeluk, kucium, dan juga wanita yang pertama kalinya yang tidur bersamaku.
Sebenarnya, Tante Mia adalah isteri seorang pengusaha kaya. Karena sering kali
kesepian akibat urusan bisnis suaminya, mengharuskan Tante Mia banyak ditinggal
sendirian di rumah. Suaminya kerap kali melancong ke luar kota bahkan ke luar
negeri dalam waktu lama. Awal perkenalan kami terjadi di sebuah cafe di sebuah
hotel ternama di kawasan pusat kota di Bandung. Petang itu, aku datang bersama
Tony yang lebih dulu akrab dengan Tante Mia. Sebenarnya aku tidak mengira kalau
temanku itu sengaja menyodorkanku untuk memuaskan nafsu birahi Tante Mia.
Semua itu baru terungkap
saat temanku mohon diri dengan alasan ada kepentingan mendadak. Jadilah kami
hanya menikmati lembutnya alunan musik live berduaan saja. Awalnya, hanya
sekedar ngobrol sana-sini, namun satu ketika Tante Mia mengisyaratkan satu
tingkah nakal. Tak pelak sebagai lelaki normal, semua itu mengundang birahiku.
Rasanya klop sudah, saat dia menawarkanku untuk menginap di hotel dimana dia
telah booking kamar. Aku yang awalnya merasa ragu, akhirnya tidak berkutik, aku
pun bagaikan kerbau dicocok hidungnya. Kuiyakan saja semua permintaan Tante
Mia, termasuk keinginannya mengajaku menginap di hotel. Dalam hati aku
berpikir, rasanya sangat disayangkan jika semuanya ini disia-siakan. Meskipun
tubuhnya tidak terlalu tinggi untuk seukuran wanita indonesia, wajahnya yang
bersih dan terawat, menyiratkan bias kecantikannya.
Gaya bicaranya yang mirip
dengan yang dikatakan ABG kekinian, menambah kecentilan Tante Mia. Kuungkapkan
keraguan jika nantinya Tony datang dan mencari kami dimana dia meninggalkan
kami berdua di cafe tersebut, namun semua kekhawatiran itu hanya ditanggapi
dengan senyum tenang dan menawan yang merekah di kedua bibir Tante Mia. Dia pun
meyakinkanku bahwa Tony tidak akan kembali ke cafe lagi. Dapat ditebak apa yang
akan terjadi, jika lelaki normal yang telah dewasa berduaan di dalam kamar
bersama wanita cantik dan matang, yang ada tentu kobaran nafsu yang menggelora.
Dan benar saja, hubungan badan pun terjadi di antara kami. Dibelainya rambutku,
didekapnya tubuhku yang tak berbalut selembar kain pun.
Dadaku dielus dan diciumi
dengan penuh nafsu. Saling pagut dan raba pun tidak terelakkan lagi. Kemudian
apa yang seharusnya hanya boleh dilakukan oleh suami-istri itu bersama Tante
Mia dengan nafsu yang bergelora itu pun terjadi. Tidak hanya sekali, aku
melakukannya saat malam itu. Tenaga Tante Mia yang sangat liar memacu gelora
birahi cerita seks. Aku merasa begitu tersanjung, sekaligus banyak belajar dari
Tante Mia. Sungguh aku merasakan ada pengalaman baru dan sangat mengesankan
yang selama ini belum pernah kualami. Kurasakan juga bagaimana gelora birahinya
yang menggebu. Aku merasa tertantang untuk mengimbanginya. Dan ternyata aku
berhasil memuasinya. Ini dikatakannya sendiri oleh Tante Mia. Setelah puas
dengan permainan binal Tante Mia di atas ranjang, kembali kegundahan
menyeriangi di benakku. Kepada Tante Mia kuwanti-wanti untuk tidak
menceritakannya kepada Tony ataupun siapa saja.
Namun dia hanya tersenyum tipis
menghadapi kegundahanku. Kenapa mesti risau..? Tony adalah kekasih gelapku
juga. Dalam waktu-waktu tertentu, dengan senang hati dia melayaniku..kata Tante
Mia. Setelah itu, jadilah aku mulai ikut berpetualang sebagai pemuas nafsu
seks, kukejar perasaan nikmat dan gairahku dengan Tante Erlyn, Tante Sofia,
Tante Lala, dan beberapa tante lainnya. Aku pun seakan dimanjakan oleh mereka
dengan limpahan uang yang datangnya bagaikan air yang mengalir. Namun aku
memiliki langganan yang mengaku sangat terkesan dengan pelayananku. Dia seorang
dokter di Jakarta bernama Tante Shella. Perkenalanku terjadi saat di suatu sore
tiba-tiba HP-ku berdering. Dengan dalih untuk dipijat tubuhnya, suara wanita
itu menginginkan agar aku datang ke sebuah hotel di kawasan jantung kota
Bandung. Aku pun meluncur ke hotel yang dimaksud.
Sore itu menjadi awal bagi
permainan yang panas dengan sang dokter yang sedang mengikuti seminar di
Bandung ini. Ketika berada didalam kamar kami mengobrol sebentar lalu kami
langsung bercumbu. tanganku bergerak mengusap lembut telinga wanita itu,
kemudian turun ke leher, dan kembali lagi naik ke telinga beberapa kali. Shella
merasa angan-angannya melambung, entah kenapa dia pasrah saja saat aku
mengangkat dagunya, mungkin terselip hatinya perasaan ingin terus menikmati
belaian-belaian lembut itu.
Kamu memang sangat cantik
dan aku yakin jalan pikiranmu sangat dewasa, Aku kagum!, kataku merayu. Udara
hangat terasa menerpa wajahya yang cantik, disusul bibir hangatku menyentuh
keningnya, lalu turun pelan ke telinga, hangat dan lembut, perasaan nikmat
seperti ini pasti belum pernah dialaminya. Anehnya dia menjadi ketagihan, dan
merasa tidak rela untuk cepat-cepat mengakhiri semua kejadian itu dia berusaha
untuk membalas saat bibir hangatku dengan lembut penuh perasaan menyusuri
pipinya yang lembut, putih dan halus, saat merasakan hangatnya bibirku mengulum
bibirnya yang mungil merah merekah itu bergeter, aku yakin dia merasakan
nikmatnya dikulum dan dicium bibirku laki-laki nakal sepertiku. Jantung di
dadanya berdegup makin keras, perasaan nikmat yang menyelimuti hatinya semakin
membuatnya melambung. Uuhh..!, hatinya tergelitik untuk mulai membalas ciuman
dan kuluman-kuluman hangatku. Aaahh.., dia mendesah merasakan remasanku lembut
di payudara kiri yang menonjol di dadanya, seakan tak kuasa melarang. Dia diam
saja, remasan lembut menambah kenikmatan tersendiri baginya. Dadamu sangat
indah Shell, sebuah pujian yang membuatnya semakin mabuk, bahkan tangannya kini
memegang tanganku, tidak untuk melarangnya, tapi ikut menekan dan mengikuti
irama remasan di tanganku. Dia benar-benar semakin menikmatinya.
Batangku pun mulai menegang.
Aaahh, Shella mendesah kembali dan pahanya bergerak-gerak dan tubuhnya bergetar
menandakan vaginanya mulai basah oleh lendir yang keluar akibat rangsangan yang
dialaminya, hal itu membuat vaginanya terasa geli, merupakan kenikmatan
tersendiri. Dia semakin terlena diantara degup-degup jantung dan keinginannya
untuk mencapai puncak kenikmatan. Diimbanginya kuluman bibir dan remasan lembut
di atas buah dadanya. Saat tanganku mulai membuka kancing baju seragam dokternya.
Kulanjutkan membuka satu persatu pakaiannya, dadanya yang putih mulus mulai
terlihat, buah dadanya tertutup bra warna coklat.
Seakan dia sudah tidak
peduli lagi dengan keadaannya, hanya kenikmatan yang ingin dicapainya, dia
pasrah saat kugendong dan merebahkannya di atas tempat tidur yang bersprei
putih. Di tempat tidur ini aku merasa lebih nyaman, semakin bisa menikmati
cumbuan, dibiarkannya dada yang putih mulus itu makin terbuka. jariku, bibirku
mulai bergeser pelan mengusap dan mencium hangat di lehernya yang putih mulus. Aaaahh,
dia makin mendesah dan merasakan kegelian lain yang lebih nikmat.
Aku semakin senang dengan
bau wangi di tubuhnya. Tubuhmu wangi sekali, kembali rayuan itu membuatnya
makin besar kepala. Tanganku itu dibiarkan menelusuri dadanya yang terbuka.
Shella sendiri tidak kuasa menolak, seakan ada perasaan bangga tubuhnya dilihat
dan kunikmati. Tanganku kini menelusuri perutnya dengan lembut, membuatnya
menggelinjang kegelian. Bibir hangatku beralih menelusuri dadanya. Uhh.!,
tanganku menarik bajunya hingga terlepas dari rok span pendeknya. jemariku membuatnya
menggelinjang nikmat, perasaannya melambung mengikuti irama jari-jariku,
sementara serdaduku terasa makin tegang. Dia mulai menarik kepalaku ke atas dan
mulai mengimbagi ciuman dan kuluman, seperti caraku mengulum dan mencium
bibirnya. Ooohh, terdengar desah Shella yang semakin terlena dengan ciuman
hangat dan tarian jari-jariku diatas perutnya, kini dada dan perutnya terlihat
putih, mulus dan halus hanya tertutup bra coklat muda yang lembut. Aku semakin
tegang hingga harus mengatur gejolak birahi dengan mengatur pernafasanku, aku
terus mempermainkan tubuh dan perasaan wanita itu, kuperlakukan Shella dengan
halus, lembut, dan tidak terburu-buru, hal ini membuat Shella makin penasaran
dan makin bernafsu, mungkin itu yang membuat wanita itu pasrah saat tanganku
menyusup ke belakang, dan membuka kancing branya.
Tanganku mulai menyusup di
bagian dada yang menonjol di bawah bra gadis itu, terasa kenyal dan padat di
tanganku. Aaahh.. Uuuhh. ooohh, Shella menggelinjang gelinjang geli dan nikmat,
jemari itu menari dan mengusap lembut di atas buah dadanya yang mulai berkembang
lembut dan putih, seraya terus berpagutan.
Dia merasa semakin nikmat,
geli dan melambungkan angan-angannya. Ujung jariku mulai mempermainkan puting
susunya yang masih kecil dan kemerahan itu dengan sangat hati-hati. Kak..
Aaahh.. uuhh.. ahh. Shella mulai menunjukkan tanda-tanda terangsang hingga
berusaha ikut membuka kancing bajuku, agak susah, tapi dia berhasil. Tangannya
menyusup kebalik baju dan mengelus dadaku, sementara birahinya makin memuncak. Ngghh..
, vaginanya yang basah semakin membuatnya nikmat, pikirku. Shella menurut
ketika badannya diangkat sedikit, dibiarkannya baju dan branya kutanggalkan,
lalu dilempar ke samping tempat tidur. Sekarang tubuh bagian atasnya tidak
tertutup apapun, dia tampak tertegun dan risih sejenak, saat mataku menelusuri
lekuk tubuhnya.
Di sisi lain dia merasa
kagum dengan dua gunung indah yang masih perawan yang menyembul di atas
dadanya, belum pernah terjamah oleh siapapun selain dirinya sendiri. Sedangkan
aku tertegun sejenak melihat pemandangan di depan mataku, birahiku bergejolak
kembali, aku berusaha mengatur pernafasan, karena tidak ingin melepaskan nafsu
binatangku hingga menyakiti perasaan dokter cantik yang tergolek pasrah di
depanku ini. Aku mulai mengulum buah dadanya perlahan, terasa membusung lembut,
putih dan kenyal. Diperlakukan seperti itu Shella menggelinjang, Ahh.. uuuhh..
aaahh. Pengalaman pertamanya ini membuat angan-angannya terbang tinggi. Buah
dadanya yang putih, lembut, dan kenyal itu terasa nikmat kuhisap lembut, tarian
lidah diputing susunya yang kecil kemerahan itu mulai berdiri dan mengeras.
Aaahh..!, dia merintih geli
dan makin mendekap kepalaku, vaginanya mungkin kini terasa membanjir. Birahinya
semakin memuncak. Kak.. ahh, terus Kak.. ahh.. Uhh, rintihnya makin panjang.
Aku terus mempermainkan buah dada dokter cantik itu dengan bibir dan lidahku,
sambil membuka kancing bajuku sendiri satu persatu, kemudian baju itu
kutanggalkan, terlihat dadaku yang bidang dan atletis. Kembali ujung bibirnya
kukulum, terasa geli dan nikmat. Saat Shella akan membalas memagutnya, telapak
tangannya kupegang dan kubimbing naik ke atas kepalanya. Aku mulai mencium dan
menghisap lembut, dan menggigit kecil tangan kanannya, mulai dari pangkal
lengan, siku sampai ujung jarinya diisap-isap. Membuatnya bertambah geli dan
nikmat. Geli.. ahh.. ohh!Perasaannya melambung kembali, ketika buah dadanya
dikulum, dijilati dan dihisap lembut. Uuuhh.!, dia makin mendekapkan kepalaku,
itu akan membuat vaginanya geli, membuat birahinya semakin memuncak. sayang..
ahh, terus .. ahh.. ssst.. uhh, dia merintih rintih dan menggelinjang, sesekali
kakinya menekuk ke atas.
Sambil terus mempermainkan
buah dadanya. aku melirik ke paha mulus, indah terlihat di antara rok yang
tersingkap. Darahku berdesir, kupindahkan tanganku dan terus menari naik turun
antara lutut dan pangkal paha putih mulus, masih tertutup celana yang membasah,
Aku merasakan birahi Shella semakin memuncak. Aku terus mempermainkan buah dada
gadis itu. Kak.. ahh, terus Kak.. ahh.. uhh, terdengar gadis itu merintih
panjang. Aku dengan pelan dan pasti mulai membuka kancing, lalu menurunkan
retsleting rok span pendeknya, seakan Shella tidak peduli dengan tindakanku
itu. Rangsangan yang membuat birahinya memuncak membuatnya bertekuk lutut,
menyerah.
kemudian Shella malah
membantu menurunkan roknya sendiri dengan mengangkat pantatnya. Aku tertegun
sejenak melihat tubuh putih mulus dan indah itu. Kemudian badan gadis itu
kubalikkan sehingga posisinya tengkurap, bibirku merayap ke leher belakang dan
punggung. Uuuhh, ketika membalikkan badan, Shella melihat sesuatu yang menonjol
di balik celana dalamku.
Dia kaget karena ukuran
batangku yang cukup besar. Aaahh. Shella mulai merapatkan kakinya, ada perasaan
risih sesaat, kemudian hilang kalah oleh nafsu birahi yang telah menyelimuti
perasaannya. Ahh.., dia diam saja saat aku kembali mencium bibirnya, membimbing
tangannya ke bawah di antara pangkal paha, dia kini memegang dan merasakan
serdadu yang keras bulat dan panjang di balik celanaku, sejenak Shella sejenak
mengelus-elus benda yang membuat hatinya penasaran, tapi kemudian dia kaget dan
menarik tangannya. Aaahh, Shella tak kuberikan kesempatan untuk berfikir lain,
ketika mulutku kembali memainkan puting susu mungil yang berdiri tegak dengan
indahnya di atas tonjolan dada.
Vaginanya terasa makin
membanjir, hal ini membuat birahinya makin memuncak. Ahh.. ahh.. teruuus..
ahh.. uhh, sambil terus memainkan buah dadanya, tanganku menari naik turun
antara lutut dan pangkal pahanya yang putih mulus yang masih tertutup celana.
Tanpa disadarinya, karena nikmat, tanganku mulai menyusup di bawah celana
dalamnya dan mengusap-usap lembut bawah pusar yang mulai ditumbuhi rambut,
pangkal paha, dan pantatnya yang kenyal terbentuk dengan indahnya bergantian.
Teruuuss.. aaahh.. uuuhh,
karena geli dan nikmat Shella mulai membuka kakinya, jari-jari Rene yang nakal
mulai menyusup dan mengelus vaginanya dari bagian luar celana, birahinya
memuncak sampai kepala. Ahh.. terus.. ahh.. ohh, gadis itu kaget sejenak,
kemudian kembali merintih rintih. Melihat Shella menggelinjang kenikmatan,
tanganku mencoba mulai menyusup di balik celana melalui pangkal paha dan
mengelus-elus dengan lembut vaginanya yang basah lembut dan hangat. Shella
makin menggelinjang dan birahinya makin membara. Ahh.. teruusss ooh, Shella
merintih rintih kenikmatan.
Aku tahu wanita itu hampir
mencapai puncak birahi, dengan mudah tanganku mulai beraksi menurunkan celana
dalam gadis itu perlahan. Benar saja, Shella membiarkannya, sudah tidak peduli
lagi bahkan mengangkat pantat dan kakinya, sehingga celana itu terlepas tanpa
halangan. Tubuh gadis itu kini tergolek bugil di depan mataku, tampak semakin
indah dan merangsang. Pangkal pahanya yang sangat bagus itu dihiasi bulu-bulu
lembut yang mulai tumbuh halus. Vaginanya tampak kemerahan dan basah dengan
puting vagina mungil di tengahnya. Aku terus memainkan puting susu yang sekarang
berdiri tegak sambil terus mengelus bibir vagina makin membanjir.
sayang.. ahh, terus .. ahh..
uhh. Vagina yang basah terasa geli dan gatal, nikmat sampai ujung kepala. Kak..
aahh, Shella tak tahan lagi dan tangannya menyusup di bawah celana dalamku dan
memegang serdadu yang keras bulat dan panjang itu. Shella tidak merasa malu
lagi, bahkan mulai mengimbangi gerakanku. Aku tersenyum penuh kemenangan
melihat tindakan gadis itu, secara tidak langsung gadis itu meminta untuk
bertindak lebih jauh lagi. Aku melepas celana dalamku, melihat serdaduku yang
besar dan keras berdiri tegak dengan gagahnya, mata gadis itu terbelalak kagum.
Sekarang kami tidak memakai
penutup sama sekali. Shella kagum sampai mulutnya menganga melihat serdadu yang
besar dan keras berdiri tegak dengan gagahnya, baru pertama kali dia melihat
benda itu. Vaginanya pasti sudah sangat geli dan gatal, dia tidak peduli lagi
kalau masih perawan, kemudian telentang dan pelan-pelan membuka leber-lebar
pahanya. Sejenak aku tertegun melihat vagina yang bersih kemerahan dan dihisi
bulu-bulu yang baru tumbuh, lubang vaginanya tampak masih tertutup selaput
perawan dengan lubang kecil di tengahnya. Shella hanya tertegun saat aku berada
di atasnya dengan serdadu yang tegak berdiri. Sambil bertumpu pada lutut dan
siku, bibirku melumat, mencium, dan kadang menggigit kecil menjelajahi seluruh
tubuhnya.
Kuluman di puting susu yang
disertai dengan gesekan-gesekan ujung burung ke bibir vaginanya kulakukan
dengan hati-hati, makin membasah dan nikmat tersendiri. Kak.. ahh, terus ssts..
ahh.. uhh, birahinya memuncak bisa-bisa sampai kepalanya terasa kesemutan,
dipegangnya serdaduku. Ahhterasa hangat dan kencang. Kak.. ahh!, dia tak dapat
lagi menahan gejolak biraninya, membimbing serdaduku ke lubang vaginanya, dia
mulai menginginkan serdaduku menyerang ke lubang dan merojok vaginanya yang
terasa sangat geli dan gatal. Uuuhh.. aaahh, tapi aku malah memainkan topi baja
serdaduku sampai menyenggol-nyenggol selaput daranya.
“Ooohh sayang masukkan ahh,
gadis itu sampai merintih rintih dan meminta-minta dengan penuh kenikmatan.
Dengan hati-hati dan pelan-pelan aku terus mempermainkan gadis itu dengan
serdaduku yang keras, hangat tapi lembut itu menyusuri bibir vagina.
“Ooohh sayang masukkan aaahh,
di sela rintihan nikmat gadis itu, setelah kulihat puting susunya mengeras dan
gerakannya mulai agak lemas, serdadu mulai menyerang masuk dan menembus selaput
daranya, Sreetts Aduuhh.. aahh, tangannya mencengkeram bahuku.
Dengan begitu, Shella hanya
merasa lubang vaginanya seperti disesaki sebatng kayu yang keras dan terasa
nikmat ditembus serdaduku yang besar dan keras. Burungku yang terpercik lendir
vaginanya terus masuk perlahan sampai setengahnya, ditarik lagi pelan-pelan dan
hati-hati. Ahh, dia merintih kenikmatan. Aku tidak mau terburu-buru, aku tidak
ingin lubang vagina yang masih agak seret itu menjadi sakit karena belum
terbiasa dan belum elastis.
Burung itu masuk lagi
setengahnya dan.. Sreeets Ohh.., kali ini tidak ada rasa sakit, Shella hanya
merasakan geli saat dirasakan burung itu keluar masuk merojok vaginanya. Shella
menggelinjang dan mengimbangi gerakan dan mendekap pinggangnya.
“ahh, terus sayang.. ohh..
uhh, batangku terus menghunjam semakin dalam. Ditarik lagi, Aaahh, masuk lagi. Ahh,
terus ahh.. uhh, lubang kemaluan itu makin lama makin mengembang hingga burung
itu bisa masuk sampai mencapai pangkalnya beberapa kali.
Shella merasakan nikmat
birahinya memuncak di kepala, perasaannya melayang di awan-awan, badannya mulai
bergeter getar dan mengejang, dan tak tertahankan lagi. Aaahh, ooohh, aaahhvaginanya
berdenyut-denyut melepas nikmat. Dia telah mencapai puncak orgasme, kemudian
terlihat lega yang menyelimuti dirinya. Melihat Shella sudah mencapai orgasme,
aku kini melepas seluruh rasa birahi yang tertahan sejak tadi dan makin cepat
merojok keluar masuk lubang kemaluan Shella.
“ahh.. ssst.. ahh.. uhh,
Shella merintih dan merasakan nikmat birahinya memuncak kembali. Badannya
kembali bergetar dan mengejang, begitu juga denganku. Ahh.. oohh.. ohh..
aaaahh!, kami merintih rintih panjang menuju puncak kenikmatan. Dan mereka
mencapai orgasme hampir bersamaan, terasa serdadu menyemburkan air mani hangat
ke dalam vagina gadis itu yang masih berdenyut nikmat. Aku mengeluarkan batang
yang terpercik cairan cintanya itu pelan-pelan, berbaring di sebelah Shella dan
memeluknya supaya Shella merasa aman, dia tampak merasa sangat puas dengan pelayanan
yang kuberikan.
Dokter Shella yang berwajah
cantik itu sangat ganas memperlakukanku, nafsu birahinya yang besar membuatku
kewalahan. Tidak hanya di tempat tidur saja dia menginginkan permainan panas
denganku. Itu semua dilakukan di sofa ruang tamu kamar hotel, di kamar mandi,
ataupun di kaca rias kamar suite yang disewanya itu. Setelah puas, baru ia
memberiku banyak uang, Dan rasanya itulah rekor bayaranku yang kuterima sebagai
gigolo pemuas nafsu. Dia pun barjanji akan kembali lagi untuk memintaku untuk
melayaninya. Benar saja, beberapa bulan kemudian sang dokter itu kembali lagi
ke Bandung, kali ini dia tidak sendiri, melainkan membawa 2 orang temannya yang
mengaku Tante Lusi, dan Tante Nina.
Setelah aku diminta melayani
mereka bertiga, aku pun melakukannya dengan baik hingga mereka puas. Tidak
hanya sekaligus kami bertiga bermain, melainkan aku melayaninya satu persatu.
Keesokan paginya mereka pun kembali ke Jakarta. Tetapi alangkah terkejutnya
aku, minggu kemudian sang dokter kembali lagi bersama temannya kembali, kali
ini hanya seorang, dia bernama Tante Siska. Seperti sebelumnya, dia meminta
kupuasi nafsu seksnya, sebelum akhirnya memintaku untuk melakukan hal yang sama
terhadap temannya itu. Kali ini dalam benakku ada berbagai pertanyaan, Ada apa
di balik keanehan ini..? Dalam suatu kesempatan, terbukalah tabir rahasia itu.
Menurut Tante Siska teman
sang dokter itu, dia adalah salah satu anggota arisan yang bandarnya adalah Ibu
dokter itu. Mereka beranggapan bahwa aku lah pria yang dipilih, dan yang paling
hebat, dan kuat dalam memuasi mereka. Jadi aku dijadikan komoditi arisan seks
oleh mereka yang terdiri dari istri pengusaha dan pejabat. Gila, betapa
terkejutnya aku mendapat jawaban itu. Namun aku berusaha mengendalikan
kegundahanku, aku tidak perduli dengan perasaanku, toh aku mendapat imbalan
jasa yang sangat besar dari mereka. Dan aku pun dapat memanfaat uang tersebut
untuk kuliahku.
Komentar
Posting Komentar