Suasana pasar pagi itu terlihat lebih lengang dari biasanya
karena hujan yang turun sejak malam tadi masih berlanjut hingga pagi ini.
Suasana yang agak berbeda dari biasanya itu membuat sebagian pedagang kaki lima dipasar tradisional
itu banyak yang mengeluh karena sepinya pembeli yang datang ke pasar tsb.
Disalah satu sudut pasar nampak terlihat dua orang laki laki
berwajah sangar sedang sibuk meminta jatah iuran keamanan pada para pedagang
kaki lima yang
banyak terdapat dihalaman pasar tsb.
“aduhh maap ya bang. Dagangan saya belum laku nih jadi belum
bisa bayar iuran. Ujar pedagang tempe
berbadan kurus tsb.
“enak aja lo kagak mau bayar !! ga usah banyak alasan luh !!
kata Endi salah satu preman yang memakai kaos dengan rompi yang menjadi ciri
khas kelompok mereka.
“bener koq bang daritadi belum ada pembeli yang datang jadi
saya belum ada uang. Jawab pedagang tempe
tsb.
“bangsat rupanya lo udah berani melawan kita ya sekarang !!
bentak preman yang bernama tapenk tsb sambil mendorong tubuh pedagang kurus tsb
hingga sedikit mundur kebelakang.
“aduh bukan begitu maksud saya. Nanti kalau dagangan saya
udah laku pasti saya bayar koq iuran keamanannya. Ujar pedagang tsb.
![]() |
Rinda |
“akhh banyak bacot !! gua tempeleng juga luh !! ujar Tapenk
sambil menunjukan kepalan tangannya untuk menakuti pedagang tsb.
Keributan itu pun terus berlanjut namun tak ada satupun
pedagang yang berani membantu pedagang tempe
tsb dan sebagian pedagang lainnya berpura pura untuk tidak melihat kejadian tsb
karena tak mau terlibat lebih jauh dengan masalah tsb.
Kelompok macan gondrong memang sangat berkuasa diwilayah tsb
dan merupakan kelompok preman sadis yang
berkedok sebagai ormas kepemudaan dan kerap meminta jatah uang keamanan pada
para pedagang disana. Sudah bertahun tahun mereka menguasai wilayah desa tsb
dan juga beberapa wilayah desa lain disekitarnya sehingga banyak warga
masyarakat yang hanya bisa pasrah menuruti kemauan mereka dengan membayar
sejumlah uang keamanan pada mereka.
Kelompok ini dipimpin oleh seorang laki laki paruh baya yang
konon memiliki ilmu kebal dan berbagai jimat kesaktian lainnya sehingga
membuatnya begitu ditakuti oleh warga desa. Pemimpin mereka bernama Joni
Gondrong yang berwajah garang dan bertubuh tinggi besar dengan rambut ikal dan
panjang yang membuat penampilannya semakin menakutkan.
Namun demikian pemimpin mereka jarang sekali terlihat oleh
masyarakat dan sepertinya lebih banyak menghabiskan waktunya waktunya untuk
bersenang senang menikmati uang hasil pemerasan yang disetorkan oleh anak
buahnya.
Tak hanya meminta iuran keamanan pada para pedangang dipasar
namun mereka juga menguasai berbagai titik parkir liar dipusat keramaian yang
ada didesa tsb selain itu mereka juga kerap menarik pungutan liar pada para
sopir truk yang melintas dijalanan desa tsb.
“Udah penk !! mending kita rampas aja semua barang
dagangannya !! biar tau rasa dia !! ujar
Endi sambil memasukan tempe
yang berjajar diatas lapak meja kayu tsb kedalam kantong plastik kresek
berwarna hitam.
“aduhh bang !! jangan diambil semua tempe saya. Nanti kelurga saya mau makan apa.
Pinta pedagang tempe
itu dengan wajah memelas.
“akhh bodo amat !! emang gua pikirin. Itu urusan lo hehe..
ujar Endi dengan santainya.
Kedua preman kampung itu terus melanjutkan usaha mereka
untuk memasukan semua tempe
milik pedagang tsb kedalam kantong plastic dan tak menghiraukan permintaan
pedangan tsb. Hal itu tentu saja menarik perhatian beberapa pedagang lain namun
tak satupun dari mereka yang berani mencegah peristiwa perampasan paksa tsb
karena takut dengan kelompok tsb.
“hehe.. lumayan juga kita dapat tempe
lima kantong
gede. Ujar Endi sambil berjalan meninggalkan lapak pedagang tsb.
“wah bisa mabok tempe
nanti kita haha.. sahut Tapenk sambil menenteng kantong berisi tempe tsb dengan kedua tangannnya.
Pedangan tempe
itu hanya bisa diam meratapi nasibnya karena semua barang dagangannya sudah
dirampas oleh kedua preman kampung tsb dan ia tak tahu harus bagaimana lagi
mencari nafkah untuk keluarganya dirumah karena semua modalnya sudah ludes
dalam sekejap.
Setelah mengamankan tempe tempe tsb kemudian kedua
preman itu kembali melanjutkan aksinya dan kali ini mereka menghampiri seorang
pedagang pakaian anak anak yang sedang menggelar barang dagangannya.
“haloo bro !! kelihatannya tambah seger aja tampang lo !!
ujar Endi menyapa seorang laki laki tua pedagang baju anak anak tsb.
“gua perhatiin hari ini dagangan baju lo laris manis nih dari tadi !! kata Endi
lagi
“yah lumayan sih bang kebetulan tadi ada langganan lama yang
datang borong baju. Jawab Pedagang baju tsb
“kalau begitu lo udah punya duit buat bayar iuran donk. Sini
bayar !! Ujar Endi sambil mengulurkan telapak tangannnya sabagai kode untuk
meminta jatah.
Kemudian pedagang tua tsb membuka tas kecil yang melilit
dipinggangnya dan memberikan sejumlah uang pada laki laki tsb.
“wah kurang nih bro. tambah dikit lagi lah !! pelit amat sih
lu !! ujar Endi
“loh biasanya juga kan
segitu bang !! ujar pedagang baju tsb.
“hehe.. ini lain dari biasanya bro. hari ini kan dagangan baju lo
lagi laris jadi iurannya juga beda lagi. Ujar Tapenk.
“mana bisa begitu bang. Jangan naikin iuran seenaknya donk.
Biasa tiap hari juga segitu kan
!! kata pedagang baju itu
“oke lah kalau begitu tapi boleh donk gua minta kaos gambar
power ranger ini buat anak gua hehe.. kata Tapenk sambil memasukan dua bua kaos
anak anak berukuran kecil kedalam kantong kresek.
“jangan bang nanti saya bisa rugi kalau begini caranya !!
ujar pedangan itu sambil mencoba menarik kantong kresek berwarna hitam itu.
Kedua orang itu pun terlihat berebutan sambil tarik menarik
kantong plastik berisi baju tsb namun Tapenk bersikap lebih kasar lagi dan
mendorong laki laki tua itu hingga jatuh terjungkal kebelakang.
“aduh pinggang gue sakit cok !! ujar laki laki tua tsb
sambil memegangi pinggangnya yang terkilir
Melihat hal itu pedagang lain mencoba melerai mereka dan
menolong bapak tua itu untuk berdiri sementara Tapenk tertawa menyaksikan
pedagang tua itu meringis kesakitan.
“hehe mampus lo !! makanya jadi orang jangan pelit !! begitu
akibatnya ujar Tapenk
“kalau sudah tua mesti banyak amal pak. jangan pelit pelit
hehe.. ujar Endi seraya menasehati laki laki tua itu.
Saat berjalan meninggalkan area pasar tsb kemudian mereka
melihat seorang wanita muda yang biasa berjualan minuman dengan menggunakan
tenda di dekat parkiran sepeda motor.
“woii di. Coba lu perhatiin cewek yang jualan minuman itu !!
kayaknya dia pedagang baru dipasar ini.
Ujar Tapenk
“bener penk !! wah ga bisa dibiarin nih. Dia harus bayar
jatah juga ke kita !! ujar Endi
“udah barangnya tinggal disini dulu aja. Ngapain juga dibawa
bawa kan
berat !! ujar Endi
“ayo buruan kita samperin. Sekalian minta uang jatah
keamanan sama dia !! ujar Tapenk sambil meletakan kantong kresek yang dibawanya
didekat sepeda motornya.
Kedua laki laki itu pun berjalan menuju lokasi tenda
pedagang minuman tsb dan mencoba mengamati lebih dekat pedagang wanita muda tsb
yang cukup menarik perhatian mereka.
“pagi manis !! lagi jualan apa neng kelihatannya seger
banget nih? Ujar Endi
“jualan es jeruk bang ! abang mau beli ya !! Tanya wanita
muda tsb.
“boleh neng. Buatin 2 gelas ya !! esnya banyakan ya !! sama sekalian yang dibungkus 3. Ujar Endi
“anjay !! seger banget nih es jeruknya. Kebetulan uda lama
banget gua kagak minum es jeruk. Ujar Endi
“kayaknya lebih seger lagi kalau dicampur sama bir hehe..
Pasti tambah maknyoss rasanya !! ujar Tapenk
“gimana bang !! es jeruknya enak kan !! kata wanita muda tsb
“nikmat banget neng !! es jeruknya manis kayak yang jualnya
hehe ujar Tapenk
“akhh abang bisaan aja. Total semuanya jadi 25 rb aja bang
!! ujar wanita yang bernama Rinda tsb
Rinda memang baru beberapa hari jualan minuman dipasar tsb
sehingga ia belum mengetahui latar belakang kedua laki laki yang sedang
dihadapinya itu. Rinda merupakan seorang janda berusia 24 tahun dan memiliki
seorang anak karena menghadapi masalah ekonomi yang serius akibatnya kehidupan
rumah tangga yang belum lama dibinanya pun harus kandas begitu saja sehingga ia
harus kembali bekerja guna membiayai kehidupannya yang telah ditinggal pergi
oleh suaminya.
Wanita itu memang masih terlihat segar dan cantik sehingga
banyak laki laki di desanya yang mencoba untuk mendekatinya namun karena ia
masih trauma dengan kehidupan rumah tangganya yang tidak harmonis maka ia pun
tampak tertutup terhadap para laki laki yang selama ini berusaha mendekatinya.
“wah ternyata harus bayar ya. Gua kira gratis neng hehe..
ujar Tapenk dengan santai
“kalian jangan begitu donk bang !! udah beli ya harus bayar.
Jangan seenaknya aja donk. Ujar wanita tsb
“Heh !! lo belum tau siapa kita rupanya !! kita berdua ini
preman penguasa wilayah sini !! paham lo !! dan lo juga harus bayar uang
keamanan sama kita kalau mau berdagang disini !! ujar Tapenk
“gak mau pokoknya saya ga mau bayar sama kalian !! dasar
tukang peras !! ujar Rinda
Kedua preman itu pun merasa dipermalukan oleh Rinda karena
terus dimaki maki didepan banyak orang yang saat itu menyaksikan kejadian tsb.
Akhirnya kedua preman itu pun beranjak pergi meninggalkan tempat tsb dan
memilih untuk nongkrong disebuah pos kecil milik kelompok mereka yang berada
dibelakang pasar tsb.
“wah sialan juga tuh cewek !! beraninya dia melawan kita !!
ujar Tapenk
“mending kita kasih pelajaran buat dia !! biar tau siapa
kita !! ujar Endi
Kemudian kedua preman itu pun berniat memberi pelajaran pada
wanita tsb dan mencoba mengikutinya saat tengah pulang kerumahnya. Saat
disebuah jalan yang cukup sepi kemudia mereka pun segera mendekati Rinda yang
tengah berjalan kaki menuju ke rumahnya.
Endi segera turun dari atas motor dan mencoba menyergap
wanita tsb lalu menyeretnya kedalam semak yang banyak terdapat disisi jalan tsb
sementara Tapenk menyembunyikan sepeda motornya kedalam semak sehingga tak
terlihat oleh orang lain.
Rinda merasa panic dan ketakutan karena tubuhnya mulai
digerayangi oleh kedua laki laki bejad tsb dan ia pun mencoba melakukan
perlawanan sengit agar dapat terlepas dari sergapan kedua laki laki tsb. Kedua
preman itu malah semakin beringas dan dengan kasarnya mulai menarik dan merobek
pakaian yang dikenakan oleh wanita tsb sehingga terkoyak dibeberapa bagiannya.
Dari sobekan kain baju tsb membuat tubuh Rinda semakin
terlihat jelas oleh mereka dan tentu saja semakin merangsang keduanya. Rinda
terus meronta sekuat tenaganya namun ia masih kalah tenaga dalam melawan kedua
laki laki kasar tsb bahkan kedua preman itu juga beberapa kali menampar
wajahnya dan memukuli dirinya sehingga merintih kesakitan.
“aduh ampun bang !! sakitt !! ampun !! jerit Rinda sambil
berusaha melindungi dirinya karena terus dipukuli oleh kedua laki laki tsb.
“ini akibatnya kalau berani melawan kita !! ujar Endi
Awalnya kedua laki laki itu hanya ingin memberi pelajaran
pada Rinda namun kemolekan tubuh wanita tsb terlanjur membangkitkan nafsu
birahi mereka dan akhirnya berencana untuk memperkosanya ditempat tsb.
“wah sayang banget nih kalau disia siakan !! ujar Tapenk
“iya penk mending kita nikmati saja dulu tubuhnya hehe..
ujar Endi dengan tatapan yang dipenuhi nafsu.
Mendengar perkataan kedua laki laki tsb membuat Rinda
semakin panik karena merasa dirinya berada dalam bahaya dan ia pun kembali
melakukan perlawanan sengit terhadap kedua preman kampung tsb namun
perlawanannya nampak sia sia karena tenaga kedua orang itu sama sekali bukan
tandingannya.
Kini tubuh Rinda didorong oleh Endi hingga telentang diatas
rumput sementara kedua tangannya ditarik kearah atas tubuhnya dan dibentangkan
serta dicengkeram oleh Endi. Laki laki itu terlihat semakin buas dan nafsunya
semakin tak terkendali bersamaan dengan itu ia pun mulai mencium dan mencumbui
wanita tsb sambil menindih tubuhnya.
Rinda terus meronta dan tak rela jika tubuhnya dilecehkan
begitu saja oleh preman tsb dan ia pun mencoba menggunkan kedua kakinya untuk
menendang kesegala arah namun hal ini sudah diantisipasi oleh Tapenk yang
langsung mencengkeram pergelangan kakinya sehingga tak berkutik.
Endi nampak belum puas mencumbui wanita tsb dan sambil tetap
menindih tubuh Rinda kemudian ia pun mencoba untuk membuka paksa pakaian yang
dikenakan oleh wanita tsb dengan cara menarik kuat bagian depan bajunya hingga
terkoyak dibeberapa bagian.
“ayo di buruan. Nanti keburu ada orang yang lewat bisa bahaya
kita. Ujar Tapenk sambil memegangi kedua kaki wanita tsb.
Kini rontaan tubuh Rinda terlihat melemah dan tak sekuat
tadi mungkin karena tenaganya sudah banyak terkuras saat melakukan perlawanan
atau mungkin juga ia sudah pasrah karena perlawanannya tampak sia sia belaka.
Mengamati hal itu Endi pun segera membuka seluruh celananya
sambil berdiri mengangkangi tubuh Rinda yang masih telentang diatas rumput lalu
ia pun kembali menurunkan tubuhnya dan berusaha untuk mengarahkan batang
kemaluannya ke mulut wanita tsb.
Rinda berusaha menutup rapat mulutnya sehingga membuat Endi
sedikit kesulitan untuk membenamkan batang kemaluannya pada mulut wanita tsb.
“cepat buka mulut lo !! bentak Endi sambil menampar wajah
Rinda
Tamparan keras itu membuat Rinda meringis kesakitan dan
akhirnya ia pun terpaksa menuruti kemauan laki laki tsb dengan perlahan lahan
membuka mulutnya. Tanpa membuang waktu lama Endi pun langsung mendorong batang
miliknya hingga berhasil menerobos masuk kedalam mulut rinda. Sodokan yang
cukup tiba tiba itu membuat Rinda sedikit tersedak dan sempat terbatuk namun
batang itu sudah terlanjur memenuhi rongga mulutnya sehingga ia tak dapat
berbuat banyak untuk menolaknya.
Endi memegang kuat kepala wanita tsb dan menekannya diatas
rumput sehingga ia dapat dengan leluasa untuk mulai menggenjot batang
kemaluannya didalam mulut wanita tsb.
“Plak Plak Plak Plak.. sodokan demi sodokan menghantam mulut
wanita tsb dan membuatnya semakin gelagapan dan Endi sama sekali tak peduli dengan
penderitaan korbannya. Sementara itu Tapenk yang sejak tadi memegangi kedua
kaki Rinda kini mulai beraksi dan mengangkat salah satu kaki wanita tsb lalu
mulai menciumi dan menjilati permukaan kulit kaki wanita tsb mulai dari
pegelangan kaki hingga kebagian dalam pahanya.
Kedua tangan Tapenk mencoba menggulung rok panjang yang
dikenakan oleh wanita tsb sehingga bagian dalam pahanya yang mulus terlihat
jelas olehnya. Kedua tangannya kini beralih pada paha
Rinda dan mencoba
mengelus elus paha tsb dengan tangannya yang kasar.
Tapenk semakin bernafsu dan mencoba menarik celana dalam
yang dikenakan oleh Rinda dan membuangnya begitu saja diatas rumput lalu ia pun
mulai memposisikan dirinya untuk duduk diantara kedua paha Rinda yang sudah
terbuka lebar sambil berusaha menggesekan batang kemaluannya pada bagian luar
liang kewanitaan wanita tsb.
Rinda semakin panik saat mulai merasakan batang itu perlahan
mulai didorong menembus liang kewanitaannya namun sodokan kuat dan cepat pada
mulutnya kembali mengacaukan konsentrasinya dan membuatnya terengah engah.
Batang itu semakin dalam menerobos liang kewanitaanya dan
terasa mulai bergerak maju mundur seperti sedang digenjot dan menimbulkan rasa
sakit dalam dirinya. Kedua tangan Tapenk mencoba berpegangan pada kedua sisi
pinggang wanita tsb guna memastikan tubuhnya dapat dengan leluasa menggenjot
liang kewanitaan Rinda.
Kedua laki laki yang sudah terpengaruh nafsu birahi itu
secara bersamaan menyetubuhi mulut dan liang kewanitaan Rinda dan sesekali mereka berganti posisi. Kini
bagian Endi yang mencicipi liang kewanitaan Rinda sementara Tapenk menggenjot
bagian mulutnya sambil mengangkangi wajahnya.
Tiba tiba mereka mendengar suara segerombolan kambing yang
berjalan kearah mereka dan tentu saja membuat mereka sedikit panic. Pasalnya
diantara rombongan kambing tsb ada juga seorang anak laki laki berusia sekitar
13 tahun yang sedang menjagi hewan ternaknya untuk mencari makan.
“wah bahaya penk !! kayaknya ada orang yang datang kesini !!
ujar Endi
“iya di !! lo bekap dulu mulutnya jangan sampe ada suara.
Biar gua urus tuh bocah kampung. Ujar Tapenk
Wajah tepenk terasa amat kesal karena saat sedang asik
asiknya ia menikmati tubuh Rinda tiba tiba muncul seorang anak laki laki yang
berjalan kearahnya dan memantik emosinya.
Tanpa mengenakan celananya lalu Tapenk mencoba berjalan
diantara tumbuhan ilalang setinggi pinggangnya sehingga menutupi bagian bawah
tubuhnya yang tak berpakaian itu. Dengan tergesa gesa ia pun mencoba menghampir
anak tsb dan mengusirnya.
“woii ngapain lo bocah disini !! pergi sana !! bentak Tapenk dengan suara keras
“ampun bang saya cuma mau cari rumput untuk makan kambing !!
jawab Anak tsb
“cari rumput jangan disini goblok !! disini banyak ular.
Kalau digigit baru tau rasa lo !! bentak Tapenk lagi
“iyaa bang saya mau cari tempat lain saja. Ujar Anak tsb
sambil menggiring pergi kambing kambingnya dari tempat tsb.
Tapenk merasa senang karena dapat dengan mudah mengusir
gangguan tsb dan dari kejauhan ia pun terus mengamati anak gembala tsb yang
perlahan mulai jalan menjauhinya. Setelah itu ia pun mencoba mengamati keadaan sekelilingnya dengan
beberapa kali menoleh kekanan dan kiri guna memastikan tak ada lagi yang akan
mengganggu aktivitas bejadnya.
Setelah merasa yakin dengan pengamatannya maka ia pun
kembali berjalan menuju lokasi sebelumnya dimana ia sedang asik menyetubuhi
wanita yang menjadi korban kebrutalannya tadi. Sesampainya disana ia melihat
temannya yang bernama Endi tengah duduk diatas rumput gun beristirahat setelah
berhasil menuntaskan nafsu birahinya pada wanita tsb.
Tapenk melihat wanita tsb masih terbaring diatas rumput sambil menangis sesenggukan namun nafsu
birahi kembali muncul setelah mengamati kemolekan tubuh wanita tsb yang sudah
tak berpakaian.
Dengan cepat ia segera memposisikan dirinya kembali diantara
kedua kaki Rinda yang sudah dibentangkannya lebar lebar dan ia pun kembali
menyetubuhi wanita tsb untuk yang kesekian kalinya. Dengan posisi duduk laki laki itu mulai
menggerakan pinggulnya seraya menggenjot korbannya yang masih telentang tak
berdaya diatas rumput yangdikelilingi
oleh rimbunnya ilalang liar yang banyak terdapat ditempat itu.
Sambil terus menyetubuhi korbannya nampak wajah preman
kampung itu semakin dipenuhi oleh nafsu birahi yang meluap luap dalam dirinya.
Semakin lama ia pun semakin mempercepat genjotannya dan tubuhnya mulai
bercucuran keringat yang membasahi seluruh tubuhnya yang penuh dengan Tato itu.
Tapenk tak mau terburu buru mencapai orgasme dan sesekali ia
menurunkan irama genjotannya guna menahan laju ejakulasinya yang sempat ingin
memuncak. Kali ini preman itu menghentikan genjotannya dan menarik keluar
batangnya dan Endi pun mulai menebak nebak apa yang akan dilakukan oleh
temannya itu.
Rupanya dugaan Endi cukup tepat karena Tapenk mencoba
mengganti posisinya dengan membalikan tubuh Rinda dengan posisi menelungkup
diatas rumput sementara pantatnya sedikit ditarik keatas hingga wanita itu kini
dalam posisi menungging membelakangi pemerkosanya.
Bongkahan pantat Rinda yang begitu montok semakin memacu
birahi preman tsb dan membuat
Tpaenk merasa gemas lalu menepuk dan menampar
bongkahan pantat wanita tsb hingga menimbulkan bekas memerah.
“Montok banget nih pantatnya !! pasti enak kalau main dari
belakang hehe.. ujar Tapenk sambil menepuk nepuk pantat wanita tsb.
“udah cepetan dihajar penk !! bentar lagi udah mau ujan nih
!! kata Endi sambil melihat ke atas yang sudah terlihat mendung dan gelap.
“santai bro.. gua masih belum puas nih. Ujar Tapenk sambil
membenamkan batangnya kembali dalam liang kewanitaan korbannya.
Tapenk mengambil posisi berlutut dengan bertumpu pada kedua
dengkulnya diatas rumput dengan posisi kaki yang ditekkuk kebelakang tubuhnya.
Setelah itu ia mulai menyetubuhi Rinda kembali dengan kedua tangannya
berpegangan pada kedua sisi pinggang wanita tsb.
Preman bejad itu semakin kuat mencengkeram pinggang Rinda
hal ini dilakukannya agar tubuh wanita tsb tetap kokoh saat sedang dihantam
olehnya dari arah belakang. Hentakan hentakan kuat begitu terasa oleh Rinda
yang datang dari arah belakang dan membuat tubuhnya seperti berguncang guncang.
Tak ada hal lain yang dapat dilakukan oleh Rinda kecuali hanya mencoba bertahan
dari gempuran hebat pemerkosanya yang terus mengaduk aduk liang kemaluannya
dengan begitu brutalnya.
Kedua tangan Rinda mencoba menahan tubuhnya dengan cara
meremas kuat kuat rumput liar yang berada disekitar tubuhnya dibarengi oleh
suara rintihan dari mulutnya. Saat itu angin berhembus semakin kencang dan
membuat rumput ilalang disekitar tempat tsb bergoyang kesana kemari mengikuti
terpaan angin.
“akhh ehhh.. eeh.. Tapenk mulai meracau tak karuan
menandakan dirinya bersiap untuk mengadapi orgasme dahsyat yang akan segera
mendera dirinya saat itu.
Setelah beberapa saat mencoba menahan orgasmenya kali ini
rupanya Tapenk tak sanggup lagi dan ia pun melenguh berkali kali saat air
maninya menyembur keluar membanjiri liang kemaluan wanita tsb.
“akhhh.. akhirnya crot juga gua.. mantap banget uh… ujar
Tapenk sambil merebahkan tubuhnya menindih tubuh Rinda yang jatuh telungkup
diatas rumput.
Saat itu rintik hujan mulai terasa membasahi tubuh mereka dan cukup untuk menyejukan tubuh yang saat itu sedang berkeringat akibat proses persetubuhan itu. Tapenk mencoba menarik keluar batangnya yang terlihat mulai mengecil kemudian ia pun segera memakai kembali pakaiannya.
Saat itu rintik hujan mulai terasa membasahi tubuh mereka dan cukup untuk menyejukan tubuh yang saat itu sedang berkeringat akibat proses persetubuhan itu. Tapenk mencoba menarik keluar batangnya yang terlihat mulai mengecil kemudian ia pun segera memakai kembali pakaiannya.
Sebelum pergi mereka kembali melontarkan berbagai ancaman
yang mengerikan pada wanita tsb agar tak menceritakan kejadian itu pada
siapapun. Rinda mengangguk pelan mencoba menuruti perkataan mereka sambil
menangis sesenggukan dibawah guyuran air hujan yang mulai turun membasahi
dirinya.
Kedua laki laki itu segera berlari kecil kearah sepeda motor
mereka dan segera meninggalkan lokasi pemerkosaan itu dengan perasaan puas.
Komentar
Posting Komentar