Langsung ke konten utama

Kerasnya Persaingan


Suasana pasar pagi itu terlihat lebih lengang dari biasanya karena hujan yang turun sejak malam tadi masih berlanjut hingga pagi ini. Suasana yang agak berbeda dari biasanya itu membuat sebagian pedagang kaki lima dipasar tradisional itu banyak yang mengeluh karena sepinya pembeli yang datang ke pasar tsb.

Disalah satu sudut pasar nampak terlihat dua orang laki laki berwajah sangar sedang sibuk meminta jatah iuran keamanan pada para pedagang kaki lima yang banyak terdapat dihalaman pasar tsb.
“aduhh maap ya bang. Dagangan saya belum laku nih jadi belum bisa bayar iuran. Ujar pedagang tempe berbadan kurus tsb.
“enak aja lo kagak mau bayar !! ga usah banyak alasan luh !! kata Endi salah satu preman yang memakai kaos dengan rompi yang menjadi ciri khas kelompok mereka.
“bener koq bang daritadi belum ada pembeli yang datang jadi saya belum ada uang. Jawab pedagang tempe tsb.

“bangsat rupanya lo udah berani melawan kita ya sekarang !! bentak preman yang bernama tapenk tsb sambil mendorong tubuh pedagang kurus tsb hingga sedikit mundur kebelakang.
“aduh bukan begitu maksud saya. Nanti kalau dagangan saya udah laku pasti saya bayar koq iuran keamanannya. Ujar pedagang tsb.


Rinda

“akhh banyak bacot !! gua tempeleng juga luh !! ujar Tapenk sambil menunjukan kepalan tangannya untuk menakuti pedagang tsb.
Keributan itu pun terus berlanjut namun tak ada satupun pedagang yang berani membantu pedagang tempe tsb dan sebagian pedagang lainnya berpura pura untuk tidak melihat kejadian tsb karena tak mau terlibat lebih jauh dengan masalah tsb.
Kelompok macan gondrong memang sangat berkuasa diwilayah tsb dan merupakan kelompok  preman sadis yang berkedok sebagai ormas kepemudaan dan kerap meminta jatah uang keamanan pada para pedagang disana. Sudah bertahun tahun mereka menguasai wilayah desa tsb dan juga beberapa wilayah desa lain disekitarnya sehingga banyak warga masyarakat yang hanya bisa pasrah menuruti kemauan mereka dengan membayar sejumlah uang keamanan pada mereka.

Kelompok ini dipimpin oleh seorang laki laki paruh baya yang konon memiliki ilmu kebal dan berbagai jimat kesaktian lainnya sehingga membuatnya begitu ditakuti oleh warga desa. Pemimpin mereka bernama Joni Gondrong yang berwajah garang dan bertubuh tinggi besar dengan rambut ikal dan panjang yang membuat penampilannya semakin menakutkan.
Namun demikian pemimpin mereka jarang sekali terlihat oleh masyarakat dan sepertinya lebih banyak menghabiskan waktunya waktunya untuk bersenang senang menikmati uang hasil pemerasan yang disetorkan oleh anak buahnya.

Tak hanya meminta iuran keamanan pada para pedangang dipasar namun mereka juga menguasai berbagai titik parkir liar dipusat keramaian yang ada didesa tsb selain itu mereka juga kerap menarik pungutan liar pada para sopir truk yang melintas dijalanan desa tsb.
“Udah penk !! mending kita rampas aja semua barang dagangannya !! biar tau rasa  dia !! ujar Endi sambil memasukan tempe yang berjajar diatas lapak meja kayu tsb kedalam kantong plastik kresek berwarna hitam.
“aduhh bang !! jangan diambil semua tempe saya. Nanti kelurga saya mau makan apa. Pinta pedagang tempe itu dengan wajah memelas.
“akhh bodo amat !! emang gua pikirin. Itu urusan lo hehe.. ujar Endi dengan santainya.

Kedua preman kampung itu terus melanjutkan usaha mereka untuk memasukan semua tempe milik pedagang tsb kedalam kantong plastic dan tak menghiraukan permintaan pedangan tsb. Hal itu tentu saja menarik perhatian beberapa pedagang lain namun tak satupun dari mereka yang berani mencegah peristiwa perampasan paksa tsb karena takut dengan kelompok tsb.
“hehe.. lumayan juga kita dapat tempe lima kantong gede. Ujar Endi sambil berjalan meninggalkan lapak pedagang tsb.
“wah bisa mabok tempe nanti kita haha.. sahut Tapenk sambil menenteng kantong berisi tempe tsb dengan kedua tangannnya.

Pedangan tempe itu hanya bisa diam meratapi nasibnya karena semua barang dagangannya sudah dirampas oleh kedua preman kampung tsb dan ia tak tahu harus bagaimana lagi mencari nafkah untuk keluarganya dirumah karena semua modalnya sudah ludes dalam sekejap.
Setelah mengamankan tempe tempe tsb kemudian kedua preman itu kembali melanjutkan aksinya dan kali ini mereka menghampiri seorang pedagang pakaian anak anak yang sedang menggelar barang dagangannya.

“haloo bro !! kelihatannya tambah seger aja tampang lo !! ujar Endi menyapa seorang laki laki tua pedagang baju anak anak tsb.
“gua perhatiin hari ini dagangan baju  lo laris manis nih dari tadi !! kata Endi lagi
“yah lumayan sih bang kebetulan tadi ada langganan lama yang datang borong baju. Jawab Pedagang baju tsb
“kalau begitu lo udah punya duit buat bayar iuran donk. Sini bayar !! Ujar Endi sambil mengulurkan telapak tangannnya sabagai kode untuk meminta jatah.

Kemudian pedagang tua tsb membuka tas kecil yang melilit dipinggangnya dan memberikan sejumlah uang pada laki laki tsb.
“wah kurang nih bro. tambah dikit lagi lah !! pelit amat sih lu !! ujar Endi
“loh biasanya juga kan segitu bang !! ujar pedagang baju tsb.
“hehe.. ini lain dari biasanya bro. hari ini kan dagangan baju lo lagi laris jadi iurannya juga beda lagi. Ujar Tapenk.
“mana bisa begitu bang. Jangan naikin iuran seenaknya donk. Biasa tiap hari juga segitu kan !! kata pedagang baju itu
“oke lah kalau begitu tapi boleh donk gua minta kaos gambar power ranger ini buat anak gua hehe.. kata Tapenk sambil memasukan dua bua kaos anak anak berukuran kecil kedalam kantong kresek.
“jangan bang nanti saya bisa rugi kalau begini caranya !! ujar pedangan itu sambil mencoba menarik kantong kresek berwarna hitam itu.

Kedua orang itu pun terlihat berebutan sambil tarik menarik kantong plastik berisi baju tsb namun Tapenk bersikap lebih kasar lagi dan mendorong laki laki tua itu hingga jatuh terjungkal kebelakang.
“aduh pinggang gue sakit cok !! ujar laki laki tua tsb sambil memegangi pinggangnya yang terkilir
Melihat hal itu pedagang lain mencoba melerai mereka dan menolong bapak tua itu untuk berdiri sementara Tapenk tertawa menyaksikan pedagang tua itu meringis kesakitan.
“hehe mampus lo !! makanya jadi orang jangan pelit !! begitu akibatnya ujar Tapenk
“kalau sudah tua mesti banyak amal pak. jangan pelit pelit hehe.. ujar Endi seraya menasehati laki laki tua itu.

Saat berjalan meninggalkan area pasar tsb kemudian mereka melihat seorang wanita muda yang biasa berjualan minuman dengan menggunakan tenda di dekat parkiran sepeda motor.
“woii di. Coba lu perhatiin cewek yang jualan minuman itu !! kayaknya dia pedagang  baru dipasar ini. Ujar Tapenk
“bener penk !! wah ga bisa dibiarin nih. Dia harus bayar jatah juga ke kita !! ujar Endi
“udah barangnya tinggal disini dulu aja. Ngapain juga dibawa bawa kan berat !! ujar Endi
“ayo buruan kita samperin. Sekalian minta uang jatah keamanan sama dia !! ujar Tapenk sambil meletakan kantong kresek yang dibawanya didekat sepeda motornya.

Kedua laki laki itu pun berjalan menuju lokasi tenda pedagang minuman tsb dan mencoba mengamati lebih dekat pedagang wanita muda tsb yang cukup menarik perhatian mereka.
“pagi manis !! lagi jualan apa neng kelihatannya seger banget nih? Ujar Endi
“jualan es jeruk bang ! abang mau beli ya !! Tanya wanita muda tsb.
“boleh neng. Buatin 2 gelas ya !! esnya banyakan ya !!  sama sekalian yang dibungkus 3. Ujar Endi
“anjay !! seger banget nih es jeruknya. Kebetulan uda lama banget gua kagak minum es jeruk. Ujar Endi
“kayaknya lebih seger lagi kalau dicampur sama bir hehe.. Pasti tambah maknyoss rasanya !! ujar Tapenk
“gimana bang !! es jeruknya enak kan !! kata wanita muda tsb
“nikmat banget neng !! es jeruknya manis kayak yang jualnya hehe ujar Tapenk
“akhh abang bisaan aja. Total semuanya jadi 25 rb aja bang !! ujar wanita yang bernama Rinda tsb

Rinda memang baru beberapa hari jualan minuman dipasar tsb sehingga ia belum mengetahui latar belakang kedua laki laki yang sedang dihadapinya itu. Rinda merupakan seorang janda berusia 24 tahun dan memiliki seorang anak karena menghadapi masalah ekonomi yang serius akibatnya kehidupan rumah tangga yang belum lama dibinanya pun harus kandas begitu saja sehingga ia harus kembali bekerja guna membiayai kehidupannya yang telah ditinggal pergi oleh suaminya.
Wanita itu memang masih terlihat segar dan cantik sehingga banyak laki laki di desanya yang mencoba untuk mendekatinya namun karena ia masih trauma dengan kehidupan rumah tangganya yang tidak harmonis maka ia pun tampak tertutup terhadap para laki laki yang selama ini berusaha mendekatinya.
“wah ternyata harus bayar ya. Gua kira gratis neng hehe.. ujar Tapenk dengan santai
“kalian jangan begitu donk bang !! udah beli ya harus bayar. Jangan seenaknya aja donk. Ujar wanita tsb

“Heh !! lo belum tau siapa kita rupanya !! kita berdua ini preman penguasa wilayah sini !! paham lo !! dan lo juga harus bayar uang keamanan sama kita kalau mau berdagang disini !! ujar Tapenk
“gak mau pokoknya saya ga mau bayar sama kalian !! dasar tukang peras !! ujar Rinda
Kedua preman itu pun merasa dipermalukan oleh Rinda karena terus dimaki maki didepan banyak orang yang saat itu menyaksikan kejadian tsb. Akhirnya kedua preman itu pun beranjak pergi meninggalkan tempat tsb dan memilih untuk nongkrong disebuah pos kecil milik kelompok mereka yang berada dibelakang pasar tsb.
“wah sialan juga tuh cewek !! beraninya dia melawan kita !! ujar Tapenk
“mending kita kasih pelajaran buat dia !! biar tau siapa kita !! ujar Endi

Kemudian kedua preman itu pun berniat memberi pelajaran pada wanita tsb dan mencoba mengikutinya saat tengah pulang kerumahnya. Saat disebuah jalan yang cukup sepi kemudia mereka pun segera mendekati Rinda yang tengah berjalan kaki menuju ke rumahnya.
Endi segera turun dari atas motor dan mencoba menyergap wanita tsb lalu menyeretnya kedalam semak yang banyak terdapat disisi jalan tsb sementara Tapenk menyembunyikan sepeda motornya kedalam semak sehingga tak terlihat oleh orang lain.
Rinda merasa panic dan ketakutan karena tubuhnya mulai digerayangi oleh kedua laki laki bejad tsb dan ia pun mencoba melakukan perlawanan sengit agar dapat terlepas dari sergapan kedua laki laki tsb. Kedua preman itu malah semakin beringas dan dengan kasarnya mulai menarik dan merobek pakaian yang dikenakan oleh wanita tsb sehingga terkoyak dibeberapa bagiannya.

Dari sobekan kain baju tsb membuat tubuh Rinda semakin terlihat jelas oleh mereka dan tentu saja semakin merangsang keduanya. Rinda terus meronta sekuat tenaganya namun ia masih kalah tenaga dalam melawan kedua laki laki kasar tsb bahkan kedua preman itu juga beberapa kali menampar wajahnya dan memukuli dirinya sehingga merintih kesakitan.
“aduh ampun bang !! sakitt !! ampun !! jerit Rinda sambil berusaha melindungi dirinya karena terus dipukuli oleh kedua laki laki tsb.
“ini akibatnya kalau berani melawan kita !! ujar Endi

Awalnya kedua laki laki itu hanya ingin memberi pelajaran pada Rinda namun kemolekan tubuh wanita tsb terlanjur membangkitkan nafsu birahi mereka dan akhirnya berencana untuk memperkosanya ditempat tsb.
“wah sayang banget nih kalau disia siakan !! ujar Tapenk
“iya penk mending kita nikmati saja dulu tubuhnya hehe.. ujar Endi dengan tatapan yang dipenuhi nafsu.
Mendengar perkataan kedua laki laki tsb membuat Rinda semakin panik karena merasa dirinya berada dalam bahaya dan ia pun kembali melakukan perlawanan sengit terhadap kedua preman kampung tsb namun perlawanannya nampak sia sia karena tenaga kedua orang itu sama sekali bukan tandingannya.

Kini tubuh Rinda didorong oleh Endi hingga telentang diatas rumput sementara kedua tangannya ditarik kearah atas tubuhnya dan dibentangkan serta dicengkeram oleh Endi. Laki laki itu terlihat semakin buas dan nafsunya semakin tak terkendali bersamaan dengan itu ia pun mulai mencium dan mencumbui wanita tsb sambil menindih tubuhnya.

Rinda terus meronta dan tak rela jika tubuhnya dilecehkan begitu saja oleh preman tsb dan ia pun mencoba menggunkan kedua kakinya untuk menendang kesegala arah namun hal ini sudah diantisipasi oleh Tapenk yang langsung mencengkeram pergelangan kakinya sehingga tak berkutik.
Endi nampak belum puas mencumbui wanita tsb dan sambil tetap menindih tubuh Rinda kemudian ia pun mencoba untuk membuka paksa pakaian yang dikenakan oleh wanita tsb dengan cara menarik kuat bagian depan bajunya hingga terkoyak dibeberapa bagian.
“ayo di buruan. Nanti keburu ada orang yang lewat bisa bahaya kita. Ujar Tapenk sambil memegangi kedua kaki wanita tsb.

Kini rontaan tubuh Rinda terlihat melemah dan tak sekuat tadi mungkin karena tenaganya sudah banyak terkuras saat melakukan perlawanan atau mungkin juga ia sudah pasrah karena perlawanannya tampak sia sia belaka.
Mengamati hal itu Endi pun segera membuka seluruh celananya sambil berdiri mengangkangi tubuh Rinda yang masih telentang diatas rumput lalu ia pun kembali menurunkan tubuhnya dan berusaha untuk mengarahkan batang kemaluannya ke mulut wanita tsb.

Rinda berusaha menutup rapat mulutnya sehingga membuat Endi sedikit kesulitan untuk membenamkan batang kemaluannya pada mulut wanita tsb.
“cepat buka mulut lo !! bentak Endi sambil menampar wajah Rinda
Tamparan keras itu membuat Rinda meringis kesakitan dan akhirnya ia pun terpaksa menuruti kemauan laki laki tsb dengan perlahan lahan membuka mulutnya. Tanpa membuang waktu lama Endi pun langsung mendorong batang miliknya hingga berhasil menerobos masuk kedalam mulut rinda. Sodokan yang cukup tiba tiba itu membuat Rinda sedikit tersedak dan sempat terbatuk namun batang itu sudah terlanjur memenuhi rongga mulutnya sehingga ia tak dapat berbuat banyak untuk menolaknya.

Endi memegang kuat kepala wanita tsb dan menekannya diatas rumput sehingga ia dapat dengan leluasa untuk mulai menggenjot batang kemaluannya didalam mulut wanita tsb.
“Plak Plak Plak Plak.. sodokan demi sodokan menghantam mulut wanita tsb dan membuatnya semakin gelagapan dan Endi sama sekali tak peduli dengan penderitaan korbannya. Sementara itu Tapenk yang sejak tadi memegangi kedua kaki Rinda kini mulai beraksi dan mengangkat salah satu kaki wanita tsb lalu mulai menciumi dan menjilati permukaan kulit kaki wanita tsb mulai dari pegelangan kaki hingga kebagian dalam pahanya.
Kedua tangan Tapenk mencoba menggulung rok panjang yang dikenakan oleh wanita tsb sehingga bagian dalam pahanya yang mulus terlihat jelas olehnya. Kedua tangannya kini beralih pada paha 

Rinda dan mencoba mengelus elus paha tsb dengan tangannya yang kasar.
Tapenk semakin bernafsu dan mencoba menarik celana dalam yang dikenakan oleh Rinda dan membuangnya begitu saja diatas rumput lalu ia pun mulai memposisikan dirinya untuk duduk diantara kedua paha Rinda yang sudah terbuka lebar sambil berusaha menggesekan batang kemaluannya pada bagian luar liang kewanitaan wanita tsb.
Rinda semakin panik saat mulai merasakan batang itu perlahan mulai didorong menembus liang kewanitaannya namun sodokan kuat dan cepat pada mulutnya kembali mengacaukan konsentrasinya dan membuatnya terengah engah.
Batang itu semakin dalam menerobos liang kewanitaanya dan terasa mulai bergerak maju mundur seperti sedang digenjot dan menimbulkan rasa sakit dalam dirinya. Kedua tangan Tapenk mencoba berpegangan pada kedua sisi pinggang wanita tsb guna memastikan tubuhnya dapat dengan leluasa menggenjot liang kewanitaan Rinda.

Kedua laki laki yang sudah terpengaruh nafsu birahi itu secara bersamaan menyetubuhi mulut dan liang kewanitaan Rinda  dan sesekali mereka berganti posisi. Kini bagian Endi yang mencicipi liang kewanitaan Rinda sementara Tapenk menggenjot bagian mulutnya sambil mengangkangi wajahnya.
Tiba tiba mereka mendengar suara segerombolan kambing yang berjalan kearah mereka dan tentu saja membuat mereka sedikit panic. Pasalnya diantara rombongan kambing tsb ada juga seorang anak laki laki berusia sekitar 13 tahun yang sedang menjagi hewan ternaknya untuk mencari makan.
“wah bahaya penk !! kayaknya ada orang yang datang kesini !! ujar Endi
“iya di !! lo bekap dulu mulutnya jangan sampe ada suara. Biar gua urus tuh bocah kampung. Ujar Tapenk

Wajah tepenk terasa amat kesal karena saat sedang asik asiknya ia menikmati tubuh Rinda tiba tiba muncul seorang anak laki laki yang berjalan kearahnya dan memantik emosinya.
Tanpa mengenakan celananya lalu Tapenk mencoba berjalan diantara tumbuhan ilalang setinggi pinggangnya sehingga menutupi bagian bawah tubuhnya yang tak berpakaian itu. Dengan tergesa gesa ia pun mencoba menghampir anak tsb dan mengusirnya.
“woii ngapain lo bocah disini !! pergi sana !! bentak Tapenk dengan suara keras
“ampun bang saya cuma mau cari rumput untuk makan kambing !! jawab Anak tsb
“cari rumput jangan disini goblok !! disini banyak ular. Kalau digigit baru tau rasa lo !! bentak Tapenk lagi
“iyaa bang saya mau cari tempat lain saja. Ujar Anak tsb sambil menggiring pergi kambing kambingnya dari tempat tsb.

Tapenk merasa senang karena dapat dengan mudah mengusir gangguan tsb dan dari kejauhan ia pun terus mengamati anak gembala tsb yang perlahan mulai jalan menjauhinya. Setelah itu ia pun mencoba  mengamati keadaan sekelilingnya dengan beberapa kali menoleh kekanan dan kiri guna memastikan tak ada lagi yang akan mengganggu aktivitas bejadnya.
Setelah merasa yakin dengan pengamatannya maka ia pun kembali berjalan menuju lokasi sebelumnya dimana ia sedang asik menyetubuhi wanita yang menjadi korban kebrutalannya tadi. Sesampainya disana ia melihat temannya yang bernama Endi tengah duduk diatas rumput gun beristirahat setelah berhasil menuntaskan nafsu birahinya pada wanita tsb.
Tapenk melihat wanita tsb masih terbaring diatas rumput  sambil menangis sesenggukan namun nafsu birahi kembali muncul setelah mengamati kemolekan tubuh wanita tsb yang sudah tak berpakaian. 

Dengan cepat ia segera memposisikan dirinya kembali diantara kedua kaki Rinda yang sudah dibentangkannya lebar lebar dan ia pun kembali menyetubuhi wanita tsb untuk yang kesekian kalinya.  Dengan posisi duduk laki laki itu mulai menggerakan pinggulnya seraya menggenjot korbannya yang masih telentang tak berdaya diatas rumput  yangdikelilingi oleh rimbunnya ilalang liar yang banyak terdapat ditempat itu.
Sambil terus menyetubuhi korbannya nampak wajah preman kampung itu semakin dipenuhi oleh nafsu birahi yang meluap luap dalam dirinya. Semakin lama ia pun semakin mempercepat genjotannya dan tubuhnya mulai bercucuran keringat yang membasahi seluruh tubuhnya yang penuh dengan Tato itu.

Tapenk tak mau terburu buru mencapai orgasme dan sesekali ia menurunkan irama genjotannya guna menahan laju ejakulasinya yang sempat ingin memuncak. Kali ini preman itu menghentikan genjotannya dan menarik keluar batangnya dan Endi pun mulai menebak nebak apa yang akan dilakukan oleh temannya itu.
Rupanya dugaan Endi cukup tepat karena Tapenk mencoba mengganti posisinya dengan membalikan tubuh Rinda dengan posisi menelungkup diatas rumput sementara pantatnya sedikit ditarik keatas hingga wanita itu kini dalam posisi menungging membelakangi pemerkosanya.
Bongkahan pantat Rinda yang begitu montok semakin memacu birahi preman tsb dan membuat 

Tpaenk merasa gemas lalu menepuk dan menampar bongkahan pantat wanita tsb hingga menimbulkan bekas memerah.
“Montok banget nih pantatnya !! pasti enak kalau main dari belakang hehe.. ujar Tapenk sambil menepuk nepuk pantat wanita tsb.
“udah cepetan dihajar penk !! bentar lagi udah mau ujan nih !! kata Endi sambil melihat ke atas yang sudah terlihat mendung dan gelap.
“santai bro.. gua masih belum puas nih. Ujar Tapenk sambil membenamkan batangnya kembali dalam liang kewanitaan korbannya.

Tapenk mengambil posisi berlutut dengan bertumpu pada kedua dengkulnya diatas rumput dengan posisi kaki yang ditekkuk kebelakang tubuhnya. Setelah itu ia mulai menyetubuhi Rinda kembali dengan kedua tangannya berpegangan pada kedua sisi pinggang wanita tsb.
Preman bejad itu semakin kuat mencengkeram pinggang Rinda hal ini dilakukannya agar tubuh wanita tsb tetap kokoh saat sedang dihantam olehnya dari arah belakang. Hentakan hentakan kuat begitu terasa oleh Rinda yang datang dari arah belakang dan membuat tubuhnya seperti berguncang guncang. Tak ada hal lain yang dapat dilakukan oleh Rinda kecuali hanya mencoba bertahan dari gempuran hebat pemerkosanya yang terus mengaduk aduk liang kemaluannya dengan begitu brutalnya.

Kedua tangan Rinda mencoba menahan tubuhnya dengan cara meremas kuat kuat rumput liar yang berada disekitar tubuhnya dibarengi oleh suara rintihan dari mulutnya. Saat itu angin berhembus semakin kencang dan membuat rumput ilalang disekitar tempat tsb bergoyang kesana kemari mengikuti terpaan angin.
“akhh ehhh.. eeh.. Tapenk mulai meracau tak karuan menandakan dirinya bersiap untuk mengadapi orgasme dahsyat yang akan segera mendera dirinya saat itu.

Setelah beberapa saat mencoba menahan orgasmenya kali ini rupanya Tapenk tak sanggup lagi dan ia pun melenguh berkali kali saat air maninya menyembur keluar membanjiri liang kemaluan wanita tsb.
“akhhh.. akhirnya crot juga gua.. mantap banget uh… ujar Tapenk sambil merebahkan tubuhnya menindih tubuh Rinda yang jatuh telungkup diatas rumput.
Saat itu rintik hujan mulai terasa membasahi tubuh mereka dan cukup untuk menyejukan tubuh yang saat itu sedang berkeringat akibat proses persetubuhan itu. Tapenk mencoba menarik keluar batangnya yang terlihat mulai mengecil kemudian ia pun segera memakai kembali pakaiannya.

Sebelum pergi mereka kembali melontarkan berbagai ancaman yang mengerikan pada wanita tsb agar tak menceritakan kejadian itu pada siapapun. Rinda mengangguk pelan mencoba menuruti perkataan mereka sambil menangis sesenggukan dibawah guyuran air hujan yang mulai turun membasahi dirinya.
Kedua laki laki itu segera berlari kecil kearah sepeda motor mereka dan segera meninggalkan lokasi pemerkosaan itu dengan perasaan puas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4