Ternyata mempunyai banyak teman ada enaknya juga karena aku
bisa mengenal banyak orang dan memperluas pergaulanku. Aku memang type orang
yang pandai bergaul sejak masih kecil sehingga mempunya teman yang tak
terhitung jumlahnya. Selain itu aku pun tak pernah memilih milih dalam bergaul
sehingga temannya berasal dari berbagai golongan baik rendah maupun kelas elit.
Mulai dari tukang becak di pinggir jalan hingga pejabat di walikota.
Badanku tinggi besar dan kata orang wajahku lumayan tampan
sehingga aku pun sering bergonta ganti pacar dengan mudah. Kalau dihitung
hitung sejak masih sekolah dulu sepertinya aku sudah berpacaran lebih dari 10x
dan semuanya harus kandas ditengah jalan karena aku memang type laki laki yang
mudah bosan dengan pasanganku.
Selama berpacaran aku sudah sering melakukan hubungan intim
dengan mereka karena aku selalu teringat kata kata sepupuku dulu yang
mengatakan kita bakal rugi besar kalau punya pacar tapi tidak dimanfaatkan.
Setelah kupikir pikir ada benarnya juga perkataan sepupuku itu karena selama
pacaran aku sudah banyak korban uang dan waktu masa aku tidak dapat apa apa.
Rugi donk !!
Suatu hari aku teringat teman baikku dikampus dulu yang sama sama
suka bermain judi saat masih kuliah. Waktu itu kami sering berkumpul di
belakang kampus untuk sekedar menyalurkan hobby bermain judi hingga membuatku
sangat kecanduan dan kehilangan banyak uang saat itu. Bahkan aku pernah
menggadaikan mobilku pada seorang lintah darat guna memenuhi hasratku untuk
bermain judi bersama mereka.![]() |
Angela |
Aku memang berasal dari keluarga yang cukup
berada karena ayahku merupakan seorang mantan pejabat daerah yang sering
mendapat jatah proyek dari para kontraktor. Namun malangnya ayahku terkena
kasus korupsi hingga ia dicopot dari jabatannya waktu itu bahkan sempat
dipenjara selama beberapa tahun.
Sewaktu kuliah kami cukup akrab dan ia sering
mengajakku main ke rumahnya dikawasan perumahan yang cukup elit. Seingatku dia
punya 2 orang adik perempuan. Yang paling kecil berumur 22 tahun. Namanya
Angela, tingginya sekitar 170 cm dengan badan yang langsing serta sepasang kaki
yang indah. Dadanya tidak terlalu besar namun cukup menggairahkan untuk
disentuh. Wajahnya bagaikan bidadari dalam mimpi semua pria hingga membuatku
ingin sekali memilikinya. Seperti umumnya gadis Chinese, kulit Angel terlihat
sangat putih dan mulus hingga sering membuat batang kemaluanku menegang saat
melihatnya. Selama ini aku memang sering berobsesi untuk memiliki pacar seorang
gadis berkulit putih dan berwajah oriental sepertinya namun keinginanku itu
belum tercapai.
Aku memang sudah cukup lama tak melihatnya
karena semenjak lulus kuliah aku sudah jarang kerumahnya dan lebih sibuk dengan
pekerjaanku dikantor. Tak kusangka aku dan teman kuliahku itu kembali bertemu
dan ternyata kita bekerja di perusahaan yang sama tapi pada divisi yang berbeda
sehingga kami pun sering bertemu seperti dulu lagi.
Suatu hari aku ke rumah temanku utk berangkat
ke kantor bersama. Ketika itu aku melihat Angela sedang sarapan di ruang makan
sendirian. Sudah cukup lama aku tak melihat Angela dan tidak kusangka dia akan
menjadi secantik ini padahal dulu terlihat biasa saja.
“Hi..” sapaku.
“Ko Adi sedang mandi bang, mungkin sebentar
lagi selesai.” Katanya.
“ohh kalau begitu biar kutunggu saja. Jawabku
Kemudian dia bangkit dan merapikan piring dan
sendoknya dan langsung pamit untuk pergi ke kampus. Ketika Angella berdiri, aku
bisa melihat seluruh tubuhnya. Dia memakai baju kemeja putih lengan pendek, rok
coklat selutut, kemudian penis ku rasanya ingin meletus saat itu juga. Tidak
kusangka dia memakai pantyhose berbahan transparan (ultra sheer) ditambah lagi
sepatu talinya yang berwarna hitam membuat kakinya lebih indah dan seksi
sekali. Terjadi peperangan batin yang sangat hebat di dalam diriku. Di satu
pihak, hasrat penisku yang sangat berkobar-kobar untuk bercinta dengan kakinya
kemudian menyetubuhinya berkali-kali. Di pihak lain, otakku mengatakan itu tidak
baik, dan tidak mungkin aku melakukannya di saat ini. Sayang dia sudah punya
pacar kalau tidak, pasti akan kujadikan miliku.
Ketika Angella sudah menghilang dari belakang
pintu, dengan cepat aku naik ke lantai 2 dan mencoba untuk memasuki kamarnya.
Beruntung sekali karena tidak dikunci. Aku segera menghampiri lemari pakaiannya
dan mencari harta karun fantasi sex-ku. Tetapi aku mengalami kekecewaan karena
dia hanya punya 3 pasang pantyhose, sehingga aku tidak mungkin mengambilnya.
Untuk mengobati kekecewaanku, aku mencari keranjang cucian yang ada di kamar
mandinya. Aku cari celana dalamnya. Aku menemukannya di antara pakaian
tidurnya. Dengan cepat aku mengambil celana dalamnya yang terbuat dari bahan
satin yang halus dan menempelkannya di hidung dan menarik nafas dalam-dalam.
Pikiranku langsung melayang dan penisku semakin mengeras dan panjang.
Celana dalamnya masih menyimpan aroma yang
khas dari vagina seorang wanita. Tapi aku buru-buru menyimpannya ke dalam
kantong celanaku dan meninggalkan kamarnya. Aku kembali ke lantai 1 dan masuk
ke kamar mandi. Aku buka resleting celanaku dan membebaskan penisku dari
kurungan celana dalamku dan segera aku balutkan celana dalam Angela ke batang
penisku dan langsung masturbasi sambil membayangkan bercinta dengan seorang
bidadari perawan yang cantik yang mengenakan pantyhose dengan sepatu tali yang
seksi.
Kubayangkan penisku masuk dan keluar, memompa
vaginanya dengan cepat dan keras. Hanya dalam hitungan beberapa detik kemudian,
aku mengalami ejakulasi yang hebat. Dengan sisa-sisa tenaga aku arahkan penisku
ke jambannya, dan 3 semprotan panjang mengawali puncak orgasme ku dan diakhiri
dengan beberapa tetes spermaku. Nafasku memburu dan berkeringat.
“woii indra! Lo lagi di toilet ya?” terdengar
teriakan dari Adi.
“Iya, bentar, gue lagi kencing nih.”
“ohh gua kira lagi coli !! hehe ujar Adi
meledekku.
Dengan cepat aku keluarkan tissueku dan
membersihkan kepala penisku yang tersayang, kemudian ku tarik flush yang ada di
jamban dan hilanglah bukti dari hasrat ku yang membara. Ku simpan kembali harta
karun ku dan keluar dari toilet dan bertingkah seolah-olah tidak terjadi
apa-apa. Sepanjang hari aku selalu teringat akan Angela, setiap kali aku ke WC
aku selalu mengeluarkan celana dalam Angela dan menghirupnya dalam-dalam.
Ternyata aroma wangi dari vagina Angela sangat memikat dan merangsang. Malamnya
aku kembali bermasturbasi sambil membayangkan Angela, adik dari teman baikku
yang sekarang menjadi objek fantasi sexual-ku.
Tidak kusangka keberuntungan berpihak kepadaku.
Tidak lama kemudian Adi keluar dari kantor karena mendapatkan tawaran yang
lebih bagus. Angela, bidadariku, yang mengambil alih pekerjaannya. Indahnya
lagi, Adi memintaku untuk mengantarnya pulang karena tidak ada yang menjemput.
Hari pertama Angela masuk kerja merupakan surga dan neraka bagiku. Angela
mengenakan terusan dengan model smart suit setinggi lutut yang berwarna coklat
pastel muda dan ultra sheer pantyhose dan sepatu tali putih dengan hak sedang.
Aku selalu mencari cara dan alasan untuk selalu berdekatan dengannya dan
melahap kakinya yang menggiurkan dengan mataku.
Memang aku mempunyai fetish terhadap
pantyhose sejak masih kecil. Semua ini karena adik terkecil dari ibu ku. Secara
tidak sengaja aku menyentuh kakinya yang sedang dibalut oleh stocking dan aku
telah jatuh cinta terhadap perasaan itu sampai sekarang. Sekarang umurku 26
tahun. Aku mengoleksi berbagai macam pantyhose dan stocking, namun sayang
sedikit sekali yang berkualitas bagus di Indonesia.
Siang itu, aku bermasturbasi di WC kantor. Sorenya, aku dan Angela sedang dalam
perjalanan pulang. Kami ngobrol tentang pekerjaan. Jalanan lumayan padat
sehingga tidak bisa cepat-cepat dan sering berhenti. Aku memberanikan diri
untuk bertanya.
“Angela, boleh aku bertanya sesuatu?”
“Apa?” jawabnya dengan ringan sambil
melihatku.
“Tapi jangan marah atau tersinggung ya.”
Angela mengangguk kecil.
“Apakah kamu suka pakai pantyhose?”
“Koq kamu tahu aku pake pantyhose?” “Cuma
nebak-nebak aja.”
“Aku baru mulai pake sih, belum lama.”
“Apa kamu suka?”
“Iya, rasanya gimana gitu.” “Keliatannya
halus.” “Iya, rasanya halus juga.”
Aku menelan ludah dan mengumpulkan segenap
keberanian untuk bertanya, “Apakah aku boleh megang? Maksudku aku cuma ingin
tahu gimana rasanya.” padahal aku sudah punya beberapa koleksi dan sudah tahu.
Tanpa ragu-ragu Angela menjawab, “Boleh.”
Dengan perlahan-lahan kutaruh jar-jari tangan
kiri ku di atas lutut kanannya. Ku elus-elus lututnya pelan-pelan. Seluruh
badanku dipenuhi oleh sensasi erotis yang ditimbulkan oleh kelembutan pantyhose
dan kaki Angela. “Gimana rasanya?” tanya angela.
“Benar-benar halus.” aku senyum kecil sambil
memandang wajahnya yang cantik. Penisku sudah dalam keadaan siaga satu dan dari
luar terlihat sedikit menonjol. Untung mobilku mempunyai transmisi automatis
sehingga aku tidak perlu mengganti-ganti gigi dan melepaskan tangan kiriku dari
lututnya. Karena jalanan sangat macet, tidak lama kemudian Angela tertidur.
Kuberanikan diriku untuk menjelajah lebih dalam lagi ke pahanya.
Angela tidak memberikan reaksi penolakan atau
keberatan atas tindakanku, atau mungkin dia tidak merasakannya karena sedang
tertidur. Aku tidak perduli, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini.
Pelan-pelan tangan kiriku makin ke atas dan telah sampai di tengah-tengah
pahanya. Ku belai pahanya yang lembut dan halus. Kulihat wajahnya, Angela
tertidur dengan sangat tenang. Saat ini, roknya sudah tersingkap setengah paha.
Untung roknya tidak terlalu ketat, jika tidak, aku akan mengalami kesulitan
untuk menjelajah lebih dalam. Kuteruskan aksiku sampai pada paha bagian atas.
Akhirnya aku sampai pada pusat segala kenikmatan sexual.
Jari tengahku menelusuri celah yang terbentuk
dari ke dua pangkal pahanya. Jari tengah ku merasakan kehangatan dan
kelembaban. Dengan perlahan kutelusuri garis cekungan yang terbentuk dari celah
vaginanya. Tiba-tiba terasa basah dan licin. Penis ku bertambah keras dan
kencang, ternyata Angela secara sadar atau pun tidak, terangsang dengan belaian
tanganku yang nakal. Aku tidak tahu apakah dia sadar ataukah masih tertidur.
Saat ini arus lalu lintas mulai lancar, aku langsung masuk ke pintu tol. Dengan
cepat aku mengeluarkan uang pas dari asbak mobil dan dengan cepat pula
memberikannya kepada petugas tol dan aku langsung tancap gas.
Setelah beberapa puluh meter, aku pelankan
laju mobilku dan jari tengahku mulai memberikan tekanan-tekanan ringan pada
selangkangannya. Bahan pantyhose yang halus bercampur dengan cairan manis yang
di hasilkan oleh Angela membuat darahku makin mendidih dan sangat horny. Ku
alihkan pandanganku dari jalan dan dengan cepat mengamati Angela. Rok nya sudah
tersingkap sampai atas. Pahanya yang mulus terbungkus oleh pantyhose yang sexy.
Wajahnya masih tidak menunjukan reaksi penolakan ataupun reaksi lainnya. Ku percepat
gerakan jariku dengan tujuan membuatnya semakin terangsang dan orgasme.
Kemudian kuselipkan jari manisku dan bersama-sama dengan jari tengahku, dan
kumainkan vaginanya.
Setelah beberapa saat, ku putuskan untuk
fokus pada klitorisnya. Gerakan jariku kupercepat namun tetap lembut dan tidak
kasar. Samar-samar aku mendengar desahan halus yang berasal dari nafas Angela.
Expresinya sedikit berubah. Kelihatannya Angela sangat menikmatinya. Cairan
halus dan licin itu semakin membasahi celana dalam dan pantyhose Angela.
Demikian pula dengan penisku, sudah membasahi celana dalamku. Setelah beberapa
menit pikiranku melayangkan imaginasi nikmatnya bersetubuh dengan adik teman
baikku yang masih perawan ini, tiba-tiba aku dikagetkan dengan sebuah mobil
truck besar yang langsung memotong tepat di depanku. Dengan reflek kuinjak rem
untuk menghindari tabrakan, dan tangan kiriku sempat terhenti sejenak karena
kekagetan itu. Aku dikejutkan lagi oleh tangan Angela yang menekan tangan kiri
ku dengan kencang ke selangkangannya.
Aku langsung melanjutkkan memberikan
rangsangan kepada klitorisnya dengan cepat dan sedikit lebih kuat. Pinggangnya
mulai bergerak, aku bisa merasakan kontraksi otot pada selangkangannya.
Kemudian terdengar desahan kenikmatan yang tertahan di dalam vaginanya.
Angelaku yang manis mengalami orgasme pertamanya. Setelah orgasmenya reda, ia
membuka matanya dan menatapku dengan senyuman yang malu dan manis. “Ko Indra
nakal..” itulah kalimat pertama yang keluar dari mulutnya yang sexy. “Bagaimana
rasanya?” tanyaku. Tangan kirinya tetap menahan tangan kiriku di vaginanya,
tangan kanannya membelai sayang pipiku. Tangannya yang halus dan lembut
membuatku semakin terangsang.
“Enak sekali.. Aku tidak tahu akan begitu
enak.. Apa itu orgasme?
“Itu belum seberapa, apa mau yang lebih enak
lagi?” dengan berani aku menanyakan.
“Sex langsung? “Iya jawabku.
“Apakah benar akan lebih enak dari ini?
“Tentu saja.
Angela melihat jam pada dashboard.
“Apakah masih sempat? Sudah terlalu malam
nanti aku di cariin sama orang-orang rumah.”
“Bilang aja lagi ada acara ulang tahun
teman.”
“Ide yang bagus.”
“Terus pacarnya gimana?” ujarku
“Biarin aja, aku juga tidak begitu suka.
jawabnya
Kesempatan emas yang tidak boleh kulewatkan.
Tetap saja aku tidak menyangka akan semudah ini, dan Angela yang begitu berani.
Apakah dia sudah pernah melakukannya? Kuparkir mobilku disebuah hotel yang
terletak di tengah keramaian kota.
Langsung saja aku memesan sebuah kamar yang VIP dengan ranjang yang besar.
Segera setelah pintu kamar ditutup, aku duduk di atas kasur yang empuk dan
menarik tangan Angela dan menyuruhnya duduk di atas pangkuanku. Posisi badannya
menghadap ke kanan.
“Apa Angela yakin mau melakukan ini
denganku?”
“Kalau memang orgasme terasa seindah dan
senikmat itu, aku rela melakukannya.”
“Apa setelah ini Angela akan melakukannya
dengan orang lain juga?”
“Ya tidak lah Bang Indra ku sayang. Aku bukan
pelacur seperti itu. Aku hanya ingin melakukannya dengan Bang Indra.”
“Benarkah?” Dia merangkul leherku dan
kusambut dengan ciuman yang basah di bibirnya. Angela memejamkan matanya, ku
julurkan lidahku ke dalam mulutnya. Dengan sedikit kaku dan kikuk bidadariku
menyambut tarian lidahku. Tidak lama kemudian Irama cumbuan kami semakin
meningkat dan cepat dan panas penuh dengan nafsu. Tangan kiriku menelusuri
semua bagian dari punggungnya dan tangan kananku menelusuri paha dan betisnya
yang terbalut oleh pantyhose.
Cumbuan kami bertambah liar, kutelusuri
lehernya sambil menarikan lidahku. Terdengar desahan nikmat bercampur geli dari
bibirnya. Angela membelai rambut dan punggungku. “Oh.. Bang Indra..”
Saat ini
tangan kiriku berhasil meraih payudara kirinya dari belakang. Ku pijat-pijat
dengan lembut dan ku remas-remas. Tangan kananku dengan cepat melepaskan
kancing-kancing bajunya. Angela pun mengikuti tindakanku dan melepaskan kancing
bajuku, dan celanaku. Kusuruh Angela berdiri. Aku pun ikut berdiri dan langsung
saja celana panjangku jatuh ke bawah. Ku tarik tangan kiri Angela dan
meletakannya di penisku yang masih terbungkus celana dalam.
“Keras sekali dan basah.. Ngompol ya?” ejek
Angela. “Angela juga basah.” Ku elus-elus selangkangannya. Kemudian dia tersipu
malu. Kubuka BH nya dan di depan mataku adalah sepasang payudara yang berukuran
sedang dan ranum. Bajunya sengaja tidak kulepaskan, karena dia terlihat sangat
cocok dan cantik dengan baju itu. Ku lihat celana dalamnya yang berwarna kulit
menutupi vaginanya. Kuturunkan pantyhosenya sedikit dan kurobek celana dalamnya
dan menariknya keluar. Kubetulkan kembali pantyhosenya, dan ku hirup aroma dari
cairan vaginanya dan kujilat. Angela melihat dengan tatapan sedikit terkejut.
Kutempelkan celana dalamnya ke hidung Angela.
“Bagaimana aromanya?” Seakan-akan tidak
percaya, ia menghirupnya beberapa kali. “Aromanya seakan-akan menggetarkan
seluruh tubuhku..” jawabnya. Tiba-tiba saja aku merasakan tangan kirinya dengan
penuh nafsu meremas-remas penisku. Kuturunkan celana dalam ku dan penisku
berdiri dengan keras dan panjang.
Mulutnya sedikit terbuka melihat penisku yang
berukuran sedang namun keras seperti batu. Jarinya yang mungil menyentuh ujung
kepala penisku. Tidak terbayangkan nikmatnya sentuhan Angela pada penis ku.
Perlahan-lahan ia mulai memegang dan mengelus-elus seluruh batang penisku,
akibatnya penisku benar-benar basah.
Aku suruh Angela tidur di atas ranjang. Ku
jelajahi seluruh bagian dari kakinya yang panjang dan seksi. Aku habiskan lebih
dari 30 menit hanya mengelus-elus dan memijat-mijat kecil seluruh bagian
kakinya. Setiap kali aku melihat kaki dan sepatu talinya, rasanya ingin ku
kulum. Akhirnya ku angkat kaki kanannya dan kuserbu dengan kuluman dan ciuman
pada jari-jari kakinya tanpa melepas sepatunya.
Setelah puas ku lanjutkan dengan mengulum
vaginanya. Tanpa melepas pantyhosenya, aku mainkan tarian erotis dengan
lidahku. Angela terus mendesah nikmat tanpa henti. Setelah beberapa saat, aku
merasakan otot-otot pinggulnya mulai menegang.
Angela mengalami orgasme kecil. Kubuat sebuah
lubang kecil dengan bantuan gigi dan jari ku. Lidah ku langsung menerobos masuk
dan menyerbu klitoris Angela. Nafas Angela semakin memburu dan dari bibirnya
terus mengalir alunan desahan kenikmtan yang tidak pernah ia bayangkan
sebelumnya. “Bang.. Indra.. Enak banget..” Ku arahkan pandanganku sedikit ke
atas, bidadariku terlihat sangat menikmati oral yang ku berikan. Ku dorong
lidahku lebih dalam lagi ke dalam vaginanya. Cairan cinta Angela terus mengalir
tanpa henti.
Aku ingin angela merasakan nikmatnya
bercinta, dan betapa mengagumkannya multi orgasme. Ku masukan jari tengah ku ke
dalam vaginanya. Jariku masuk dengan mulus tanpa menemui hambatan apa pun. Ku
coba untuk mencari titik G spot yang menjadi puncak kenikmatan sexual Angela.
Desahan yang keluar dari mulutnya semakin
kencang. Ada
beberapa tempat yang mencurigakan, akhirnya aku berexperimen satu per satu.
Memang makan waktu, tetapi setelah beberapa kali mencoba, akhirnya kutemukan.
Aku tidak begitu yakin, tetapi semakin lama aku memberikan rangsangan pada
titik tersebut, semakin kuat Angela menggeliat dan akhirnya orgasme. Kurasakan
otot-otot vaginanya menjepit jariku dengan kuat. Setelah orgasmenya reda, aku
memposisikan diriku di atas badan Angela. Kukulum bibir dan lidahnya. “Sayang..
Aku akan memberikan kenikmatan yang tiada bandingannya, apa kamu sudah siap?”
Angela melihatku dengan nafsu yang membara
dan menganggukan kepalanya. Kuberikan senyum manisku dan memposisikan penis ku
di depan pantyhose yang sudah ku robek sedikit. Pelan-pelan ku masukan penis
ku. Dinding vaginanya yang ketat dan kencang menyambut kedatangan penisku
dengan hangat. Ketika kepala penisku tenggelam di dalam vaginanya, Angela
memejamkan matanya dan mulutnya terbuka. Kudorong lagi perlahan-lahan sampai
seluruh batang penisku berada di dalam vaginanya. Hangat, basah dan kencang,
itulah yang kurasakan ketika meluncur masuk.
Pelan-pelan ku tarik sedikit dan masuk lagi.
Setelah beberapa tarikan Angela membuka matanya dan menatapku dengan penuh
kepatuhan. Dia sudah mulai terbiasa dengan penisku, kupercepat gerakan memompa
ku dalam posisi misionaris. Angela mendesah nikmat. Makin lama makin cepat,
kembali Angela hilang dalam orgasmenya yang kuat dan panjang. Titik G spot yang
kutemukan berada disebelah bawah dinding vaginanya. Sulit untuk merangsangnya dalam
posisi misionaris.
Kusuruh Angela membalikan badannya. Darah
keperawanannya membekas di atas ranjang hotel. Begitu pula dengan penis ku,
tertempel darah segar dari Angela. Kuarahkan Angela membentuk posisi doggy
style. Aku sendiri juga sudah tidak dapat bertahan lama lagi. Aku ingin
menyelesaikannya dengan memberikan multiple orgasme. Ku posisikan penisku ke
daerah G spot Angela. Saat itu pula angela mendesah dengan kencang, karena
vaginanya sudah terlalu sensitif. Kupompa Angela dari belakang, pertama-tama
pelan kemudian semakin cepat dan cepat. Tidak sampai 5 menit, badan Angela
kembali berkontraksi.
Kontraksinya jauh lebih kuat dari sebelumnya.
Kurasakan otot-otot vaginanya meremas-remas penisku. Benar-benar sensasi yang
tidak ada bandingannya. Aku dapat merasakan cairan madu Angela terus mengalir
keluar membasahi paha kami. Badan Angela berkontraksi dan menggeliat dengan
hebat bagaikan gempa bumi. Orgasme yang ia rasakan tak kunjung habis. Ku
pelankan gerakanku, dan membiarkan Angela menikmati keseluruhan orgasmenya.
Kucabut penisku dari vaginanya dan menyuruhnya tidur dengan terlentang.
Kuposisikan penisku di depan bibirnya.
“Angela, buka mulutnya.. Anggap aja lolipop.”
Angela menuruti kata-kataku dan menyambut ‘lolipop’ yang basah dengan ejakulasinya.
Angela dengan kaku mengulum penisku. Namun rupanya dia mempunyai bakat alami
dalam memberikan oral pada penis ku. Tidak lama kemudian, orgasme ku datang
bagaikan petir. Seluruh badanku bergetar. Angela kaget ketika sperma ku
meluncur dengan cepat dan kuat. Tidak terhitung berapa banyak spermaku yang
keluar. Angela hampir tersedak, namun dengan cepat ia telan spermaku dan
membersihkan sisa-sisanya.
Angela sudah kehabisan tenaga, aku berbaring
disebelahnya. Ia menatapku dengan tatapan puas dan sayang. Bidadariku..
Akhirnya aku berhasil bercinta dengannya. Setelah berbaring selama beberapa
saat, aku mengajak Angela untuk mandi bersama. Terpaksa Angela harus melepaskan
pantyhosenya. Kami saling membersihkan satu sama lain, tidak lama kemudian aku
kembali memasukan penisku yang masih keras dan horny ke dalam vagina Angela.
Dibawah pancuran shower yang hangat aku kembali bercinta dengan Angela. Ku
angkat dan kutahan kaki kirinya dengan tangan kananku dan kusandarkan dia pada
dinding kamar mandi. Ku pompa vaginanya dengan penisku, lembut namun mantap.
Angela menarikan tarian lidahnya pada leherku. Tanpa disengaja dia menemukan
tempat yang sensitif pada leher bagian kiriku.
“Iya.. Di sini.. Terus..” Angela memfokuskan
tariannya pada titik tersebut. Tak pernah kuduga betapa sensitifnya tempat itu,
aliran-aliran listrik kecil seolah-olah berjalan di seluruh tubuhku, menambah
sensasi yang luar biasa pada penisku. Aku terus mendesah dan sedikit mempercepat
gerakan penisku, kadang-kadang aku mendorongnya sedalam mungkin dan
mempertahankannya dalam posisi seperti itu dan kugoyangkan pinggangku dengan
gerakan melingkar. Angela mendesah dan menghentikan tariannya. Kulanjutkan lagi
proses percintaanku. Dia merangkulku dengan kuat. Desahannya semakin cepat dan
kuat.
“Bang.. Indra..” Di bawah pancuran shower
yang hangat, Angela mengalami orgasme yang kesekian kalinya. Badannya bergetar
kuat.
Otot-otot dinding vaginanya meremas-remas batang
penisku dan membawaku ke ujung kenikmatan yang tak terbayangkan. Aku berusaha
untuk menahannya selama mungkin, paling tidak sampai orgasme Angella mereda.
Setelah reda, langsung ku keluarkan penisku, dengan tanggap Angela berlutut di
depanku dan melahap penisku dengan mulutnya. Separuh penisku hilang didalam
mulutnya. Lidahnya dengan cekatan menari-nari di penisku. Benar-benar tidak
terlukiskan rasanya. Kupegang kepala Angela dengan kedua tanganku, pelan-pelan
ku dorong masuk penisku sampai habis. Angela hampir tersedak dan dengan cepat
menyesuaikan rongga kerongkongannya untuk menyambut penisku.
Kutarik lagi dan kumasukan lagi. Lidahnya tak
pernah berhenti sedikitpun menarikan tarian erotis pada penisku. Rangsangan ini
benar-benar membuat penisku meledak dengan orgasme yang kuat dan menggetarkan.
Karena aku terus menarik dan mendorong penisku akibatnya spermaku ada yang
mengalir keluar dari mulutnya. Spermaku yang mengalir keluar dari sudut
bibirnya membuat Angela semakin cantik dan menggairahkan. Angela terus menjilat
dan menelan sperma dari penisku sampai bersih. “Suka ya?” Kutanya dengan
lembut. Tanpa melepaskan kulumannya, ia tersenyum dan mengangguk. Bidadariku
ternyata sungguh luar biasa, ini benar-benar mimpi menjadi kenyataan. Seorang
gadis cantik memberikan oral dan menelan sperma dari penisku.
Kami terpaksa menyudahi percintaan kami,
karena sudah larut malam. Ku antar Angela pulang ke rumahnya. Sebelum keluar
dari pintu mobil, kami bercumbu dengan penuh nafsu.
Malamnya kutelepon Angela. Kami setuju untuk
pergi ke mall untuk berjalan-jalan. Angela mengenakan terusan model babydoll
dengan panjang sampai 10 cm di atas lutut. Bahannya halus dan lembut. Pantyhose
berwarna putih, ultra sheer, ditambah dengan sepatu tali berwarna putih yang melingkar
sampai ke pertengahan betisnya, membangunkan penisku yang sedang tidur.
Rambutnya terurai rapi, make up berwarna natural dan tipis, lipstick merah muda
yang paling muda dengan wet look.
Ketika masuk ke dalam mobil, dia menyapaku
dengan manis dan manja. “Sabar ya Bang Indra sayang..” Angela mengatakan hal
itu seolah-olah ia mengetahui apa yang sedang kupikirkan saat ini, yaitu
berhubungan sex dengannya saat ini juga. Dengan tampang kecewa yang kubuat
komikal aku mengeluh. Namun hal ini mengundang tawa bahak dari Angela.
“Apa tidak ada yang tahu kalau kita pergi
bersama?” tanyaku.
“Tidak ada, aku cuma bilang mau bantu-bantu
temanku yang mau married, jadi aku punya alasan untuk pulang sampai malam.”
jawab Angela sambil tersenyum manis.
“Angela, kamu benar-benar cantik, manis dan
seksi sekali.
“Bang Indra bisa aja, kan
aku dandan seperti ini cuma untuk Bang Indra.
“Memangnya kamu tidak pernah dandan untuk
cowok kamu?
“Cowok yang mana ya? Kemarin katanya sudah
punya?
“Oh yang itu.. Sudah putus tuh..
“Kapan? Tanyaku lagi
“Tadi malam.” Angela menjawab dengan tenang.
“Boleh tahu kenapa?” “Bang Indra lucu deh,
pake acara nanya segala.”
Aku menduga bahwa akulah yang menjadi alasan
dari putusnya hubungan antara Angela dengan pacarnya.
“Gara-gara aku ya?”
Tiba-tiba saja Angela mencium pipi kiriku.
“Cuma Bang Indra yang bisa membahagiakanku.”
Rasanya jantungku hendak meloncat keluar mendengar pernyataannya. Kuelus-elus
pahanya yang dengan manis terbungkus oleh ultra sheer pantyhose berwarna putih
sambil tersenyum manis. Setelah beberapa saat, kami tiba di Plaza Senayan.
Sambil bergandengan tangan kami memasuki pintu samping Plaza. Kami masuk ke
Metro dan langsung menuju ke bagian pakaian dalam. Angela melihatku dengan
senyumnya yang nakal.
Kami mulai dari lantai dasar yang banyak
menjual sepatu-sepatu wanita. Aku menyodorkan beberapa pasang sepatu tali yang
sexy dan bagus. Ternyata Angela juga menyukainya dan aku membeli 2 pasang
sepatu tali yang ber-hak tinggi dan sedang untuk Angela. Kemudian kami naik ke
lantai atas untuk melihat-lihat stocking dan pantyhose yang dipajang pada
counternya dan sibuk membahasnya. Akhirnya kami memutuskan untuk membeli semua
merk yang ada dalam beberapa warna. Namun kali ini Angela yang memaksa untuk
membayar. Setelah itu kami makan siang di sebuah cafe di lantai atas.
Aku sengaja memilih tempat yang terletak
disudut ruangan. Kami duduk di sofa yang menempel pada kedua sisi ruangan. Kami
memesan dua piring spagheti, dan jus untuk makan siang kami. Setelah pelayan yang
mencatat pesanan kami pergi, aku sibuk memeriksa sekeliling kami. Suasana masih
sepi dan tidak ada yang memperhatikan kami, yang terpenting adalah taplak meja
yang panjangnya sampai ke lantai. Benar-benar cocok untuk melaksanakan
rencanaku. Dengan sekejap aku masuk ke bawah meja.
“Bang Indra..” Angela berusaha menyingkap
kain yang menutupiku.
“Ssst.. Jangan keras-keras, nanti ketahuan..”
Bisikku.
“Mau ngapain sih?” “Ada
deh..” Jawabku dengan senyum nakal.
Kurapikan kain penutup meja itu sehingga menutupi
seluruh bagian pinggang Angela. Kemudian kubuka kedua kaki Angela yang menutupi
selangkangannya. Lalu aku belai-belai vaginanya yang terbalut oleh pantyhose
putih yang seksi.
“Bang Indra.. Jangan di sini nanti ada yang
melihat..” Bisiknya. Aku mengacuhkan bisikannya, karena aku merasakan bahwa
Angela tidak memakai celana dalam dan pantyhose yang dikenakannya adalah yang
‘sheer to waist’. Langsung saja kukulum vaginanya sambil membelai-belai kakinya
yang panjang dan lembut.
“duhh Bang Indra..”
Aku dapat merasakan sensasi nikmat yang
menghanyutkan bersamaan dengan perasaan takut begitu pula dengan Angela.
Kujilati seluruh bagian dari selangkangan Angela. Tidak lama kemudian aku dapat
merasakan cairan manis yang khas mengalir dari vaginanya dan bercampur dengan
kulumanku yang basah. Aku menjadi semakin bersemangat dan horny. Kupercepat
kuluman dan tarian erotis lidahku. Sensasi yang menggelitik dan eksotis membuat
tubuh Angela bergetar-getar. Aku yakin Angela pasti sedang berusaha keras untuk
menahan ekspresinya dan menahan desahannya. Penisku meronta-ronta untuk keluar
dari dekapan celana dalamku. Aku terus melahap Angela dengan penuh nafsu, dan
tanganku tidak henti-hentinya membelai dan mengelus-elus kakinya.
“Silahkan Minumnya.” Terdengar suara dari
seorang pelayan wanita yang mengantarkan minuman.
“Terima kasih..” jawab Angela dengan suara
yang sedikit bergetar. Aku dapat merasakan Angela sedang menyedot jus yang baru
saja di antar. Tangan kanannya menyelinap masuk ke dalam taplak meja dan mengelus-ngelus
kepalaku. Tidak lama kemudian terdengar lagi suara dari pelayan wanita yang
sama, membawakan pesanan kami. Setelah meletakan pesanan kami, pelayan itu
meninggalkan Angela.
“Sayang ayo dimakan dulu.” Bisikku dari bawah.
Angela dengan kikuk mencoba memakan spagheti
yang telah kami pesan. Dia berusaha untuk tenang dan mencoba menikmati
makanannya. Aku tahu dengan pasti sensasi yang dihasilkan oleh vaginanya
(dengan pertolongan lidahku yang nakal) telah mengambil alih kesadarannya.
Tiba-tiba saja terdengar suara langkah kaki yang mendekat, bersamaan dengan itu
pula kedua kaki Angela menjepit kepalaku dengan kencang. Akhirnya aku merasakan
otot-otot pinggul dan kakinya berkontraksi dengan keras. Cairan orgasmenya
mengalir makin banyak, kulahap semua sampai tak tersisa. Badan Angela sedikit
berguncang dan mengeluarkan suara seperti tersedak.
“Apa Ibu tidak apa-apa?” “Oh.. Tidak.. Cuma
sedikit tersedak..” Jawabnya dengan gugup. Tidak kusangka Angela masih dapat
berbicara menutupi keadaannya yang sedang orgasme. Setelah beberapa saat,
Angela mulai mengendorkan jepitan kakinya, otot-otot pinggulnyapun mulai
rileks. Aku mengintip dari belakang kain untuk melihat keadaan dan langsung aku
keluar dari kolong meja dan duduk di sebelahnya.
“Batuk ya?” tanyaku. “Bang Indra! Hampir saja
tadi ketahuan!” Serunya sambil mencubit kecil pahaku.
“Tapi seru kan?”
jawabku sambil tertawa kecil.
“Iya.. Tapi sekarang waktunya pembalasan!”
Dengan cepat Angela memeriksa keadaan dan
langsung turun ke bawah meja. Dengan cekatan Angela membuka resleting celanaku
dan membebaskan penisku dari kurungan celana dalamku. Langsung saja penisku
berdiri dengan tegak. Tanpa mengulur waktu Angela mulai menjilati ujungkepala
penisku, menikmati cairan pra orgasme yang telah membasahi kepala penisku.
Lidahnya yang lembut dan hangat menari-nari indah, diselingi dengan kuluman
yang dalam. Gerakan Angela sangat agresif seakan-akan ingin membuatk meledak
saat itu juga. Aku tentu saja tenggelam dalam kenikmatan eksotis dan erotis
yang diberikan oleh Angela.
Seperti halnya Angela, aku tidak dapat
berkonsentrasi menikmati makananku. Untung saja porsinya sedikit. Seluruh
badanku dipenuhi oleh listrik-listrik kecil yang semuanya menyerbu pusat saraf
sensorikku. Tinggal suapan terakhir, oral yang diberikan oleh Angela membawaku
ke puncak kenikmatan duniawi, yaitu orgasme. Badanku ikut bergetar dan
menimbulkan suara. Aku berhasil menahan desahan nikmatku dalam-dalam. Seorang
pelayan wanita datang untuk menawarkan tambahan minuman atau makanan. “Tidak..
Sudah cukup..” dengan seluruh kesadaran yang tersisa aku menjawab.
Gelombang demi gelombang orgasme melanda
penisku. Dengan setia Angela menampung semua itu di dalam mulutnya dan kemudian
menelan madu murni yang keluar dari penisku. Setelah reda, dia masih saja
menjilati dan menghisap penisku sampai kering, sampai semua madu yang melekat
di penisku dihabiskannya, baru penisku yang masih setengah berdiri disimpan
kembali ke dalam celanaku. Aku memberinya isyarat untuk keluar. Dengan Senyum
nakal yang manis, Angela berkata:
“Benar nih nggak mau tambah lagi?” Kami
tertawa terbahak-bahak sambil berpelukan. Setelah menghabiskan minuman kami,
aku memanggil pelayan dan meminta bon. Setelah membayar, kami berdiri,
menenteng belanjaan kami, pada saat itu juga manajer cafe datang menghampiri
kami. “Terima kasih atas kedatangannya. Apakah rasa makanannya cocok?” Dengan
spontan kujawab, “Dessertnya enak sekali.” “Appetizernya juga enak.” sambung
Angela. Dengan senyum nakal kami meninggalkan manajer yang sedang kebingungan
karena jelas-jelas kami tidak memesan makanan pembuka maupun pencuci
mulut.Petualangan yang menegangkan di cafe tersebut ternyata makin
membangkitkan nafsu horny kami.
Akhirnya kami memutuskan untuk nonton film di
bioskop. Ternyata cara ini tidak banyak membantu. Film tidak kami gubris sama
sekali selama hampir satu setengah jam kami bercumbu dengan liar. Leher dan
kuping tidak luput dari kuluman kami. Jari-jari mungil Angela berkelana ke
selangkanganku dan masuk ke dalam celanaku dan bermain-main dengan penisku.
Jarinya yang halus dan lembut membelai-belai kejantananku, kadang-kadang
membuat lingkaran-lingkaran kecil pada ujung kepala penisku. Benar-benar
kenikmatan tiada tara.
Tanganku tidak dapat menjangkau selangkangannya karena posisi duduk yang tidak
memungkinkan.
Setelah film selesai, kami masuk ke kamar
kecil untuk merapikan diri. Aku tidak mengalami orgasme, meskipun demikian itu
merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Aku juga yakin pasangan yang duduk
tidak jauh dari kami juga melakukan hal yang sama karena kami. Setelah itu kami
langsung menuju ke sebuah hotel yang telah kubooking pada waktu pagi tadi.
Ketika pintu kamar ditutup dan dikunci, aku langsung menarik lengan Angela dan
memeluknya dengan erat. Barang-barang belanjaan kami jatuh berceceran di
lantai. Ku kulum bibir dan lidahnya yang lembut dan hangat. Aku tidak tahu
Darimana asalnya french kiss, namun aku yakin orang pertama yang menemukannya
akan langsung horny melihat adegan french kiss kami yang dipenuhi dengan hasrat
dan nafsu.
Di sebelah pintu masuk terdapat sebuah lemari
baju dengan kaca yang panjang. Posisi kami tepat di depan kaca tersebut. Aku
melihat bayangan kami yang sedang bercumbu. Benar-benar pemandangan yang sangat
erotis dan indah. Mulut kami terbuka lebar, bibir saling beradu. Lidahku dengan
lincah menelusuri bagian luar dari mulut dan dagu Angela. Lidah bidadariku pun
tidak kalah lincah dan agresifnya. Semua dagu dan mulutku, bahkan sampai ke
pipi ku basah semua. Setiap kali lidahnya menyapu permukaan kulitku, kurasakan
api hasrat liarku makin membesar. Lidah kami akhirnya bertemu. Angela makin
bertambah semangat dan terus mendesah nikmat. Tangannya menelusuri seluruh
bagian dari punggungku. Kubelai kepalanya sambil meremas-remas rambutnya yang
lembut, tangan kiriku meremas-remas pantatnya yang bulat dan kenyal.
“Bang.. In.. Dra..” Tiba-tiba saja Angela
menghentikan cumbuannya.
“Aku punya sesuatu untuk Bang Indra.”
“Apa itu?” jawabku dengan tergesa-gesa, karena
akuingin secepat mungkin bersetubuh dengannya.
“Lepas semua pakaian dan duduk di ranjang.”
Aku ikuti permainannya dan melakukan apa yang ia minta. Penisku mencuat
bagaikan tiang bendera. Angela menghampiriku dan berlutut dihadapanku. Bibirnya
langsung mengecup kebanggaanku yang telah membuatnya tenggelam dalam lembah
kenikmatan duniawi yang indah. Lidahnya menjilati kepala penisku, tepatnya
menjilati cairan bening yang keluar dari celah penisku, kemudian mulutnya
melahap selurh kepala penisku dan disedotnya sampai kering, tidak lupa lidahnya
yang lembut dan basah menari-nari dengan sensual.
Kubelai rambut dan kepalanya. “Angela..” Dia
melihatku dan tersenyum, kemudian bangkit dan mengulum bibir dan lidahku. Aku
masih dapat merasakan aroma memabukan dari cairan pra orgasmeku yang bercampur
dengan ludahnya. “Ko Indra duduk di sini dan nikmati pertunjukannya, tapi tidak
boleh dalam bentuk atau cara apapun merangsang atau menyentuh penis milikku.”
Angela mengatakan itu disebelah telinga kiriku, sambil mengelus-elus
kejantananku. “Bagaimana Bang..?” angela menjulurkan lidahnya dan menjilat
rahang dan kupingku. “Ok.” jawabku.
Dia tersenyum nakal dan genit. Sepertinya aku
telah membangkitkan sisi nafsunya yang terpendam. Angela mengambil
barang-barang belanjaan kami dan menaruhnya di depanku. Ia mengambil sebuah
pantyhose berwarna hitam transparan dan mengeluarkan isinya. Angela menarik
bangku meja rias dan menaruhnya di hadapanku, kemudian ia duduk menghadap ke
kanan, sehingga sisi kanan tubuhnya ada di hadapanku. Kaki kanannya diletakan
sedikit lebih maju dari kaki kirinya. Dengan perlahan ia menunduk dan tangannya
membelai dan mengelus-elus betisnya yang ramping dan padat.
Terdengar suara gesekan halus yang terjadi
karena gesekan antara tangannya dengan pantyhose yang ia kenakan. Suara ini
bagaikan musik eksotis yang luar biasa, hingga cairan beningku kembali menetes
keluar. Ia melihat ke arahku dan tersenyum manis.
“Apa Bang Indra suka?” Aku hanya dapat
mengagguk.
Angela kembali mengelus-elus betis, pergelangan
kaki, sampai jari-jari kakinya. Benar-benar pemandangan yang tidak ada
bandingannya. Dia sengaja merangsangku.
Dengan perlahan-lahan dan anggun jari-jari
mungilnya menarik simpul tali sepatunya yang terletak di tengah-tengah
betisnya. Tali tersebut diletakan dengan lembut olehnya. Ujung kakinya ia
kuncupkan dan perlahan-lahan ditarik mundur dari sepatunya. Ujung kakinya di
daratkan di lantai dan kedua tangannya membelai dan memijat-mijat kecil tumit
dan telapak kakinya. Kembali ia melihatku sambil tersenyum nakal.
Ia berbalik ke arah kiri dan hal yang sama ia
ulangi sekali lagi untuk kaki kirinya. Penisku makin bertambah keras dan basah
melihat pertunjukan erotis angela. Ia berdiri, baju baby doll putihnya ia
angkat setinggi pinggang. Pantyhose putih transparannya yang sexy membuat
mataku berkunang-kunang dan penisku meronta-ronta untuk dapat masuk ke dalam
vagina Angela dan bersetubuh dengannya habis-habisan. Itulah rencana balas
dendam ku karena angela telah dengan sengaja menggoda dan membuatku demikian
terangsang.
Angela membelakangiku dan membungkuk sehingga
pantatnya tepat di depan mataku. Ia turunkan pantyhose putihnya pelan-pelan.
Ketika Pantyhosenya telah melewati selangkangannya, dengan jelas dapat kulihat
vaginanya yang berwarna merah muda diseliputi oleh cairan hornynya yang
membuatku ketagihan, dan mekar Dengan indah. Aku yakin Angela juga merasa
terangsang dengan pertunjukan solonya. Satu persatu Kakinya diangkat dan keluar
dari lapisan pantyhosenya.
Setelah itu Angela melemparkannya ke ranjang
di sebelahku. Ia mengambil Pantyhose berwarna hitam transparan (ultra sheer)
dan memasukan tangannya ke kaki bagian kanan pantyhose tersebut, ia raih
ujungnya dan ia tarik ke atas. Angela kembali duduk di ujung bangku. Ia masukan
ujung kaki kanannya ke dalam pantyhose dan tanganya menarik pantyhose itu ke
atas mengikuti lekuk tumit dan betisnya sampai lutut. Dengan cara yang sama ia
lakukan lagi dengan kaki kirinya sambil melihat kudengan tatapan penuh dengan
nafsu. Pantyhose di tarik ke atas sampai ke pinggangnya. Angela merapikan
pantyhosenya mulai dari ujung kaki sampai ke pangkal pahanya.
Penisku rasanya ingin meledak saat itu juga.
Setelah rapi ia mengambil sepatu tali hitam dengan tumit tinggi dan memakainya
dengan sensual. Ia jilat bibirnya untuk menggoda ku. Entah sudah berapa banyak
cairan kenikmatanku mengalir. Baju babydoll nya ia rapikan kemudian dengan gaya
seperti seorang peragawati Angela berjalan lenggak-lenggok di hadapanku. Angela
memang pernah menjadi model dan masuk TV. Warna hitam pantyhosenya tipis sekali
sehingga hanya meninggalkan aksen hitam pada kakinya yang panjang.
Dua pasang, tiga pasang.. Yang ketiga adalah
sebuah stocking berwarna kulit sangat transparan yang terbuat dari bahan yang
halus sekali. Saat ini juga, Angela telah telanjang bulat. Penis dan
selangkanganku sudah basah total. Pikiranku hanya terfokus pada Angela
bidadariku. Kuperhatikan wajahnya yang cantik dan manis seperti sedang menahan
sesuatu. Setiap pasang pantyhose yang telah ia pakai semuanya meninggalkan
bercak basah pada selangkangannya.
Stocking yang ia kenakan tidak dapat menahan
cairan manisnya sehingga dengan sinar matahari sore aku dapat melihat dengan
jelas ujung stocking bagian atas berwarna lebih gelap seperti terkena air.
Tidak lain dapat kusimpulkan cairan itu berasal dari vagina Angela yang sudah
sangat sensitif dan horny. “Angela..” Ia datang menghampiriku. Langsung kudekap
dan kutidurkan Angela di atas ranjang. Kucumbu dengan penuh nafsu pelampiasan
dan tangan kiriku mendarat di selangkangannya yang sudah banjir. Kuelus-elus
bibir-bibir vaginanya.
Angela mendesah dan bergetar.
Kukonsentrasikan jari tengahku pada klitorisnya. Kutekan dengan sedikit kencang
dan kugetarkan tanganku. Angela mendesah dengan kencang dan dalam hitungan
detik seluruh tubuh Angela menggeliat hebat dan otot-otot pinggulnya bergetar
dengan kencang. “Bang Indra..!” Angela meneriakan namaku. Gelombang demi
gelombang orgasme klitoris Angela membuktikan betapa nikmatnya kenikmatan
seksual. Setelah hampir satu menit, orgasmenya mulai mereda. Ia menatapku
dengan penuh kasih. Kumasukan jariku ke dalam vaginanya dan mencari titik G
spotnya. Badannya kembali menggeliat dan desahan yang keluar bagaikan musik
erotis di telingaku. Dengan variasi tekanan kurangsang daerah G spotnya.
Sampai pada akhirnya meledaklah orgasmenya.
Kukulum payudaranya dan kuhisap kencang-kencang. Otot-otot dinding vaginanya
berkontraksi kencang sekali mendorong jariku. Kupertahankan posisiku dan Angela
meronta-ronta dalam kenikmatan orgasme yang tidak pernah ia bayangkan
sebelumnya. Cairan yang hangat mengalir keluar dari dalam vaginanya. Aku
berpindah posisi dan mengulum vaginanya dan madu murni yang keluar dari dalam. Lidahku
kujulurkan dan merangsang kembali G spotnya. Angela kembali bergetar tiada
henti. Cairan hangat itu kembali keluar tiada habis. Kuhisap dan kutelan
semuanya.
Setelah puas, aku mengangkat kedua kakinya
yang sudah lemas ke pundakku. Kepalaku berada di tengah-tengah kakinya.
Kumasukan penisku. Mulutnya terbuka lebar namun tidak ada suara. Penisku
menemukan surga didalam vaginanya. Kutarik keluar dan masuk lagi dengan lembut
dan stabil. Ku belai dan elus kedua kakinya yang terbungkus stocking yang lembut
dan seksi. Angela dengan pasrah menikmati percintaan ini. Matanya terpejam dan
nafasnya pendek dan cepat. Aku juga tidak akan dapat bertahan lama setelah
semua rangsangan visual yang ia berikan, namun aku mencoba untuk bertahan.
Vaginanya yang sudah terlalu sensitif langsung meledak lagi. Aku sudah tidak
dapat bertahan lebih lama lagi, karena dinding-dinding vaginanya meremas-remas
penisku. Ku tarik penisku dan memasukannya ke dalam mulut Angela. Dengan setia
ia menerima semua semburan orgasme ku dan menghabiskan madu ku. Badanku
bergetar dan mendesah nikmat.
Angela membuka matanya dan menatapku dengan
manis. Aku tahu dia pasti kelelahan karena mengalami orgasme kuat secara
berturut-turut. Setelah bersih kukeluarkan penisku, namun Angela menolaknya. Dengan
segenap tenaganya ia berbalik dan membaringkan aku di atas ranjang. Bidadariku
terus memberikan oral pada kejantananku yang tetap keras. Lidahnya menelusuri
seluruh bagian dari batang penisku. Makin lama Angela semakin fasih meng-oral
seks penisku. Kuganjal kepalaku dengan beberapa buah bantal agar dapat melihat
pemandangan yang indah ini. Bidadari cantik ku benar-benar sangat menikmati dan
menyukainya.
Aku tidak ingin sensasi dan waktu ini
berlalu. Aku benar-benar laki-laki yang beruntung. Menit-menitpun berlalu tanpa
terasa. Orgasme kuat kembali mengambil alih tubuh dan pikiranku. Kali ini
Angela sengaja mengumpulkan madu orgasmeku di dalam mulutnya, kemudian ia
bermain-main dengan penisku dan spermaku. Hasilnya penisku berlumuran madu
putihku. Sambil tersenyum dan memandangku ia menjilat dan menghisap habis semua
madu yang berceceran. Meskipun telah berorgasme dan ejakulasi berkali-kali
kejantananku masih menolak untuk istirahat dan tetap horny. Aku tidak mungkin
melanjutkannya lagi karena Angela sudah lelah. Dia tertidur dengan senyum puas
di dadaku.
Setelah berselang beberapa menit, “Bang
Indra..” “Iya sayang..” jawabku sambil membelai rambut dan pipinya. “Cerita
dong..”
“Cerita apa?”
“Cerita kenapa Bang Indra suka sekali sama
pantyhose.”
“Wah kalau diinget-inget sih sudah lumayan
lama juga. Yang pasti pertama kali aku merasakan yang namanya stocking itu
waktu aku masih SD, kira-kira kelas satu atau dua. Adik terkecil dari ibuku
yang tinggal di medan
sedang berkujung ke Jakarta.
Dia menginap di rumahku. Suatu hari kami sedang berada di dalam mobil, aku
duduk di sebelahnya. Secara tidak sengaja kakiku menyenggol betisnya. Sentuhan
pertama itu bagaikan perkenalan dengan sebuah sensasi yang tidak dapat
kulupakan.
Tanteku memakai stocking berwarna kulit.
Sepanjang perjalanan kakiku selalu menempel dengan kakinya dan sesekali
mengelus-elusnya. Dia tidak mengatakan apa-apa mungkin karena aku masih kecil
dan iseng. Setelah itu aku tidak pernah dapat melupakan perasaan itu.”
“Terus..”
“Ketika aku tumbuh makin besar aku mulai suka
memperhatikan perempuan-perempuan yang memakai stocking dan pantyhose, dan
penisku langsung berdiri dengan tegak. Rasa nafsu dan horny menguasai
pikiranku. Ketika sampai di rumah dan tidak ada yang memperhatikan, aku bermain-main
dengan penisku sambil membayangkan bercinta dengan perempuan yang memakai
pantyhose/stocking tadi.”
Angela tersenyum dan tangannya bermain-main
dengan penisku yang masih keras. “Semakin lama aku semakin kecanduan, akhirnya
dengan menahan malu aku nekat membeli sepasang pantyhose di supermarket
terdekat. Kubawa pulang dan langsung kukenakan. Penisku menjulang tinggi,
ketika kakiku saling bersentuhan, rasanya aku langsung mabuk kepayang.
Benar-benar sensual. Kukeluarkan penisku dan aku bermasturbasi.
Angela membuka matanya dan menatap wajahku
dengan penuh rasa ingin tahu, sambil me-masturbasikan penisku. “Seperti ini?”
tanya Angela. Kakinya digosok-gosokkan ke kakiku. Setiap gesekan menimbulkan
gelombang-gelombang listrik kenikmatan ke seluruh badanku.
“Akhirnya aku mempunyai banyak koleksi
pantyhose dan stocking namun yang benar-benar bagus dan enak dipakai hanya
beberapa merk. Aku juga suka mencari gambar-gambar model yang memakai pantyhose
maupun stocking atau lingerie di internet. Aku selalu bermasturbasi dengan
koleksi-koleksiku. Kelihatannya ceritaku membuat Angela horny. Sekarang ini ia
sedang menjilati putingku.
Semua teman wanita yang kukenal tidak ada
yang suka memakai pantyhose atau stocking. Aku suka sekali pergi ke pameran
mobil berskala besar karena SPG nya cantik-cantik dan hampir semuanya memakai
pantyhose. Sampai akhirnya aku melihat kamu memakai kemeja lengan pendek putih,
rok coklat dan pantyhose. Rasanya aku ingin langsung bercinta dengan Adik teman
baikku ini.”
Angela meninggalkan putingku dan mengulum
mulutku, tangannya semakin agresif memainkan penisku. “Bagaimana dengan Angela,
kelihatannya kamu juga suka.”
“Sama seperti Bang Indra.. Pertamanya aku
tidak begitu suka, namun karena iseng maka aku membeli sepasang. Ketika aku
memakainya, rasanya aku sedang terbang dan tubuhku terbuai. Vaginaku rasanya
seperti sedang bergetar.
Akhirnya aku beli lagi beberapa pasang dan
aku sangat menyukainya. Bekas cowoku yang tolol itu tidak suka. Aku tahu Bang
Indra melihat aku dengan penuh nafsu, dan entah kenapa aku tidak merasa aneh
atau takut. Ketika Bang Indra memegang pahaku, rasanya seluruh badanku menjadi
lemas dan nyaman. Akhirnya aku sadar kalau aku juga menyukai pantyhose. Apa
Bang Indra sudah sering melakukan ini?” “Belum, percaya atau tidak Angela
adalah yang pertama.” “Lebih enak mana sama masturbasi?” “Tentu saja lebih enak
bercinta dengan Angela.”
Tiba-tiba Angela bangkit dan mencari sesuatu
di lantai. Semua pantyhose yang ada di taruh di atas tubuhku. Tubuhku bergetar
merasakan sentuhan lembut dari pantyhose yang lembut. Angela mengambil sebuah
stocking berwarna putih transparan, kemudian menyarungkannya ke penisku.
Getaran-getaran erotis menghujani kejantananku ketika stocking tersebut
bergesekan dengan penisku. Sekarang celah kecil pada ujung kejantananku bertemu
dengan garis jahitan pada ujung kaki stocking. Garis itu dengan lembut membelah
celah kepala penisku. “Stocking kondom.” seru Angela dengan senyumnya yang
manja.
Stocking tersebut ditarik agak kencang
sehingga membaluti seluruh bagian penisku seperti sebuah kondom. Lidah Angela
terjulur dan menjilati kepala penisku yang terbalut dengan kondom stocking.
Rasanya beda dengan biasanya. Tidak lama kemudian kepala penisku pun hilang di
dalam mulutnya yang seksi. Aku benar-benar tersesat dalam jalan kenikmatan
duniawi yang tak terbayangkan. Permainan mulut dan lidah angela tetap tidak
berkurang nikmatnya, malah bertambah nikmat. Aku terus mengerang nikmat.
Kuarahkan Angela pada posisi doggy style.
Sambil memegang ujung Stocking pada pangkal penisku, ku masukan kejantananku ke
dalam liang cintanya. Vaginanya yang sudah kebanjiran menerima penisku tanpa
gesekan yang berarti. Namun, tetap saja terasa berbeda. Aku tidak dapat
menenggelamkan seluruh batang penisku, karena terhalang tanganku yang memegangi
kondom stocking agar tidak lepas. Tidak kusangka Angela mengalami orgasme
secepat ini. Badannya bergetar hebat dan otot-otot vaginanya menjepit erat
kejantananku. Kutarik keluar penisku dan stocking kondomku benar-benar basah
akan cairan cinta Angela.
Kuposisikan Angela sehingga dia yang berada
di atas dan mulai bercumbu. Setelah beberapa saat, aku arahkan penisku ke dalam
vaginanya. Angela memejamkan matanya dan merasakan kejantananku memenuhi
seluruh ruangan di dalam lembah kenikmatannya. Angela mengulum telinga dan
leher bagian kiriku yang sensitif. Kupegang pinggulnya dan kuangkat naik-turun.
Setelah beberapa kali, Angela langsung melakukan gerakan memompa itu sendiri.
Lama-lama makin cepat. Ia mengangkat pundaknya dan bertumpu pada kedua
tangannya. Ia merasakan rangsangan yang luar biasa karena dalam posisi ini ia
dapat dengan mudah merangsang G spotnya.
Kuputuskan untuk membantu Angela mempercepat
prosesnya. Ku tarik dan kutekan pinggulku ke bawah saat pinggul Angela
terangkat dan ketika pinggulnya turun, langsung ku sodok ke atas. Angela
mendesah tiada hentinya. Angela benar-benar mendapatkan rangsangan ganda,
karena batang penisku menggesek-gesek klitorisnya dan kepala penisku memberikan
tekanan yang mantap pada daerah G spotnya.
“Oh.. Bang Indra..” kutatap wajahnya yang
manis yang sedang merasakan getaran-getaran ekstasi yang hebat. Bunyi
‘plak-plak’ terdengar nyaring setiap kali selangkangan kami bertemu. Penisku
tertarik keluar sampai ke ujungnya, kemudian langsung melesat ke dalam dengan
cepat. “Bang.. Indra.. Nanti.. Keluarin.. Di dalam ya..” “Nanti kalau hamil
bagaimana?”
“Lagi masa.. tidak subur..” Aku semakin
terpacu dan bersemangat, Bidadariku menginginkan aku ejakulasi di dalam
vaginanya. Saat ini penisku pun sudah benar-benar dalam keadaan yang sangat
sensitif.
“Bang Indra.. Aku sudah.. nggak tahan lagi..”
“Sebentar ya.. Tahan sedikit lagi..” Aku menginginkan kami mencapai orgasme
bersama-sama. Beberapa saat kemudian, “Bang Indra.. Argh..” “Angela..” Secara
bersamaan kami mencapai puncak kenikmatan duniawi bersama-sama. Pinggulku
terangkat ke atas dan pinggulnya menekan ke bawah dengan sepenuh tenaga,
sehingga kejantananku tertanam dalam lembah cintanya dalam-dalam. Sebuah
gelombang orgasme yang panjang mengawali puncak kenikmatan kami. Angela
berteriak seiring dengan gelombang pasang naik orgasmenya yang dahsyat. Orgasme
yang kami rasakan serasa tiada habis-habisnya. Penisku mengeluarkan madu
putihku terus menerus karena diperah oleh otot-otot vaginanya yang terus
berkontraksi. Angela pun merasakan hal yang sama, orgasmenya serasa tiada akhir.
Akhirnya Angela roboh kehabisan tenaga dan
jatuh di dalam pelukanku. Nafasnya masih memburu dan keringat membasahi sekujur
tubuhnya. Kami saling berpelukan tanpa memisahkan diri. Kubelai-belai punggung
dan kepalanya. “Angela.. Kamu benar-benar hebat.. Tidak kusangka kita bisa
berorgasme sepanjang dan selama ini..” pujiku. “Bang Indra yang hebat.. Aku
benar-benar beruntung.. Ini adalah pengalaman seks ku yang paling hebat..”
Kubelai Angela dengan penuh kasih sayang.
Tidak lama kemudian kami masuk kamar mandi bersama-sama. Air pancuran yang
hangat membawa kesegaran yang menenangkan. Ku gosok tubuh Angela yang mungil
dengan sabun. Ia pun melakukan hal yang sama. Tanganku meluncur di atas
tubuhnya yang licin dan basah. Payudaranya tidak dapat kuremas karena licinnya
sabun. Tubuhku kembali diselimuti dengan perasaan erotis yang sensual. Tidak
dapat dihindari lagi, kejantananku langsung terpanggil dan menyahut dengan
siaga.
“bang Indra..” seru Angela dengan nada yang
takjub. “Masa Bang Indra terangsang lagi? Padahal kan
tadi kita sudah ML begitu lama, dan Ko Indra pun sudah orgasme beberapa kali.
Masa sekarang sudah ereksi lagi?” Angela membelai-belai penisku yang masih
diselimuti oleh sabun.
“Angela sayang, ini semua gara-gara Angela.
Siapa suruh Angela begitu cantik dan seksi, sampai Adik kecil pun tidak dapat
menahan nafsu. Apa Angela suka?” “Tentu saja aku sayang sekali dengan si kecil
yang perkasa, yang sudah membuatku orgasme berkali-kali dan merasakan
kenikmatan yang tidak ada bandingannya.”
Angela segera membersihkan sabun yang ada
pada kejantananku. Tanganku meremas-remas vaginanya sambil membersihkan
sisa-sisa sabun. Raut wajah Angela terlihat penuh dengan antisipasi atas apa
yang akan berikutnya terjadi. Setelah bersih, Angela langsung mengarahkan
penisku ke vaginanya. Kejantananku berada di dalam kenikmatan duniawi yang
hangat dan basah. Di bawah siraman air hangat kembali kami bersetubuh dengan
penuh nafsu.
Desahan manja dan kenimatan bercampur
menciptakan rangsangan exotis. Irama persetubuhan kami makin lama makin cepat.
Angela memeluk tubuhku erat-erat supaya tidak jatuh lemas. Dengan kaki kanannya
yang kutahan dengan lenganku, penisku meluncur jauh ke dalam dan keluar sampai
ke ujungnya. bagaikan koreografi pada sebuah film yang berkualitas, kami
mengalami puncak kenikmatan secara bersama-sama.
Suara desahan meluncur keluar, tubuhku bergetar
dengan hebat. Seperti yang telah Angela antisipasi sebelumnya, kenikmatan
orgasmenya menguasai semua akal sehatnya. Di dalam hatinya, ia telah
menyerahkan tubuhnya, perasaannya, semuanya untuk kenikmatan yang telah
kuberikan.
Saat-saatku bersama dengan Angela adalah
romantika yang indah penuh dengan nafsu. Kami masih sering bertemu dan
bersetubuh dengan hebat dan liar. kami memang pernah memutuskan untuk menikah
namun kedua orang tuanya tidak merestui hubungan kami hingga kami pun harus
menempuh jalan masing masing.
Komentar
Posting Komentar