Aku mempunyai
cewek yang masih kuliah di universitas yang sama denganku dulu. Menurutku
pacarku itu cukup cantik dan baik serta setia tentunya dan namanya Sinta.
karena dia orangnya baik baik jadinya tidak mau berhubungan sebelum kita resmi
jadi suami istri. Sebaliknya, sebagai lelaki normal Akutermasuk golongan yang
memiliki libido tinggi. Sementara ini Akuhanya bisa memuaskannya dengan ber
masturbasi sambil membayangkan bersetubuh dengan pacarku.
Suatu saat keadaan
berubah sangat drastis dan membuatku terkejut. Waktu itu setelah pulang dari
tempat kerjaku, aku merasa kangen dengannya dan langsung mengunjungi kost an
pacarku itu.
Mengujungi tempat
kostnya memang sangat menyenangkan karena ada banyak penghuni kost disana yang
cantik dan menggoda hingga membuatku betah jika berada disana.
Dari sekian banyak
mahasiswi yang tinggal disana, ada satu penghuni kost yang paling menyita
perhatianku selama ini. Setahuku dia tinggal di lantai 3 tempat kost itu dan
namanya adalah Linda. Penampilannya sangat modis dan cantik sehingga aku sering
membayangkan bersetubuh dengannya.
Hingga suatu
ketika aku memiliki ide gila dan nekat muncul tiba-tiba dibenakku. Dari sini
lah awal petualangan gilaku dimulai. Aku memang sudah sering naik kelantai 3
ketika sedang menunggu pacarku pulang kuliah. Dilantai itu ada rak khusus yang
digunakan pembantu kostan untuk mengumpulkan pakaian kotor yang akan
dicuci,beruntungnya rak tersebut dinamai sesuai dengan pemilik baju supaya
tidak saling tertukar (dan lebih memudahkanku mencari sasaran yang aku idamkan)
Linda |
Tak
berapa lama niatanku muncul tiba-tiba aku mendengar suara gadu yang berasal
dari gerombolan anak-anak kost yang akan keluar untuk makan malam dan kebetulan
juga Riska sedang mandi, yang biasanya membutuhkan waktu 15-25 menit.
Bagai
gayung bersambut akupun mamberanikan diri melaksanakan niatku dengan jantung
yang berdebar keras dan keringat yang bercucuran karena perasaan was-was.
Terdapat 3 celana dalam yang berbahan licin dan halus diantara tumpukan baju
yang ada di keranjang.
Tanpa
pikir panjang langsung aku ambil yang berwarna kulit (yang satu berwarna pink
dan sisanya berwarna sama). Secara spontan aku tempelkan pada wajah dan ku
hirup bagian yang bersentuhan langsung dengan vaginanya.
Sayangnya
saat itu yang aku cium hanyalah aroma pewangi pakaian, tetapi tidak mengurangi
rasa hornyku. Secepatnya aku masukkan celana dalamtersebut kedalam kantung
celana karena takut dipergoki dan tak terbayang rasa malu yang akan kualami
jika hal itu terjadi dan langsung aku meninggalkan TKP dan langsung menuju kamar
Riska yang berada di lantai 2.
Setelah
selesai berkencan dengan Riska, aku langsung meluncur menuju kontrakkan dan
langsung menuju kamar mandi. Langsung aku keluarkan CD milik Linda dan
mempeloroti celana dan CD yang aku pakai.
Batangku
yang sepanjang perjalanan pulang tadi sudah menegang membayangkan CD tersebut
langsung kutempelkan dengan posisi sisi dalam CD yang bersentuhan langsung
dengan vagina Linda bertemu dengan ujung batangku, yang tentu saja sebelumnya
aku tempelkan CD tersebut di hidungku dan ku hirup dalam-dalam sambil
membayangkan sedang mencium vagina Linda secara langsung.
Secara
perlahan aku gesek-gesekan CD tersebut dan mulai mencoli batanglku. Meskipun
awalnya terasa agak perih pada penisku tapi lama kelamaan hilang seiring keluarnya
cairan pra-ejakulasiku. Irama masturbasi aku percepat dan aku langsung
merasakan getaran-getaran listrik yang erotis terus meambombardir syaraf-syaraf
batang dan otakku.
Akhirnya
aku hampir merasakan orgasme. Tanganku yang satunya langsung menyikap sebagian
dari celana dalam tersebut untuk mengeluarkan batangku. Sebenarnya aku ingin
mengeluarkan cairan orgasmeku pada CD Linda, tetapi langsung aku urungkan
karena takut meninggalkan jejak.
Tak
berapa lama aku mengalami orgasme yang luar biasa sensasinya karena baru sekali
ini aku melakukannya dengan celaan dalam kepunyaan Linda. Setelah beberapa saat
aku menikmati sensasi tersebut aku langsung melanjutkan dengan mandi dan tak
lupa sebelumnya aku mencium celana dalam Linda dan menaruhnya kmbali di dalam
kantung celanaku.
Keesokan
harinya aku kembali ke kost Riska dan mengembalikan CD tersebut,tentunya
setelah aku merasa keadaannya kondusif dan aman. Kegiatan ini terus berlanjut
selama hampir seminggu dan tentu saja dengan CD Linda yang berbeda.
Suatu
saat aku dikejutkan dengan aroma CD Linda yang sebelumnya hanya tercium wangi
dari pengharum pakaian. Ketika itu aku menghirup aroma yang berbeda dan aku
yakini sebagai aruma cairan vagina milik Linda yang tentu saja membuat batangki
seketika tegang dan libidoku menanjak. Jantungku langsung berdebar kencang
karena kegirangan mendapatkan rejeki nomplok tersebut.
Terbersit
dipikiranku apakah hal ini disengaja atau tidak. Tapi aku tidak
memperdulikannya dan langsung ber-masturbasi dengan sensasi berbeda dan tentu
saja lebih indahdan menggetarkan. Kali ini aku tenggelam dalam kenikmatan
sampai-sampai cairan orgasmeku tumpah ruah di celana dalam Linda.
Keesokan
harinya aku kembalikan celana dalam tersebut kadalam keranjang dan
menggantikannya dengan yang lain. Tetapi lagi-lagi CD tersebut mengeluarkan
aroma yang sama. Tidak terlihat perubahan pada sikap dan ekspresi pada wajah
Linda ketika kami saling bertemu pandang.
Keesokan
harinya aku dikejutkan dengan CD Linda yang benar-benar masih basah dan
aromanya masih segar dan memabukkan, seperti Linda baru saja melakukan
masturbasi dan membiarkan aku menemukannya masih dalam keadaan basah. Pikiranku
langsung dikuasai dengan hawa nafsu dan langsung saja aku menuju kamar mandi
yang letaknya bersebrangan dengan kamar Linda untuk ber-masturbasi.
Baru
saja aku mulai untuk ber-masturbasi, tiba-tiba terdengar ketukkan pintu pada
kamar mandi. Aku terkejut dan dengan cepat memasukkan CD Linda kedalam celana
dan berpura-pura menyiram closet.
Ketika
aku buka pintu ternyata Linda sedang berdiri di depan kamar mandi dan berdiri
tepat dihadapanku seperti sedang menghalangku untuk pergi. Linda langsung
mendorongku kembai masuk ke dalam kamar mandi dan langsung mengunci kamar mandi
itu dari dalam (posisi Linda sekarang berada di dalam kamar mandi bersama
denganku).
Keringat
dingin langsung bercucuran dari tubuhku. Dengan cepat tangan Linda langsung
berusaha merogoh kedua kantong celanaku tanpa bisa aku cegah, dan akhirnya dia
menemukan celana dalam miliknya yang aku “pinjam”. “Aku sudah tau … Kak andre
pelakunya” ungkap Linda.
Tiba-tiba
Linda langsung mengambil posisi jongkok menghadap ke arahku yang mematung
karena masih kaget dan langsung membuka bawahanku tanpa menyisakan sehelai
benangpun. Batangku yang sempat lemas karena shock langsung diia belai dengan
tangannya yang halus dan sesekali mengocoknya dengan perlahan. Menerima perlakuan
tersebut batangku langsung bereaksi dan langsung menegang.
Setelah
mencapai ketegangan maksimal, mulut Linda sedikit terbuka dan nafasnya memburu
sambil mengeluarkan desahan halus sambil kedua tangannya dengan perlahan tapi
pasti terus mempermainkan batangku. Aku merasa bahwa inilah saatnya merasakan
vagina Linda yang sebenarnya,lagipula aku yakin Linda bukan lagi seorang gadis
perawan dari caranya memperlakukan batangku.
Tanpa
pikir panjang aku langsung mencumbu bibirnya yang mungil dan kedua tanganku
langsung menyikap bagian bawah dasternya,dimulai dari pertengahan paha dan
ternyata Linda sudah tidak mengenakan CD lagi.
Pantatnya
yang lembut dan kenyal langsung kuremas-remas dan demi menghemat waktu tanganku
langsung kupindahkan menuju vaginanya yang sedaritadi sudah basah oleh cairan
vaginanya. Tanganku yang satunya lagi langsung menjamah payudaranya (juga tanpa
BH) yang kira-kira berukuran 36c. Kuremas-remas payudaranya dan klirotisnya pun
mendapatka pelayanan istimewa dari jemariku.
Tubuh
Linda tak henti-hentinya bergetar dan mempercepat irama kocokan tangannya pada
batangku. Langsung aku senderkan Linda pada dinding kamar mandi, kuangkat
kakikirinya dan langsung ku tuntun batangku menuju vaginanya yang sudah terbuka
lebar.
Ketika
ujung batangku berada di bibir vaginanya yang sudah basah dan terasa hangat,
aku pun sempat bergetar. Perlahan-lahan aku dorong masuk batangku, terasa agak
seret meskipun vaginanya sudah basah oleh cairan kenikmatannya dan akhirnya
batangkupun masuk setengahnya mengisi vagina Linda. Mulut Linda terbuka lebar
sembari matanya terpejam merasakan kenikmatan batangku.
Dengan
perlahan ku keluar-masukkan batangku kedalam vaginanya yang kini sudah bisa
terbenam seluruhnya kedalam vaginanya yang sempit dan basah. Untuk sesaat aku
tidak bergerak dan merasakan dinding vaginanya berdenyut-denyut dan rasanya
batangku seperti dipijit-pijit oleh vaginanya, sampai akhirnya aku melihat jam
tangan dan aku teringat kepada Riska yang selesai mandi, tersisa kira-kira 10
menit sebelum Riska selesai mandi.
Linda
memelukku dengan erat dan aku pun menyetubuhinya dengan perlahan sambil
merasakan setiap tarikkan dan dorongan batangku,aku merasakan sensasi erotis
yang sangat nikmat. Irama aku percepat dangan sesekali aku menghentakkan batangku
dengan kerasse hingga membuat Linda mengerang meskipun agak sedikit ditahan
mencegah suaranya terdengar sampai keluar. Aku makin bernafsu setelah sekitar 3
menit Linda sudah mencapai orgasmenya yang pertama sehingga vaginanya terasa
hangat karena cairan orgasmenya.
“batang
kamu besar dan kuat sekali…” bisik Linda sambil terus menikmati persetubuhan
ini.
“memang
kamu belum pernah ngerasain yang segede ini?”
Dia
menggeleng, “punya cowokku kecil dan kurus…”
“jadi
lebih enak mana?” tanyaku
“jelas
batangmu,rasanya lebih nikmat..”
Setelah
selesai menikmati sisa-sisa orgasmenya,Linda langsung melepaskan diri dari
dekapanku dan langsung berlutut di hadapan batangku. Lidahnya langsung menjulur
dan menyapu sepanjang batang batangku yang masih basah oleh cairan orgasmenya.
Dengan cekatan Linda menjilati batangku dan mengulum kepala batangku yang
memerah.
Mulutnya
yang terasa hangat dan permainan lidahnya yang liar membuat batangku
berdenyut-denyut dan untuk beberapa saat dia hanya mengulum kepala batangku
sampai akhirnya aku benamkan kepalanya sehingga batangku masuk seluruhnya
kedalam mulutnya yang hangat.
Linda
yang seakan mengerti apa yang aku mau langsung melahap seluruh batang batangku
dengan ganas, meskipun ia mengalami sedikit hambatan karena panjangnya batangku.
Setelah
mulutnya beradaptasi dengan batangku aku pun mulai menggerak-gerakkan pantatku
maju-mundur mengimbangi permainannya dan akhirnya aku mengalami orgasme yang
membuat Linda agak tersedak karena aku menghentakkan batangku dengan keras
karena merasakan kenikmatan orgasmeku.
Dengan
cepat Linda mengeluarkan batangku dari mulutnya dan membuka lebar mulutnya
untuk menampung cairan orgasme dari batangku. Setelah selesai Linda langsung
menelan cairan tersebut tanpa tersisa dan seketika batangku pun kembali di
kulum dan di sedotnya sehingga tidak tersisa lagi cairan orgasme yang sedikit
tercecer di batangku.
Kusuruh
Linda untuk berdiri dan ia langsung menatapku dengan ekspresi puas dan nakal,
senyumnya yang manja mambuatku horny lagi. Setelah salingmerapihkan pakaian
masing-masing Linda menyelipkan kertas yang berisikan nomer hp’nya.
“besok,
jangan ambil celana dalamku lagi..”
Sempat
timbul rasa kecewa dalam hatiku
“langsung
saja..” terang Linda,sambil menempelkan tanganku ke arah vaginanya sambil
tersenyum manja.
Setelah kejadian ini hampir tiap hari kami bercinta kilat didalam
kamar mandi yang ada dilantai 3 rumah kost itu. Linda seakan menjadi tempat
pelampiasan nafsuku yang menggebu-gebu karena tak bisa kudapatkan dari pacarku
sendiri. Demikian juga Linda yang terlanjur kecewa dengan batang pacarnya yang
dia anggap terlalu kecil dan Ia pun terlanjur menyukai batangku yang besar dan
kuat meskipun kami saling mencintai pasangan masing-masing
Komentar
Posting Komentar