Hari
itu aku membolos kuliah lagi dan aku sengaja ke kosan Laras tanpa
sepengetahuannya. Dia adalah teman dekatku dikampus karena berasal dari lulusan
sekolah yang sama dulunya. Walaupun hanya sebagai teman namun kami sudah
melakukan sesuatu yang melebihi seorang kekasih. Karena pada dasarnya kami
berdua memang saling menyukai satu sama lain tapi karena ia sudah memiliki
kekasih maka aku pun terpaksa hanya berteman saja dengannya.
Aku mengamati
suasana di kosannya yang ternyata sangat sepi dan hanya ada Laras yang sedang
menjemuri pakaian dalamnya didepan kamar kosnya yang berada dilantai paling
atas. Dengan perasaan senang maka Aku pun segera berjalan kearahnya sambil
memandangi kemolekan tubuhnya.Laras |
“Ron?
Laras pun terkejut melihat kedatanganku.
“Ras.
aku mau masuk ke kamarmu donk. pintaku
“jangan
sekarang.. soalnya aku nanti ada kuliah. Ucapnya.
Dengan
cepat aku langsung tarik tubuh dia ke dalam kamar kosannya lalu ku hempaskan ke
kasurnya. Aku memandangnya dengan tatapan yang beringas dan penuh nafsu sambil
berusaha menindih tubuhnya.
“jangan
rey… kan udh kemaren.. nanti aku mau kuliah. dia terus memohon
“aku
lagi sange Ras” ungkapku dengan lepas celanaku dan menunjukan batangku
Dengan
terburu buru Aku pun mengarahkan batangku dan memaksa memasukan batangku ke
mulutnya…
Dengan
merasa jijik Laras pun berusaha untuk menahan mulutnya ttp tertutup. Aku jepit
hidung Laras agar mulutnya terbuka.Laras pun berusaha untuk menutup mulutnya
tapi karena tak kuat akhirnya ia mula membuka mulutnya… dan tanpa membuang
kesempatan itu aku langsung masukan batangku kemulutnya. Ku sodok2 batangku
dengan kasar di mulutnya… Laras hanya bisa menahan hujaman batang maju mundur
di dalam mulutnya…
“uchh
mantep kamu Ras… nikmat…” erangku sambil terus menyodok mulut Laras….
Ku
acak2 rambut Rasdu dan matanya mulai berbinar2… seakan ingin muntah Lalu ku
tekan dalam2 batangku ke dalam mulut Laras… ujung batangku merasa menyentuh
dinding tenggorokan Laras… tak lama spermaku memuncrat di dalam tenggorokan Laras..
Dengan
kasar aku lansung memejet hidung Laras lagi agar semua spermaku di telan. Laras
pun mulai tersedak dan aku melepas batangku di mulutnya. Laras yg ingin muntah
aku paksa untuk menelan kembali. Air mata Laras yg sudah menetes tak
berpengaruh padaku… Laras pun berjalan ke kamar mandi. Tak lama kemudian ketika
Laras keluar kamar mandi aku pun langsung menariknya ke kasur… dan melepas
handuknya. Tubuh Laras yg telanjang bulat ku rebahkna di kasur dan ku buka
kakinya sehinga mengakang. Tanpa jeda aku pun langsung memasukan batangku yg
sudah mengeras dan mulai menggenjotnya
“aaakkkhhhhh
akkhhhhhhh akkhhhhh” desah Laras tiap hentakan membuatku semakin bersemangat…
Aku
pun meremas2 dadanya hingga ia merasa nyaman. Gesekan batangku di dalam kemaluan
Laras membuat Laras merasa nikmat…
“aahhhhhh
ahhhhh ahh” desah Rasdi dengan kepala mendengak keatas
Aku
pun merubah posisinya menjadi WOT ku biarkan tubuhku berdiam. Tanpa di suruh Laras
pun mulai menggenjot tubuhnya dengan pelan…
“aaaaaaaahhhhhhh……
ahhhhhhhhhhhhhhhh……… ahhhhhhhhhhhh.” Desahnya sambil menggerak2an tubuhnya…
Laras
yg tadi berniat untuk kuliah sekarang telah lupa bahwa dia ada ujian dan malah
menikmati persetubuhannya…
Goyangan
Laras yg tadi pelan sekarang mulai mempercepat…. Tubuh dia mulai mengejang2…..
aku pun tetap diam membiarkan Laras menggoyang2kannya…
“aahhhhhhh
niikkmaat…. Aahhhhhhhh “ desah Laras…
Tanganku
mulai memainkan putting Laras dengan kasar.. aku cubit putingnya keras2
sesekali ku remas. Bukannya kesakitan Laras malah menikmatinya.
“aakkkkhhhhh
aakkkkhhhhhh” tubuh Laras mengejang… tak lama batangku terasa tersembur oleh
cairan dari Laras…
Tubuh
Laras mengejang2 dan dari kemaluan Laras menyemburkan cairan cukup deras,,,,
orgasme Laras sudah sampai tubuhnya mulai lemas tak berdaya. Dengan batangku yg
masih tegang aku balikan tubuh Laras.. sekarang posisiku diatas Laras…
“kamu
ayam kampus sekarang” ungkapku sambil mulai menggenjot Laras… matanya yang
sayub2 tanda sudah kecapean….
Badannya
bergoyang ikuti irama hentakan batangku di dalam kemaluan Laras….
“ehhhhh
ahhhh ahhhh ahhhohhh” desah Laras pelan….
Tubuhnya
seakan overdosis kenikmatan sehingga tak kuat menahannya. Cukup lama ku pompa
tubuh Laras…. Akhirnya Laras menjapai orgasmenya lagi.
PLAAKKKK
aku pun menamparnya “ku belum puas kamu udah lemes… dasar pelacur buruk”
ungkapku dengan kasar. Aku pun malah menggenjotnya dengan kuat. Ku pegang
pinggangnya lalu ku sodok2 terus kemaluannya
Plak
Plak Plak Plak… hantaman batangku di kemaluannya begitu kasar.
Tubuh
Laras yg lemas tak berdaya tak bisa apa2… matanya mulai kosong…. Cukup lama ku
genjot seperti itu… aku pun mencapai klimax… ku tekan dalam2 batangku.. ku
peluk tubuh Laras yg lemas itu lalu.. CROOTTT CROOOT CROOOT
Aku
tumpahkan spermaku di dalam perutnya. Laras yg begitu lelah akhirnya tertidur
lelap dan aku pun keluar dari kosan itu untuk meninggalkannya. Cukup puas ku
buat Laras seperti itu. Dalam benakku kapan2 akan ku ajak dalam pesta sex
bersama teman2. Di jalan aku merasa cukup haus akhirnya kucoba mampir ke sebuah
mini market untuk membeli minuman. Tiba2 saat di dalam minimarket ada seorang perempuan
yang menyapaku.
“Roni
ya ? ucap perempuan itu memanggilku.
Aku
pun menoleh dan mencoba mengingatnya “Diana rahayu ? ku mencoba menebak2
“iya
Ron. Ini aku diana rahayu dengan tersenyum menatapku.
“olaha…
ternyata sekarang beda banget. aku jadi agak pangling dan aku pun mengingatnya.
“hihihihi
kebetulan sekali ya ron ketemu disini padahal udah lama banget hilang kontak
ucapnya padaku.
Penampilan
diana sudah berubah drastis dulu cukup seksi namun sekarang diana mengenakan pakaian
yang lebih tertutup dan sopan.
Kami
pun akhirnya mengobrol2 di minimarket tersebut dan kebetulan disitu ada tempat
buat nongkrongnya. Diana adalah teman lama ku dulu walau kita beda sekolah dan
beda jarak usia. Diana lebih muda dariku bahkan kita sebenernya pernah ngentot
saat diana masih SMP dan saat itu aku duduk di bangku SMU. tapi sekarang diana
begitu berbeda dia telah menjadi lebih tertutup soal seks dan dia tak suka jika
aku mulai bahas hal itu. Cukup lama kita ngobrol ternyata diana akan menikah
tepatnya sekitar setengah bulan lagi.
Tak
lama tiba2 hujan turun dengan derasnya dan sepertinya tempat kosan diana tak
jauh dari situ tapi hujan yg begitu deras membuat dia tak bisa menerobosnya. Aku
pun menawarkan untuk mengantarkannya dengan mobilku. Diana pun mengiyakannya.
Sesampai di depan kosannya jarak mobil dan kamar kosannya hanya beberapa
meter.. diana keluar lalu lari ke kosannya. Dan ternyata barang belanjaan dia
tertinggal di mobilku. aku pun keluar untuk mengembalikan belanjaannya… hujan
begitu deras dan tanpa sengaja aku terpeleset dan jatuh tubuhku menjadi basah
kuyub dan begitu dingin.
Diana
yg melihatku langsung menolongku dengan menerobos hujan. Dan sesampainya di
depan kamarnya tubuh kami basah kuyub… aku duduk di depan kamarnya dan dia masuk
untuk mengganti pakaiannya. Ku lihat ternyata pintunya sedikit terbuka… ku cek
sekeliling kosan begitu sepi... dengan memberanikan diri ku langsung masuk ke
kamar diana dan mengunRasya… diana tak sadar kalo aku masuk ke kamarnya karena
dia sedang di kamar mandi. Saking dinginnya aku pun mulai melepas semua
bajuku…aku pun menunggu diana keluar dari kamar mandi…
Sesaat
keluar dari kamar mandi.. diana begitu terkejut melihat tubuh telanjangku
“Ronyy
apa2an ini” ucap dia…
“ya
eelah dulu kan kita sering ginian. Jawabku.
“aku
udah tobat Ron… kamu pake bajumu trus keluar. aku gak mau kayak dulu lagi. mohon
Diana.
Mendengar
ceramahan diana aku pun langsung mendekatinya dan mulai memeluknya. Tubuhnya yg
hanya terlilit handuk berusaha menolaknya. Dengan cepat aku tarik handuknya dan
terlepas semua..
“jangan
Ron…. TOOOLONGG” teriak diana… suara diana kalah denan derasnya hujan…
Aku
pun meremas2 dada diana yg kecil….. sesekali ku masukan jari tengahku ke lubang
kemaluan Diana. Diana yg tak berdaya berusaha melawan…. Ia terus mengingat
wajah calon suaminya agar tak terjerat oleh nafsunya sendiri. Aku mulai
mengenyot susu kecilnya dengan kencang ku juga mengobok2 kemaluannya.
Tubuh
diana berusaha melawan…. “ahhh” suara desahan terdengar dari mulutnya.
Aku
mulai senang ketika diana mulai menikmatinya. Ku tarik tubuh mungil diana ke
kasur… dengan cepat kepalaku sudah ada di selangkangannya… aku pun menjilati kemaluannya
dengan ganas…
“Jaaannngann..
Roonnn… Stoppp !!!” ucap Diana.
Tubuhnya
mulai meronta… diana yg sudah bertobat begitu takut dirinya tak bisa melawan
tubuhnya yg terus menikmati pemerkosaan
Aku
pun mulai menjilati klitorisnya ku mainkan jariku di kemaluannya,,,, dan diana
hanya menggeliat. Menahan sebuah kenikmatan yg sangat lama ia tidak rasakan….
Dia terakhir menikmati seperti ini itu waktu dia msh sekolah yaitu saat kita
ngentot dulu. Kemaluan diana akhirnya mulai basah.. tanda tubuh dia sudah
terangsang.
Aku
pun memposisikan tubuhnya mengakang… dan batangku sudah siap untuk masuk ke
lubang kemaluannya… tubuh diana begitu mungil sekarang… pertubuhan badan diana
mungkin terhenti saat lulus SMP…
Aku
dorong batangku dan JLEBB begitu sempit…. Diana yg masih sadar akan
persetubuhannya terus mendorong tubuhku agar batangku tak masuk…. Namun tenaga
diana kurang kuat sehingga akhirnya batangku masuk.
“AAAKKHHH”
diana mendesah dengan mulut yang membuka lebar.. mata yg terpejam… dalam
pikirannya diana merasakan kenikmatan yg lebih dasyat dari sebelumnya… batang
yg pernah masuk ke kemaluannya sekarang bukan lagi batang anak sekolah. Aku pun
mulai menggenjot tubuh mungil diana… begitu rapat bagai ngentot anak sekolahan.
Plak
Plak Plak Plak… gesekan batangnya
membuat pikiran diana beradu… antara menjaga kesetian dan menikmatinya. Kenikmatan
yg tak pernah ia rasakan sebelumnya.
“Aaakkkhhhhh….
desahan keras diana mulai terdengar. Akhirnya diana menyerah dan mulai
menikmatinya
“enakan
mana sama yg dulu??” tanyaku sambil terus memegang pinggang diana dan
menggenjotnya.
“aakkhhh
ahhh ahhh ahhh ahhh ahhh ahhh ahhhh ennnnnahhhhhaahhkk sekkaaarang” jawab dia.
Diana |
Diana
menarik kepalaku… lalu mengecupnya. Lidahnya menari2 di dalam mulutku. sekarang
kakinya menjepit badanku. Diana sekarang kembali binal… seperti waktu SMP dulu…
dia lupa bahwa dirinya akan menikah.
Tiba2
diana membalikan badanku.. sekarang diana yang berada diatas… posisi WOT diana
langsung menaik turunkan badannya…. Tubuh mungkilnya begitu liar bergerak atas
bawah….. sesekali diana meremas2 dadanya sendiri sambil terus naik turun….
“aahhh
ahhh ahhhhh enhhaak……. “ desah Diana. Aku pun membangunkan tubuhku sambil diana
terus menggoyang2kan tubuhnya. Ku emut dada mungilnya membuat diana mendapat
kenikmatan double
“akhhhhssss
aahhhhh ahhhhhhhhhh emut terus susunya Ron” erang Diana. Cukup lama adegan ini
aku pun memposisikan diana menungging…. Ku sodok2 dari belakang sambil ku
remas2 dadanya.
“aahhhhh
ahhhh iyah Ron… enak.. teruss.. tubuh diana terus menggeliat. Aku kecup leher
dia dari belakang membuat rangsangan kecil di lehernya sambil terus menggenjotnya.
“aahhhhhhh
ahhhhhh ehhmmmnn……. Enhaakkkkkkk reeyyyy….. ahhhkuuu mhhaauu keluar”desah Diana.
Dengan cepat aku percepat genjotanku hingga menyebabkan suara yang cukup keras.
Plak Plak Plak Plak…
“sshhhhha
terus Ron. Mau pecahh..” desahnya. Aku pun mulai ingin memuncratkan spermaku
“AAKKHHHHSSSS
AKHHHSSS” desahnya makin kencang begitu hantaman batangku di kemaluannya….
“akhhhhhh.. erang diana begitu keras dan orgasmenya diana
diiringin dengan semburan spermaku croooott!!!! Lalu aku benamkan batangku
sedalamnya. aku titipkan benih ini untuk Diana.
Kami
pun beristirahat cukup lama hingga nafas diana yg ngos2an menatapku. Tanpa basa
basi aku cium bibir Diana. Setelah kami beristirahat kami melanjutkannya lagi.
Diana begitu menikmatinya ketika tubuh mungilnya bergoyang2 karena batangku.
Tiap kali aku mengeluarkan sperma akan ku masukan kedalam rahimnya Diana.
Kami
bersetubuh sangat lama entah beberapa kali dia orgasme. Hingga malam tiba pun
kami masih terus melakukannya. hingga diana kelelahan dan meminta ingin tidur.
aku pun meninggalkannya dan tak lupa aku meminta nomor kontaknya. Aku merasa begitu
lemas lalu mampir kesebuah warung kecil guna membeli minuman energi untuk
mengembalikan staminaku yang habis terkuras akibat persetubuhan panas tadi.
Komentar
Posting Komentar