Perkenalkan
namaku Egi dan umurku baru 24 tahun serta belum menikah. Meski begitu aku sudah
bekerja sebagai seorang guru yang sering melayani konsultasi para siswa di
salah satu sekolah SMU swasta di kota kembang. Aku sudah bekerja disana sekitar dua tahun, karena masih
muda dan wajah serta perawakanku cukup lumayan maka aku cukup disukai oleh para
siswi disana. Sering para siswi sengaja cari-cari perhatian padaku agar bisa
mengobrol dan curhat padaku.
Kadang
mereka cari-cari alasan untuk konsul denganku meski hal itu tak begitu penting.
Tapi meski begitu aku melayaninya. Etika profesionalku, membuatku tak bisa
menolak permintaan siswa.
Ruanganku
ada di pojokan dibawah tangga dekat WC. Saat mata pelajaran berlangsung, jika
tak ada siswa konsultasi, ruanganku begitu sepi. Sempat kesal juga kenapa aku
ditempatkan di ruangan yang begini sepi, tapi untungnya dengan ini aku bebas
melakukan apa saja. Ruanganku ini, bukan yang biasa dilalui para siswa maupun
guru.
Kecuali
ada yang terpaksa ke WC dekat ruanganku yang gelap dan agak rusak, tapi masih
bisa digunakan. Jika sedang diruangan, kadang aku bisa nonton bokep dengan
suara sedikit keras tanpa takut ketahuan. Sesekali bahkan aku suka coli
diruangan itu dengan bebas mendesah. Diruanganku memang selalu ada tisu, sengaja
disediakan jika para siswa yang curhat menangis.
Tahun-tahun
berlalu, aku melayani konsultasi siswa dengan biasa saja. Bosan, terutama tak
ada satu siswi yang cantik dan menghibur masuk ruangan. Sehingga, saat sepi,
aku coli dengan membayangkan guru Biologi seumuranku yang aku sukai, tapi sudah
bersuami.
Aku
membayangkan bisa bersetubuh dengannya setiap hari. Guru ini sungguh menggoda,
dan membuat fantasiku begitu liar. Kadang aku memperhatikan tubuh dan susunya
yang menyembul. Ahhh… andai aku bisa menembus kemaluannya. Menyemburkan maniku
di mulut rahimnya. Tapi tak mungkin sepertinya.
Tibalah
aku mendapat siswa baru di tahun ajaran ini. Semua biasa-biasa saja, tak ada
yang menarik kulihat. Namun, setelah beberapa bulan, aku melihat salah satu
siswi berjilbab dan berkacamata, menarik perhatianku.
Dialah
Ayu, siswi cantik putih dan mukanya mungil seperti anak gadis kecil namun
tingginya sepantaran denganku. Dulu aku tak menyadarinya, namun sekarang aku
dibuatnya jatuh hati. Meski susunya tidak terlalu menonjol, bahkan agak
keliatan rata, tapi mulut mungil dan wajah manisnya membuatku jatuh hati. Ahhh…
namun begitu aku sadar siapa aku, aku mengurungkan niatku memacarinya. Namun,
aku sering buka akun Instagramnya, melihat foto-foto manisnya, dan kadang aku
tak tahan untuk coli melihat fotonya.
Pucuk
dicinta ulam pun tiba. Suatu hari ketika aku membereskan beberapa dokumen di
ruanganku, pintu ruanganku di ketok..
tok..tok..tok…
“Buka
aja, silahkan masuk.. teriakku.
“Bapak
lagi sibuk ? kata siswi itu. Aku terkejut bukan main ternyata yang kali ini ke
ruanganku adalah Ayu!
Aku
hanya melongo melihat Ayu di muka pintu. Aku lihat wajahnya yang begitu putih
dan manis dihiasi kacamata berbingkai hitam tebal.Seragamnya yang agak ketat menambah
pesonanya. Seragam dan rok SMU nya membuatku sangat bergairah. Gembiranya bukan
main aku didatangi bidadari ini.
“Siang
pak. Kok ngelamun aja hehe ? kata Ayu mengagetkanku.
“ehh..
ehmm.. Ayu.. ada apa yu? Eh.. ini bapak lg nyari sesuatu tapi lupa naruhnya.
kataku sekenanya. gelagapan karena bingung alasan apa yang aku pakai untuk
menutupi kekagumanku pada pesonanya.
“ayo
Silahkan masuk, duduk Yu sini ujarku kepada Ayu dan diikutinya duduk didepan
mejaku.
Setelah
kami duduk berhadapan terhalang meja, aku tanyakan maksud kedatangannya. Mmh..
ada apa Ayu, bisa bapak bantu Ayu? kataku dengan senyum seramah mungkin, dalam
hatiku: sini sayang aku entot kemaluannya..hhihi.
“hehe..
sebelumnya makasih pak, Ayu pengen konsultasi nih pak. bapak ada waktu kan buat
Ayu? katanya.
“Oh
tentu Yu, Ayu boleh cerita apa aja, mudah-mudahan bapak bisa bantu tapi ga usah
panggil bapak ah.. panggil kakak aja Yu, kita kan seumuran hehhee.. candaku memecah kekakuan dan ini adalah teknik
attending dalam konseling untuk ice breaking.
“iiihhhh,,,apaan,
Ayu mah ga seumuran.. dasar ih,haha tapi iya deh kaka,hehe.. kaka. aku teh
pengen cerita..hmm. Ayu membuka pembicaraan dan memintaku untuk mendengarkan
curhatannya tentang keluarganya yang bermasalah.
Ayu
merasa begitu tidak tenang dengan kondisi rumahnya yang berantakan. Ayu,
ngerasa pengen bunuh diri aja, ka..udah ga nyaman banget di rumah tuh..
hiks..hiks.. air mata Ayu mulai bercucuran, aku lalu mengambilkan tisu
mengusapkan ke matanya. Ia mengambil tisu, dan meneruskan bercerita tentang
masalah yang dihadapinya. Sekarang, di rumah Ayu, ia hanya sendirian karena
anak tunggal, orang tua sering sama-sama menghindar untuk bertemu dan memilih
tak ada dirumah.
Ibu
Ayu nganggepnya ayah ada di rumah, Ayah Ayu juga sama, ngiranya Ibu ada
dirumah, padahal keduanya tuh ga ada kak.. aku sendirian… huuu..hiks..hikss…
kali itu Ayu seperti menumpahkan kekesalan dan kesedihannya padaku. Aku
memegang tangannya yang halus, memberikan nasihat secukupnya, menenangkan dan
menguatkan hatinya.
Kadang
aku mengusap pundak dan kepalanya, dan sedikit mencandainya. Ayu tersenyum
kembali, meski ia teruskan cerita sedihnya. Aku hanya berempati, dan pada waktu
seperti ini, aku tahu.. Ayu hanya butuh didengar, bukan diberi masukkan. Karena
itu aku menjadi pendengar setianya.
Sampai
akhirnya, cerita Ayu berakhir dengan beberapa masukan solusi sederhana yang aku
berikan. Ayu berterimakasih padaku, dan seperti senang telah meluapkan segala
emosinya. Makasih ya kak.. mudah-mudahan kaka ga bosen denger curhatan aku..
ujarnya sambil tersenyum.
Kami
saling memandang, saling tersenyum… ohh.. betapa cantiknya bidadari ini.. Aku
sengaja memegang tangannya yang halus.. Kami masih saling memandang, Kamu yang
sabar aja ya Ayu… semua pasti bisa kamu lalui dengan baik.. kataku sambil
tersenyum yang dibalasnya dengan senyuman yang tak kalah manis. Ah, saat itu
aku dan Ayu seperti kekasih yang saling mencintai. Kalau nggak ada yang mau
disampein, Ayu mending kembali ke kelas yah.. kataku.
Oiya,
Ayu boleh minta nomer hape kaka? Biar Ayu bisa cerita kapan aja,, kami bertukar
nomer handphone.
Ya
udah, sekarang Ayu kembali ke kelas ya.. kataku karena tak ada lagi yang ia mau
sampaikan.
Iya
udah..Ayu menjawab lemah, dan menunduk seolah kecewa.
Aku
mengantarkannya menuju pintu keluar. Saat Ayu, hendak memegang daun pintu, Ayu
malah berbalik, dan tiba-tiba memelukku! WOW! Bukan main aku kaget bercampur
senang, tenang dan juga horny! Makasih ya kak… tp aku belum mau masuk kelasss..
katanya didadaku, pelukannya malah semakin erat.
Aku
yang kaget sekaligus senang, mulai perlahan membalas pelukannya. Sialnya, batangku
malah berdiri dan aku yakin dirasakan pergerakannya oleh perut Ayu yang
menempel erat denganku. Aku pura-pura mengelus kepala dan punggungnya.
Mmmhhh…begitu hangat dan nyaman.
Saat,
aku mengelus kepalanya yang tertutup jilbab, Ayu mengangkat kepalanya dan
melihat ke wajahku. Entah setan apa yang menghinggapiku, aku malah mendekatkan
bibirku ke bibir mungilnya. Perlahan, aku mendaratkan bibirku di bibir
mungilnya. Mmmmmhhhhh…. mata Ayu terpejam, namun bibirnya tak bergerak
sedikitpun, dan akupun tak memagut bibirnya, hanya mencium bibirnya.
Cukup
lama bibir kami beradu, tanpa ada jilatan atau pagutan. Mata kami berdua
terpejam menikmati gelombang cinta dan nafsu yang kian beradu. Nafas kami
saling bersautan, sedikit lebih cepat. Lalu aku tersadar, dan melepaskan bibir
dan pelukanku. Ayu hanya melihatku dengan muka sayu, mata dibalik kacamatanya
setengah terbuka, sayu dan malah itu membuatku semakin nafsu.
Lalu
Ayu mendekatiku, Ka…mmhh Ayu memelukku lagi, dan mendekatkan bibirnya dan
matanya langsung terpejam. Karena nafsuku yang begitu tinggi, aku kembali
mencium bibirnya dan kali ini aku memagutnya mengemut bibir atasnya, dan
perlahan memasukkan lidahku ke mulutnya.
Bukan
main kagetnya, ternyata Ayu yang cantik ini membalas, ia mengikuti pagutanku,
mengemut bibirku, mengemut lidahku sesekali memasukkan lidahnya ke mulutku.
mmmhhh..Kaaa….mmmhhh….mmmuachhh mmmhhhh,,,kaa…mmmmhhh.. desahnya saat aku cium.
Batangku yang tegang di depan perut diatas ujung kemaluannya, tak sadar aku
gesek-gesekkan.
Mhhh…yu,,,
mmmuachh.. mmmhh.. mmmuachhh mmhh… aku menciumnya lebih ganas memeluknya erat,
dan menyandarkan tubuh Ayu ditembok pinggir pintu. Aku semakin kuat menekan
pantatku agar batangku menempel kemaluannya.
Lalu
aku raih kunci pintu sambil tak lepas mencium Ayu, aku kunci pintu ruanganku.
Saat
terdengar pintu aku kunci, Ayu menghentikan ciumannya, melihat ke pintu dengan
kaget. Dia kira ada yang masuk, tapi ia lalu memandangku kembali, tersenyum
padaku karena tau aku yang mengunci pintu. Kini kedua tangannya melingkari
leherku, dan kembali menciumku. Tanganku yang memeluknya, turun ke pantatnya,
menekan pantanya agak kemaluannya lebih erat menekan batangku. aahh..
mmmuaachhhh…Yu..aahhh…mmmhhh saat aku menggesek batangku yang sudah tegang ke kemaluannya
yang terhalang celana kami.
Setelah
lama kami berciuman, Ayu menghentikan ciumannya. Ia melihat wajahku yang sedang
menggesekan batang tepat depan kemaluannya. Aku emang sedikit berjongkok agar
posisi batangku pas di depan kemaluannya. Ayu melihat wajahku, tersenyum, dan
kedipan matanya melambat. Saat terpejam matanya merapat menikmati gesekan batangku.
Aach, Yu.. gapapa kan? Shhh ahh..tanyaku saat menggesek kemaluannya. Ayu hanya
tersenyum manis, dan mulai matanya terpejam kembali menikmati gesekanku.
Aku
semakin bersemangat menggesek dan menekan batangku di kemaluannya. Ayu hanya
mengusap wajahku, dan mulutnya mulai terbuka sedikit. Lama-lama, suara Ayu
mulai keluar, aah.. kaka.. aahh.. shhhh ah…ka… Ayu mendesah pelan saat aku gesekkan
batangku di kemaluannya.
Ahh
Ayu..kaka sayang kamu,,, mmmhhh ahhh..shhh ahhh..aku terus menggesek kemaluannya
dengan cepat. Batangku terasa sakit karena masih terhalang celana, namun
menggesek kemaluannya dengan cepat. Lalu, aku menghentikan gesekanku. Ayu, yang
merem melek dan mendesah lalu melihat kearah batangku dan memandangku sayu. Ayu
melihatku heran karena aku menghentikan gesekanku.
Kenapa
ka? tanya Ayu melihatku.
Sakit
Yu, kaka boleh buka celana kaka yah? sambil aku membuka sabuk celanaku, membuka
resleting, dan menurunkan celanaku dan celana dalamku sekalian ampe lutut.
Kontan batangku mengacung dengan kepalanya yang membesar dan menjadi pink
karena sudah terangsang.
Ayu
kaget melihat batangku, tapi ia malah memegangnya sebentar, Oh titit teh kaya
gini ka.. gede yah..mmhh… sambil mengelus dan kembali melingkarkan tangannya di
leherku seperti siap untuk aku gesek kembali. Mukanya masih melihat ke arah
penisku yang mengacung.
Aku
mulai menepelkan penisku ke roknya, pas di kemaluannya. Namun, aku tak jadi
menggesek, aku langsung mengangkat roknya dengan tangan kananku, lalu langsung
menyelipkan tanganku ke celana dalamnya. Aku raba kemaluannya, aahh… begitu
halus dan lembut! Jembutnya belum begitu banyak, belahannya rapat namun sudah
basah, tanda iapun horny. mmhh…kak.. shh enak kak.. elus lagi.. mmmhh…desah Ayu
saat aku meraba dan mengelus kemaluannya.
Ayu
udah basah ya? Mmhhh.. cangcutnya turunin ya Yu, bisi kotor.. kataku tanpa
menunggu persetujuannya memelorotka celana dalamnya hingga lutut.
Ahh..iya
kak.. kaka mau apain Ayu? Mau kaya tadi lagi?katanya memandangku sayu saat aku
pelorotkan celana dalamya.
Iya
Yu, kaka pengen gesek tapi langsung ke kemaluan Ayu, boleh kan? ujarku sambil
mengorek kemaluan Ayu.
“Ahh..
kaka… shh iya kak.. aww..pelan ngorekinnya.. kata Ayu meringis saat aku
mengorek bibir kemaluannya mencari lendir agak bisa kupakai melumasi batangku.
“Kaka
minta lendir Ayu yah, biar ga seret geseknya.. aku korek-korek belahan kemaluannya,
mencari lendir yang keluar di kemaluan Ayu. ujarku
“Ahh..iya
kak.. cepet kaya tadi lagi kak…desah Ayu tak sabar.
Sedikit
lendir yang kudapat dari kemaluannya aku elus ke batangku. Aku angkat kembali
roknya sampai kelihatan kemaluannya yang ternyata putih dengan bulu halus yang
tak banyak. Belahannya pink, basah karena ku gesek dan ku korek. Lalu aku
mendekatkan batangku ke kemaluan Ayu. Aku tempatkan batangku di belahan kemaluannya,
aaahhhhh betapa hangat dan nikmatnya kemaluan Ayu. aahhh…kaka..shhh aku
gemeteran..enak kak..mmhhh kata Ayu saat aku tempelkan batang di kemaluannya.
“hehe..
enak kan Yu, hmmmhh aaahhhhhhh…sshhhh aaahhhhh..hehehe.. ahhhhmmhh.. aku
perlahan menggesekkan batangku di kemaluan lembut Ayu, sambil memandang mukanya
yang keenakkan. Ayu tersenyum padaku disela merem meleknya. Akupun senyum puas
bisa menempelkan batangku di kemaluannya.
“ahhh…kaka..
shhh Ayu sayang kaka.. shhhh ahhh…enakkhhh ka,,terus..Ayu mulai mendesah pelan
saat kugesek belahan kemaluannya. Kepala batangku menekan itilnya yang sedikit
agak keras. ahh kaka.. sshh..agak teken lagi..shhh ahhh… ceracau Ayu saat
menikmati gesekan batangku.
“Ahhh
Ayu, enak kemaluan kamu sayang.. aahhh shhh,,kaka pengen entot kamu yu..shhh
ahh… desahku sambil ku gesekkan batangku dan ku mulai remas susunya yang tak
begitu besar.
“Ahh…
kaka…sayang..shhh ahhhh.. ahhhhhh ahhh…oohh cepet kak..
Iyah
sayang shhh ahhh… oohhh oohhh sayangg aahhh Ayyuuuuhhh ahhhhhhh….aku semakin
mempercepat gesekkanku di kemaluan Ayu. Ayu memeluk dan lalu menciumku ganas.
“Muuuacchh
mmmhh..mmmhhh..kaka. kemaluan Ayu diapainn ahhhh,,shhh ahhhh enak
kaka,,,sshhhmmmmmuahhh…. Ayu menjambak rambutku dan ikut menekan batangku
dengan kemaluannya yang lalu ia goyangkan.
Aku
sontak terkaget dengan goyangan Ayu. ahhhh,,,diem sayang, jangan di goyangin,
bisi masuk ke kemaluan,,,aahhh shhh ahhh…Aku tahan pantatnya, aku tempatkan
jariku di belahan pantatnya yang dekat ke kemaluan.
“Ahh
iya ka..maafhhh ahhhh enakk kaaa… aahhh Ayu mau pipiss ahhh lemessshh ahhhhh
kakaa.. Ayu mendongakkan kepalanya dan lalu mencium leherku.
“ahhh
bentar sayang,, ahh kaka bentar lagi ngecrot.. aahhh ahhh ahhh sayang ahhh… aku
mempercepat gesekkanku di kemaluan Ayu. Aku lebih menekankankan batangku di
belahan kemaluannya, dan merasa pertahananku akan jebol.
“Ahh…
kaka…pipis..ahhh kaka Ayu mau pipiss… ahhhh.. ahh ahh ahhhhhhhhh….dan lalu
tubuh Ayu menggelinjang, melenting kebelakang,dan ada cairan menetes ke lantai.
ahhh kakaaaaa…enaaaaakkkkkhhhhhh aahhhhhh…Ayu lemes kaaa…Ayu
Pipiss…ahhhhhhh…ceracau Ayu ditengah orgasmenya yang pertama.
Ahhh…Ayu
sayang ahhh… kaka keluar… kaka juga mau keluar,,, ahhhh Ayuuuuu aaaahhhhhh
ssshhh aaaaaarrrrgggggggghhhh,,,, dan crooot…crooott…crooot…. berkali-kali aku
menyemprotkan air maniku yang lalu hinggap di bibir kemaluannya, di tembok dan
kebanyakan di celana dalam Ayu yang tersangkut di lutut.
“Ahhh..
kaka keluar yu.. hhee.. Mmmuuuaccchhh…
“hhe..
Lemes banget kak, kaya gini.. Ayu baru pertama ngerasain..mmmuahh..mmmhh Ayu
lalu memelukku lagi dan mencium pipiku dan lalu bibirku.
“Mmuach…
Ayu ga marah kan kaka gini ama Ayu? tanyaku memastikan.
“Hehe…
nggak kok.. enak.. hehe. Ujar Ayu
“hhi..
makasih sayang… kaka beneran sayang sama Ayu,,,mmuah aku mencium keningnya.
Ayu
juga ka.. mmhh.. bentar ka.. Ayu pake celana dulu.. Ayu berjongkok, menaikkan
celana dalamnya, dan akupun juga menaikan celanaku dan merapihkannya.
iiihhh..
cangcut Ayu basah banget.. pas di kemaluannya lagii…ahh jadi ga enak nih.. Ayu
bersungut-sungut merasakan celananya basah karena tumpahan spermaku.
“Mani
kaka itu , ya udah Ayu buka aja celananya.. gausah pake celana dalem.. kataku
bercanda.
“Ih
malu atuh.. eh tapi da pake rok yah.. ya udah deh tapi Ayu titip di kaka yah.
masa bawa-bawa CD..he.. Ayu menanggapi serius saranku dan lalu ia membuka
celana dalamnya lalu ia pakai mengelap kemaluannya dan tumpahan maniku di
pahanya. Ayu lalu memberikan celananya kepadaku.
Makasih
ya sayang.. mmmuah.. aku cium bibirnya lagi, Ayu membalasnya.
“Sama-sama
ka.. Ayu kembali melemparkan senyum padaku.
“Yu,
boleh kaka cium kemaluan Ayu gak?
hehe..
ngapain ih.. iya udah sok aja ka..Ayu mengangkat roknya memperlihatkan kemaluannya
yang merah merekah dengan jembut yang jarang.
Aku
berjongkok, memperhatikan kemaluannya yang putih bersih dengan itil yang masih
menonjol. Belahannya pink, merekah.. tak menunggu lama aku cium bibir kemaluannya,
aku emut itilnya dan menjilat belahan kemaluannya yang legit. Kemaluannya
sedikit bau asem, dan khas bau kemaluan ABG remaja. Aku cium terus kemaluan
Ayu, bidadari cantikku.
Hhi..
aahh,, udah kaka.. suka banget sama kemaluan Ayu teh..hee..aah.. ujar Ayu
sambil mengelus kepalaku yang sedang menciumi kemaluannya.
Aku
lalu sudahi mencium kemaluannya, takut ketahuan berlama-lama disini. Ya udah,
balik ke kelas ya.. ntar kaka boleh lagi kan gesek kemaluan Ayu? Hehe kataku.
hehe
iya kak.. huum, boleh kak.. Ayu suka.. Ayu merapikan rok panjangnya, dan
kerudungnya yang sedikit kacau karena perbuatanku. Lalu Ayu pun membuka kunci
pintu, dan lalu keluar Makasih kaka sayang..daahh..Ayu melambaikan tangan
kepadaku dan berlalu menuju kelasnya.
Aku
kembali masuk keruanganku lalu terduduk dan membayangkan apa yang baru saja kulakukan
tadi kepada Ayu yang cantik itu.
“Ahh,
serasa mimpi aku bisa menggesek kemaluannya yang indah.
Celana
dalamnya yang masih kupegang lalu aku ciumi dan kuhirup aroma kemaluannya. Lalu
kumasukkan ke celana dalamku dan kutempel ke batangku.
“ahhh
sungguh nyaman ketika batangku di balut celana dalam Ayu.
Tinut..tinutt,,tinutt..
handphone jadulku berbunyi sebagai tanda ada pesan yang masuk. Segera ku buka dan
ternyata itu dari Ayu.
“Kak..
pulangnya anterin aku yah.. :* sayang kaka.. begitu isi SMS nya.
“siap
tuan putri. Jawabku dengan sa
Aku
senyum sumringah! Langsung ku balas, “Siap tuan putri.. :* sayang Ayu.. message
sent.
Komentar
Posting Komentar