Langsung ke konten utama

Asiknya Main Bertiga



Amel, 27 tahun, isteri dari Andri, 31 tahun, adalah seorang ibu rumah tangga yang lumayan supel dalam bergaul di lingkungan tempat tinggalnya. Penampilan Amel biasa saja. Amel bersikap selalu apa adanya dan bersahaja. Andri adalah seorang suami yang cukup baik dan bertanggung jawab kepada keluarga. Apapun kekurangan dalam rumah tangganya, maka Andri akan selalu berusaha untuk memperolehnya. Bisa dibilang, rumah tangga mereka adalah harmonis.
Pada waktu malam minggu .Amel & Andri beserta warga lingkungan dimana mereka tinggal mengadakan malam hiburan berupa Organ tunggal. Tua muda, laki-laki perempuan, semua ikut bergembira. Semua turun berjoget mengikuti alunan lagu yang dibawakan oleh penyanyi. Mula-mula mereka berjoget dengan pasangan masing-masing. Semua bergembira sambil tertawa bebas mengikuti irama musik..
Setelah beberapa lagu, mereka terus asik berjoget dengan berganti pasangan. Mereka terus bergembira. Amel berjoget dengan seorang bapak, Andri berjoget dengan seorang perempuan remaja.. Begitulah mereka berjoget sampai beberapa lagu dengan berganti pasangan sampai beberapa waktu. Menjelang akhir acara, pada lagu terakhir, Amel berjoget dengan seorang bapak, sedangkan Andri berjoget dengan Lila, seorang ibu rumah tangga yang tinggal beberapa rumah dari rumah mereka. Lila, sekitar 40 tahun, ibu dari seorang karyawan swasta yang bekerja dengan sistim shift, mempunyai 2 orang anak yang sudah cukup besar.
Walau sudah berumur tapi penampilan Lila selalu tampak muda karena cara berpakaiannya yang selalu agak seksi dan pandai bermake up. Selintas Amel melirik pada Andri yang sedang berjoget dengan Lila. Terlihat Andri sedang tertawa dengan Lila sambil berjoget. Setelah itu kembali Amel pun berjoget dan tertawa dengan pasangannya. Menjelang tengah malam acara usai. Semua kembali ke rumah masing-masing dengan perasaan gembira walaupun capek.. Sesampai di rumah, setelah mandi air hangat, Amel dan Andri segera ke tempat tidur.
“Bagaimana tadi, sayang?” tanya Andri sambil memeluk Amel.
“Apanya?” kata Amel sambil menempatkan kepalanya di salah satu tangan Andri.
“Ya tadi waktu kita di tempat pesta tadi,” kata Andri sambil mengecup bibir mungil Amel.
“Saya benar-benar gembira…” kata Amel sambil tersenyum sambil tangannya mengusap-ngusap dada serta jarinya memainkan puting susu Andri.
“Harusnya kita sering melakukan acara seperti tadi, jangan cuma setahun sekali…” kata Andri sambil tangannya masuk ke pakaian tidur Amel. Buah dada Amel diremas dengan mesra.
“Mmhh.. Memangnya kenapa?” kata Amel sambil mencium pipi Andri lalu mengecup bibirnya.
“Ya kita kan bisa bergembira dengan tetangga yang ada. Jarang sekali kita ngumpul bareng mereka,” ujar Andri sambil membuka seluruh kancing pakaian tidur Amel.
Lalu dijilatnya puting susu Amel sambil tangannya meremas buah dada Amel yang satu lagi.
“Mmhh…” desah Amel sambil memejamkan matanya.
Sambil tetap menciumi dan menjilati buah dada Amel, tangan Andri yang tadinya meremas buah dada, turun ke perut lalu disusupkan ke celana dalam Amel. Segera jarinya menyentuh bulu-bulu kemaluan Amel yang tidak terlalu banyak. Amel tetap terpejam sambil sesekali mendesah.. Jari-jari tangan Andri lalu turun menyusuri belahan belahan kemaluan Amel.
“Ohh…” desah Amel keras sambil menggerakkan pinggulnya.
Jari Andri terus menggosok-gosok belahan kemaluan Amel sampai cairan kemaluan Amel keluar banyak.
“Mmhh…” desah Amel sambil tangannya memegang tangan Andri yang sedang bermaik di kemaluannya.
“Enak, sayang,” kata Andri sambil melumat bibir Amel. Link AltAmeltif Depobos
Sementara jari tengah Andri masuk ke lubang kemaluan Amel. Tanpa menjawab pertanyaan Andri, Amel membalas ciuman Andri dengan hebat sambil menjepitkan pahanya lalu menggoyangkan pinggulnya karena menahan kenikmatan ketika jari tangan Andri keluar masuk lubang kemaluannya. Sementara tangan Amel segera menyelusup ke dalam celana piyama Andri, dan kemudian menggenggam dan meremas burung Andri yang sudah tegang.
“Buka pakaiannya dong, sayang,” kata Amel berbisik ke telinga Andri. Andri segera bangkit lalu melepas seluruh pakaiannya. Burung Andri terlihat sudah tegak dengan ditumbuhi bulu yang sangat lebat. Melihat itu, Amel segera bangkit dan duduk di tepi ranjang. Digenggamnya burung Andri lalu dikocok perlahan. Cairan bening terlihat keluar dari lubang burung Andri. Tanpa banyak cakap ujung lidah Amel segera menjilati cairan tersebut sambai habis. Tak lama, mulut Amel sudah mengulum batang burung Andri yang lumayan besar. Cpok.. Cpok.. Cpok.. Terdengar suara kuluman mulut Amel pada burung Andri.
“Ohh.. Enak, sayang.. Ohh…” desah Andri sambil memegang kepala Amel lalu memompa pelan burungnya di mulut Amel.
“Gantian, dong…” kata Amel sambil melepas kulumannya lalu menatap mata Andri. Andri tersenyum.
“Naiklah ke ranjang…” ujar Andri.
Amelpun segera naik ke atas ranjang lalu telentang dan membuka lebar pahanya. Tak lama, Amel mendesah karena lidah Andri pintar bermain dan menjilati kelentit dan lubang kemaluan Amel.
“Ohh, sayangg.. Teruss…” desah Amel agak keras.
Apalagi ketika jari Andri masuk ke lubang kemaluannya sambil lidahnya tak henti menjileti kelentit Amel. Gerakan pinggul Amel makin keras mengikuti rasa nikmatnya. Tak lama kemudian tangan Amel dengan keras meremas rambut Andri dan mendesakkan kepalanya ke kemaluan. Lalu..
“Ohh.. Enak, sayangg.. Mmff.. Sshh…” jerit kecil Amel terdengar ketika Amel mencapai puncak kenikmatan.. Orgasme..
Andri segera menghentikan jilatannya lalu naik ke atas tubuh istrinya itu. Walau mulut masih basah oleh cairan kemaluan Amel, Andri langsung melumat bibir Amel. Amelpun langsung membalas ciuman Andri dengan hebat. Sambil tetap berciuman, tangan Amel segera memegang dan membimbing burung Andri ke lubang kemaluannya. Selang beberapa detik kemudian.. Bless.. Bless.. Bless.. Burung Andri lansgung keluar masuk kemaluan Amel. Keduanya bermandi peluh sambil sesekali terdengar desahan kenikmatan mereka.
“Kemaluannya legit, sayang.. Enak…” bisik Andri. Amel tersenyum sambil menggoyangkan pinggulnya.
“Memang kenapa?” tanya Amel.
“Aku tidak pAmelh bosan menyetubuhi kamu…” bisik Andri sambil terus memompa burungnya. Amel tersenyum.
“Kalau wanita lain rasanya bagaimana,” tanya Amel lagi.
“Aku tidak pernah bersetubuh dengan wanita lain, kok…” kata Andri.
Amel tersenyum lalu merangkulkan kedua tangannya ke pundak Andri sambil tetap menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakan burung Andri.
“Saya mau tanya, sayang…” kata Amel.
“Apa?” kata Andri.
“Tubuh Mbak Lila, tetangga kita itu, bagus tidak..?” tanya Amel.
“Ah kamu pertanyaannya ada-ada saja…” kata Andri tak menghiraukan.
“Saya serius, sayang.. Jawab jujurlah. Tidak apa-apa kok…” kata Amel.
“Tadi lihat belahan buah dadanya tidak?” tanya Amel.
Andri mengangguk. Amel tersenyum sambil terus menggoyangkan pinggulnya.
“Jujur.. Iya, tubuh dia bagus. Dan tadi aku sempat lihat belahan buah dadanya. Marah?” kata Andri sambil mengentikan gerakannya.
Amel tersenyum sambil terus menggoyang pinggulnya.
“Jangan berhenti dong, sayang.. Terus setubuhi saya.. Mmhh…” kata Amel.
“Saya tidak marah kok. Justru saya suka mendengarnya…” kata Amel.
“Kenapa?” tanya Andri heran.
“Tadi waktu saya lihat kamu berjoget dengan Mbak Lila, tidak tahu kenapa ada perasaan aneh…” kata Amel.
“Tadi tiba-tiba saya membayangkan kamu bermesraan dengan Mbak Lila…” lanjut Amel lagi.
“Kenapa begitu?” tanya Andri.
“Saya tidak tahu…” kata Amel.
“Kamu cemburu?” tanya Andri.
“Tidak sama sekali. Justru sebaliknya, saya sangat ingin melihat kamu bermesraan dengan Mbak Lila…” kata Amel.
Andri tersenyum.
“Kamu lagi horny kali ya, tadi…” kata Andri tanpa menghentikan gerakan burungnya.
Amel kembali tersenyum. Setelah beberapa lama memompa burungnya, Andri mengejang, gerakannya bertambah cepat.
“Aku mau keluar, sayang.. Ohh…” bisik Andri.
“Tahan dulu sebentar, sayang.. Saya juga mau keluar.. Mmhh…” bisik Amel sambil mempercepat gerakan pinggulnya.
Tak lama tubuhnya mengejang, tangannya kuat memeluk tubuh Andri.
“Mau keluar, sayangghh…” jerit Amel.
“Ohh.. Nikmat, sayang.. Ohh…” jerit kecil Amel ketika mencapai orgasme.
Selang beberapa detik, Andri juga semakin mempercepat gerakannya. Sampai akhirnya.. Crott.. Crott.. Crott.. Air mani Andri menyembur di dalam kemaluan Amel. Andri mendesakkan burungnya dalam-dalam ke kemaluan Amel.. Tubuh keduanya lemas saling berpelukan sementara burung Andri masuk berada di dalam kemaluan Amel.
“Mau tidak kalau saya minta kamu maen dengan Mbak Lila.. Saya serius,” kata Amel sambil memeluk pundak Andri.
“Kenapa sih kamu mau yang aneh-aneh begitu?” tanya Andri.
“Saya tidak tahu jawabnya, sayang.. Yang jelas ada perasaan horny ketika membayangkan kamu bermesraan dengan Mbak Lila…” kata Amel.
“Mau kan, sayang?” tanya Amel memaksa.
“Kalau aku mau, bagaimana caranya, sayang…” kata Andri sambil mengecup bibir istrinya.
“Nanti aku yang mengatur…” kata Amel sambil tersenyum.

Andri juga tersenyum sambil mencabut burungnya dari kemaluan Amel, lalu bangkit dan berpakaian. Merekapun tidur kemudian.. Banyak cara yang dilakukan Amel agar Lila bisa dekat dengan dan akrab dengan dia dan Andri. Dan hal itu membuahkan hasil. Lila sekarang mulai sering bertandang ke rumah mereka walaupun hanya untuk sekedar ngobrol.
Sampai suatu malam Amel mengundang Lila datang ke rumahnya.
“Mas Wiryo sudah pergi kerja kan, Mbak?” tanya Amel.
“Sudah dari tadi dong.. Dia dapat bagian shift malam,” ujar Lila.
“Eh ada apa undang saya ini malam?” tanya Lila.
“Tidak ada apa-apa kok, Mbak…” kata Amel.
“Kami hanya ingin ajak Mbak nonton film baru yang dibeli Mas Andri,” kata Amel sambil melirik kepada Andri.
Andri membalas dengan senyuman.
“Film begituan ya?” tanya Lila bersemangat.
Amel tersenyum sambil melirik Andri.
“Cepatlah putar!” ujar Lila tidak sabar. Andri bangkit dari tempat duduknya lalu menuju ke pemutar video player.
“Mbak Lila suka film jenis apa?” tanya Andri sambil memperlihatkan beberapa buah film.
Setelah memilih, Lila segera menyerahkan film yang ingin dilihatnya. Andri segera memutarnya. Mereka bertiga menonton film BF tanpa banyak bicara. Mereka duduk bertiga di karpet. Amel duduk berdampingan dengan Lila, sementara Andri duduk dibelakang mereka.
“Udah ada yang bangun, ya..?” kata Amel tersenyum sambil melirik ke arah Andri.
“Lumayan…” kata Andri.
“Lumayan apa?” tanya Lila sambil matanya sedikit melirik ke arah selangkangan Andri yang mulai agak menggembung. Andri tersenyum sambil menutupi kakinya dengan bantal.
“Mbak Lila seberapa sering begituan dengan Mas Wiryo?” tanya Amel.
“Ah, jarang sekali.. Mungkin karena dia capek,” kata Lila sambil matanya terus melihat adegan seronok di video.
Kembali mereka terdiam selama beberapa saat sambil melihat video.
“Sini dong..!” kata Amel kepada Andri sambil matanya berkedip memberi isyarat. Andri beringsut mendekati Amel.
“Ada apa sih..?” tanya Andri.
“Duduk dekat sini dong…” kata Amel dengan suara manja.
Dengan sengaja tangan Amel segera masuk ke dalam Celana Hawaii Andri. Lalu digenggamnya burung Andri yang sudah tegang dan diremasnya pelan. Lila yang melihat hal itu, perasaannya menjadi tak karuan.. Antara rasa malu dan rasa ingin melihat bercamput baur.
“Udah pengen ya?” kata Amel kepada Andri.
Suaranya sengaja agak keras. Andri tersenyum sambil matanya melirik ker arah Lila. Lila yang semakin tidak menentu perasaannya, kebetulan melirik ke arah Andri. Pandangan mereka beradu selama beberapa detik. Lila lalu membuang pandangannya ke arah video. Hatinya berdebar ketika berpandangan dengan Andri.. Amel melirik ke arah Andri sambil tersenyum. Lalu dengan tanpa ragu-ragu, Amel menurunkan celana Andri hingga burungnya yang besar tampak tegak terlihat. Lalu dikocoknya pelan.. Andri tetap diam sambil matanya melirik ke arah Lila yang jelas kelihatan gelisah.
“Mbak suka tidak pada barang lelaki yang berbulu banyak?” tanya Amel sambil menatap Lila.
“Mm.. Eh.. Iya.. Iya.. Saya suka…” kata Lila tergagap menatap Amel sambil matanya sekilas melirik ke tangan Amel yang sedang meremas burung Andri.
“Kalau kayak gini suka tidak, Mbak?” tanya Amel sambil matanya mengisyaratkan agar Lila melihat ke burung Andri.
“Ah, kamu ini…” kata Lila sambil matanya melihat burung Andri beberapa saat.
Amel tersenyum. Tangannya meraih tangan Lila, lalu ditariknya ke arah burung Andri. Lila menuruti kemauan Amel walau hatinya merasa serba salah..
“Coba pegang, Mbak…” kata Amel sambil tangannya membimbing jari-jari Lila untuk menggenggam burung Andri.
Burung Andri terasa hangat dan berdenyut di tangan Lila. Nafas Lila memburu. Ada desiran tertentu yang menuntun tangannya bergerak meremas pelan burung Andri. Andri tersenyum sambil melirik ke arah Amel. Amel juga tersenyum sambil mundur agak menjauh. Andri tanpa diduga tangannya meraih dagu Lila, lalu dengan segera mengecup bibirnya, lalu dilumatnya dengan hangat. Lila yang sudah terangsang gairahnya langsung membalas ciuman Andri dengan hangat pula sambil tangannya mulai berani mengocok burung Andri. Tangan Andripun dengan segera menyusup ke balik daster Lila. Ditelusuri paha Lila. Elusan tangannya segera naik ke pangkal paha, lalu jarinya diselipkan ke celana dalam Lila.
“Mmhh…” desah Lila sambil menggelinjang ketika jari tangan Andri menyusuri belahan kemaluannya yang sudah sangat basah.
“Ohh.. Mmhh…” desah Lila tambah keras ketika jari Andri keluar masuk lubang memknya.
Pinggulnya sedikit digoyang karena nikmat. Sementara Amel sengaja menjauhkan diri dari mereka. Amel mendapat suatu rangsangan yang amat sangat ketika melihat suaminya bercinta dengan wanita yang Amel sukai. Amel tidak melakukan apapun hanya diam sambil melihat mereka bermesraan. Hanya nafas Amel yang mulai cepat yang terdengar.. Ketika tangan Andri mulai mencoba melepas pakaian Lila, Lila agak tersentak sesaat. Dengan segera matanya menatap Amel. Tapi ketika dilihatnya Amel tersenyum sambil matanya mengisyaratkan agar Lila melanjutkan bercinta lagi..
Lila sesaat terdiam. Tapi ketika tangan Andri merangkul dari belakang dan tangannya meremas buah dada Lila, Lila terpejam dan memegang tangan Andri yang sedang meremas buah dadanya.
“Ohh…” desah Lila seiring dengan jilatan dan pagutan Andri di lehernya sambil tak lepas tangannya meremas buah dada Lila.
Tak lama Andri segera melepas daster Lila. Lila tampak agak canggung ketika Andri melepas BH dan celana dalamnya dari belakang. Andripun melepas seluruh pakaiannya. Segera setelah itu Andri menindih tubuh telanjang Lila. Jilatan lidah dan remasan tangan Andri pada buah dada Lila membuat Lila menggelinjang merasakan nikmat.
“Ohh.. Oohh…” desah Lila ketika jilatan lidah Andri turun ke perut lalu turun lagi menyusuri selangkangannya.
Pinggulnya bergoyang mengikuti desiran rasa nikmat.. Amel tetap diam menyaksikan tubuh telanjang suaminya yang bergumul mesra dengan Lila. Nafasnya makin memburu waktu melihat burung Andri dihisap sambil dikocok oleh Lila. Tanpa terasa tangannya menyelusup ke dalam celana dalamnya. Lalu jarinya mulai menggosok-gosok belahan kemaluannya sendiri. Entah mengapa Amel sangat menikmati ketika Andri memompa burungnya ke dalam mulut Lila. Nafas Amel semakin memburu, juga satu jarinya semakin cepat keluar masuk kemaluannya sendiri ketika melihat Andri mulai menyetubuhi Lila. Desahan dan erangan mereka membuat gairah Amel bertambah naik..
“Ohh.. Sshh…” desah Lila ketika Andri dengan perkasa mengeluar masukkan burung di kemaluannya.
“Gimana rasanya, Mbak?” tanya Andri sambil mengecup bibir Lila.
“Ohh sangat enakk.. Mmhh…” kata Lila sambil merangkul pundak Andri, sementara pinggulnya bergoyang mengikuti gerakan Andri.
Entah sudah berapa lama mereka bersetubuh disaksikan Amel, sampai akhirnya Lila memeluk tubuh Andri kuat-kuat. Kemaluannya didesakan ke burung Andri dalam-dalam. Gerakan pinggulnya makin cepat. Lalu tiba-tiba tubuhnya bergetar sambil mendesah panjang.
“Oohh.. Oohh…” desah Lila terkulai lemas setelah mendapat orgasme.
Sementara Andri masih terus menggenjot burungnya di kemaluan Lila yang sudah lemas. Gerakannya makin cepat ketika Andri merasakan ada sesuatu yang mendesak nikmat di burungnya. Tak lama segera dicabut burungnya dari kemaluan Lila, lalu digesek-gesekannya pada belahan kemaluan Lila.
Sampai akhirnya.. Crott! Crott! Crott! Air mani Andri tumpah banyak di atas bulu-bulu kemaluan Lila. Tubuh Andri lalu lemas terkulai di atas tubuh telanjang Lila. Amel yang melihat hal itu segera menghampiri mereka. Diusapnya pantay Andri.
“Masih kuat tidak, sayang..?” bisik Amel ke telinga Andri.
Andri segera mencabut burungnya dari kemaluan Lila lalu bangkit. Lila juga demikian.
“Kenapa sayang?” tanya Andri sambil mengecup bibir Amel.
“Saya pengen…” kata Amel sambil memegang burung Andri yang lemas dan masih basah.
“Aku masih lemas, sayang…” kata Andri.
“Sebentar lagi saya minta jatah ya, sayang…” kata Amel sambil mencium bibir Andri.
“Gimana, Mbak?” tanya Amel kepada Lila sambil tersenyum. Lila tersenyum sambil berpakaian.
“Aku bisa ketagihan, loh…” kata Lila.
“Kapan saja Mbak perlu, datang saja kesini…” kata Amel tersenyum pula.
“Aku pulang dulu ya,” kata Lila sambil memeluk Amel erat.
Amel menggangguk
Menurut pengakuan Amel, sudah beberapa puluh kali Lila bersetubuh dengan suaminya di depan mata. Amel bukan biseks. Amel hanya merasa mendapat suatu gairah dan rangsangan yang sangat kuat ketika melihat suaminya menyetubuhi wanita lain yang disukai Amel sendiri. Dan menurut Amel juga, sampai detik ini mereka tidak pernah main bertiga. Hal ini yang membuat suasana hidup Amel menjadi berwarna cerah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4