Langsung ke konten utama

Peserta KKN Yang Malang



Hai, namaku Dony. Aku tinggal di Solo tetapi tidak di kotanya melainkan hanya di pedesaan pinggiran kota itu. Karena tidak memiliki uang untuk kuliah jadi saya selama beberapa bulan ini sehabis pengumuman kelulusan SMU hanya menganggur saja di rumah.
Cerita ini merupakan peristiwa faktual di suatu desa di pinggiran kota Solo, dan ini menjadi sebuah trauma di desa saya, sehingga saya menawarkan nama-nama samaran supaya tidak merugikan pihak lain. Pada pertengahan bulan Maret, desaku kedatangan sekelompok mahasiswa yang akan melaksanakan KKN.

Mungkin alasannya ialah ini yaitu untuk pertama kalinya desaku jadi daerah tujuan KKN sehingga penduduk desaku sangat gembira mendengar akan ada mahasiswa yang akan ikut membantu meringankan beban dalam membangun desa kami terutama kepala dusunnya.
Kebetulan rumah tinggal yang di pinjamkan oleh kepala dusun untuk sekelompok mahasiswa itu bersebelahan dengan rumah saya, sehingga secara otomatis saya jadi bisa berkenalan dengan mereka. Mereka beranggotakan delapan orang, lima di antaranya cowok, tiga yang lainya cewek. Kebanyakan mereka bukan orang Solo asli.

Mereka ada yang berasal dari Bandung, Sumatera, dan Sulawesi, cuma satu orang yang berasal dari Solo. Mereka ditugaskan oleh kepala dusun desa saya untuk membangun sebuah kamar mandi umum untuk sarana desa yang selama ini belum terbangun.
Setiap hari, ketika mereka sibuk dengan pekerjaan mereka, saya selalu memperhatikan salah satu anggota cewek dari ketiga mahasiswi tersebut. Ia berjulukan Windy, usianya sekitar 22 tahun, lebih anyir tanah 3 tahun denganku dikala itu. Tingginya sekitar 167 cm, asalnya dari Bandung.

Para pembaca tahu sendiri kan kalau orang Bandung umumnya berkulit putih mulus.
Aku selalu memperhatikan Windy alasannya ialah tubuhnya yang indah dan semok itu, ia menggunakan BH yang berukuran mungkin sekitar 34 atau lebih, alasannya ialah memang payudaranya sangat menonjol, apalagi dikala kerja ia hanya mengenakan kaus ketat dan menggunakan celana gunung hanya pada potongan atasnya saja, mungkin alasannya ialah panas sehingga potongan bawahnya tidak dipakainya dikala bekerja,
meskipun dikala berdiri hanya hingga lutut, tetapi dikala berjongkok atau duduk bersila, pahanya yang putih mulus itu sangat terlihat terperinci dan dikala berkeringat, BH-nya terlihat terperinci alasannya ialah tercetak terkena keringat.
Aku terperinci sangat tergoda dan bernafsu, apalagi di desaku jarang melihat cewek putih secantik dia. Suatu ketika, dikala mereka sedang bekerja keras, entah mengapa Windy minta diantarkan temannya ke daerah tinggalnya yang berjarak sekitar 200 m dari daerah kerjanya, saya pribadi mengikutinya alasannya ialah hanya gadis itulah yang saya sukai badan seksinya.

Sesampai di rumah mereka, Silvi sahabat Windi yang mengantarkannya, diminta Windi untuk segera kembali ke teman-temannya untuk membantu pekerjaan yang sedang mereka kerjakan supaya cepat selesai. Mungkin alasannya ialah kelelahan, ia pribadi pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan diri.
Karena rumah yang ditempatinya bukan termasuk rumah orang kaya maka kamar mandinya pun juga sederhana sekali, pintunya saja hanya terbuat dari seng yang tidak bisa tertutup rapat, potongan bawahnya terbuka sekitar 5 cm, dan potongan kanan atau kiri pintu juga mudah diintip.

Aku sudah hafal dengan bentuk kamar mandi ini alasannya ialah saya sering mengintip belakang layar dua anak Pak Kadus yang masih Sekolah Menengah Pertama dan SMU dikala mereka mandi. Meskipun mereka berwajah manis tetapi masih kalah putih dan seksi dibandingkan si Windi.
Aku masuk lewat halaman belakang alasannya ialah kamar mandinya juga terletak di halaman belakang. Mungkin alasannya ialah sudah merasa kondusif sehabis pintu depan ditutup dan dikunci rapat, ia mandi dengan santai sambil menyanyi-nyanyi lagu pop Britney Spears kesukaannya. Saat saya mulai mengintip, ia sedang berjongkok untuk kencing sehingga saya mulai khawatir kalau-kalau ia melihatku alasannya ialah ia berjongkok menghadap pintu depan kamar mandi sedangkan saya mengintipnya dari bawah pintu. Tetapi untungnya ia hanya melihat ke bawah lantai. Agen Poker Terbaik

Saat ia kencing itulah saya merasa terangsang. Vaginanya terlihat terperinci alasannya ialah terbuka lebar dengan bulu-bulunya yang keriting dan lebat, dan yang paling kusukai dari ia tentunya yaitu alasannya ialah ia masih perawan.
Aku jadi ingin mencicipi bagaimana rasanya vagina cewek yang masih perawan alasannya ialah selama ini saya hanya berpacaran dan berafiliasi intim dengan perempuan yang sudah tidak perawan dan tidak secantik dia.
Setelah ia selesai mandi, saya ingin segera keluar dari rumah itu, tapi alasannya ialah hari itu hujan, saya terpeleset dikala memanjat tembok dan menyenggol pot tumbuhan hingga ia pribadi keluar dari kamar mandi dengan hanya menutup handuk untuk melihat bunyi apa itu dan pribadi memergokiku.
“Loh Mas, kok disini, lagi ngapain kau Mas?”.
“Eh.. Emm.. Aku ee.. Lagi manjat tembok tapi kepeleset”, ujarku beralasan.
Karena sudah tak tahan melihat tubuhnya yang putih mulus dan anyir itu saya mendekatinya dan tanpa basa-basi pribadi kusekap mulutnya.
Dengan mudah saya bisa meringkusnya dengan mengikat tangannya alasannya ialah di daerah itu terdapat banyak tali-tali tambang, dan kuseret ia ke dalam kamar tidur entah milik siapa.
Di situ saya buka ikatannya dan pribadi kurebut handuknya sehingga ia telanjang bulat.

“Jangan Mas, jangan, kita kan tetangga”, ia hanya bisa menangis dan memohon-mohon dikala saya melepaskan semua bajuku.
“Emang gue pikirin, saya dah nggak tahan ngeliat badan seksi lu!!”, bentakku.
Pistolku yang berukuran 18 cm ini pribadi tegak menodong ke arahnya. Aku pribadi menubruk dia.
Karena ia melaksanakan perlawanan terpaksa saya menampar dan sedikit mencekiknya, alasannya ialah hanya dengan cara inilah ia balasannya bisa lemas dan mengalah tanpa menciptakan lecet kulit putih mulusnya.

Aku mulai menciumi bibir tipisnya dan menjilati wajahnya sambil meremas-remas payudara dan memelintir putingnya, kemudian saya melumat payudara dan menggigiti putingnya.

“Aah.. Aah sakit Mas!”, rintihnya kemudian saya mulai meletakan penisku di atas vaginanya.
“Jangan digituin Mas, ampun Mas”, ia memohon sambil mengeluarkan air matanya.
“Santai aja Mbak, yummy kok”

“Jangan Mas, jangan.. Aacchh.. Aacch.. Uucch sakit.. Ooch!!”, ia menjerit kesakitan dikala saya berusaha keras memasukkan penisku ke dalam vaginanya yang masih tertutup rapat.

Lalu kubalik posisi tubuhnya sehingga ia berlutut dan kutampar-tampar pantatnya hingga memerah, sambil kujilat-jilat pantat mulusnya.
“Wow, pantat Mbak indah juga ya, bulet tapi juga sekal banget”

Saat hampir kumasukkan penisku ke duburnya tiba-tiba pintu terbuka dan ada orang masuk. Windi tahu bahwa itu niscaya temannya sehingga ia pribadi berterika meminta tolong. Orang itu mendengar teriakan Windi kemudian pribadi menuju kamar ini hingga ia terkejut bukan main begitu juga denganku.

“Hey, sedang apa kau?”
“Eh.. Mm anu aku..” saya galau menjawabnya.

Windi sempat lega melihat salah seorang temannya datang. Teman laki-laki Windi itu sempat ingin murka ketika Windi akan kusodomi.

Tetapi ketika ia melihat kemolekan badan Windi, ia jadi melamun sesaat. Mungkin ia juga terangsang, alasannya ialah dikala saya melihat bibirnya ia mengucapkan kata “Wow” dengan lirih secara tidak sengaja. Tanpa disangka ia kemudian malah memberi suatu penawaran kepadaku.

“Kalo lu ngasih saya potongan dari badan sexy ini, saya nggak bakalan ngomong ama tetangga sebelah, OK?”

“Oh boleh saja, kita nikmati bareng-bareng aja.” tentu saja saya setuju dari pada dikeroyok masa. Agen Poker Online Terbaik

Dia pribadi membuka bajunya yang sudah basah terkena hujan.

“Loh, Rob kau ini gimana sih, saya ini temanmu” Windi merasa kecewa ketika ia melihat temannya itu sedang mengeluarkan batang kejantanannya dari CD-nya.

“Iya saya juga tau lu ini temanku, tapi kan cuman sahabat KKN aja dan selama ini saya selalu terangsang ngeliat badan lu dikala ngintip lu mandi, he.. he.. he”, ujarnya.

Aku pribadi melanjutkan kegiatanku tadi. Saat Windi masih berdebat dengan temannya, pribadi saja kumasukkan penis 18,5 cm-ku ini ke lubang duburnya.

“Robi, kau ini kurang aj.. Aacchh.. Aach.. Oocch!!” ia menjerit kesakitan.
“Ooch.. Aacch.. Yes wauw biar seret tapi yummy tenan Win duburmu!!”, ujarku.

Temannya pun tak tinggal diam, ia pribadi menyodorkan batang kemaluannya ke wajah Windi.

“Nah Win entot nih kontolku, ha.. ha.. ha!!”, ia memaksa membuka lisan Windi dengan menjambaknya.

“Please Rob, please.. mmph.. mmphh!”.

Windi mencicipi siksaan hingga hampir muntah, alasannya ialah memang ia belum pernah mengulum penis seseorang. Kugenjot-genjot penisku, alasannya ialah saya bahagia jikalau melihat payudaranya bergoyang-goyang.

“Aach.. Oocchh.. Yes!!”.

Akhirnya kusemprotkan cairan spermaku ke lubang duburnya. Si Robi pun ikut menyemburkan cairan kentalnya ke lisan Windi dan memaksanya untuk menelan semuanya dan menjilati sisa-sisa sperma yang masih melekat di penisnya.

Lalu kami beristirahat sebentar sambil merokok dan menonton film porno di ruang tengah. Lalu temannya yang ternyata berjulukan Robi itu mampir ke warung sebelah untuk membeli vitamin penambah tenaga dan obat kuat.

Setelah 30 menit, hari masih hujan lebat sehingga teman-temannya yang lain kemungkinan masih akan usang pulangnya. Kami pun meneruskan memperkosa Windi. Ia menduga penderitaanya sudah berakhir alasannya ialah dikala saya menghampirinya, ia sudah menggunakan CD-nya kembali.

Ia pun terkejut dikala saya menghampirinya sehingga ia melaksanakan sedikit pemberontakan tapi tidak berhasil kemudian pribadi kutampar hingga jatuh dan Robi melepaskan kembali CD-nya.

“Tolong sudahi saja Rob, saya sudah cape”, mohonnya.
“Hey saya kan belum nyoba vagina lu tau!”

Robi berbaring telentang di kasur dan mengangkat badan Windi dengan posisi tengkurap menghadap dirinya, dan pribadi menghujamkan penisnya ke vaginanya.

“Aacchh.. Uucchh.. Sst tolong, udah aja Rob, sakit..!”, rintihnya.

Tanpa kutunggu-tunggu, saya pribadi ikut menunggangi badan Windi dan memasukan penisku ke vaginanya sehingga penisku dengan penis Robi bergesekan dalam satu vagina hingga lapisan klitoris Windi menjadi lecet.

“Aacchh.. Aacch.. Uucch.. Sstt aduuh sakit banget, toloong!!”

Setelah sekitar 25 menit, Robi menyemprotkan spermanya dulu kemudian mencabutnya, dan badan Windi kubalikkan telentang.

Lima menit kemudian ganti saya yang menyemprotkan cairan hangat dan kentalku. Aku pun lemas dan menindih badan seksinya tapi tidak pribadi mencabut penisku dari vaginanya. Windi pun juga sudah sangat lemas tidak berdaya.

Karena hujan sudah mulai agak reda, Robi pribadi mengeluarkan HP-nya dan memfoto bagian-bagian vital badan telanjang Windi untuk mengancam Windi supaya tidak membuka lisan kepada siapapun. Lalu kami memakaikan bajunya.

Saat kemudian 2 orang lagi temannya datang, kami terlihat sedang menonton TV bersama.
Meskipun wajah Windi terlihat sedih, mereka tidak mengetahui dan tidak mempedulikannya alasannya ialah memang korelasi mereka belum begitu akrab alasannya ialah mereka semua berbeda jurusan apalagi baru saling kenal beberapa hari.

Tetapi beberapa hari kemudian, Windi balasannya mengaku kepada keluarganya bahwa ia telah diperkosa oleh saya dan temannya dikala KKN, sehingga kami pun ditangkap oleh polisi dan dipenjara.

Setelah peristiwa itu, warga desa saya menjadi trauma alasannya ialah takut peristiwa itu akan terulang lagi dan itu telah memperburuk nama desaku. Sejak dikala itu jikalau ada KKN lagi, penduduk desa saya meminta para anggota KKN khususnya cewek harus berpakaian sopan dan tidak merangsang, alasannya ialah cowok di desaku memang jarang keluar desa. sehingga agak mudah terangsang jikalau melihat cewek bagus dengan pakaian yang sedikit menggoda.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4