Vira,
30 tahun, kepala cabang salah satu bank yang paling terkenal banyak ATM-nya,
dimana ia diculik dan diperkosa beramai-ramai semalaman beberapa bulan yang
lalu. Vira seorang wanita yang cukup cantik, walaupun tubuhnya kelihatan agak
berisi, namun tidak mengurangi penampilannya sehari-hari.
Dengan
tinggi badan 165 cm dan ukuran bra 36B, membuat penampilannya makin
menggairahkan, apalagi jika ia memakai sepatu hak tinggi, rok span di atas
lutut serta blous silk yang tipis, membuat semua pria yang menatapnya ingin
mencicipi tubuhnya. Hampir setiap hari ia berpakaian seperti itu, hingga bra
putih berenda ukuran 36B yang dipakainya itu dapat terlihat tembus dari balik
blousnya yang tipis.Pada suatu hari, beberapa bulan yang lalu, secara kebetulan
suami Vira tidak dapat menjemputnya di kantor karena ada urusan mendadak. Maka
malam itu sehabis lembur, sekitar jam 8 malam ia menunggu taxi tidak jauh dari
depan kantornya, yang malam itu sudah agak sepi dan gelap. Tiba-tiba tanpa
disadarinya, sebuah mobil sedan berkaca gelap berhenti di depannya.
Sekonyong-konyong keluar seorang pemuda dari pintu belakang dan langsung menyeret Vira masuk ke dalam mobil tersebut, dan langsung tancap gas dalam-dalam meninggalkan tempat tersebut.Di dalam mobil tersebut ada tiga orang pria, Vira diancam untuk tidak berteriak dan bertindak macam-macam, sementara mobil terus melaju dengan cepat. Vira duduk diapit 2 orang pria, yang sementara mobil melaju berusaha meremas-remas pahanya, hingga tangan kedua lelaki tersebut bergantian meremas-remas selangkangannya yang dibalut celana korset putih berenda tersebut.
Sekonyong-konyong keluar seorang pemuda dari pintu belakang dan langsung menyeret Vira masuk ke dalam mobil tersebut, dan langsung tancap gas dalam-dalam meninggalkan tempat tersebut.Di dalam mobil tersebut ada tiga orang pria, Vira diancam untuk tidak berteriak dan bertindak macam-macam, sementara mobil terus melaju dengan cepat. Vira duduk diapit 2 orang pria, yang sementara mobil melaju berusaha meremas-remas pahanya, hingga tangan kedua lelaki tersebut bergantian meremas-remas selangkangannya yang dibalut celana korset putih berenda tersebut.
Vira |
Kedua
tangan Vira diikat dengan tali tambang hingga dadanya yang masih dilapisi blous
putih itu mencuat kedepan tidak tertahankan. Sementara itu kedua orang pria
yang mengapitnya itu terus mengobok-ngobok selankangan Vira hingga rok spannya
tersingkap sampai sepinggang, sementara kedua belah kakinya yang masih memakai
sepatu hak tinggi tersebut dibentangkan lebar-labar kekiri dan kanan sampai
akhirnya kedua lelaki tersebut dengan leluasa mengusap-ngusap selangkangan Vira,
hingga akhirnya mereka tiba di sebuah rumah besar disuatu daerah sepi.
Mobil
langsung masuk ke dalam dan garasi langsung ditutup rapat-rapat. Kaki dan
tangan Vira diikat, sementara mulutnya disumpal pakai tissue. Vira langsung
digotong oleh dua orang masuk ke dalam rumah. Dan alangkah terkejutnya Vira
begitu masuk ke dalam ruangan tersebut. Ternyata diluar dugaannya, disana sudah
menunggu kurang lebih sekitar lima
puluh orang pria, yang rata-rata sudah setengah bugil dan mereka sedang
menonton blue film sambil sesekali memainkan batang kejantanan mereka.
Vira
didudukkan di kursi sofa di antara mereka, dan mereka langsung membuka tali
pengikat kaki dan tangannya serta sumbatan mulutnya. Vira sudah tidak dapat
bergerak dan berteriak lagi karena lemas ketakutan, sementara badannya terus
gemetaran karena begitu takutnya dia. Salah seorang berkata kepadanya bahwa
mereka tidak akan menyiksa atau memukulnya, asalkan Vira menuruti kemauan
mereka semua. Dan tanpa berlama-lama lagi mulailah Vira dikerjain
beramai-ramai.
Satu
persatu dari mereka mulai meraba-raba tubuhnya, sementara yang lainnya berusaha
membuka kancing baju blous Vira, hingga terlepaslah blous tersebut dari
tubuhnya. Dan betapa nafsunya mereka melihat tubuh Vira yang montok putih dan
dengan bra berenda yang sangat menggunung menutupi sepasang payudaranya yang
indah. Paha yang masih tertutup rok span merah itu sekarang mulai digerayangi,
dan mereka berusaha menyingkapkannya ke atas sambil membentangkan kedua kaki Vira
lebar-lebar sampai celana dalam model korset yang berwarna putih itu terlihat
sangat jelas dan membuat Vira terlihat semakin menggoda untuk dikerjain.
Tanpa
membuang waktu lagi, mereka bergantian meremas-remas payudaranya yang besar
itu. Beberapa tangan menyelinap di balik bra putih Vira dan berusaha
meremas-remas gunung kembar tersebut sambil memilin-milin puting susunya,
hingga akhirnya mereka membetot BH Vira ke bawah sampai kedua gunung kembar Vira
tersembul bergoyang-goyang. Dan langsung saja beberapa orang membuka celananya,
dan bergantian menjepitkan penis mereka di antara gunung kember Vira yang
montok itu, dan menggerakkannya ke atas ke bawah dengan cepat.
Sementara
gunung kembar Vira sedang ‘dinikmati’, beberapa orang lainnya meremas-remas
paha Vira sambil mengusap-ngusap selangkangan Vira yang masih dibalut celana
korset putih itu. Hingga saking tidak tahan lagi karena nafsu, salah seorang
menggunting celana korset Vira di bagian selangkangannya, hingga terlihatlah
vagina Vira yang ditutupi bulu-bulu halus. Salah seorang mencoba untuk
memasukkan jari tengahnya ke dalam vagina Vira, yang sebelumnya sudah diolesi
semacam pelumas yang licin, hingga jari tersebut keluar masuk dengan leluasa,
dan membuat yang lainnya ingin mencoba sampai akhirnya sekitar dua puluh tiga
orang dengan nafsunya bergantian memasukkan jari tengah maupun telunjuk mereka
ke dalam vagina Vira.
Sementara
itu Fie hanya dapat pasrah dalam keadaan lemas tidak berdaya karena ia sangat
shock melihat tubuhnya mulai diperkosa bergantian oleh lima puluh tiga laki-laki. Beberapa orang
mulai memaksa Vira untuk meng-oral batang kejantanan mereka. Satu orang di
belakang Vira memegangi kepalanya, sementara yang lainnya memaksakan batang
kejantannya masuk ke dalam mulut Vira hingga mentok sampai pangkal penis mereka
dan sepasang buah sakar bergelantungan di depan bibir Vira.
Musik
Rock yang hingar bingar melatar belakangi pemerkosaan Vira, dan mereka terus
bergantian mengocokkan batang penis mereka di dalam mulut Vira keluar masuk
dangan cepat hingga buah sakarnya memukul-mukul dagu Vira. Bunyi berkecipak
karena gesekan bibir Fien dan batang penis yang sedang dikulumnya tidak dapat
dihindarkan lagi, dan membuat orang yang sedang mengerjainya makin bernafsu dan
makin mempercepat gerakan pinggulnya yang tepat berada di depan wajah Vira
hingga batang penisnya juga makin cepat keluar masuk mulut Vira dan sesekali
membuat Vira tersedak dan ingin muntah.
Lima
puluh tiga batang penis dengan ukuran 15 cm hingga 20 cm sudah dikulumnya dan
membuat Vira makin lemas dan pucat. Rata-rata dari mereka sudah tidak tahan,
dan mulailah mereka menyetubuhi Vira. Salah seorang memangku Vira menghadap ke
arahnya hingga gunung kembar Vira mencuat tepat di depan wajahnya, sementara
itu orang tersebut menusukkan batang penisnya ke dalam vagina Vira. Dengan
dibantu temannya, mereka menggerakkan tubuh Vira ke atas ke bawah hingga
penisnya terkocok-kocok keluar masuk vagina Vira, dan lelaki yang memangkunya
dapat menghisap-hisap serta meremas-remas payudaranya dengan leluasa.
Sementara
itu dua orang lagi memaksa Vira memegang batang penis mereka dan mengocoknya
dengan cepat, yang lainnya lagi meremas-remas payudara Vira dari arah belakang
sambil menempelkan batang kejantannya di tubuh Vira. Puas dengan gaya pangku, mereka memaksa
Vira berdiri nungging, dan menyetubuhinya dari arah belakang, sementara
beberapa lelaki mengocok batang penis mereka di depan wajah Vira, dan
memaksanya untuk mengulum-ngulum serta menghisap batang kejantanan mereka.
Kedua
gunung kembar Vira diremas-remas dari arah depan oleh lelaki yang batang
kejantanannya sedang dihisapnya, sementara beberapa laki-laki dengan begitu
napsunya bergantian memacu batang penis mereka di dalam vagina Vira. Penis demi
penis bergantian berada di muka, mulut serta vaginanya, bahkan beberapa dari
mereka dengan sengaja menampar-nampar penis mereka di wajah Vira, hingga
menimbulkan bunyi yang membuat mereka makin bernafsu memperkosa Vira.
Sudah
satu jam lebih mereka memperkosa Vira, dan hampir semua lelaki yang ada sudah
mendapat giliran, dan kini mereka ingin sekali untuk mengeluarkan spermanya di
wajah, mulut serta payudara Vira. Vira dipaksa duduk di kursi sofa yang berada
di ruang tamu tersebut, dan empat orang mulai berdiri mengelilinginya sambil
memaksanya mengocok serta mengulum batang kejantanan mereka, hingga akhirnya
satu persatu mulai memuncratkan air mani mereka di wajah Vira. Rata-rata dari
mereka muncrat sangat banyak hingga membuat wajah Vira basah tidak karuan oleh
banyaknya air mani yang ditumpahkan di wajahnya.
Tidak
sedikit dari mereka yang memaksa Vira untuk membuka mulutnya dan menyemprotkan
sperma mereka bergantian di mulut Vira, serta memaksanya untuk menelannya.
Beberapa orang dari mereka juga menyemprotkan spermanya di payudara dan leher Vira,
hingga Vira terlihat mandi sperma yang luar biasa. Ada yang menyemprotkan spermanya di ubun-ubun
kepala Vira. Hingga sperma berhamburan turun membuat garis lurus dari dahi
hingga ke bibirnya.
Sepuluh
orang bergantian menggunakan wajah Vira untuk berejakulasi dengan cara
menekan-nekan serta menggerakan wajahnya turun naik di selangkangan mereka
hingga akhirnya air mani mereka muncrat berhamburan membasahi serta membuat
lengket wajah Vira. Dua orang dari mereka berusaha untuk menyendoki sperma yang
menempel di wajah dan payudaranya, lalu mencekokinya ke mulut Vira dan
memaksanya untuk menelannya, hingga wajah dan payudara Vira bersih mengkilat. Lima puluh enam orang
sudah membuang spermanya di tubuh Vira, dan kini Vira diistirahatkan dan
dimandikan oleh beberapa orang, untuk kembali diperkosa beberapa jam lagi.
Jam
sudah menunjukkan pukul dua belas malam, dan Vira sudah kembali cantik dan
bersih dengan bra putih berenda serta korset baru yang sudah dipersiapkan
khusus untuknya. Vira dipaksa menonton dirinya sendiri yang tadi difilmkan oleh
mereka, terutama pada bagian dimana ia memakan sperma para lelaki yang begitu
brutal memaksanya.
Kini
Vira kembali dikerjain oleh mereka, dan setengah dari mereka adalah wajah baru
meggantikan mereka yang sudah merasa puas mengerjai Vira. Mereka kembali
menyetubuhi Vira dengan nafsunya sambil memaksanya mengocok serta
menghisap-hisap penis mereka hingga akhirnya mereka berejakulasi dan
mengumpulkan sperma mereka di dalam gelas whisky yang berkaki panjang, dan
terkumpulah enam puluh sperma laki-laki dalam tiga gelas whisky tersebut.
Satu
gelas pertama dari sperma tersebut dituangkan ke dalam semangkuk penuh butiran
jagung manis yang sudah direbus dan diaduk hingga rata, tidak lupa juga salah
seorang dari mereka mencampurkan susu kental manis ke dalam mangkuk jagung
tersebut, dan Vira dipaksa makan jagung sperma tersebut sambil disuapi
bergantian oleh beberapa laki-laki. Bahkan lima belas orang dari mereka ada yang
langsung mengecrotkan air maninya ke dalam mangkuk jagung tersebut hingga makin
kental saja kuah jagung yang harus dinikmati Vira, hingga akhirnya jagung
tersebut habis ditelannya.
Gelas
kedua kini dicekoki ke mulut Vira sesendok demi sesendok hingga habis tidak
bersisa, dan sisa-sisa air mani yang ada di gelas dikuas dengan potongan ketimun
yang akhirnya disumpalkan ke dalam mulut Vira dan dipaksa mengunyah, kemudian
menelannya. Gelas ketiga dituangkan dari atas kepala Vira hingga membasahi
seluruh wajah, leher, payudara serta dada Vira. Dan mereka seperti biasa
menyendoki sperma tersebut dan menyuapinya ke mulut Vira.
Beberapa
orang yang belum puas kembali menjepitkan penis mereka di belahan payudara Vira,
dan mengocoknya dengan sangat cepat sampai akhirnya mereka bergantian
menyemprotkan air mani mereka di wajah Vira yang sudah mandi sperma tersebut,
hingga bertetesan ke payudaranya. Salah seorang mengambil celana dalam korset
milik Vira yang dari tadi sudah dicopot dari selangkangannya dan Vira dipaksa
memegang korsetnya itu dengan kedua tangan yang direntangkan dan kurang lebih
tiga puluh orang laki-laki yang masih belum puas spermanya diminum Vira mulai
beraksi lagi.
Mereka
mulai mengocok-ngocok penis mereka di depan wajah Vira, sementara Vira terus
dipaksa merentangkan korsetnya itu, dan satu persatu dari mereka mulai
berejakulasi dan bergantian menyemprotkan spermanya di wajah Vira maupun di
atas korset Vira, hingga tetesan air mani dari wajah Vira jatuh di korset
tersebut. Hingga akhirnya korset tersebut berat dengan sperma yang tertampung
di atasnya, bahkan sampai tembus menetes membasahi paha Vira.
Celana
korset tersebut diangkat oleh salah seorang dari tangan Vira, dan mereka
memaksa Vira membuka mulutnya, dan salah seorang dari mereka menyumpalkan
korset tersebut ke dalam mulut Vira dengan brutalnya dan menekannya hingga
habis melesak masuk semua ke dalam mulut Vira dan mereka bergantian
menekan-nekan korset tersebut agar air maninya meresap ke tenggorokan Vira dan
tertelan olehnya. Selesai dikerjain Vira dibawa hingga ke pusat kota dan dinaikkan ke
dalam taksi dalam hanya dipakaikan jas hujan.
Komentar
Posting Komentar