Aku
seorang mahasiswa di kota Jakarta dan punya pengalaman menarik tentang seks
meski aku bukan yang paling ganteng diantara teman-teman aku, tampangku paling
imut (gak promosi nih). Kisahnya begini.., kami berkenalan waktu semester tiga,
pertemuan kami tak sengaja, waktu itu aku menemani teman aku cowok saat
main-main ke kost pacarnya, kebetulan pacar teman aku juga ada temannya yang
sedang main ke sana (cewek), so kami berkenalan, cewek itu manis sekali,
bodi-nya juga ok! Namanya Listya seorang wanita cantik yang wajahnya mirip dengan
artis kesukaanku. Kulitnya tidak putih, namun tampak sehat terawat, buah
dadanya besar dan montok sekali melebihi buah dada cewek Indonesia, terlihat
begitu montok dan padat.
Melihat
dia, aku langsung suka. Saat aku dan teman aku mau pulang aku tanya alamatnya.
Untungnya dia kost di dekat kost pacar teman aku. Wow, aku merasa beruntung
sekali, tidak perlu jauh-jauh kalau mau ngejar dia. Setelah satu minggu
mengejar dia, aku akhirnya bisa menjadikan dia pacar aku. Saat pacaran sering aku
ajak dia ke rumah kontrakan aku, maklum aku sendirian aja di rumah, so aku
terus menggoda dia saat aku bawa Listya untuk kali pertama ke sana, aku puji
dia sambil aku ciumin pipi dan bibirnya.
Listya |
“Hemm
kamu tuh, manis banget deh kamu. kata aku sambil menciumi belakang telinganya.
“Hihi..
gombal!Listya tersenyum sambil menundukkan wajahnya. Dia tampak kegelian, aku
teruskan membuat dia kegelian sambil terus merayu dia, aku ingin sekali
menaklukannya. Aku lantas menyusun cara untuk mencicipi Listya. Lusanya sabtu
sore setelah kami nonton bioskop aku ajak dia ke kontrakan aku dan aku lakukan
seperti kemarin tapi aku lingkarkan lengan aku ke bahunya sambil tangan aku
sengaja senggol-senggolkan ke dadanya yang besar. Dia cuek saja, aku teruskan
untuk sedikit menekan-nekan dadanya, rupanya dia merasa kalau aku sengaja. Nakalnya
kamu iniâ€, ucapnya pelan sambil menatap aku sambil tersenyum. Kenapa, kamu
marah yach?kata aku sambil menjilati leher belakangnya. Ehmm hihihi geli,
nakal!kata Listya sambil memalingkan wajahnya.
Aku
makin berani, aku pegang langsung dadanya, eh dia diam aja, wah kebetulan, aku
tak perlu lagi merasa sungkan sama dia. Aku pegang dada kirinya dengan tangan
kiri aku dan sebentar-sebentar aku remas-remas lalu aku putarkan jari jempol aku
tepat di atas puting buah dadanya. Ehh.. Listya memejamkan matanya sambil
menggigit bibirnya kegelian. Badan kamu, padet berisi yach Leilpuji aku agar
dia membiarkan aku berbuat lebih jauh. Tangan aku lalu masuk ke dalam baju
hemnya dan menerobos masuk ke dalan BH-nya, dada besarnya terasa hangat dan
sedikit mengeras. Kubuka bajunya, dia membuka matanya sambil kedua tangannya
memegangi tangan aku yang akan membuka bajunya. Aku memaksakan tangan aku untuk
terus membuka bajunya dan dia terus memegang tangan aku namun tak berkata
apa-apa. Aku lemparkan baju atasnya dan BH-nya jauh dari sofa duduk di ruang
tamu. Aku puaskan menikmati buah dadanya yang besar dan menantang, kulitnya
yang kuning langsat terasa sangat halus.
Puas
aku pegang, aku langsung menjilati dadanya. Ohh..h! Listya terkejut, namun dia
membiarkan aku menjilati dadanya dan lidah aku mulai memainkan puting dadanya
yang mulai menegang, sesekali aku katubkan bibir aku dan agak aku tarik puting
dadanya, Listya hanya mendesah dan memejamkan matanya.
“Jangan
!! cegah dia saat aku merogoh ke dalam celana kulotnya. Aku diam saja, aku
batalkan menggerayangi liang kewanitaannya. Aku lanjutkan lagi untuk menjilati
buah dadanya yang halus dan hangat, aku menggeser duduk aku hingga aku leluasa
menikmati kesintalan tubuhnya. Saat dia terlena oleh rangsangan aku, segera tanganku
beraksi dan berhasil.
Secara
kebetulan tangan aku berhasil pula masuk ke celana dalamnya, segera aku mainkan
jari aku di sela liang surganya yang terasa berbulu jarang-jarang tapi pendek
dan lembut. Ha…aghh!Listya terkejut sekali saat aku memainkan liang
kenikmatannya. Dia sedikit meronta. Segera aku cumbu dia, aku ciumi bibirnya
yang merah merekah, dia hanya bisa mendesah dan menyerah, lama aku cumbui dia,
makin lama desahan dan nafasnya makin cepat, aku merasa cukup merangsangnya.
Secepat kilat aku memegang celananya dan melepaskannya. ja..ngancegah Listya.
Tapi aku cuek saja aku pelorotkan kulotnya beserta celana dalamnya, lalu aku
campakkan jauh dari kami. Aku langsung membuka baju dan celana, lalu aku tidur
di atasnya.
Tubuhnya
terasa makin hangat dan nafasnya memburu, aku cumbu dia. Beberapa lama kemudian
aku bangun dari tubuhnya. Aku cuci dulu yachpamit aku seraya memungut bajunya
agar dia tidak memakainya dan segera aku pergi ke kamar mandi. Aku cuci
bersih-bersih penis aku. Saat aku kembali aku lihat Listya duduk di kursi
sambil melihat aku, ia tersenyum malu, manisnya dia saat tersenyum malu,
membuat aku makin ber nafsu. Listya berdiri dan berjalan ke arah aku, ia
berjalan melenggok begitu seksinya. Aku ke kamar mandi dulu yachpamit Listya, aku
mengangguk saja. Beberapa saat ia keluar dari kamar mandi, aku mencegatnya di
depan pintu kamar mandi, segera aku menggandeng tangannya dan aku ajak ke kamar
atas. Kami masuk ke kamar dan segera aku rebahkan dia di atas ranjang. Aku
cumbui dia dengan penuh beringas, aku nikmati dengan lidah tiap centi di kulit
tubuhnya, dadanya makin mengeras saat aku jilat-jilat. Aa..hhâ€, desah Listya
saat aku katupkan bibir aku dan aku benamkan wajah aku di dadanya yang montok
sambil aku tekan ke segala arah.
Dia kegelian saat aku menjilati samping
badannya. Dia beringsut sedikit, aku pegang tubuhnya dan aku hisap kulitnya
kuat-kuat, ia tampak kegelian dan tampak menikmatinya. Aku jilat turun hingga
perutnya dan aku sedot pusarnya dan lidah aku beraksi mengorek pusarnya
kuat-kuat. Listya meggeliat-geliat geli, ia tersenyum menahan geli. Emmhh..
OoohListya mendesah menggigit bibirnya menahan rangsangan di perutnya. Aku
turun ke liang kewanitaannya. Ahharumnya, ia mencuci bersih vaginanya, aku suka
vaginanya yang bersih itu. Aku singkapkan liang senggamanya dan dengan lidah aku
jilat dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan, sesekali aku tarik dengan
menyedot bibir kemaluannya, makin aku beringas makin Listya menggeliat, aku
tambah buas dan merasa bernafsu. aa..ghh, Ooogh..oghhListya mendongakkan
kepalanya, tangannya memegangi kepala aku, tubuhnya menggeliat dan pinggulnya
bergerak turun naik. Ahh, dia sudah sangat nafsu rupanya.
Setelah
agak lama aku sudahi dan aku duduk di sampingnya. Karaokein aku dong Leil!pinta
aku. Listya segera memegang batang kemaluan aku, ia menjilati batang kenikmatan
aku, terasa hangat mulutnya, ia menyedot dan menggelitik biji peler aku. Aku
geli tapi aku suka gayanya. Aku rebahkan tubuh aku dan aku biarkan dia
memuaskan aku, dia masukkan penis aku dalam mulutnya, wajahnya maju mundur dan
menyedot sangat kuat, aku kegelian sekali dan hanya bisa mendesah nikmat.
Beberapa lama kemudian aku tidak tahan ingin memainkan dia, aku duduk dan
merebahkan Listya.
Aku
masukkan batang kemaluan aku ke sela liang kenikmatannya, hangatnya liang
kewanitaannya. Listya menatap aku, dari matanya tampak nafsu seksnya memuncak,
ia pasrah saja saat aku membuka liang senggamanya dan memasukkan batang
kemaluan aku, aku gerakkan di sekitar lubang kewanitaannya untuk merangsangnya,
setelah cukup terkena cairan pelicinnya aku masukkan batang kenikmatan aku
pelan ke dalam liang kewanitaannya. Ooohh!Listya memejamkan matanya sambil
merintih penuh gairah. Pelan aku tarik batang kemaluan aku dan aku benamkan
setengahnya ke dalam liang kewanitaannya, aku rangkul bahunya agar dia tidak
sampai berontak, aku masuk keluarkan makin cepat ke liang senggama Listya,
namun tidak aku masukkan seluruhnya, aku putar-putar pinggul aku sehingga
batang kemaluan aku menggesek-gesek seluruh dinding dalam kewanitaannya.
Emmhh.. aa..hhListya meggerakkan pinggulnya ke atas dan ke bawah, ia tak
terkendali lagi rupanya. Kamu hot sekali Leil, membuatku nafsu melihatmu..Puji aku
sambil aku jilati leher dan telinganya. Ia memejamkan matanya, aku menarik
batang kenikmatan aku agak keluar dan aku benamkan seluruhnya, mentok ke dalam
liang senggamanya, berulang-ulang.
“Ooogh…h!
aaghh. aagh!Listya merintih keras. Listya merangkul punggung aku dan menciumi
bibir aku kuat sekali, ia merintih-rintih, pinggulnya ikut turun naik, ia
memejamkan matanya rapat-rapat, wajahnya tampak tegang. Aku segera menahan
kakinya dengan lengan aku, disandarkan ke belakang lututnya, aku berdiri di
atas lutut aku dan aku genjot dia dengan cepat dan dalam, tubuhnya
terguncang-guncang. Jlab! Jlab!aku genjot dia dengan sekuat tenaga, dia makin
rapat memejamkan matanya, wajahnya menggeleng ke kiri dan ke kanan, tampak
tegang sekali.
“Aagh.!!
Uuugh!!! Uuurghh!Listya merintih keras. Terasa liang kenikmatan Listya
berdenyut-denyut, ia merintih-rintih tak karuan, aku merasa batang kemaluan aku
agak panas, aku terus mengenjot makin kuat dan cepat, aku remas-remas dadanya
sambil sesekali aku sedot kuat dadanya, ia hanya merintih pasrah. Aku akhirnya
tak tahan lagi, batang kemaluan aku terasa nikmat. Aku segera menarik batang
kemaluan aku yang basah oleh cairan pelicinnya yang banyak membasahi batang kemaluan
aku dan liang kewanitaannya, Aku gesekkan batang kemaluan aku di antara kedua
buah dadanya yang besar.
Listya
mendekap kedua dadanya, menggencet batang kenikmatan aku yang maju mundur di
sela buah dada momtoknya. Crot..! Cro.t!sperma aku akhirnya keluar, disertai
sensasi kenikmatan di batang kemaluan dan leher aku terasa dingin sekali, lega
dan sangat nikmat. Auch.!Listya menjerit, sebagian dari sperma aku muncrat di
bibir dan pipinya. Kami kelelahan dan aku rebahan di sampingnya, ia mengambil
tisu di sebelah ranjang dan membersihkan sperma aku di wajahnya. Aku tersenyum
padanya dan dibalas dengan senyumannya yang manis. Kamu puas.?Tanya aku.
Heeh..Jawabnya pelan sambil memeluk aku. Kamu kok mau sich main sama aku?Tanya aku
menggoda Listya. Nggak tau yach, liatin kamu bikin aku nafsu aja, kamu padahal
gak ganteng tapi juga gak jelek, kamu cute dan keliatan hot sich kalo
berduaan.puji Listya, kepala ini rasanya mau meledak saja, GR aku jadinya.
Namun
kami harus berpisah pada saat kami jalan 3 bulan, karena perbedaan agama dan
bangsa, Listya memberitahu orang tuanya tentang aku, akupun sebaliknya
memberitahu orang tua tentang Listya, aku terpukul oleh keputusan orang tua aku
terlebih orang tuanya yang melarang kami melanjutkan hubungan karena perbedaan
tersebut. Akhirnya Listya dipindahkan oleh orang tuanya ke Jakarta dan masuk
universitas swasta di sana. Aku tetap di Malang, aku menerima perpisahan kami,
dan sesekali aku main ke Jakarta. Kini dia sudah punya cowok yang sebangsa
dengannya, namun dia tetap seperti dulu terhadap aku. Saat aku ke Jakarta
menemui dia dan aku mengajaknya ke hotel tempat aku menginap untuk sekedar
mengenang masa lalu kami.
Komentar
Posting Komentar