Langsung ke konten utama

Pengalaman Sex Seorang Cheerleader

Aku merupakan seorang gadis yang masih bersekolah di sebuah SMU swasta yang cukup terkenal. Namaku Melda ayunda dan selama disekolah aku bergabung dengan salah satu tim cheerleader dan menjadi salah satu anggotanya.
Suatu hari ada sebuah acara pertandingan basket antar sekolah yang dilaksanakan dihalaman sekolahku yang cukup luas. Saat itu aku menjadi anggota team cheerleader dan mengenakan pakaian minim untuk memberikan dukungan pada team sekolahku yang sedang bertanding. 

Di tengahnya pertandingan yang sedang berlangsung seru ternyata ada salah satu Pemain cadangan team sekolah lain yang tersenyum padaku, dia bukannya lihat teman-temannya bermain tetapi selalu memandangiku dengan tatapannya yang nakal. 


Saat set pertama selesai lalu dia hadir menghampiriku dan ia pun mengajaku untuk berkenalan dan akhirnya aku tahu ternyata namanya adalah Ferdi. Sesudah kami berteman lantas kami pun terlibat percakapan santai di kantin sambil membahas mengenai pertandingan antar sekolah yang sedang berlangsung. Tanpa kukira ternyata Ferdi termasuk orang yang cukup ramah dan pandai mengambil hati wanita hingga aku pun mulai tertarik dengan kepribadianya yang cukup cool dan sedikit nakal. 

Selama mengobrol disana. Ia berkali kali memuji kecantikan wajahku yang menurutnya sangat mirip dengan mantan pacarnya terdahulu.
“kamu cantik sekali melda. Seandainya aku punya pacar seperti kamu pasti aku bakal senang banget deh. Ujarnya sambil matanya tertuju pada belahan dadaku.
Mukaku secara langsung merah dan kaget serta dadaku berdetak kencang. Mendadak terdengar nada “Pritt…! ”, sinyal jika set ke-2 akan diawali dan aku secara langsung mengajaknya balik ke lapangan.
Dalam perjalanan ke lapangan, kami melalui kelas-kelas kosong. Mendadak dia menarik tanganku masuk ke sebuah ruangan kelas lantas dia secara langsung menutup pintunya. Aku secara langsung menanyakan kepadanya, “ada apa Indra…, set ke-2 telah ingin mulai nih…, kamu tidak takut dicariin pelatih kamu? ”
Dia tidak membalas pertanyaanku, tetapi secara langsung memelukku dari belakang, serta dia berbisik lagi padaku, “badan kamu sangat bagus ya Mel.. ” Aku tidak dapat melakukan perbuatan apa-apa tidak hanya berbalik tubuh serta memandang matanya dan tersenyum kepadanya.

Dia secara langsung mencium bibirku serta Aku yang belumlah sempat berciuman dengan cowok, tidak dapat melakukan perbuatan apa-apa tidak hanya membiarkan lidahnya masuk ke mulutku.
Sesudah kurang lebih 5 menit bercumbu, mulai tangannya meraba serta meremas dadaku. Aku pasrah saja kepadanya, karena selalu jelas Aku belumlah sempat rasakan kesenangan semacam ini.
Tangannya masuk ke pakaian cheers no. 3-ku, serta mulai mainkan puting payudaraku, lantas dia menyingkapkan bajuku serta melepas rokku sampai Aku tinggal kenakan BH serta celana dalam saja.
Lantas ia buka pakaian basket serta celananya, hingga ia cuma kenakan celana dalam saja. Terlihat jelas di depanku jika “penis”-nya telah tegang dibalik celana dalamnya. Ia memegang tanganku serta membimbing tanganku ke celana dalamnya. 

Aku rasakan “penis”-nya yang besar serta tegang itu serta ia memintaku untuk meremas-remas penisnya. Ia memaksaku untuk buka celana dalamnya, sesudah Aku buka celana dalamnya, terlihat jelas penisnya yang telah ereksi. Besar juga pikirku, hampir sejengkal tanganku kurang lebih panjangnya.

Baru kesempatan ini Aku lihat kemaluan cowok dengan cara langsung, umumnya Aku cuma lihat dari film biru saja jika Aku dibawa nonton oleh rekan-rekan dekatku. Saat Aku masih tetap terpana lihat penisnya, dia melepas BH serta celana dalamku, tentunya dengan dikit bantuanku.
Sesudah ia singkirkan baju dalamku, badannya yang tinggi serta atletis seperti menjadi seseorang pemain basket itu, menindih badanku diatas meja kelas serta ia mulai menjilati puting payudaraku hingga sampai Aku betul-betul menggeliat keenakan, kurasakan basah pada bibir kemaluanku.

Aku baru tahu jika berikut yang akan berlangsung padaku jika Aku betul-betul terangsang.
Lantas tangannya yang kekar itu mulai meraba bibir kemaluanku serta mulai mainkan clitorisku sekalian kadang-kadang mencubitnya.
Aku yang betul-betul terangsang tidak dapat melakukan perbuatan apa-apa tidak hanya mendesah serta menggeliat diatas meja. Lumayan lama ia mainkan tangannya di kemaluanku, lantas ia mulai menjilati bibir sisi bawah kemaluanku dengan nafsunya, tangan kanannya masih tetap mainkan clitorisku.

Tidak lama Aku bertahan pada permainannya itu, kurang lebih 5 menit lalu, Aku rasakan darahku naik ke ubun-ubun serta Aku rasakan satu kesenangan yang begitu mengagumkan, badanku meregang serta Aku rasakan cairan hangat mengalir dari liang kemaluanku, Indra tanpa sangsi menjilati cairan yang keluar dikit demi sedikit itu dengan nafsunya hingga sampai cuma air liurnya saja yang membasahi kemaluanku.
Badanku merasa lemas sekali, lantas Indra duduk di tepi meja serta memandangi wajahku yang telah basah bermandikan keringat. Ia berkata padaku sekalian tersenyum, “kamu terlihat lelah banget ya Mel…” Aku cuma tersenyum.

Tak Dapat Kubayangkan Aku Diperawani Di Ruangan Kelas Sekolahku Dan Aku Menikmatinya. Dia ambil pakaian basketnya serta mengelap cucuran keringat pada wajahku, Aku betul-betul takjub kepadanya, “baik banget nih cowo”, pikirku.
Seperti telah memahami, Aku jongkok di hadapannya, lantas mulai mengelus-ngelus penisnya, sekalian kadang-kadang menjilati serta menciuminya, Aku juga tidak paham bagaimana Aku dapat bereaksi semacam itu, yang berada di pikiranku cuma membalas tindakannya padaku, serta langkah yang kulakukan ini sempat kulihat dari salah satunya film yang sempat kutonton.

Indra cuma meregangkan badannya ke belakang sekalian keluarkan suara-suara yang justru semakin membuatku ingin masukkan penisnya ke mulutku, sesaat kemudian Aku memegang pangkal kemaluannya itu serta mulai mengarahkannya masuk ke mulutku, merasa benar ujung penisnya itu menyentuh dinding tenggorokanku saat hampir semuanya sisi batang kemaluannya masuk ke mulutku, lantas Aku mulai mainkan penisnya didalam mulutku, merasa benar kemaluanku mulai keluarkan cairan basah lagi, sinyal jika Aku telah betul-betul terangsang kepadanya.

Kurang lebih 5 menit Aku lakukan oral sex pada Indra, mendadak tubuh Indra yang telah basah dengan keringat itu mulai bergoyang-goyang keras sekalian ia berkata, “aarghh…, Aku telah tidak tahan lagi nih Mel…, aku ingin keluarr…”
Aku yang tidak betul-betul memperhatikan omongannya itu masih tetap saja selalu mainkan penisnya, hingga sampai kurasakan cairan hangat kental putih serta agak asin keluar dari lubang kemaluan Indra, Aku secara langsung keluarkan penisnya itu serta seperti kesetanan,
Aku justru menelan cairan spermanya, serta justru mengisap penisnya hingga sampai cairan spermanya betul-betul habis. Aku duduk sesaat di bangku kelas, serta kuperhatikan Indra yang tiduran di meja sekalian coba memelankan irama nafasnya yang terengah-engah. 

Aku cuma tersenyum kepadanya, lantas Indra bangun serta menghampiriku, Dia juga cuma tersenyum padaku. Lumayan lama kami berpandangan dengan kondisi bugil serta basah berkeringat.
“Kamu cantik serta baik banget Mel, ” tuturnya mendadak.
Aku cuma tertawa kecil serta mulai mencium bibirnya. Indra membalas dengan nafsu sekalian masukkan tangannya ke lubang kemaluanku. Lumayan lama kami bercumbu, lantas ia berkata, “Mel…, bisa tidak Aku emm…, itumu…”
“Itu apa Ndra? ” bertanya Aku.
“Itu…, waktu kamu tidak tahu sich? ” balasnya lagi.

Sebelum Aku menjawab, Aku rasakan kepala batang kemaluannya telah menyentuh bibir kemaluanku. “Crestt.., creest, ” merasa ada yang robek dalam kemaluanku serta dikit darah keluar.
Lalu Indra berkata, “Mel kamu nyatanya masih tetap perawan! ” Aku cuma dapat tersenyum serta rasakan dikit perih di kemaluanku merasa agak seret waktu 1/2 kemaluannya masuk ke vaginaku.

Digerak-gerakan perlahan-lahan batang kemaluannya yang besar tetapi sesudah agak lama tidak tahu kenapa perasaan sakit itu hilang serta yang ada cuma ada perasaan geli, nikmat serta nikmat saat Indra menggoyangkan badannya maju mundur pelan-pelan. Aku tidak tahan lagi sambil mendesah kecil keenakan. Lalu makin cepat saja Indra mainkan jurusnya yang maju mundur kadang-kadang menggoyangnya ke kiri ke kanan, serta dipuntir-puntir putingku yang pink yang makin membuatku menggelepar-gelepar seperti ikan yang dibuang ke daratan. 

Keringat telah membasahi tubuh kami berdua. Aku sadari jika waktu itu aksi kami berdua mungkin dipergoki orang, tetapi Aku pikir kemungkinanya kecil karena kelas itu agak terpencil. “Ahh…, ahh…, ahh, ” Aku mendesah dengan nada kecil karena takut kedengaran orang yang lain. Kulihat muka Indra yang tutup matanya serta terengah-engah nafasnya.

Lumayan lama juga Indra bermain denganku, memang benar kata orang jika atlet itu kuat dalam bersenggama. “Ahh…, aww…, aww, ” geli dalam lubang kemaluanku tidak tertahankan. Mendadak kurasakan suatu yang lainnya yang belumlah sempat kurasakan, cairan hangat kurasakan keluar dari dalam vaginaku.
Oh, itu mungkin saja yang kata orang orgasme pikirku. Badanku merasa santai sekali serta mengejang. Mulutku ditutup oleh Indra mungkin saja ia takut jika Aku mendesah sangat keras. 

Meja kelas yang agak tua itu bergoyang-goyang karena tingkah kami berdua. Aku masih tetap rasakan bagaimana Indra berupaya untuk sampai puncak orgasmenya, lantas ia duduk di bangku serta menyuruhku untuk duduk di kemaluannya. Aku menurut saja serta pelan-pelan Aku duduk di kemaluannya.

Indra memegang pinggulku serta menaik-turunkan diriku. Aku belumlah sempat rasakan kesenangan yang semacam ini. Aku mendesah-desah serta Indra makin semangat menaik-turunkan diriku. Lantas tubuh Indra mengejang serta berkata, “Mel Aku ingin keluarr, ” saat ini justru giliranku yang semangat meningkatkan pergerakan tubuhku supaya Indra juga bisa sampai klimaksnya, tetapi lama Indra keluarkan penisnya serta terdengar ia mendesah panjang, “ahh Mel…, Aku keluar”.

Kulihat air maninya berceceran di lantai serta sebagian ada yang di meja. Lantas kami berdua duduk lemas dengan sama-sama berpandangan. Ia berkata, “kamu nyesel yah Mel? ” Aku menggeleng sekalian berkata, “nggak kok Ndra…, sekalipun buat pengalaman bagiku. ”
Aku teringat jika beberapa orang diluar kelas banyak sekali yang melihat kompetisi, lantas Aku cepat-cepat kenakan pakaian serta memerintah Indra juga untuk menempatkan bajunya. Sebelum keluar dia menanyakan padaku, “Mel kapan kita dapat ‘begituan’ lagi? ” serta Aku menjawab, “terserah kamu Ndra. ”
“Tapi kelak sesudah kompetisi usai kamu tunggulah Aku yah di pintu gerbang lantas kelak kita jalan jalan.. ” Ia tersenyum serta mengangguk lantas kami berdua keluar kelas serta menyengaja berpisah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4