kisah
ini berawal kita aku masih berumur 16 tahun dan duduk dibangku SMU. Kedua
orangtuaku memang sangat memperhatikan perihal pendidikanku hingga setiap
pulang sekolah aku masih harus mengikuti berbagai macam les pelajaran sekolah
disebuah lembaga kursus yang cukup terkenal. Saat itu memang sudah mendekati
ujian sekolah sehingga jadwal les ku pun semakin banyak dan padat dan terkadang
membuatku merasa lelah sekali.
Suatu
hari aku baru selesai les sekitar pukul 9 malam dan biasanya ayahku yang
menjemputku namun kebetulan saat itu ia sedang ada tugas kantor keluar kota sehingga aku
terpaksa harus pulang sendiri kerumahku yang letaknya memang agak jauh.
Sebenarnya
aku merasa trauma dengan pengalamanku ini namun semakin aku menyimpanya maka
perasaanku semakin tertekan hingga kuputuskan untuk menceritakannya pada kalian
semua. Namaku adalah Nadia dan merupakan seorang anak tunggal dari keluarga
yang cukup sederhana.
Kalau
menurut orang orang di sekitarku, aku termasuk gadis yang cukup cantik dan
kulitku agak kecoklatan namun cukup terawat. Salah satu kebanggaanku yang lain
adalah bentuk tubuhku yang cukup bagus dengan perawakan langsing namun cukup
berisi hingga banyak yang gemas ketika melihat tubuhku. Dan satu hal lagi yang
paling menyita perhatian banyak laki laki adalah ukuran payudaraku yang 36 B
dan termasuk yang paling mekar diantara remaja putri seusiaku.
Nadia |
Malam
itu setelah selesai les pelajaran aku segera membereskan bukuku dan bersiap
untuk pulang ke rumah dan salah satu guru yang mengajar disana bertanya padaku.
“Nad.
Hari ini kamu gak dijemput ? tanyanya
“gak
mas. soalnya ayahku lagi ada urusan diluar kota. Jadi aku disuruh pulang
sendiri. Ujarku
“ohh
begitu.. gimana kalau aku antar kamu pulang aja. Ujarnya
“gak
usah deh mas. nanti malah ngerepotin. Lagian rumah mas kan arahnya beda dari
tempatku. jawabku
“ya
sudah deh. Kalau gitu aku pulang duluan ya. Ujarnya sambil mengendarai sepeda
motor.
Aku
terus berjalan sampai disebuah tempat yang agak sepi dan menunggu angkot
disana. Namun pada jam seperti itu memang sudah sangat jarang mobil angkot yang
masih berkeliaran hingga aku pun harus menunggu lama.
Setelah
menunggu hampir setengah jam maka muncullah sebuah mobil angkot berwarna biru
tua yang sejak tadi kutunggu tunggu.
“ahh
akhirnya ada angkot juga yang lewat. Ujarku dalam hati dan langsung memintanya
untuk berhenti.
Dengan
terburu buru aku pun segera naik tanpa memperhatikan keadaan didalamnya lagi.
Didalam angkot tsb ada 2 orang pemuda yang duduk dibelakang dan seorang sopir
yang memakai sebuah topi hitam. Angkot itu sedang memutar music yang agak keras
hingga membuatku merasa kesal namun aku mencoba bersabar karena memang sulit
untuk mendapatkan angkot lainnya pada jam seperti itu.
Karena
merasa begitu capek akhirnya aku mencari sudut bangku agar bisa melunjurkan
kaki apalagi angkotnya sepi. namun saat aku sedang merasa rilex. 2 pasang mata
menatap ku dengan buas, liur mereka seakan menitik diantara lidah yang
terjulur. aku menyadari bahwa yang menjadi pusat perhatian mereka adalah pahaku
yang nyaris terekspos keseluruhan nya, apalagi rok mini sekolah ku tak cukup
untuk menutupi pinggulku yang saat itu duduk menjulur seperti pose seksi pantai
dan celana dalam ku yang berwarna pink sedikit tampak oleh selangkang ku yang
agak terbuka.
Menyadari
hal itu maka aku segera memperbaiki posisi duduk, dan mengambil jeket kaos ku
yang barusan ku kenakan untuk menutupi rok bawahan ku. namun hal itu berubah
menjadi tontonan baru, baju putih sma ku yang sudah ketat dan agak kekecilan
(nanggung klo beli seragam baru) itu, memberikan penampakan baru di sekitar
dadaku. Kondisiku yang ngos2an akibat berlari tadi dan ditambah rasa takut oleh
tatapan ganas itu membuat buah dadaku menari naik turun mengikuti irama
nafasku. sehingga bh merah muda yang kupakai, membayang diantara baju putih ku
yang basah oleh keringat.
hal
yang paling mengerikan yang baru saja kusadari adalah jalur angkot yang berbeda
dari biasanya. ke 2 pria tadi semakin mendekat kearahku dan ternyata masih ada
dua pria lain di depan. salah seorang dari mereka yang memakai baju kaos merah
dan duduk didekatku mencoba menggodaku.
“baru
pulang sekolah ya neng. Koq malam amat sekolahnya hehe.. ujar pria berkaos
merah
“abang
juga mau koq sekolah lagi, kalau ditemanin sama neng cantik. ujar temannya
Aku
diam saja dan tak menghiraukan pembicaraan mereka yang semakin lama semakin
tidak sopan dan terkesan melecehkanku.
“oh
yaa neng cantik. Mau ngak abang ajarin biar tambah pinter. Ujarnya pria berkaos
merah
“iya
neng. Teman abang ini paling pinter kalau soal ngewe. Neng boleh buktiin
sendiri deh kalau gak percaya hehe.. ujarnya temannya
Aku
pun semakin ketakutan dan berusaha meminta sopir angkot untuk berhenti karena
aku ingin sekali turun dari kendaraan itu secepatnya.
“pak
sopir. Aku berhenti disini aja. Ujarku
“loh
mau kemana neng. Koq buru buru amat. Mending neng cantik ikut kita aja
bersenang senang. ujar pria berkaos merah yang lancang menyentuh pipiku.
“ihhh
jangan kurang ajar ya bang !! nanti aku teriak nih !! ancamku sambil menepis
tangannya.
“duhh
si neng galak amat sih. Tapi jujur aja kalau abang paling suka ama cewek yang
galak dan cantik kayak kamu hehe.. ujar pria berkaos merah.
Pemuda
berkaos merah itu semakin berani menyentuh tubuhku dan rupanya temannya pun tak
mau ketinggalan dan berusaha menciumku. Perlahan bibirnya semakin dekat dengan
bibirku dan sekuat tenaga aku berusaha menolaknya, namun kedua tanganku malah
dipegangi oleh mereka sehingga mereka dapat dengan leluasa menggerayangi
tubuhku yang masih mengenakan seragam sekolahku.
“aduhh
jangan bang !! lepaskaann !! ujarku sambil meronta sekuat tenaga
“udah
diem luh. Lo pasti cewek jablay kan yang pura pura jadi anak sekolahan. Ujar
pria berkaos merah
“iya
bener dit, lagian mana ada sih sekolahan yang pulang jam segini hehe.. ujar
temannya sambil membuka kancing seragam sekolahku.
“ampun
bang jangan perkosa saya.. ujarku sambil memelas
“udah
lo tenang aja nanti kita bakal kasih bayaran yang sesuai dengan pelayanan lo
hehe.. ujarnya.
“jangan
bang. aku bukan jablay. Tolong lepaskan aku.. ujarku sambil meneteskan air
mata.
pria
berkaos merah tersebut menyeruput bibirku dengan halus, kecupanya menggetarkan
seluruh tubuhku yang terkunci dan tak dapat bergerak bebas. Kedua pemuda itu
sangat bernafsu dan terus menjarah tubuhku tanpa henti hingga membuatku semakin
kewalahan menghadapi kebuasan mereka berdua.
Keduanya
terus merangsangku dan salah satunya berhenti sejenak lalu menutup pintu
belakang angkot yang sedang kunaiki itu. Pupus sudah harapanku untuk bisa lolos
dari cengkraman mereka karena kini aku benar benar berada dalam kendali mereka
sepenuhnya.
Kaca
mobil angkot yang agak gelap itu juga secara sempurna menutupi aksi bejad
mereka terhadap diriku sehingga dari luar taka da orang yang dapat melihat
kejadian memilukan didalam angkot tsb. Aku berusaha melakukan perlawanan
sebisaku dengan menendang tubuh mereka namun salah satu kakiku malah ditangkap
oleh mereka dan kemudian dicumbui dengan ganasnya.
Salah
satu pemuda itu menelusupkan tanganya kedalam rok seragam sekolahku dan mencoba
menekan nekan kemaluanku yang masih tertutup oleh celana dalamku. Ia terus
menekan nekan permukaan kemaluanku hingga memberikan sebuah rangsangan pada
diriku yang sedang dalam keadaan tak berdaya.
Jujur
saja memang baru kali ini aku merasakan tubuhku terutama daerah intimku dijamah
oleh tangan laki laki dewasa seperti mereka sehingga cukup membangkitkan gairah
terpendam dalam diriku. Tanpa bisa kukendalikan nafasku malah mulai memburu dan
suara desahan keluar dari mulutku.
Ahhhh…
ehhh…. berkali kali aku mendesah karena rangsangan yang bertubi tubi pada
tubuhku hingga membuat kedua pemuda itu kegirangan mendengarnya.
“tuh
kan. Lo malah keenakan kita kerjain hehe.. ujar pria berkaos merah.
“dasar
jablay. Masih pura pura jual mahal sama kita. Padahal dia udah kepengen
dientotin. Ujar temannya
Perlawananku
semakin melemah dan anehnya diriku malah seperti membiarkan kedua pemuda it
uterus melecehkan tubuhku sesuka hati mereka. Kini kancing seragam sekolahku
sudah dibuka semua oleh mereka hingga mereka dapat dengan leluasa meremasi
payudaraku yang masih tertutup oleh bra.
“wah tokednya
gede juga nih. pasti enak buat dikenyot hehe.. ujar pria berkaos merah sambil
membuka pengait braku.
“burun
dibuka dit. Gua kepengen liat tokednya hehe.. ujar laki laki yang berkaos
hitam.
“wuah
gilee.. ini baru toked namanya. Gede dan montok abis hehe.. ujar pria berkaos
merah
Kedua
pria itu semakin ganas menjarah tubuhku dan secara bergantian mereka menyusu
pada payudaraku yang montok.
Setelah
puas mencumbuiku lalu tubuhku dibaringkan diatas lantai angkot dengan posisi
telentang. Pria berkaos merah yang bernama adit pun sudah membuka celananya dan
mengambil posisi diantara kedua pahaku yang terbuka lebar.
“ayo
neng kita mulai sekarang. Ujarnya
“jangan
bang !! kumohon jangan lakukan !! ujarku sambil meronta kembali
berusah mempertahankan kegadisanku.
“udah
diem lo!! Lo mau gua siksa disini !! ancamnya
“hehe
iya neng. Mending neng nurut aja deh. Teman abang itu suka nekat orangnya.
Ujarnya
Karena
ketakutan lalu aku pun hanya bisa pasrah membiarkan pria berkaos merah itu
menggauliku dia angkot yang masih berjalan entah menuju kemana.
Dalam
posisi duduk kemudian ia mulai memperkosaku dengan sangat ganas hingga
membuatku mengerang kesakitan.
“aduhh
sakitttt bang !! ampun !! ujarku
Kedua
tanganku dipegangi oleh temannya sehingga aku tak dapat meronta dan hanya bisa
membiarkan pemuda berkaos merah itu terus menggauliki sesuka hatinya.
Beberapa
saat kemudian akhirnya ia pun tak sanggup lagi dan menumpahkan cairan spermanya
didalam liang kewanitaanku yang masih sempit.
“sialan
sempit banget lubangnya. Bikin gua langsung ngecrot. Ujar adit
Tak
lama kemudian angkot itu berhenti disuatu tempat yang sepi dan gelap lalu sopir
dan laki laki yang duduk didepan pun turut bergabung bersama mereka. Secara
bergantian mereka menikmati tubuhku hingga badanku terasa begitu lemas dan tak
bertenaga dan seluruh pakaianku nampak berantakan.
Aku
tak ingat berapa lama mereka mengerjaiku didalam mobil angkot itu karena aku
sempat pingsan dan menemukan diriku tergeletak lemas dipinggiran jalan dengan
badanku yang penuh dengan cairan sperma mereka.
Beruntung
saat itu ada seorang tukang ojek pangkalan yang melintas dan segera membawaku
pulang kerumahku.
Komentar
Posting Komentar