Langsung ke konten utama

Ambisi Seorang Pemuda Kampung


Sebenarnya sudah cukup lama aku ingin menceritakan sedikit pengalaman pribadiku yang membuat hidupku menjadi lebih berwarna.
Aku hanyalah seorang pemuda kampung biasa yang merantau ke Jakarta untuk menggapai impianku. Sudah cukup banyak teman temanku di kampung yang merantau dan memperoleh kehidupan lebih baik disana. Sedangkan waktu itu aku hanya bekerja membantu ayahku mengurus kebun sayurnya.Orang orang memanggilku jajang dan usiaku saat itu sudah 28 tahun serta sudah memiliki seorang istri dan dua orang anak yang masih kecil. Tubuhku agak hitam dan rambutku juga ikal namun badanku lumayan besar dan berotot karena sering bekerja keras dikebun.

Semakin lama kebutuhan keluargaku semakin meningkat sehingga penghasilanku yang tak seberapa selama bekerja dikebun sayur membuatku memikirkan cara lain untuk dapat membiayai hidup keluargaku. Pada suautu ketika aku bertemu dengan bekas teman sekolahku dulu yang bernama endi. Ketika itu aku sedang duduk dipinggir jalan sambil memamdangi kebun sayurku yang baru saja kena musibah kekeringan. Tiba tiba melintas sebuah sepeda motor dan berhenti didekatku.

“jang ngapain lo bengong disitu. Lagi ngelamun jorok ya .. katanya sambil cekikikan.
“ehh ternyata lo di. Gua lagi pusing nih. Masalahnya kebun sayur gua gagal panen gara gara kekeringan.
“wah kok gua perhatiin dari dulu hidup lo apes mulu jang.hehe.. kata endi
“iyah di. Sebenernya gua udah males kerja di kebun sayur. Hasilnya ga seberapa tapi capeknya minta ampun. ujarku
“kalau begitu mending lo ikut gua ke kota aja jang. Kali aja hidup lo bisa berubah dikit. Katanya sambil duduk diatas motornya.

Setelah kupikir pikir akhirnya kuputuskan untuk mengikuti sarannya dan ternyat istriku pun mengijinkan aku untuk merantau ke kota agar memperoleh kehidupan yang lebih baik kelak. Setelah membereskan barang barangku kedalam tas lalu aku pun berangkat ke kota bersama endi dengan menumpang sebuah bus antar kota.

Sesampainya disana aku mengontrak sebuah kamar dan mulai menjalankan rencanaku untuk berjualan bakso dengan menggunakan sebuah gerobak yang kubeli dari tetanggaku. Awalnya aku berjualan bakso keliling namun lama kelamaan kupikir cape juga ya kalau tiap hari muter kayak gini. Kalau begitu lebih abik aku cari tempat untuk mangkal aja deh biar gak repot keliling lagi. Setelah mencari beberpa tempat akhirnya kuputuskan untuk mengkal didekat sebuah pasar tradisional yang memang cukup ramai didaerah itu.

Pada mulanya aku sempat putus asa karena daganganku tidak begitu laris selain itu hampir setiap harinya aku harus membayar biaya retribusi kepada oknum petugas satpol pp yang sering mondar mandir disana. Selain itu ada beberapa preman yang juga sering meminta paksa uang keamanan walaupun jumlahnya tidak begitu besar namun cukup memberatkan bagi pedagang kecil sepertiku ini. aku sudah menggunakan berbagai cara agar daganganku menjadi laris hingga akhirnya temanku endi menyuruhku untuk menggunakan jimat penglaris yang konon katanya bisa membuat usahaku menjadi lancar.

“wah jimat apaan ini di. Perasaan dagangan bakso gua masih sepi sepi aja. Ujarku
“yahh lo sabar aja jang. Baru juga sebulan lu pakai itu jimat penglaris. Nanti juga bakal kelihatan efeknya. Ujar endi
“Cuma kalau kelamaan kayak gini terus, bisa bangkrut gua di. ujarku

Selama berbulan bulan aku mencoba bertahan dan rupanya usahaku mulai membuahkan hasil sehingga pelangganku mulai bertambah banyak. Sebenarnya usaha baksoku menjadi laris karena ada salah satu pedangang bakso yang sudah cukup terkenal disana pulang kampung dan tak berjualan lagi. Mungkin karena usianya yang sudah tua sehingga ia memilih untuk tinggal dikampung bersama cucunya.

Bagai tertimpa durian runtuh maka usaha baksoku pun bertambah laris hingga akhirnya kuputuskan untuk menyewa sebuah kios kecil didalam pasar. Bertahun tahun aku berjualan disana hingga makin mengenal para pelangganku yang sering membeli bakso. Salah satu pelangganku yang sering makan dikiosku adalah anak seorang pedagang toko emas dipasar yang bernama silvia. Menurut perkiraanku usianya saat itu sekitar 24 tahun dan wajahnya sangat cantik dan lembut hingga membuat banyak laki laki terpesona dengannya.

Seperti kebanyakan gadis Chinese kulitnya tampak putih dan mulus apalagi ia juga sering memakai baju minidress yang agak pendek sehingga kakinya yang indah itu terlihat begitu menggiurkan.

Walaupun demikian kedua orang tuanya sangat ketat mengawasinya sehingga sulit bagi laki laki untuk bisa mendekatinya. Yang kutahu kedua orangtuanya memang agak materialistis sehingga sering memandang rendah orang yang berpenghasilan rendah walaupun pada dasarnya mereka cukup ramah terhadap para pedagang lain dipasar.

Silvia memang hampir setiap hari berada ditoko emas untuk membantu kedua orangtuanya berdagang. Menurutku toko emasnya memang paling ramai dan laris dilingkungan pasar sehinga banyak sekali pembeli yang mendatangi kios toko emasnya yang cukup besar itu.

Saat siang hari Silvia sering datang ke kios baksoku yang letaknya berada dibagian belakang pasar dan ia pun selalu makan ditempatku. Rupanya gadis cantik berkulit putih ini sangat menyukai bakso hingga ia menjadi salah satu pelanggan tetapku disana.

Saat itu kios baksoku memang cukup ramai sehingga aku pun mulai mempekerjakan dua orang pegawai laki laki untuk membantuku menjalankan usaha bakso tsb. Karena sepertinya aku sangat kewalahan jika harsu bekerja sendirian dan kautir membuat pelangganku menunggu lama pesanannya.

“mas pesan baksonya yang kayak biasa. Inget ga pakai lama ya hehe. ujarnya sambil tersenyum manis
“siap neng. Pokoknya kalau buat neng silvia special deh pesanannya. ujarku
“don. Cepat lo buatin dulu pesanan punya neng silvia. Ujarku sambil menyuruh anak buahku.
“loh kok dia duluan sih mas? Kan saya yang datang lebih dulu. Ujar seorang ibu berbadan gendut

“iya maaf bu. Soalnya dia lagi jaga toko jadi ga bisa lama lama ninggalin tokonya. Hehe ujarku beralasan.
“tapi gak bisa gitu donk. Kan saya juga beli disini. Keculai saya minta tuh. Ujarnya lagisambil melotot kearahku.
“sabar aja bu. cuma sebentar aja kok. Ga sampai 5 menit. Mending Ibu duduk dulu aja disitu dekat kipas angin. Biar nanti anak buah saya yang urus. Ujarku
“sini don. Biar gua aja yang anterin baksonya neng silvia. Lo bikinin pesanan ibu itu. Ujarku

Aku pun berjalan pelan sambil membawakan pesanan bakso pelanggan cantikku itu.
“ini udah siap neng baksonya .selamat makan ya. Ujarku
“nah gitu donk mas. Pelayanan nya cepat hehe.. uajr silvia sambil mengambil botol kecap yang ada diatas meja.
“wah kalau buat neng silvia mah pokoknya special lah. Ujarku sambil tersenyum.

Menurutku selain cantik silvia juga termasuk gadis yang ramah dan pandai bergaul sehingga membuatnya cukup akrab dengan banyak pedagang disini. Bagi kami para pedagang dipasar kehadiran silvia bagaikan bunga ditengah gurun pasir yang gersang hingga sangat menyegarkan sekali.
Wajahnya yang terlihat polos membuat kecantikannya terlihat begitu alami karena ia memang jarang sekali berdandan secara berlebihan.

Saat ia sedang makan bakso ditempatku aku sering memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekatinya sekaligus mengajaknya ngobrol dan bercanda hingga hubungan kami pun terliaht makin dekat. Hal ini terlihat dari dirinya yang terkadang menceritakan masalah pribadinya padaku dan aku pun selalu menanggapinya dan mendengarkan setiap curahan hatinya hingga ia merasa semakin nyaman denganku.

Bagiku Silvia memang tampak sempurna dengan wajahnya yang cantik dan oriental mmebuat jantungku berdebar setiap kali bertemu dengannya bahkan aku seperti tak pernah bosan menatap wajahnya yang manis itu. Sepertinya tingkah lakuku yang sedang jatuh cinta mulai dirasakan oleh anak buahku sehingga mereka pun sering menggodaku.

“tampang mas jajang kok hari ini kayaknya lesu banget ya !! ujar budi
“itu pasti karena neng silvia kagak datang makan disini hehe.. ujar tarno
“ahh kalian itu sok tahu aja. Aku itu lagi pusing karena mikirin anakku yang kemarin tidak naik kelas tau. Ujarku
“ohh begitu kirain lagi mikirin neng silvia yang cantik itu. Hehe.. ujar tarno
“kalau memang suka mending buruan dikejar mas. Nanti keburu disamber orang lain loh. Ujar budi
“iya mas. Kayaknya dia cocok untuk dijadiin istri kedua mas. Hehe ujar tarno
“kalau mas jajang ga mau. Biar aku aja deh yang pacarin dia. Ujar budi

Ternyata aku tak dapat lagi menutupi perasaan cintaku pada silvia sehingga aku pun berterus terang pada kedua anak buahku bahwa aku memang menyukainya dan ingin sekali memilikinya.

“jujur aja aku emang suka sama dia. Lagian laki laki mana sih yang gak terpesona ama kecantikannya. Tapi masalahnya apa dia mau sama aku yang sudah punya anak dan istri ini. Ujarku lagi
“udah mas kagak usah pikirin hal itu. Lagian dia kan ga tau kalau mas udah punya keluarga dikampung. Mending mas jajang diem diem aja. Ujar Budi

Karena merasa penasaran akhirnya aku pun berpura pura mengunjungi toko emasnya dan mengobrol denga kedua orang tuany yang sedang berada disana.

“wah lagi santai nih bos ? ujarku pada pada joni pemilik toko emas itu.
“iya jang. Kenapa ya belakangan ini pengunjung pasar rada sepi. Ujarnya
“kurang tahu juga deh bos. Mungkin gara gara sering hujan kali jadi orang pada malas keluar heheh.. ujarku dengan santai
“bener juga sih. Soalnya kemarin jalanan depan pasar sini aja udah banjir kan. Ujar pak joni
“nah makanya, gimana orang mau datang kepasar kalau jalanannya pada banjir semua. Ujarku
“otak lo pinter juga jang. Pantes dagangan bakso lo laris. Ujar pak joni
“ahh saya sih ga ada apanya dibanding bos joni. Hehe ujarku

Aku memang sangat memahami sifat ayahnya silvia yang agak sombong dan senang dipuji sehingga aku selalu menyanjungnya ketika sedang mengobrol dengannya. Semua ini memang kulakukan demi bisa mendapatkan putrinya yang cantik kayak bidadari itu.
“ohh ya ngomong ngomong anak gadis bos koq udah berapa hari ini kagak datang ke toko. Ujarku
“ohh kebetulan dia lagi ada kerjaan diluar jang. Kata koh joni
“kalau boleh tau kerja apa dia sekarang. Terus udah kagak bantuin ditoko lagi donk. Ujarku

“dia kerja jadi SPG di pameran otomotif yang ada dikemayoran jang. Katanya sih sekitar dua minggguan aja. Ujar koh joni
“oh gitu. Anak bos emang cantik sih makanya bisa kerja jadi SPG hehe.. pasti jualannya mobilnya bisa laris tuh. ujarku
“iya donk jang. Anak siapa dulu. Siapa tau nanti anak gadis gua dapet kenalan bos kaya dipameran hehe. Kan gua bisa ngerasain jadi orang kaya juga nanti. Ujar koh joni sambil tertawa.

Karena merasa penasaran kemudian aku pun mengajak kedua anak buahku mengunjungi pameran otomotif yang sedang berlangsung disana. Dulu aku memang sering merasa minder saat datang kesebuah pameran namum kini aku bisa lebih percaya diri karena usaha baksoku sudah cukup sukses hingga aku berharap silvia bisa menerimaku sebagai kekasihnya.
Kami pun berputar putar sambil melihat lihat pameran itu dan akhirnya tiba pada salah satu stand mobil yang cukup besar.

“bos itu kayaknya si silvia deh. ujar budi
“yang mana bud. Koq gua kagak keliatan ya ? ujarku
“itu bos yang pakai gaun warna merah. Ujar budi sambil menunjuk kearah kanan.
“bener bud. Mata lo jeli juga ternyata. Ayo coba kita lihat lebih dekat. Ujarku

“ckck cckk ternyata si silvia cantik banget ya kalau pakai gaun seksi kayak gitu. Ujar tarno
“dia memang pada dasarnya udah cantik bego. Lo aja yang gak sadar selama ini. Ujar Budi
“hhehe sory bro. soalnya gua lebih senang sama cewek yang agak gendut sih. Kayaknya lebih enak buat dipeluk. ujar tarno
“selera si tarno memang lain daripada yang lain bud. dia itu senangnya sama cewek gendut kayak mpok Lela yang jualan nasi uduk didepan pasar itu. ujarku
“ohh begitu rupanya. Pantesan lo tiap hari makan nasi uduk disana. Rupanya lo naksir sama dia no ? ujar Budi
“hehe kurang lebih sih begitu bud soalnya gua demen liat teteknya mpok Lela yang kayak balon itu. Gede banget kan bud. terus bikin pala bawah gua mau muntah. Ujar Tarno

Saat itu aku benar benar terpana melihat kecantikan silvia yang cantik bagaikan bidadari ketika sedang memakai gaun berwarna merah yang sangat seksi dengan belahan bawah gaunnya yang panjang hingga kepangkal pahanya. Tanpa kusadari batang kemaluanku pun mulai berdiri dan meronta didalam celanaku yang terasa sesak hingga terlihat menonjol dari luar.

“sialan kont*l gua pake acara berdiri lagi. Bisa malu nih kalau kelihatan orang lain. Ujarku dalam hati sambil menutupinya denga brosur yang kupegang.
“tapi si silvia memang kelihatan cantik dan seksi banget malam ini. kataku dalam hati sambil berjalan kedepan.

“mas jajang mau kemana mas ? ujar Tarno
“Udah lo berdua tunggu aja disini daripada cuma bikin malu gua nanti. Ujarku sambil terus melangkah mendekati silvia.

Aku pun berpura pura tidak melihatnya dan berusaha meliaht lihat berbagai mobil yang sedang dipamerkan disana. Dan tiba tiba seseorang memanggilku dari arah belakang. Aku pun segera menoleh dan kulihat silvia sednag tersenyum manis padaku sambil memegang sebuah brosur bergambar mobil.

“loh mas jajang ternyata datang kesini juga toh. Ujarnya sambil tersenyum manis.
“ehhm iya sil. Kebetulan saya lagi pengen cari mobil nih. Ga taunya malah ketemu kamu disini. Ujarku
“mas jajang mau cari mobil apa mau cuci mata nih hehe. Ujar Silvia

“ya cari mobil donk. Kalau soal cuci mata sih tiap hari juga bisa kalau lagi dipasar. Tapi bidadari yang dipasar kayaknya lagi ada disini sekarang. Hehe.. Jawabku.

“mas jajang bisaan aja sih. saya memang lagi kerja jadi SPG disini mas. Lumayan sih bisa buat beli beras trus sisanya buat jalan jalan keluar negri hehe.. ujarnya

“ngomong2 Kamu bisa kan bantuin mas jajang cari mobil yang irit bensinnya. Tau sendiri kan jalanan sekarang sering macet. Ujarku
“oh bisa donk mas. Sini mas biar saya tunjukin mobil yang bagus untuk mas jajang. Ujarnya sambil berjalan

Aku berjalan mengikutinya dari arah belakang dan kulihat tubuhnya yang terlihat sempurna karena memakai gaun malam yang seksi itu. Apalagi ketika ia sedang berjalan, belahan bawah gaunnya pun agak tersingkap hingga memperlihakan bagian pahanya yang putih dan mulus itu.

Aku menelan airliurku karena terpana melihat pemandangan menakjubkan didepanku. Silvia memang terlihat begitu cantik dan anggun dengan gaun malamnya selain itu ia juga mengenakan sebuah hiasan mahkota kecil dibagian depan rambutnya hingga membuatnya mirip seorang putri kerajaan yang sangat cantik.

Kini pandanganku terarah pada bagian bawah gaunnya dan berharap dapat kembali melihat belahan pahanya yang mulus itu. Saat itu silvia juga memakai sepatu hak tinggi yang membuatnya makin terlihat anggun dan mempesona hingga membuatku seperti tak mau berkedip selama memandangnya.

Aku memperhatikan orang orang yang sedang berada disekitarku dan kulihat beberapa diantara mereka sedang mencuri pandang pada silvia seperti sedang mengagumi kecantikan dan keindahan tubuhnya yang putih mulus.
Kulihat silvia juga sedang berbicara dengan seorang laki laki yang memakai dasi dengan cukup serius yang sepertinya merupakan supervisor disana. Sambil melihat lihat mobil kudengar empat orang pemuda berjaket dan bertampang perlente disebelahku sedang membicarakan sesuatu.

“ted coba perhatiin deh SPG yang berdiri disana. Badannya mulus banget ya hehe. Ujarnya
“iya wan. Biar gua rekam dulu pakai Hp. Lumayan bisa buat bahan bacol gua nanti malam hhee.. ujarnya

“gua ga bisa ngebayangin deh kalau tuh cewek amoy lagi gua entotin pasti nikmat banget rasanya.
Ahhh… eh… ehh enak bang !! ujar pemuda itu sambil menirukan suara wanita yang sedang disetubuhi. Yang disambut tawa teman temannya.

Sepertinya wajar saja para pemuda itu bekhayal untuk dapat menikmati tubuh silvia yang
putih dan mulus. Sejujurnya selama ini aku pun sering membayangkan hal yang sama seperti mereka. Bahkan ketika sedang dikamar mandi aku sering beronani sambil membayangkan menyetubuhi silvia yang putih dan sipit itu didalam kamar mandi.

Malam itu kebetulan endi temanku datang kerumah dan aku pun menceritakan perasaanku yang sangat ingin mendapatkan silvia kepadanya.

“wah ternyata selera lo tinggi juga ya jang. Bisa naksir sama dia. Ujar endi
“iya nih di. Tuh cewek emang cantik banget apalagi waktu gua liat dia jaga pameran mobil kemarin. Pokoknya gua harus bisa dapetin tuh cewek dengan cara apapun. ujarku
“yang jadi masalah kayaknya sih dia ngak begitu suka ama gua apalagi ortunya yang sombong itu. Ujarku lagi
“tenang aja jang. Sebagai sohib Gua bakal bantuin loh kok. Ujar endi
“terus gimana? lo udah bawain pesenan gua belom ? ujarku

“beres jang. Ini gua bawain dua jimat buat penglaris dan satu lagi buat melet tuh cewek biar tambah klepek klepek kalau lihat lo. hehe Ujar endi.

Beberapa minggu kemudian ketika aku sedang berada dikios bakso lalu munculah silvia yang hendak memesan bakso untuk makan siangnya ditoko.
“mas jajang aku pesan bakso ya kayak biasa. Nanti tolong anterin ke toko ya. Ujarnya
“loh koq tumben ga makan disini sil. Itu masih ada tempat koq. Mas jajang sengaja siapin tempat khusus untuk kamu hehe.. ujarku
“iya mas soalnya ortuku lagi pergi. Jadi aku jaga toko Cuma berdua sama pegawai aja. Jawabnya
“ohh gitu. Kalau gitu biar nanti mas jajang yang anterin kesana ya. Ujarku
Setelah pesanan selesai dibuat, tarno pun berupaya untuk mengantar mangkok bakso itu kepada silvia ditokonya.

“woii no. sini biar gua yang anter aja baksonya. Lo disini aja layanin pembeli yang lain. Ujarku
“wah ada angin apa nih koq mas jajang mau ngaterin pesanan bakso. Kata tarno
“heheee.. itu pesanan bakso khusus no. wajar lah kalau ga boleh dianter sama orang lain. Ujar budi

Aku pun segera mengantar pesanan bakso kepada silvia ke tokonya dan kebetulan saat itu tokonya sedang sepi sehingga aku dapat mengobrol dengannya.
“sil ini baksonya udah siap. Selamat menikmati. Ujarku

“koq tumben mas jajang yang anter. Emank karyawan mas pada kemana. Ujarnya
“ada koq sil lagi pada melayani pembeli di kios. Ujarku

“oh yaa ngomong kamu cantik banget deh sil waktu jadi SPG dipameran kemarin. Aku aja sampe gak ngenalin. Ujarku

“masa sih mas. Penampilanku biasa aja koq. lagian kan banyak cewek yang lebih cantik disana. Ujarnya

“tapi bagi mas jajang. Kamu yang paling cantik deh disana hehe. Ujarku
“udah ah mas jangan bercanda terus. Aku lagi pusing nih. Banyak pikiran. Ujarnya
“wah ternyata gadis cantik kayak kamu bisa pusing juga ya. Coba kamu certain masalahnya kali aja mas jajang bisa bantu kamu. ujarku

Awalnya silvia tak mau menceritakan masalahnya namun setelah kudesak akhirnya ia pun menceritakan masalah pribadinya itu kepadaku. Rupanya ayahnya ingin sekali menjodohkannya dengan seorang pegusaha kaya yang umurnya berbeda jauh dengannya bahkan seumuran dengan ayahnya sendiri.
Hal ini membuat silvia merasa tertekan dan kesal sekali namun karena sifat ayahnya yang keras maka ia pun tak dapat melawannya. Harus kuakui sifat kedua orangtuanya memang sangat meaterialistis sehingga sering memandang sesuatu dari sudut materi. Selain itu mereka ingin sekali putrinya yang cantik jelita itu menikah dengan orang kaya yang belum lama ini dikenalnya disebuah acara pesta pernikahan.

Kuperhatikan wajah silvia yang biasanya ceria kini nampak muram karena dirinya tak kuasa melawan kehendak orangtuanya yang ingin menjodohkannya dengan pria tua yang kaya itu.
“aduh gimana ya mas. Rasanya aku pengen banget kabur dari rumah kalau kayak gini caranya. Tapi aku ga atu mau kabur kemana. Kalau ke rumah saudara pasti mereka akan beritahu orangtuaku nanti. ujarnya
“hmm masalahmu memang agak rumit ya sil. Oh ya gini aja sil. Gimana kalau kamu sementara nginep aja di rumah mas jajang. ujarku
“hah !! yang bener mas ? jadi mas jajang mau bantu aku kabur dari rumah. Ujarnya dengan penuh harap.
“ya mau gimana lagi. Kita kan sudah lama kenal jadi aku ngerti banget lah bagaimana perasaanmu sekarang. Apalagi kamu dijodohkan sama orang yang sudah tua kayak gitu. Ujarku
“kalau gitu boleh deh aku nginep sementara dirumah mas jajang. Sampai orangtuaku berubah pikiran baru aku pulang lagi. Ujarnya
“kalau gitu nanti kamu bereskan semua barang barangmu dulu. Baru tinggal dirumah kontrakan mas jajang. ujarku
Hari itu silvia lebih cepat menutup tokonya dan segera pulang kerumah lalu membereskan barang barangnya kedalam koper dan aku menunggu didepan rumahnya.
“gimana sil sudah beres semua belom? Jangan sampe ada yang ketinggalan ya. Ujarku
“udah mas aku cuma bawa pakaian aja koq. ngapain bawa banyak banyak. ujarnya

Dengan mengendarai mobil yang baru kubeli ditempat pameran lalu aku pun segera membawa silvia ke rumah kontrakanku yang berlantai.
“sorry ya mas. Aqu jadi ngerepotin nih. Abis aku gak mau kalau sampe dijodohkan apalagi sama pria tua kayak gitu. Mas tau sendiri kan sifat kedua orangtuaku yang keras itu. ujarnya
“oh gapapa kok. Kita kan udah kenal cukup lama jadi mas jajang tulus mau bantuin kamu. Ujarku

Selama berada dirumahku silvia jarang keluar rumah karena ia kuatir ortunya akan menemukan dirinya dan membawanya pulang lalu menikahkannya dengan pria tua bertubuh gendut yang tidak disukainya itu.
Malam itu aku pun mengajaknya pergi makan malam diluar untuk menyegarkan pikirannya dan ketika sampai dirumah aku pun mencoba mengutarakan perasaanku padanya yang telah lama kupendam.

“sil mas jajang sebenernya sudah lama suka sama kamu. cuma baru kali ini berani mengatakannya padamu. Ujarku
“kamu mau kan menerima mas jajang untuk jadi pacarmu. Ujarku
“aduh mas jajang jangan bercanda lagi deh. ujarnya
“aku gak bercanda sil. Kali ini aku serius sama kamu. mas jajang akan lakukan apapun asal kamu menerima cinta mas jajang. ujarku
“gimana ya mas. Sebenarnya aku juga udah merasa nyaman sih kalau bersama mas jajang. Tapi…


“tapi apa sil. Kali ini biar mas jajang buktikan rasa cinta mas jajang sama kamu. ujarku sambil mendekap tubuhnya
“ehh mas. Jangan donk mas. Ujarnya sambil meronta
“asal tau aja kalau aku itu sudah lama menginginkan dirimu. Malam ini kamu layanin mas jajang ya sil. Ujarku sambil berusaha menciumnya.
“jangan mas. Lepaskan.. kumohon jangan. Ujarnya sambil menepis tanganku yang mencoba meremas payudaranya.
“udah lah sil kamu ga usah pura pura lagi. Mas tau kok kamu juga suka sama mas jajang. buktinya kamu mau tinggal disini. Ya kan !! ujarku
“bukan begitu mas.. aku.. aku… kata silvia
“tenang aja sil. Kalau kamu sudah jadi milikku. Aku tak akan biarkan kamu direbut oleh siapapun termasuk pria tua yang gendut itu. ujarku

Aku tak menghiraukan lagi kata katanya dan langsung mendekap erat tubuhnya lalu melumat bibirnya dengan penuh nafsu. Silvia nampak gelagapan dan berusaha melepaskan dirinya dari dekapan tanganku, kepalanya digerakan kesamping agar terhindar dari serangan mulutku yang ingin kembali melumat bibirnya.

“jangan mas… ujarnya
Aku semakin beringas lalu kurapatkan wajahku kebagian dadanya dan sambil menghirup aroma tubuhnya yang harum dan menggairahkan itu. Batang kemaluanku semakin mengeras dan menegang hingga celanaku terasa penuh sesak. Tanganku merayap masuk kebawah baju minidress nya dan menjarah kulit pahanya yang halus dan mulus. Silvia meronta makin kuat lalu kudorong tubuhnya kedinding hingga terhimpit dan kucumbui dirinya dengan penuh nafsu mulai dari atas hingga bagian bawah tubuhnya.

Kini aku mencumbui sepasang kakinya yang indah dan teringat olehku suasana ketika ia menjadi SPG ditempat pameran dulu dimana kedua kakinya itu berhasil menggodaku hingga batang kemaluanku berdiri tegak saat itu.
“slurp slurp… lidahku menjilati kakinya mulai dari bawah hingga kedalam pahanya. Kepalaku menyeruak masuk kedalam minidressnya sementara tanganku kugunakan untuk menekan nekan kemaluannya yang masih tertutup oleh celana dalamnya. Rangsangan hebat yang bertubi tubi membuat silvia menghentika perlawanannya dan kudengar ia mulai mendesah pelan karena tak kuasa menahan luapan nafsu birahi dalam dirinya yang muncul saat itu. Aku mengeluarkan kepalaku dari bawah minidressnya dan kulihat ia mendengakkan sedikit kepalanya keatas hingga lehernya yang indah itu terihat sangat menggodaku.

Aku segera bangkit berdiri dan kembali mencumbunya. Kini lehernya yang menjadi sasaranku. Perlahan kujilati lehernya kemudian kugigit pelan dan terkadang menyedotnya dengan kuat hingga meninggalkan bekas yang memerah disana.

Aku langsung memapah tubuhnya dan kubawa masuk kedalam kamarku yang berada dilantai bawah. Kubaringkan tubuhnya diatas ranjangku yang cukup besar yang terbuat dari kayu jati berwarna gelap dengan berbagai macam ukiran diseklillingnya.

Sejak dulu aku memang sangat menyukai berbagai perabot yang terbuat dari kayu jati karena memberi kesan tersendiri bagi diriku walaupun harganya memang tergolong tidak murah. Sambil berdiri disamping ranjang lalu aku mulai membuka seluruh pakaianku dan melucuti pakaian silvia hingga tubuh kami berdua kini terlihat polos.

Dengan tatapan buas aku memandang tubuhnya yang masih tergeletak pasrah diatas ranjang. Matanya yang sipit terliahat begitu sayu sehingga membuatku semakin bernafsu untuk menyetubuhinya. Sudah cukup lama aku memendam hasrat ini dimana aku ingin sekali menikmati tubuh gadis berwajah oriental seperti dirinya.

Aku segera naik keatas ranjang dan menindih tubuhnya dan kucumbui dirinya dengan ganas. Kucium bibirnya dan kuremas remas kedua payudaranya yang indah dan sesekali menghisap putingnya hingga membuatnya melenguh.
Ahhh… eanak mas.. terus mas.. ujarnya sambil memejamkan kedua matanya yang sipit.

Kemudian aku berdiri dan mengangkangi wajahnya lalu kuarahkan batang kemaluanku pada mulutnya.
“ayo via kulum punyaku. Kataku sambil mengangkat sedikit bagian belakang kepalanya.
Karena sudah terangsang, ia pun menuruti perintahku begitu saja dan mulai membuka mulutnya. Segera kudorong masuk batangku kedalam mulutnya yang terbuka lebar. batangku yang panjang dan besar memenuhi rongga mulutnya dan hanya sebagian saja yang tertampung olehnya. Ia merapatkan mulutnya dan mulai mengulum batangku sementara aku pun ikut menggerakan pinggulku untuk menggenjot mulutnya.

Perlahan kurasakan suatu kenikmatan yang luar biasa di bagian kepala penisku. Suatu sensasi aneh yang membuat diriku melayang ketika lidahnya menyapu penisku.
Semakin lama gerakanku semakin cepat menggenjot mulutnya hingga menimbulkan suara aneh karena benturan kedua buah pelirku dengan dagunya.

“iyah via begitu. Sedot terus.. ahh..ah… ah.. ujarku sambil mendesah nikmat.
Setelah puas mengaduk aduk mulutnya lalu kutarik batangku yang sudah terlihat basah terkena air liurnya. Aku segera mengambil posisi diantara kedua pahanya yang terbuka lebar lalu kugesek gesekan kepala penisku pada bibir kemaluannya. Sepertinya Silvia memang masih perawan sehingga membuatku harus sedikit berhati hati ketika akan menjebol kemaluannya. Aku sangat mencintainya dan tak mau membuatnya kesakitan ketik sedang kurenggut kegadisannya.

“tahan ya via. Mas mau masukin sekarang. Ujarku sambil mendorong pelan batangku.
Perlahan kepala penisku mulai melesak masuk dan membelah bibir kemaluannya yang masih sangat sempit itu. Kulihat wajah silvia sedikit meringis menahan sakit namun aku tetap mendorongnya agar bisa masuk lebih dalam lagi. Ketika batangku sudah hampir setengah yang terbenam lalu sedikit kutarik keluar dan kudorong lagi lebih kuat.
“arghhh sakit mas… pelan pelan mas.. ujarnya

Ukuran batangku yang sangat besar dan panjang memang sedikit menyiksanya sehingga ia sempat mengerang kesakitan waktu batangku merobek keperawanannya. Aku terus menggerakan pinggulku seraya memompa kemaluanya hingga terliha keluar masuk diliang kewanitaannya.

Kudekap kedua pahanya dengan tanganku dan kugenjot kemaluannya lebih kuat lagi dari sebelumnya hingga tubuhnya seperti tersentak sentak diatas ranjang kayu jati itu. Aku merasa bahagia sekali dan bangga karena bisa merenggut kegadisan seorang wanita cantik yang sudah kuidam idamkan selama ini.

Seorang gadis berkulit putih dan berwajah oriental yang selama ini menjadi bahan onaniku dikamar mandi kini sudah jatuh ke tanganku dan bisa kunikmati sepuasnya malam ini.

Aku melanjutkan pompaan penisku yang sekeras batangan besi itu dengan sangat cepat membuat tubuhnya menggeliat dan melenguh dalam pelukanku.

“Nggggh.. mass….aduuuh….emmpph” ia melenguh dan merintih tapi semua itu terhenti ketika aku memagu bibirnya dengan buas.

Sepertinya ia masih merasakan sedikit sakit pada kemaluannya yang baru saja kujebolkarena harus kuakui ukuran penisku memang sangat besar. Bahkan istriku dikampung saja sering merasa kesakitan ketika sedang kusetubuhi kala itu.
Tapi kini silvia bisa lebih cepat beradaptasi, dan mulai mengimbangi genjotan batangku ini. setelah rasa sakit itu mulai lenyap, ia pun mulai mendesah dan melenguh keenakan.

Penisku itu seolah menancap begitu erat didalam sehingga ketika aku menarik penisku, seolah vaginanya yang menjepit penisku ikut tertarik dan tubuhnya terangkat sedikit. Namun ketika penisku itu menghunjam, ia merasakan seperti sedang dimasuki daging keras yang besar hingga sesak sekali dan membuatnya serasa melayang ke awang awang.

Setelah hampir 10 menit dengan posisi itu lalu aku membalikan tubuhnya hingga menelungkup diatas kasur. Tubuhnya yang putih mulus terlihat lemas dan badannya pun basah oleh keringat. Hal yang sama pun kurasakan karena badanku kini sudah bermandikan keringat juga akibat banyak mengeluarkan tenaga ketika menggenjotnya tadi.

Kumasukan kembali batangku menerobos liang kemaluannya lalu kegenjot tubuhnya dengan sekuat tenaga sementara kedua tanganku bertumpu pada ranjang seperti sedang menagangkangi tubuhnya. Posisiku ini seperti orang yang sedang melakukan push up sedangkan tubuh silvia tepat dibawah tubuhku walaupun aku tak menindihnya.
Dalam keadaan menelungkup silvia membuka lebar kakinya dan sedikit mengangkat pantatnya sehingga aku dapat dengan leluasa menggenjotnya dari belakang.

Sambil terus menggenjot lalu kuperhatikan bagian punggungnya yang putih dan mulus dan membuatku tak tahan lagi. Segera kujlati punggungnya dengan lidahku dan juga menciumi pundaknya hingga ia mulai menggelinjang dan mendesah nikmat.

Ahh… ehh…. Terus mas enakk.. ujarnya sambil melenguh
Kini kurapatkan kedua kakinya dan kududuki pahanya dengan batangku yang masih menancap di kemaluannya. Aku menekan belakang pinggangnya dengan kuat memakai kedua tanganku yang kekar dan berotot, lalu kuegenjot lagi dengan sekuat tenaga hingga batangku terasa melesak sangat dalam pada kemaluannya.

“Silvia mengerang hebat dan kedua tangannya mencengkeram spreai penutup ranjang dengan sangat kuat seperti sedang menahan rasa ngilu dan nikmat yang melanda dirinya saat itu. Keringatku pun semakin bercucuran saja hingga menetes kebagian bawah punggungnya yang mulus.

Aku dulu memang sering bercinta dengan istriku dikampung namun belum pernah kurasakan batangku menegang sampai sekeras saat itu hingga terasa seperti sebatang kayu yang kuat dan kokoh sekali. Mungkin karena aku sudah sangat terangsang padanya selain itu aku juga memiliki hasrat terpendam terhadap anak gadis berkulit putih dan berwajah oriental seperti dirinya hingga membuat birahiku tampak berkobar kobar.


Rasanya aku tak ingin berhenti menyetubuhinya karena bagiku tubuh silvia terlalu nikmat untuk dilepaskan. Namun staminaku semakin terkuras setelah hampir satu jam aku menggarapnya diatas ranjang. Maka segera kuputuskan untuk segera menyelesaikan permainan panas ini dan kugenjot dengan cepat tubuhnya dengan sekuat tenagaku hingga tubuhnya yang mulus berguncang hebat diatas ranjang. Beberapa saat kemudian aku menggeram dan merasakan sesuatu akan meledak dalam diriku, lalu kutekan penisku agar melesak lebih dalam lagi ke dalam vaginanya yang sangat sempit, seranganku makin gencar sehingga membuat tubuh Silvia nampak berkelejotan dan merintih. Kurasakan spermaku menyembur keluar hingga berkali kali

“cret.. cret.. cret… ohhh.. aku mendesah merasakan kenikamtan yang luar biasa ini serta merasa puas sekali karena bisa merenggut kegadisannya yang banyak diincar oleh para laki laki.
Aku membiarkan batangku tetap didalam selama beberapa saat sampai akhirnya ukuran batangku mulai menyusut barulah kutarik keluar. Saat itu kulihat sebagian cairan spermaku yang bercampur dengan darah keperawanannya pun mengalir keluar menetes diatas ranjang.

Setelah puas aku berbaring diranjang sambil memeluk dan membelai rambutnya yang panjang dan indah. Tubuhku yang kekar dan agak hitam nampak terlihat kontras sekali ketika aku memeluknya saat itu. Silvia memelukku dan menyandarkan kepalanya didadaku yang agak berbulu lalu perlahan kubelai rambutnya dengan lembut hingga akhirnya kami pun tertidur lelap malam itu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4