Langsung ke konten utama

Belajar Seks Dengan Dua Adik Kandungku

Pada suatu ketika, Aku melihat berita di sebuah surat kabar tentang hubungan seks antara kakak-beradik. Aku telah sudah sering membaca tentang berbagai cerita seks, tetapi baru kali ini antara saudara sendiri. Ini merupakan cerita yang sangat menarik. Setiap mengingat cerita tersebut, Aku menjadi semakin tertarik. Karena cerita tersebut, sepertinya dapat diwujudkan.

Pada saat itu, Aku menempati ruangan tidur yang sama dengan adikku, Karin. Hanya saja menempati ranjang yang berbeda, namun jaraknya hanya sekitar 1,5 meter. Suatu malam sekitar pukul 01.00, Aku terbangun sementara tampaknya semua orang di rumah ini sudah tertidur.Aku lihat Karin juga tertidur pulas. Selimutnya tersingkap sebagian pada bagian paha. Sementara kedua kakinya membentang, sehingga celana dalamnya terlihat. Hal ini membuat Aku menjadi bernafsu, apalagi jika mengingat cerita tentang hubungan seks kakak-beradik.

Perlahan Aku turun dari tempat tidur, dan mendekati ranjang Karin. Aku ingin memastikan bahwa ia tertidur pulas, dengan menggelitik telapak kakinya. Dan ternyata ia tertidur pulas. Tak tahan lagi, Aku sentuhkan jari-jari Aku ke cd Karin yang menutupi kemaluannya.


Semakin lama sentuhan yang Aku berikan semakin keras menekan, dan Karin tetap tertidur.Merasa kurang puas, Aku mencoba menyentuh langsung vagina Karin dengan memasukkan tangan Aku ke dalam cd-nya melalaui bagian perut. Tangan Aku bergetar cukup keras.Aku tidak perduli, dan akhirnya Aku dapat menggapai vagina Karin secara langsung. Aku remas-remas. Dan jari-jari Aku merasakan celah.
Karin
Setelah beberapa saat, merasa kurang puas, Aku keluarkan tangan Aku dan bermaksud membuka cd yang dikenakan Karin. Dengan kedua tangan, perlahan Aku turunkan cd-nya. Ketika sebagian vagina mulai terlihat, usaha untuk menurunkan lebih jauh agak sulit.Dengan usaha lebih tekun akhirnya, Aku berhasil menurunkan cd Karin sampai seluruh bagian vagina terlihat.Tak tahan lagi, Aku ciumi vagina Karin. Kemudian Aku mencoba mencari lubang yang sering Aku dengar, tempat melakukan hubungan seks. Aku pikir ada di bagian depan, ternyata pikiran Aku selama ini salah. ternyata posisi yang sebenarnya ada di bagian bawah. Kembali Aku ciumi dan jilati vagina Karin sampai pada bagian lubang.

Aku sudah benar-benar tidak tahan lagi. Aku lepaskan celana Aku, dan perlahan naik ke ranjang Karin. Sementara tangan kanan menahan tubuh, tangan kiri mengarahkan penis ke lubang vagina. Tampaknya tidak mungkin. Aku mencoba memasukkan dari depan, padahal lubang ada di bawah.Sementara Aku berusaha, tiba-tiba tubuh Karin bergerak. Karena takut ketahuan, Aku cepat-cepat bangun dan merapihkan kembali cd Karin. Mengenakan celana Aku dan kembali ke ranjang. Dan kembali tidur. Pengalaman pada malam tersebut, terkenang selalu. 

Bahkan pada saat belajar di sekolah. Membuat Aku selalu menunggu datangnya malam, saat dimana semua orang tertidur. Selama beberapa malam Aku melakukan usaha serupa, tapi selalu gagal ketika takut Karin terbangun.Sampai suatu malam ketika Aku benar-benar sangat bernafsu. Aku sudah melepaskan cd Karin dan Aku sudah tidak mengenakan celana dan baju. Benar-benar bugil. Aku sudah bulatkan tekad untuk melakukannya malam ini. Perlahan Aku menaiki ranjang Karin. Kedua kaki Karin, Aku rentangkan lebar-lebar. Aku ciumi vagina Karin sepuas hati. Ketika bosan, Aku mulai arahkan penis Aku ke vagina Karin. Ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Sulit sekali mengarahkan penis ke vagina. Ketika penis Aku mulai memasuki vagina, Aku semakin terangsang.

Apapun yang terjadi Aku harus berhasil malam ini. Aku dorong penis Aku semakin memasuki vagina Karin. Pada suatu saat terasa agak sulit, namun Aku terus memaksa. Sampai seluruh penis Aku masuk ke dalam vagina Karin.Semua usaha Aku tersebut, membuat Karin terbangun. Mungkin Aku pikir membuat rasa sakit pada Karin. Ia bingung dengan apa yang terjadi. Ia merintih dan mulai memprotes apa yang Aku lakukan. Namun Aku berkata kepada Karin, ‘Sst…, jangan berisik dan dimarahin mami. Kalo malam-malam berisik nanti dijewer lho’.

Mendengar komentar Aku tersebut, ternyata Karin langsung diam – hanya kadang-kadang merintih menahan sakit.Aku terus menggoyang pinggan Aku, mendorong penis masuk dan keluar dari vagina Karin. Karena baru pertama kali, permainan Aku hanya berlangsung tidak sampai 2 menit. Aku istirahat sebentar. Dan Karin pun karena lelah, juga kembali tertidur. Setelah beberapa saat, penis Aku mulai bangkit lagi. Kembali aku peluk Karin, dan aku arahkan penis Aku ke vagina Karin. Kembali vagina Karin digesek oleh penis Aku. Untuk permainan kedua, Aku bisa bertahan sampai 3 menit – sampai akhirnya Aku kelelahan lagi. Malam itu Aku melakukan sampai 3 kali. Setelah itu Aku rapihkan pakaian Karin dan juga pakaian Aku. Dan kembali tidur di ranjang masing-masing.

Sejak malam itu, hampir setiap malam Aku melakukan hubungan seks dengan Karin. Pada awalnya Karin hanya menerima apa yang Aku lakukan, tetapi setelah setahun tampaknya Karin mulai menyukainya. Karena ketika Aku tertidur, Karin datang ke ranjang Aku dan memegang penis Aku. Selama beberapa tahun, Aku menyetubuhi Karin dengan leluasa.


Tapi ketika ia menginjak 20 tahun, Aku tidak bisa leluasa seperti dulu, karena salah-salah bisa saja dapat mengakibatkan Karin hamil. Dulu kami sering mencari kesempatan selain pada malam hari. Ketika hari libur, dimana papi ke kantor dan mami ke pasar. Tapi yang paling kami sukai ketika hari libur, papi dan mami pergi mengunjungi saudara atau ada undangan.
Melly
Karena bisa seharian kami memuaskan diri melakukan hubungan seks. Bahkan seharian itu, kami sama-sama tidak mengenakan pakaian.Ketika leluasa, kami melakukan seks di kamar kami, kamar mami-papi, di ruang tamu, ruang keluarga atau bahkan di kebun belakang yang tertutup. Mungkin yang paling menggairahkan adalah ketika kami bercinta di kebun belakang. Di atas rumput jepang yang hijau rapih. Dengan atap langit, ditiup angin alami. Bahkan kami pernah melakukannya di saat hujan deras.Sampai saat ini kami tetap melakukannya secara kontinyu. Walau kami masing-masing mempunyai pacar, tetapi hubungan kami tetap berlangsung.

Jika di rumah tidak ada kesempatan kami biasanya melakukannya di sebuah hotel. Rupanya hubungan antara Aku dan Karin, ada orang lain yang mengetahui, yaitu Melly, salah seorang adik Aku. Pada saat itu Aku berumur 24 tahun, Karin 21 tahun dan Melly 17 tahun.Kejadiannya ketika saat kedua orang tua kami mengunjungi saudara di luar kota selama 3 hari. Di rumah Aku dan kedua adik Aku. Seperti biasa setiap ada kesempatan Aku dan Karin mempunyai keinginan untuk bercinta. Saat itu Melly hari Sabtu pukul 7.30 dan Melly masih tertidur.

Aku dan Karin saling berpelukan di ruang keluarga. Aku ciumi payudaranya, perut dan lehernya secara begantian. Sementara itu tangan Aku melakukan gerilya di balik cd yang dikenakan Karin, menelusuri gunung dan lembah di balik cd.Setelah beberapa lama melakukan pemanasan, Aku mulai melepas daster dan cd yang dikenakan Karin. Ia terlentang dalam posisi tanpa busana. Sementara Aku membuka seluruh pakaian Aku, Karin merentangkan kakinya lebar-lebar dan menggosok-gosok vaginanya dengan tangannya.

Aku segera peluk Karin dengan penuh nafsu, kami saling berpeluk erat dan meraba. Penis, Aku gesek-gesekan pada bagian luar vagina Karin. Dada Aku menekan keras pada payudara. Bibir kami saling memagut, dan lidah kami saling merasakan.Ketika cukup lelah kami bergulat, Aku mulai arahkan penis Aku yang berukuran 15 cm dan diameter 1,25 inch. Perlahan memasuki liang vagina Karin. Tiba-tiba saja kaki Karin melingkar dan menekan di pinggang Aku. Dimulai dengan perlahan, Aku menggerakan penis masuk dan keluar. Bunyi becek yang kami hasilkan membuat Aku menjadi lebih bernafsu.

Aku lebih percepat lagi gerakan masuk dan keluar. Hal ini membuat Karin tambah bernafsu juga, sehingga ia mendesah dengan suara yang tidak bisa dibilang kecil. Kami saling berpelukan, kedua tangan kami masing-masing saling melingkar, menekan punggung. Kaki Karin melingkar di pinggang Aku. Sementara Aku mengambil posisi bertumpu pada lutut yang menekuk.

Setiap hentakan pinggul Aku mendorong, selain menghasilkan bunyi becek juga menghasilnya bunyi hentakan karena paha Aku dan bokong Karin beradu.Namun Aku berusaha menahan nafsu, karena Aku tidak ingin orgasme lebih dulu sebelum Karin. Aku coba konsentrasi. Sementara bunyi desahan dan erangan Karin sudah mulai bermacam dan semakin keras. Ketika Aku harus berkonsentrasi dan Karin sudah hampir mencapai orgasme, Aku menyadari ternyata dua meter dari posisi Aku dan Karin telah berdiri Melly. Tentu ia tahu apa yang sedang kami lakukan.

Tentu saja, Aku kaget dan membuat konsentrasi Aku pecah. Penis Aku melemah, dan membuat gerakan masuk dan keluar terganggu. Hal ini membuat tanda tanya bagi Karin yang sudah hampir mencapai orgasme. Karin memperhatikan pandangan Aku, dan ia baru menyadari bahwa ada yang memperhatikan aktifitas kami. Namun karena Karin sedang pada puncak nafsunya, ia hanya berkata, ‘Biarin aja, ayo dong terusin. Ngga tahan nih’, sambil berusaha membangunkan kembali penis Aku.Mendengar ucapan Karin, membuat Aku kembali konsentrasi dan membangunkan kembali penis. Aktifitas kembali normal, Aku terus menggoyang Karin. Ketika Karin benar-benar hapir orgasme, tiba-tiba saja ia mendorong tubuh Aku sehingga Aku terduduk.

Sementara penis Aku tetap di dalam kemaluan Karin, ia juga mengambil posisi duduk dan tetap memeluk Aku. Seperti kegilaan, Karin mengangkat dan menjatuhkan tubuhnya di atas penis Aku. Setelah beberapa detik, Aku merasakan sesuatu yang panas mengalir menyelimuti penis Aku. Rupanya Karin sudah orgasme. Aku baringkan kembali tubuh Karin, dan Aku guncang tubuhnya lebih keras. Tubuhnya bergetar hebat karena hentakan yang Aku berikan. Setelah satu menit, Aku mulai merasa akan keluar. Aku benamkan penis Aku dalam-dalam ke vagina Karin. ‘Mmmm …’, suara Karin bersamaan dengan saat sperma Aku membanjiri vaginanya.

Aku tidak khawatir, karena Karin sudah minum pil. Kami berpelukan beberapa saat.Ketika permainan selesai, ternyata Melly masih tetap di tempat pada saat Aku melihat dia. Ia masih memandangi kami. Ketika Karin melihat dan menyapanya, tiba-tiba saja Melly lari ke kamarnya.Aku dan Karin membawa pakaian kami masing-masing dan menuju kamar mandi untuk bersih-bersih. Di kamar mandi pun, kami masih sempat saling memberi sentuhan. Selesai mandi, Karin masuk ke kamarnya dan Aku masuk ke kamar Aku.Baru beberapa saat tiduran di kamar, Aku merasa ada seseorang yang membangunkan Aku.

Ketika Aku lihat ternyata Melly. Ia bertanya, ‘Kak Andy, kenapa sih koq dengan Kak Karin ?. Aku sebenarnya tahu persis apa yang dimaksud. Untuk memastikan Aku bertanya, ‘Apa maksud Melly ?’. ‘Kenapa koq Kak Andy melakukan hubungan seks dengan Kak Karin. Dia kan adik kandung sendiri. Koq tega sih.’, Melly menjawab.Aku agak bingung untuk menjawab apa. ‘Mel, Kak Andy Akung ke Kak Karin dan begitu sebaliknya.

Karena itu Kak Andy dan Karin melakukan hal itu. Karena sama-sama suka. Kalo Kak Karin ngga suka mana mungkin lah bakal terjadi kaya tadi. Iya kan.’.‘Tapi kan … tapi kan …’, Melly terdiam.‘Mel, Melly ngga mau kan ada keributan di rumah. Jangan bilang mami papi ya. Andy yakin, Melly mengerti apa yang dilakukan Andy dengan Kak Karin. Dan itu sudah berlangsung cukup lama.’, Aku mencoba menenangkan suasana.‘Apa, selama itu ?’, Melly tampak kaget dengan penjelasan Aku. ‘Jadi Kak Andy sudah melakukannya sejak kecil. Dan papi-mami ngga tahu.’, enath mengapa hal ini membuat tampang Melly seperti orang bingung.‘Kalo boleh Mel tahu, bercinta itu rasanya kaya apa sih ? Katanya kalo gituan yang untung cuma cowok.

Tapi koq banyak cewek yang suka juga.’, tiba-tiba saja Melly menanyakan suatu yang membuat Aku cukup kaget.Di sisi lain, entah mengapa tiba-tiba saja pertanyaan tersebut membuat penis Aku mengeras. Dari segi pisik, Melly memang lebih menggairahkan dibandingkan Karin. Melly pada usia 19 tahun memiliki tinggi 164 cm dengan payudara yang menantang dan tubuh yang padat berisi. Ditambah pertanyaan ‘Bagaimana rasanya’, membuat Aku berkeinginan bercinta dengan Melly. ‘Susah untuk diceritakan, bagaimana kalo langsung dicoba ?, Aku memberanikan diri untuk menyatakan langsung.

Melly hanya terdiam dan hanya tersenyum.Entah apa yang terjadi dengan Aku, langsung Melly Aku peluk. Aku berikan ciuman di leher dengan penuh nafsu. Walaupun Aku agak canggung begitu pula dengan Melly, tapi karena nafsu membuat segalanya berjalan lancar. Aku raba seluruh bagian tubuh yang sensitif. Saat itu Aku tidak ingin berlama-lama. Segera Aku buka seluruh pakaian yang dikenakan Melly. Ia malu-malu menutup payudaranya dengan kedua tangan dan menyilangkan kakinya untuk menutup vaginanya. Ternyata Melly benar-benar menggairahkan dalam posisi tanpa busana. Aku pun melepas seluruh pakaian Aku.Aku dekati Melly, Aku usap keningnya, dan tangan Aku turun perlahan ke tangannya.

Aku genggam tanggannya, berusaha melepaskan tanggannya yang menutupi payudaranya. Walau pada awalnya melawan, namun akhirnya melepaskan juga. Aku ciumi payudaranya yang kanan, sementara yang kiri Aku remas-remas. Aku nikmati payudaranya dari dasar bukit sampai ke puncaknya. Aku setengah duduk pada perut Melly. Dengan kedua tangan Aku meremas payudara kanan dan kirinya.‘Hmm, Kak Andy sakit ih.’, Melly berkomentar.‘Kalo gitu berhenti ya ?’, Aku tahu walaupun merasakan sedikit sakit Melly jug abisa menikmatinya. ‘Jangan… jangan dong …’, tiba-tiba saja Melly setengah berteriak.

Dan saat ia sadar dengan teriakannya mukanya memerah.Aku teruskan menikmati tubuh Melly. Lidah Aku bergerak dari celah antara kedua payudara turun menjelajah perut. Dan turun lagi mengarungi hutan yang menutupi vagina Melly. Aku ciumi rambut yang menutupi vaginanya, sambil sesekali Aku tarik dengan bibir dan lidah Aku. Tanpa sadar, Melly melemaskan kedua kakinya membuat Aku dengan mudah merentangkan kakinya lebar-lebar.

Aku segera mengambil posisi di antara kedua kakinya. Kedua tangan Aku mencoba membuka celah vagina Melly sampai lubang kemaluannya terlihat. Segera Aku cium dan jilati kemaluan Melly dengan penuh nafsu. Sesekali Aku menggigit bagian luar vagina Melly. Aku tahu ini membuat melly kegelian sehingga sesekali mendorong kepala Aku.Setelah lidah Aku pusar bermain, penis Aku sudah tidak sabar.

Aku ambil posisi duduk dengan kedua kaki Aku direntangkan. Dan kedua kaki Melly Aku letakkan di atas paha Aku. Penis Aku sudah di mulut kemaluan Melly. Untuk menenangkan, Aku mengatakan, ‘Mel, untuk pertama mungkin sakit tetapi sesudahnya ngga koq. Tahan ya ?’, dan Melly hanya terdiam.Kepala penis Aku masukkan, perlahan namun pasti penis Aku bergerak masuk. Samapi saat Aku merasa ada yang menahan untuk maju lebih jauh. Aku tahu pasti itu selaput dara Melly. Tentu ia masih perawan. Waktu pertama dengan Karin mungkin Aku tidak mengerti, tapi pengalaman dengan pacar Aku membuat Aku tahu. Aku terus mendorong secara perlahan. Rasa sakit mulai mengganggu Melly, sesekali ia menggangkat tubuhnya dengan punggungnya. Tapi suatu kali karena sakit, ia menggerakan tubuhnya cukup keras.

Hal ini membuat pinggulnya mendorong ke arah penis Aku. Dan … selaput dara Melly telah Aku tembus. Ia merasakan sakit. Untuk sementara, Aku diamkan sampai Melly tenang.Ketika ia sudah tenang, Aku masukan penis Aku lebih jauh lagi. Sampai akhirnya seluruhnya masuk. Perlahan Aku tari keluar dan dorong lagi ke dalam. Kalau Aku perhatikan, setiap penis Aku masuk dan keluar, ada bagian vagian Melly yang terdorong dan keluar. Itu karena vagina Melly masih sangat sempit.

Sungguh sangat erotis melihatnya. Aku lihat Melly menyukainya, walaupun masih terlihat ekspresi rasa sakit di wajahnya.Sambil menggerakan penis Aku keluar masuk vagina Melly, Aku lumat payudaranya. Gerakan Aku semakin bersemangat. Dorongan dan tarikan Aku semakin cepat, mungkin karena sempitnya vagina Melly membuat Aku lebih cepat orgasme. Tapi Aku tidak berani menyebarkan sperma Aku di dalam vagian Melly seperti Aku lakukan pada Karin. Ketika hampir saatnya, Aku segera cabut dan Aku gosok-gosokan pada bagian luar vaginanya sampai akhirnya meluap dan membanjiri permukaan vagina dan rambut-rambutnya.

Aku sadar bahwa Melly belum merasa puas, segera Aku masukan jari tengah Aku ke dalam vaginanya. Aku gosok-gosokan sambil kepala Aku rebahan di payudaranya. Setelah dua menit tubuh Melly seperti mengejang. Ia seperti meledak-ledak dan ia terdiam melepaskan kekejangan di ototnya.Jari Aku benar-benar basah dibanjiri cairan dari dalam vaginanya. Aku oleskan ke penis Aku, ke pangkalnya ke kepalanya dan lubang penis Aku. Hal ini membangkitkan kembali penis Aku. Aku berniat memasukkan kembali penis Aku ke vagina Melly.Tiba-tiba Aku dengar suara Karin, ‘Ehh jangan, kamu kan ngga tahu jadwalnya Melly. Nanti bahaya’.

Setelah itu ia melepaskan seluruh pakaiannya dan menyiapkan tubuhnya untuk Aku. Sekali lagi Aku bercinta dengan Karin. Kali ini pertempuran berlangsung benar-benar lama. Setelah sama-sama sampai pada puncaknya Aku terjatuh dan terlelap di atas tubuh Karin, sementara penis Aku masih di dalam vaginanya.Saat Aku sadar, ternyata Melly juga tertidur di samping Aku dan Karin. Sore itu aktifitas kami hanya bercinta, mandi, makan dan bercinta. Hari itu Aku bercinta dengan Karin sebanyak 3 kali dan dengan Melly 4 kali.


Sampai pukul 23.00, dan terbangun pada hari Minggu pukul 9.30.Sejak saat itu, selain dengan Karin Aku juga bercinta dengan Melly. Keduanya adik kandung Aku. Kami saling menyayangi. Kami masing-masing mempunyai kehidupan di luar rumah, seperti adanya yang lain. Tapi juga punya kehidupan di dalam rumah yang tersendiri.Jadi pada saat ini Aku, mempunyai aktifitas seks dengan tiga orang, yaitu Karin, Melly dan pacar Aku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4