Langsung ke konten utama

Kisah Seorang Ayah Yang Kesepian


Sebuah pernikahan yang sudah cukup lama kujalani akhirnya harus kandas juga. Semua ini terjadi karena istriku berselingkuh dengan seorang laki laki yang merupakan mantan pacarnya waktu sekolah dulu. Rupanya tanpa kuketahui cinta lama istriku bersemi kembali ketika usia pernikahan kami berjalan hampir 18 tahuna lamanya. Harus kuakui dulu istriku memang sangat cantik dan menjadi incaran para pemuda teman sekolahnya namun saat itu diantara mereka semua ternyata aku yang menjadi pemenangnya dengan mendapatkan cintanya secara penuh.

Hampir setahun belakangan ini rumah tangga kami dipenuhi dengan berbagai pertengkaran hingga akhirnya kami pun sepakat untuk berpisah dan ia pergi bersama dengan mantan kekasihnya dulu. Dari pernikahan itu kami memang sempat memiliki dua orang anak perempuan yang cukup cantik. Yang pertama bernama Marisa, ia sudah berusia 17 tahun dan duduk dibangku SMU sedangkan yang kedua bernama Melani berusia 11 tahun dan masih berada dibangku SD.

Menurut para kerabat dan tetanggaku, kedua putriku memang sangat cantik dan manis mungkin karena mereka mewarisi kecantikan ibunya yang memang begitu cantik dikala usianya masih muda dulu. Usiaku kini sudah hampir 45 tahun namun dalam soal urusan ranjang, nafsu birahiku tergolong masih cukup tinggi sehingga aku kesulitan untuk melampiaskan nafsuku semenjak berpisah dengan istriku.

Sampai saat ini aku memang masih sanggup untuk menahannya walaupun terkadang aku harus segera beronani jika birahiku sudah tak tertahankan lagi. Aku memang sangat menyanyangi kedua putriku dan selalu memenbuhi kebutuhan mereka dengan sebaik baiknya. Keduanya memang sering bermanja manja denganku ketika aku sedang bersantai dirumah hingga membuatku merasa semakin dekat dengan mereka.

Siang itu aku menyempatkan diri untuk mampir ke sekolah marisa untuk menjemputnya pulang karena kebetulan waktu itu aku sedang ada tugas luar dari kantor. Saat itu aku sedikit terpana melihat putriku yang masih mengenakan seragam sekolah SMU nya. Rasanya belum lama aku masih menggendongnya saat sedang pergi liburan dan kini Ia sudah tumbuh menjadi gadis remaja yang cukup cantik dan mempesona. 

Suatu malam ketika aku sedang asik menonton acara sinetron bersama putriku yang bernama Marisa, tampaknya ia mulai merasa mengantuk dan matanya pun mulai terlihat agak sayu.
“Mar kalau kamu udah ngantuk mending tidur dikamar saja sana. Ujarku
“bentar lagi pa. aku masih pengen nonton. Jawabnya

Beberapa menit kemudian nampak ia mulai kembali mengantuk dan kepalanya menyandar disamping bahuku. Aku menoleh kearahnya sambil tersenyum dan membiarkan sementara ia tertidur dibahuku hingga acara sinetron itu sudah selesai.
Marisa

Aku memperhatikan sejenak wajahnaya yang begitu cantik dan mirip sekali dengan ibunya waktu muda dulu hingga membuatku teringat akan masa masa indah ketika pertama kali kami berpacaran. Kemudian kubelai rambutnya yang panjang dan dibiarkan terurai olehnya hingga membuatnya nampak begitu anggun. Kepalanya masih bersandar dibahuku sementara matanya terpejam karena sedang tertidur lelap.

Kucoba untuk membangunkannya dengan suara pelana agar tak mengagetkannya namun ia sama sekali tak bereaksi dan tetap tertidur dibahuku.
“bangun mar.. filmnya sudah habis tuh. Sana pindah tidur kekamarmu. Ujarku sambil menepuk pundaknya pelan.

Sepertinya ia sudah sangat mengantuk hingga tak menghiraukan lagi suaraku yang menyuruhnya pindah ke kamar. Karena tak mau membangunkannya maka kubiarkan beberapa saat lagi sementara aku meraih remote tv dan mengganti channellnya yang ternyata sedang memutar film bertema dewasa dengan adegan percumbuan yang cukup panas.

“wah ternyata ada film bagus malam ini. ujarku dalam hati sambil terus menontonnya

Semakin lama menonton membuat pikiranku semakin tak karuan dan nafsu birahiku mulai agak terpancing yang ditandakan dengan makin mengerasnya batang kemaluanku saat itu.
Kurasakan dadaku terasa semakin penuh sesak akibat dorongan birahi yang mulai muncul dalam diriku. Tanpa sadar aku mulai memegang dan mengelus batangku yang masih tertutup oleh celana pendekku dan sialnya batang itu malah semakin mengeras saja hingga membuatku merasa tak nyaman ketika sedang duduk.

Ketika itu tatapan mataku tertuju pada paha putriku yang memang hanya mengenakan baju tidur berupa daster yang cukup pendek hingga pahanya yang mulus terlihat jelas olehku. Pemandangan langka itu semakin membakar birahiku dan ingin rasanya kujamah paha putriku yang putih dan mulus dengan tanganku. Namun aku berusaha untuk berpikir jernih dan mengalihakan perhatianku pada hal yang lain.

Sialnya pikiranku tak bisa diajak kompromi dan terus membayangkan betapa nikmatnya tubuh putriku jika sedang kusetubuhi seperti saat aku menggauli istriku dulu lagipula wajah keduanya memang sangat mirip sekali. Aku tak dapat mengontrol lagi pikiranku dan kuputuskan untuk mencoba untuk menjamahnya secara diam diam selagi ia sedang tertidur lelap dibahuku.

Pelan pelan kuraba bagian luar pahanya yang terasa begitu halus dan lembut dan benar benar mirip dengan kulit mantan istriku dulu. Birahiku semakin menjadi lalu kuberanikan diri untuk menyingkap bagian bawah gaun tidurnya hingga naik keatas. Pahanya semakim terlihat jelas oleku dan aku pun berkali kali menelan air liurku karena tergiur dengan kemulusan paha putriku.

Aku berhenti sejenak dan menarik tanganku yang sedang meraba pahanya dan berpikir sedikit positif.
“gila masa aku mengerjai tubuh putriku sendiri sih. Pikirku
Namun dorongan birahi dalam diriku sudah tak terhahankan lagi hingga aku pun harus menyerah dengan nafsuku sendiri dan melanjutkan aksiku menggerayangi tubuh putriku yang sedang tertidur lelap. Kali ini aku mengincar bagian dadanya dan aku pun berusaha mengintip dari celah bajunya dan terlihat buah dadanya yang begitu kenyal dan montok. Rupanya baru kutahu ketika sedang dirumah ternyata putriku memang tidak lagi memakai bra nya dan membiarkan payudaranya menggantung bebas disana.

Kuberanikan diri untuk menyingkap bagian atas dasternya dan kumasukan tanganku kedalam untuk menyentuh gunung kembarnya yang indah itu. Marisa masih tertidur lelap dan kulanjutkan dengan meremasi payudaranya yang masih tertutup oleh bahu tidurnya yang agak tipis.

Aku semakin berani menjarah tubuhnya dengan meremasi payudara dan menggerayangi kedua pahanya yang mulus. Batangku terasa menegang hebat dan sepertinya nafsuku semakin tak terkendali. Awalnay aku memang hanya ingin melecehkannya saja ketika sedang tertidur namun kurasa semua itu tak cukup dan ingin sekali rasanya aku menggaulinya sampai puas malam ini.

Marisa menggerakan tubuhnya dan menggeliat hingga membuatku sedikit kuatir kalau ia akan segera terbangun hingga terpaksa aku menghentikan aksiku unjtuk sementara. Ternyata ia masih tertidur hingga aku punya kesempatan lagi untuk menjamah tubuhnya. Aku coba memanggilnya guna memastikan bahwa ia memang masih tertidur lelap disana.

“Mar. Marisa.. bangun mar… ujarku dengan suara pelan sambil menyentuh pundaknya.
“wah rupanya dia masih tertidur nih. Hehe. Ini kesempatan bagus bautku. Kataku dalam hati
Tak terasa hampir sepuluh menit berlalu dan aku sudah menjamah seluruh tubuh putriku selagi ia tertidur. Dengan berjalan pelan lalu aku pun mencoba mengangkat tubuhnya dan membawanya masuk kedalam kamar tidurnya.
Kulihat saat itu adiknya memang sudah tertidur diatas ranjang dengan memakai selimut karena ruangan kamar yang memang agak sejuk disebabkan udara pendingin ruangan.

Aku membaringkan tubuh Marisa disamping adiknya dan rupanya nafsuku masih belum tersalurkan dan kuputuskan untuk kembali mengulangi aksiku menjamahi tubuhnya diatas ranjang.
Kutatap wajahnya sesaat dan kulumat bibirnya dengan pelan sambil kunikmati sentuhan bibirnya yang tipis dan menggairahkan.

Karena sudah tak tahan lagi maka segera kuturunkan sedikit celana pendekku hingga batangku berdiri tegak dengan bebasnya.
Kemolekan tubuh putriku berhasil membuat batangku mengeras dengan hebat bahkan selama ini belum pernah kurasakan batangku bisa sekeras dan sebesar itu.

Kupegang tangannya dan kugunakan untuk menggenggam batangku lalu perlahan mulai kugerakan seperti sedang mengocok batangku secara perlahan.
“ahhhhh…. Nikmatnya sungguh luar biasa ketika tangannya yang lembut menyentuh batangku yang menegang keras.
Sudah cukup lama aku tak merasakan kenikmatan disentuh oleh wanita semanjak istriku pergi meninggalkanku begitu saja hingga sentuhan jemarinya nampak sangat merangsangku.

Saat itu Marisa menggerakan tubuhnya namun masih dalam keadaaan tertidur lelap. Kini posisinya memunggungiku yang berada dipinggiran ranjang. Dengan posisi itu aku dapat dengan bebas menjamah dan meremasi pantatnya yang montok dan seksi hingga membuatnya hampir terbangun.

Aku semakin nekat saja dan mulai membuka seluruh celanaku hingga kini tinggal bajuku yang masih melekat dibadan.
Sambil berdiri dan memandangi tubuhnya lalu kukocok batangku secara perlahan hingga membuat nafasku semakin memburu. Kini aku duduk dipinggiran ranjang dan kembali meraba payudaranya sementara tanganku yang satunya masih terus megocok batangku.

Remasan tanganku mungki nterlalu keras hingga membuat Marisa terbangun dari tidurnya dan membuatku cukup panik.
“papa lagi ngapain disin. Ujarnya sambil memandangku.
“sstt… diam nanti adikmu bangun. Ujarku sambil membekap mulutnya
“malam ini kamu puasin papa ya. Soalnya papa udah lama gak begituan. Ujarku
“jangan pa.. aku gak mau.. ujarnya dengan wajah memelas
“katanya dulu kami pernah bilang sayang sama papa. Masa tega membiarkan papa tersiksa kayak gini terus. Ujarku
“tapi pa.. ujarnya
“udah kamu nurut aja deh sama papa. Lagian Papa cuma pengen nunjukin rasa sayang papa sama kamu aja koq. ujarku

Tanpa membuang waktu aku langsung melumat bibirnya dengan penuh nafsu sementara kedua tanganku memegangi tangannya agar tak meronta ketika sedang kukerjai diatas ranjanga.
“jangan pa. kumohon.. kita gak boleh kayak gini. Katanya sambil sedikit meronta
Aku tak mempedulikannya dan terus menjarah tubuhnya. Kini aku berusaha menindih tubuhnya diatas ranjang hingga Marisa semakin tak berkutik saja.


Nafsuku semakin tak terbendung lalu kukangkangi wajahnya dan menyodorkan batangku kearah mulutnya.
“ayo mar isepin punya papa. Ujarku
“ga mau pa.. aku jijik.ujarnya sambil menggelengkan kepala
“tahan aja . nanti juga bakal biasa. Ujarku sambil terus menyodokan batangku kemulutnya.
Marisa masih berusaha menolak dan menutup mulutnya rapat rapat namun aku tak menyerah begitu saja dan mulai memencet hidungnya hingga ia tak bisa bernafas.

Marisa semakin gelagapan dan akhirnya ia pun membuka mulutnya lebar leabr sehingga aku dapat menyodokan batangku memenuhi rongga mulutnya yang sempit. Aku memang sempat mempelajar tehnik ini sewaktu menonton sebuah film dewasa beberapa waktu yang lalu. Dan uniknya kejadiannya hampir mirip dengan kisah hidupku yang mengisahkan seorang ayah memperkosa anak gadisnya sendiri ketiak sedang tertidur dikamar.

Setelah batang itu masuk kedalam lalu kugerakan pinggulku seraya memompa mulutnya. Marisa kewalahan menghadapi kelakuanku yang semakin beringas dan menggenjotnya dengan begitu kuat dan cepat hingga ia terbatuk batuk karenanya.

Sambil terus menggenjot kulihat adikknya yang berbaring disebelah dan masih tertdiur lelap disana. Kugunakan tanganku untuk menekan bagian belakang kepalanya agar batangku dapat lebih dalam mengaduk aduk mulutnya.
Kepala putriku tersentak sentak tak karuan dan rambutnya yang panajng terurai semakin berantakan saja.
“hmpmmm… jangan pa.. ampun.. ujarnya
“udah kamu nikmati saja. Jangan banyak membantah. Ujarku sambil menatap wajahnya.

Setelah cukup puas melakukan oral seks terhadap putriku lalu aku pun segera mengambil posisi diantara kedua pahanya yang sudah kubuka lebar.
“nah sekarang papa pengen ajarin kamu biar jadi gadis dewasa yang bisa memuaskan laki laki. Ujarku sambil menggesekan kepala penisku pada bibir kemaluannya.
“jangan pa.. kumohon. Jangan lakukan. Ujarnya sambil meneteskan air mata.
Aku tak mempedulikannya lagi dan mulai mendorong kepala penisku seraya membelah laing kewanitaanya yang masih cukup sempit.

“tahan ya mar. papa mau masukin sekarang. Ujarku sambil mendotomng batangku lebih dalam.
“arghh sakit pa.. ujarnya sambil menggelinjang
Karena takut membangunkan adiknya yang sedang tertidur maka kututup mulutnya dengan celana dalamnya hingga suaranya menjadi teredam.
“jangan berisik nanti adikmu bangun tau !! ujarku memperingatkannya.
Marisa kembali melakukan perlawanan kecil namun kedua pergelangan tangannya segera kutangkap dan kuhimpit keatas ranjang hingga ia tak berkutik.
Dengan posisi tubuhku yang menindihnya membuat gerakanya semakin tak leluasa dan kumanfaatkan dengan mengenjot tubuhnya.

Tubuhnya kutindih dan kugenjot dengan irama yang tak beraturan kadang lambat dan kadang cepat hingga membuat tubuh kami berdua nampak basah oleh keringat masing masing. Mulutnya yang tersumbat celana delam membaut suara erangannya tak begitu terdengar. Sepertinya batangku  yang besar cukup membuatnya menderita ketika keperawanannya kurenggtu dengan paksa malam itu.
Rasa sayang pada putriku kini berubah menjadi rasa nafsu karena ingin menikmati tubuhnya sampai puas.


Kini aku mengambil posisi duduk sambil terus menggenjotnya diatas ranjang. Sepertinya tenaga Marisa sudah terkuras banyak dan perlawanannya tidak sekaut tadi. Selain itu kini ia mulai bisa menikmati persetubuhan terlarang itu dan suara erangan kesakitannya mulai tergantika noleh suara desahan kenikmatan yan belum pernah dirasakan sebelumnya oleh Marisa.

Kugenjot lebih cepat lagi tubuhnya hingga ia tersentak sentak tak karuan dan aku sama sekali tak peduli jika seadainya adiknya terbangun karena aktivitas seksual kami saat itu. Dipikiranku hanya ada bagaimana cara menuntaskan nafsuku saja hingga tak peduli lagi dengan keadaan sekitarku disana.

Aku menarik sumbatan celana dalam yang membungkam mulut Marisa dan saat itu kudengar suara desahannya yang lembut dan semakin membangkitkan nafsu birahiku.

“ahhh…eh…. Sssshhh….. enak pa.. terusin.. ujarnya sambi memejamkan matanya.
Aku semakin semangat untuk memompanya kini kuangkat kedua kakinya dan kuletakan diatas pundakku hingga batangku dapat dengan leluasa menggenjot tubuhnya.

Sambil terus menggenjot dengan sekuat tenaga, kujilati bagian bawah kakinya yang tergantung dipundakku hingga kulitnya mulai basah oleh airliurku.
Slurp.. slurp… sungguh nikmat bisa merasakan kaki putriku yang putih dan mulus. Selama ini aku memang sangat terpesona dengan kaki jenjangnya yang indah dan mengggoda namun aku berusaha untuk menahan nafsuku sendiri kala itu.

Tubuhku terasa semakin panas dan keringatku semakin bercucuran namun aku tak mau menyerah dan berhenti begitu saja sebelum aku mencapai puncak kenikmatan yang sudah cukup lama tak kurasakan.
Kugenjot tubuhnya lebih kuat lagi dan kusentakan dalam dalam batang kemaluanku hingga membuat Marisa menggelinjang dan mendesah. Setelah hampir 20 menit akhirnya aku tak sanggup lagi untuk bertahan, kurasakan kepala penisku berkedut dan tubuhku pun bergetar hebat.

Crot..cret.. cret… berkali kali cairan spermaku menyembur keluar didalam liang kemaluannya dan kurasakan sebuah kenikmatan yang tiada tara ketika aku berhasil mencapai puncak kenikmatan. Aku masih terus  memompanya walaupun semakin lama genjotanku semakin pelan dan aakhiray berhenti.
 Setelah kurasakan tak ada lagi cairan sperma yang keluar maka aku pun segera mencabut batangku keluar dan bersamaan dengan itu cairan putih kental ikut mengalir berpadu dengan darah keperawanan putriku tersayang. 

Tubuhku terkulai lemas dan menindih tuubh Marisa diatas ranjang dan nafasku pun masi htersengal sengal. Soal keringat tak perlu ditanya lagi karena tubuhku dan Marisa sudah basah kuyup akibat pergumulan panas antara seorang ayah dengan putri kandungnya sendiri.

Karena kelelahan aku sempat tertidur beberapa saat dan setelah itu baru aku kembali ke dalam kamarku yang berada dibagian depan rumah sementara Marisa tertidur dikamarnya bersama dengan adiknya. Pergumulan ini merupakan awal yang indah dari sebuah skandal dalam rumah tangggaku yang sepertinya akan terus berlanjut entah sampai kapan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4