Namaku Anwar dan aku tinggal di Bandung . Aku mau
menceritakan pengalaman seks di rumahku sendiri dan kejadian ini baru terjadi
dua bulan yang lalu. Aku mempunyai seorang kakak perempuan namanya Lucy. Kak
Lucy itu orangnya cukup cantik. Dia mempunyai tinggi badan 171 cm, kulit putih
bersih, dadanya kira-kira 36 serta pantatnya sangat montok. Banyak teman laki
lakinya yang begitu ingin manjadi kekasihnya namun hanya satu orang yang
berhasil mendapatkan hatinya.
Anehnya aku sering merasa cemburu ketika
ada teman laki lakinya yang berusaha mendekatinya dan juga Aku sangat
terangsang jika melihat Kakaku sedang berpakaian seksi. Suatu hari, tepatnya
malam minggu.Waktu itu mama dan papaku sedang pergi. Aku sendiri juga lagi
malas di rumah. Lalu aku pergi kerumah teman kuliahku. Jadi dirumah hanya ada
Kak Lucy sendirian yang lagi nungguin pacarnya. Tapi dasar sial temanku juga
lagi keluar. Lalu untuk ngilangin suntuk aku mutar-mutar (jalan2) sendirian.
Setelah puas jalan jalan aku pun pulang.
Sampai di rumah kulihat ada kendaraan pacar
Kak Lucy di depan rumah. “Aduh.. jagain orang pacaran nih..”, pikirku. Aku
langsung masuk ke teras. Tapi aku terkejut. Kulihat Kak Lucy sedang di bercumbu
dengan pacarnya. Kubatalkan niat ku dan aku terus mengintip permainan mereka.
Aku benar2 terangsang melihat adegan tersebut. Apalagi melihat Kak Lucy yang
sedang bugil dan mendesah desah. Aku memperhatikan mereka dan mengelus-elus
penisku.
Lucy |
Terpaksa aku bersolo seks dan
memuntahkannya di pot bunga. Lalu aku pergi lagi meninggalkan mereka berdua.
Setengah jam kemudian aku kembali dan kulihat mereka sedang duduk mesra di
ruang tengah. Kutegur mereka dan aku langsung masuk ke kamarku. Di kamar aku
terus membayangkan Kak Lucy. Selang beberapa menit aku keluar kamar dan kulihat
cowoknya sudah pulang. Kulihat Kak Lucy masuk ke kamarnya. Lalu aku duduk
sendirian di ruang tengah.
Aku benar benar terangsang. Aku lalu
bangkit dan masuk ke kamar Kak Lucy. Rupanya Kak Lucy sedang ganti baju. Dia
terkejut melihatku.
“Ngapain kamu?”, tanyanya.
“Tadi kakak ngapain sama cowok kakak?”, aku
balik bertanya.
Dia hanya diam. “Emang kamu tahu?”,
tanyanya lagi.
Aku hanya mengangguk. “Jangan bilang
siapa-siapa ya..!”, katanya lagi.
“Oke.. tapi kakak harus mau begituan juga
sama aku!”, ujarku.
“jadi Kamu mau juga ya..”, katanya terkejut.
“iya kak. Aku udah lama pengen ngerasain
yang namanya begitu. Kakak mau kan bantu aku.? pintaku
“hmm baiklah. Tapi kamu janji jangan
beritahu siapa siapa soal kejadian tadi. Ujar kak Lucy
Dia lalu menarikku ke tempat tidur.
Dibukanya bajunya, lalu dibukanya juga bajuku. Langsung dilumatnya penisku.
Rasanya enak sekali. Diisapnya penisku sampai kusemprotkan spermaku di dalam
mulutnya. Aku cukup puas atas perlakuannya. Lalu dia menyuruhku menjilati
vaginanya .oohh.. ahh.. erangnya. Lalu aku pindah meremas dan menjilati
payudaranya. mmhh.. terus.. nggh.. Kujilati payudaranya, perutnya sampai
kujilati lagi vaginanya. oh.. ah.. ena.. k.. erangnya. Nafsuku naik lagi.
Penisku mulai berdiri lagi. Masu.. kin aja.. pintanya.
Lalu kumasukin penisku dan memompanya.
Rasanya enak sekali, penisku dijepit oleh otot vaginanya. ahh.. terus..
sayang.. jeritnya. Lalu dibaliknya tubuhku. Dengan posisi diatas, dia menggoyangkan
pantatnya turun naik. Tanganku meremas pantatnya yang montok. Payudaranya
bergoyang-goyang. Aku mau keluar.. erangku.
Tahann.. sayang.. ujarnya. Lalu ahh.. agh..
oh.. Kak Lucy mengerang panjang pertanda orgasme. Dia terus bergoyang dan
crot.. crot.. crot.. kusemburkan spermaku didalam vaginanya. Lalu dia mencium
bibirku. Kami pun tergeletak bersampingan. “Makasih kak.. betul-betul nikmat”,
ujarku sambil meremas payudaranya. “Iya.. kamu hebat juga”, katanya “Maukan
kakak beginian lagi..?”, tanyaku “Kapan aja kamu pengen”, ujarnya sambil
tersenyum.
Aku langsung keluar dan masuk ke kamarku.
Aku senang sekali. Aku terus minta jatah sama Kak Lucy. Kapan ada kesempatan
kami pasti melakukannya dengan berbagai macam gaya. Aku juga sudah
merasakan pantatnya yang montok. Waktu itu Kak Lucy lagi haid, jadi kusorong
aja pantatnya. Rasanya sama-sama enak kok. Sampai pada suatu hari, Waktu itu
aku pulang kuliah, kulihat pintu kamar Kak Lucy terbuka dan dia berbaring
mengenakan handuk.
Aku terangsang melihatnya. Aku masuk dan
kubuka bajuku lalu kupeluk dan kucumbu. Ah.. jangan sekarang! ada Mama tuh!
ujarnya. Tapi aku tak peduli dan terus merangsangnya. Akhirnya dia pasrah.
Kubuka handuknya dan kujilati payudaranya. Kak Lucy mendesah. Lalu dia bangkit,
menimpaku sambil berbalik. Kami melakukan gaya 69, Dikocoknya dan
diisapnya penisku. Aku pun menjilati vaginanya sambil meremas pantatnya. Lagi
asyik menjilat, tiba-tiba pintu kamar dibuka. Kami sangat terkejut. Ternyata
mama sedang memergoki kami berbuat mesum. Mama masuk dan menutup pintu. Muka
Mamaku tampak marah melihat perbuatan kami.
Aku dan Kak Lucy hanya bisa terdiam.
Matanya menatap kami tajam. “Maafin kami ma!, ini salahku. Aku yang ngajak Kak
Lucy tadi. Soalnya Asep lagi terangsang! ujarku.
“Kenapa harus Kak Lucy?”, tanya mamaku.
“Daripada dengan PSK lebih baik dengan aku,
Ma!” sambung Kak Lucy “Lagi pula aku juga mau kok”, ujar Kak Lucy membelaku.
“Terserah Mama mau marah, kami kan udah gede dan punya hasrat seks
yang harus disalurkan”, ujarku.
Mamaku terdiam sejenak “Ya.., udah terserah
kalian. Tapi perbuatan kalian jangan sampai ketahuan papa!”, ujarnya. “Satu hal
lagi Asep, jangan sampai Kak Lucy hamil”, katanya sambil menatapku. “Ya..udah
sebagai hukumannya mama mau lihat bagaimana kalian melepaskan hasrat seks
kalian itu”, ujarnya lagi. Aku dan Kak Lucy saling pandang. Lalu kami
melanjutkan permainan kami. Aku mulai merangsang Kak Lucy lagi. Kujilati
payudaranya. Lalu kujilati vaginanya.
Ah..sst.. mmh.. desahnya. Tanpa lama2
kumasukkan penisku ke liang vaginanya dan kugoyang. Akkh..ohh..ngghh..ah..
ah..desahnya. Aku makin mempercepat kocokanku. Dan akhh..ahh ..akhhkhh..,
jeritnya panjang. Kurasakan Kak Lucy sudah mencapai orgasme. Semakin cepat
goyanganku. ck .ckk.. ck..suara kocokan penisku di vaginanya yang sudah basah
bercampur cairan orgasmenya. “Mau keluar nih..”, jeritku “dimulutku aja!”,
ujarnya sambil menahan sodokan penisku, kucabut penisku.
Kak Lucy langsung menggenggam penisku dan
mengocoknya dalam mulutnya. Crott.. crot..crot..crot kusemburkan spermaku ke
mulutnya sebanyak 8 kali. Mulutnya penuh dengan spermaku. Sampai menetes keluar
dari sela mulutnya. Dan ditelannya semua. Aku terbaring puas, dan Kak Lucy
menjilati penisku untuk membersihkan sisa sperma. Kulihat mama menggelengkan kepalanya.
Lalu mama pergi keluar dari kamar. Aku dan Kak Lucy hanya tersenyum.
Kami akan lebih bebas melakukannya di
rumah, walaupun mama mengetahuinya. Kami saling berpelukan dan berciuman. Aku
lalu berpakaian dan masuk ke kamarku. Di kamar aku masih memikirkan kejadian
tadi. “Mama tidak melarang aku ngeseks dengan kakakku sendiri. Berarti aku juga
bisa ngeseks dengan mama”, pikirku. Lagian body mama masih sip abis. Soalnya
mamaku ikut fitness. Walaupun usianya udah 44 tahun tapi masih oke. Lagi pula
mama pasti lebih berpengalaman. Aku berpikir lama mengenai ide gilaku ini.
Kuputuskan, aku harus bisa merasakan ngeseks dengan mamaku sendiri.
Lalu aku keluar dan masuk kekamar mamaku.
Kulihat mamaku berbaring membelakangiku. Kulihat pantatnya yang montok dan
pahanya yang mulus. Kubuka bajuku semuanya. Dan sambil menelan ludah aku naik ke
tempat tidur dalam keadaan bugil. Kupeluk mamaku dari belakang dan kugesek
penisku yang sudah tegang. Tiba2 mama terbangun “Ngapain kamu, Asep?”, tanyanya.
“Pengen ngeseks sama mama”, jawabku manja.
Aku langsung memeluk dan menciumnya. Mamaku diam saja. Kubuka kimononya. Wow
..mama tidak pakai BH dan CD. Payudaranya besar (lebih besar daripada punya Kak
Lucy. Kak Lucy aja 36B) dan masih kencang. Vaginanya merah merekah. Pantas papa
sayang terus sama mama. Aku langsung meremas payudaranya, menjilatinya dan
menggigitnya. Mama hanya mendesah kecil. “Jilatin anu mama ya.. kayak Kak Lucy
tadi..”, pintanya sambil meraba vaginanya. Aku lalu menjilati vagina mama
sambil memainkan klitorisnya dengan gigi dan lidahku.
Ahh..terus.. sayang.. okh.. e. na. k..desah
mama. Kepalaku dijepitnya dengan kedua pahanya dan rambutku dijambaknya. Agar
aku terus menjilati vaginanya. 10 menit lidahku menari di vagina mamaku dan
akhirnya mamaku orgasme juga. Kurasakan cairan hangat di lidahku. Lalu mama
bangkit dan menyuruhku telentang. Mama lalu mengambil baby oil dan mengoleskan
kepenisku. Lalu dikulumnya penisku dengan nikmat. ohh..rasanya benar2 nikmat
sampe ubun2. Isapan mama jauh lebih enak daripada Kak Lucy. Aku merasakan
kenikmatan yang dahsyat. Mama mengulum semua penisku berserta buah zakarku.
Yang paling sensasional kurasakan saat mama mengocok penisku sambil menjilati
lubang duburku. Wow benar2 asyik dan nikmat. Aku sampai merinding kenikmatan.
Sekitar 10 menitan kusemprotkan spermaku di depan wajah mamaku.
Mama ku sibuk menjilati spermaku yang
muncrat kemana mana. “Wah.. benar-benar nikmat ma..”, ujarku. “Mama jago istong
(isap totong)”, pujiku “Kamu juga jago jilatannya, mama sampe merinding”,
ujarnya “Papa kalo jilat kurang nikmat, lagian papa jarang mau jilat”, ujarnya
lagi “Gimana, mau dilanjutkan?”, tanya mamaku “Iya dong..aku kan mau
ngerasain anunya mama!”, ujarku sambil melihat vaginanya. “Mama juga mau
ngerasain sodokan penismu!”, jawabnya manja. Lalu mama mengajakku ke kamar
mandi, untuk membersihkan vaginanya dan penisku.
Kuhidupkan air di bathtub setinggi mata
kaki. Kami berdua masuk dan kucumbu Mama, kucium bibirnya dan kuremas-remas
payudaranya. Kami berdua sangat bernafsu, terutama aku. Padahal aku sudah main
sebelumnya dengan Kak Lucy. Aku sudah nggak tahan untuk memasukkan penisku ke
vagina mama. Kutusukkan penisku dan bless.. amblas semuanya terbenam. Kurasakan
jepitan liang memek mama yang masih kuat. Kupompa penisku menghujam vagina mama.
Kaki mama menjepit sisi bathtub.
Ohh..yeahh.. ahh.. jerit mama. Sekitar 3 menit mama minta ganti posisi
menyamping dengan posisi kaki belipat ke arah samping dan aku menggoyang dari
atas menyodok vagina mama. Mama tampak sangat menikmatinya. Lalu mama minta
doggy style. Kami bangkit dan mama nungging bertumpuan dengan sisi bathtub.
Kusodok vagina mama dari belakang. Mama mendesah campur menjerit kecil. Pantatnya
yang montok beradu dengan pangkal pahaku. Kupeluk mamaku dari belakang sambil
terus bergoyang perlahan, meremas payudaranya.
“Ma..masukin ke lubang anus ya..”, bisikku
“Pelan2 mama belum pernah ..”, jawabnya. Kucabut penisku dan kumasukkan pelan
pelan ke lubang anus mamaku. Mamaku merintih kecil menahan sakit. Lubang anus
mama memang belum pernah dijamah. Masih terasa ketat. Kugoyang perlahan-lahan
sambil tanganku mengusap-usap bibir vaginannya dari belakang. Oh.. ahhk.. oh..
nikmat.. mama mendesah.
Sekitar 4 menit kucabut penisku kubalikkan
tubuh mama dan satu kakinya kuangkat dan ku letakkan di wastafel. Kumasukkan
penisku lagi dan kugoyang lagi. sekitar 1 menit, kuangkat Mama dan kutidurkan
di lantai kamar mandi. Kakinya mengangkang dan aku mulai menggenjotnya lagi.
Shh.. ohh.. akhh.. mama terus menjerit merasakan nikmatnya. Dan ohh.. ahh..
mama melenguh sambil memejamkan matanya menikmati orgasmenya.
Aku terus bergoyang. Lalu aku mengakhiri
permainanku dengan semprotan spermaku di dalam rahim mama tempat aku dikandung
dulu. Aku benar-benar puas. Aku mencium mama. “Makasih ma.. permainan Mama
sangat hebat”, pujiku “Mama mau kan..ngeseks sama Asep lagi..?”, tanyaku.
Mamaku tersenyum dan mengangguk “Asal.. jangan ketahuan Papa ya..!”, katanya.
Aku cuma tersenyum. Lalu kami mandi bersama dalam bathtub. Malamnya aku
terlelap tidur. Esok paginya, aku bangun pukul 7 pagi dan bersiap mandi.
Kulihat Papa dan Kak Lucy sedang sarapan,
sedangkan Mama sedang di dapur. Kudatangi mama dan kuremas pantatnya. “Aduh..
kamu nakal ya..”, ujarnya. Kubuka celanaku dan ku keluarkan penisku yang
tegang. Kugesekkan ke pantat Mamaku. “Ma..ayo.. dong..”, bujukku “Gak..
ah..ntar dilihat papa!”, tolaknya “Please..”, rayuku “Isap aja ya..”, tawar
mamaku “Ya.., deh..!”, sahutku lalu Mama jongkok dan mengisap penisku. Mataku
merem melek menahan nikmatnya.
Sampai ku semburkan lahar hangat kemulut
mama. Lalu aku mandi dan berangkat kuliah. Di kampus aku rasanya pengen cepat
pulang. Pukul 2 siang aku tiba dirumah. Kupanggil Kak Lucy dan Mama kekamarku.
“Gimana.. kalo kita main bertiga”, usulku “Hah..!!”, jawab Mama dan Kak Lucy
serentak. “Aduh.. nih..anak.. nafsu amat ya..”, ujar Mamaku “Kayaknya asyik
juga tuh.”, sahut Kak Lucy. Kak Lucy langsung membuka bajunya. Dan menimpaku.
Bibirku dilumatnya sambil tangannya melucuti pakaianku. Mama akhirnya membuka
bajunya dan ikut bergabung.
Mama langsung menghisap penisku sambil
menjilatinya. Sedangkan aku menjilati vagina Kak Lucy. Lalu kusuruh Mama tidur
telentang sambil mengangkang. Kujilati vagina Mama dan Kak Lucy menjilati dan
meremas remas payudara Mama. Ssst.. enaak.. ahh.. erang mama. Lalu gantian,
kujilati vagina Kak Lucy dan Mama menjilati payudara Kak Lucy. Aku mulai
memasukkan penisku ke vagina Kak Lucy dan memompanya. Sedangkan Mama menjilati
payudara Kak Lucy sambil menggosok2 vaginanya sendiri.
Aaahh..ohh.. oh.. Kak Lucy menjerit kecil
berbarengan dengan deru napasnya yang tidak teratur. Kupercepat goyanganku. Aku
harus membuat Kak Lucy orgasme terlebih dahulu. Beberapa saat kemudian Kak Lucy
mengerang puas ah. a. h.. ah. ah. ah. ahh.. ha.. sambil nafasnya agak
tersengal. Penisku terasa dijepit otot vagina Kak Lucy yang yang berkontraksi.
Kucabut penisku dan kutarik Mamaku. Lalu kumasukkan penisku ke liang surganya
dan kugoyang.
Mamaku hanya mendesah kecil. Aku menikmati
goyanganku. Aku lalu membalikkan tubuh Mama keatas. Mama bergoyang bagai
menaiki kuda.Tanganku meremas-remas pantat Mama dan membantunya turun naik.
Ooo.. ahh.. yehh.. erang mama sambil memejamkan matanya. Payudaranya bergantung
dan bergoyang. Ohh..ahh.. kudengar erangan mamaku sambil memejamkan mata dan
menahan ludah. Kurasakan Mama sudah orgasme. Kupeluk Mama dan kubalikkan
badannya.
Kak Lucy langsung mendekat dan menjilati
payudara Mama. Aku langsung menggenjot mamaku lagi dengan posisi Mama
telentang. Sekitar dua menitan, kurasakan aku mau mencapai puncak. Langsung
kucabut penisku dan kusemburkan ke mulut Kak Lucy dan Mama. Mereka berebutan.
Spermaku muncrat ke wajah mereka berdua.
Aku lalu terduduk lemas.Kulihat mama dan
Kak Lucy saling menjilati spermaku yang muncrat ke wajah mereka. Setelah 10
menit Kak Lucy keluar dari kamarku. Dan aku memainkan satu ronde lagi dengan
Mamaku. Dan ku akhiri dengan semburan sperma di dalam lubang anusnya. Setelah
itu Mama keluar dan mandi. Sekarang aku benar-benar betah berada di rumah,
kapan saja ada saja yang melayaniku (Mama dan Kak Lucy). Hampir tiap pagi aku
mendapat jatah sepong dari Mama.
Tapi semua sudah kuatur. Kalo siang aku
mainnya sama Mama, dan kalo malam malam lagi pengen, aku mainnya sama Kak Lucy.
Tapi kadang nggak tentu juga, yang mana aja. Kalo Papa nggak ada kami main
bertiga. Apalagi kalo Papa keluar kota kami makin bebas tidur
bersama. Bahkan aku pernah bolos kuliah karena kecapekan melayani Mama dan Kak
Lucy`. Kejadian ini membuatku betah di rumah. Home Sweet Home.
Komentar
Posting Komentar