Langsung ke konten utama

Pelajaran Tambahan Untuk Muridku

Aku memang berasal dari sebuah daerah terpencil dan hidup dalam keluarga yang serba sederhana. Namun semua itu tak mematahkan semangatku yang ingin bercita cita menjadi seorang guru sejak masih kecil. Walaupun aku bukan anak yang cerdas dan terkesan biasa saja namun aku berhasil mendapatkan beasiswa dari kepala desa dikampungku. 

Semua ini karena ayahku merupakan teman dekat si kepala desa waktu masih kecil dulu sehingga ia membantu ayahku. Setelah lulus dari sekolah lalu aku pun melanjutkan kuliah kesebuah perguruan tinggi dan akhirnya lulus kemudian menjadi seorang guru disebuah sekolah swasta yang tidak begitu terkenal disebuah kota kecil. Tubuhku tidak terlalu tinggi dan kulitku pun agak hitam dengan rambut ikal yang merupakan ciri khas fisik dari warga dkampungku.

Bertahun tahun aku bekerja disana sebagai guru namun penghasilanku serba kekurangan bahkan pihak sekolah berkali kali menunda pembyaran gajiku karena berbagai alasan. Ketika aku berumur 25 tahun lalu kuputuskan untuk pindah bekerja saja ke sekolah lainnya dengan harapan memperoleh penghasilan yang lebih besar lagi karena aku berpikir kebutuhanku jika sudah berumah tangga tentu akan meningkat. Walaupun aku belum berumah tangga namun aku harus merencanakan semua hal itu sedini mungkin agar tak menyesal dikemudian hari kelak.

Kesibukaku sebagai guru membuatku tak punya banyak waktu untuk mencari seorang wanita guna menjadi pendamping hidupku hingga hingga saat itu aku terus saja hidup menjomblo hingga merasa kesepian. Sebanarnya pada waktu itu aku sempat jatuh hati pada seorang guru wanita yang ada disekolah tempatku mengajar namun ia menolakku dengan alasan aku tak punya motor seperti kebanyakan pria yang mengajar disana.

Penolakan itu membuatku merasa agak kesal namun aku hanya bisa pasrah karena memang dia tak mencintaiku dengan tulus. Saat itu aku mendapat kabar dari pamanku yang mengatakan ada sebuah lowongan pekerjaan menjadi guru disebuah sekolah swasta yang cukup terkenal dikotanya dan tentu saja membuatku sangat tertarik untuk mencobanya.

Karena kota tempat tinggal pamanku agak jauh maka aku pun terpasksa tingga bersamanya lebih dulu guna menghemat biaya pengeluaranku selama tinggal disana. Pamanku memang menyuruhku untuk tinggal bersamanya karena sejak menikah kurang lebih 5 tahun ia tak juga memiliki keturunan hingga saat itu hingga salah satu kamar dirumahnya pun tak terpakai.
Caroline
Dengan menggunakan kereta api maka aku pun berangkat ke kota tempat tinggal pamanku dan tiba disana sekitar pukul 6 pagi distasiun yang cukup besar. Aku dijemput oleh pamanku dengan menggunakan sepeda motor dan langsung menuju ke rumah kontrakannya yang berlantai dua dan tidak terlalu besar.

Rumah pamanku terletak disebuah pemukiman padat penduduk yang selalu ramai bahkan dimalam hari sekalipun. Hal ini berbeda jauh dengan tempat tinggalku dulu yang berada dikota kecil dan selalu terlihat sepi dan gelap dimalam hari.


Keesokan harinya pamanku mengantarku untuk melamar pekerjaan disebuah sekolah yang sudah diberitahu padaku sebelumnya. Lokasi sekolah itu tak begitu jauh dari rumah pamanku dan hanya butuh waktu 20 menit untuk sampai disana hingga memudahkanku untuk pergi mengajar nantinya jika diterima bekerja disana.


Bangunan sekolah SMU swasta itu cukup besar dan luas dan terdiri dari 3 lantai dan tiap lantainya ada sekitar 8 buah ruangan kelas. Sesampainya disana aku segera berjalan menemui seorang petugas keamanan yang berusia paruh baya dan sedang berada dipos jaganya didekat gerbang sekolah.

“pak !! ruangan kepala sekolah disebelah mana ya ? tanyaku pada seorang petugas keamanan yang memakai pakaian berwarna putih biru.

“bapak darimana ? dan ada perlu apa ya ? tanya petugas keamanan berkumis tebal itu.

“nama saya moses pak. saya mau melamar kerja jadi guru disekolah ini. Ujarku.

“ohh mau melamar jadi guru.. kalau begitu kamu naik aja kelantai dua. Nah ruangan kepala sekolah adanya dipaling ujung sana. Ujarnya.  

Setelah berbincang dengan kepala sekolah disana akhirnya aku pun diterima bekerja disana sebagai seorang guru matematika yang pada saat itu memang sedang kosong.

“nah mulai besok kamu sudah boleh mengajar disini. tapi masih dalam masa percobaan selama 3 bulan. Ujar pak Bandi yang merupakan kepala sekolah disana.

“ohh iya terima kasih banyak pak. ujarku dengan wajah berseri seri.
Pak Bandi sepertinya sudah cukup tua dan menurutku usianya saat itu sekitar diatas 60 tahun namun terlihat masih sehat dan segar walaupun semua rambutnya telah memutih. 

Orangnya cukup ramah namun sangat tegas dalam menghadapi semua permasalahan yang terjadi disana. Keesokan harinya dengan meminjam motor pamanku aku segera berangkat kerja namun karena aku belum begitu paham dengan kondisi jalanan maka aku pun sempat tersesat dijalan.

“wah gawat nih. mana sebentar lagi udah mau jam masuk sekolah. Pikirku dalam hati
“masa baru pertama kali kerja aku sudah harus terlambat. Ujarku lagi

Setelah bertanya kesana dan kesini akhirnya aku pun berhasil tiba disekolah dan sepertinya masih ada waktu lima menit sebelum pintu gerbang sekolah ditutup. Setelah memarkirkan motorku maka aku berlari sebisaku untuk sampai diruangan guru agar tidak terlambat untuk mengabsen disana. Dengan nafas tersengal lalu aku pun segera menuju ke alat absensi yang menempelkan ujung jariku disana guna memverifikasi kehadiranku hari itu. 

“wah hari pertama kerja. Pak moses keliatan semangat sekali. Ujar Pak Deni yang merupakan guru disana.
“iyahh pak. tadi aku sempat nyasar dijalan. Untung aja masih keburu hehe.. ujarku

“bagus masih keburu. Soalnya kalau lewat satu menit aja. gajimu akan dipotong lumayan besar nanti hehe.. ujar pak Deni
“iya pak. besok aku berangkat lebih pagi lagi deh. Ujarku.

Tak terasa sudah 3 bulan berlalu dan aku pun dinyatakan berhasil melewati masa percobaan yang ada hingga akhirnya diterima sebagai guru disekolah itu. Penghasilanku di sekolah itu memang lumayan dibandingkan tempat kerjaku yang lama sehingga aku pun mulai bisa menyisihkan uangku untuk menabung. Selama tinggal dikota itu aku memang belum memiliki banyak teman namun lama kelamaan aku mulai akrab dengan para guru disana yang sebagian besar memang sudah berkeluarga bahkan ada yang sudah belasan tahun mengajar disana.

Sekolah itu memang cukup terkenal dan banyak sekali lulusannya yang berprestasi hingga sangat banyak peminatnya. Selama mengajar disana banyak siswa yang dekat denganku karena pada dasarnya sifatku memang agak supel dan mudah bergaul hingga para siswa menyukai cara mengajarku disana yang agak santai dan tak terlalu membebankan para siswa didikanku.

Harus kuakui banyak siswi disana yang memang cukup cantik dan sebagian menggunakan baju seragam yang agak ketat dan rok seragamnya pun terlihat cukup pendek. Sebagai seorang guru tentu aku harus bersikap baik dan memberi contoh pada muridku namun sebagai seorang laki laki tentu saja pemandangan itu sering membuatku salah tingkah ketika sedang mengajar dikelas. Pernah suatu kali ada seorang siswi yang memakai rok seragam cukup pendek dan ketika sedang duduk roknya sedikit tertarik keatas hingga memperlihatkan pahanya yang putih dan mulus membuatku sangat terangsang.

Batangku sempat menegang hebat dan agak menonjol dibalik celanaku hingga kuputuskan untuk segera duduk dibangku agar tak diketahui oleh para murid disana. Salah satu murid yang paling menarik perhatianku dikelas adalah caroline yang wajahnya sangat cantik jelita dengan rambutnya yang dicat sedikit kecoklatan membuatnya terlihat modis sekali. Murid murid disana memang rata rata berasal dari keluarga yang cukup berada sehingga penampilan mereka sangat berbeda dengan murid disekolah tempat mengajarku dulu.

Rata rata kulit mereka juga putih dan mulus seperti kebanyakan para gadis chinese pada umumnya. Sebagai seorang bujangan tentu saja ada keinginanku untuk memiliki salah satu diantara mereka namun rasanya memang agak sulit bagiku untuk mendekati mereka dengan statusku yang merupakan guru mereka.

Setelah hampir setahun bekerja disana lalu aku pun memutuskan untuk pindah ke sebuah rumah kontrakan yang kusewa selama satu tahun kedepan. Karena selama tinggal di rumah pamanku. Istrinya kerap bersikap sinis padaku ketika aku sedang berada dirumah. Mungkin karena aku tak pernah mengeluarkan biaya sepeser pun selama tinggal disana hingga membuatnya bersikap tak ramah padaku.

Suatu hari aku sedang memeriksa hasil pekerjaan rumah para siswa dikelas dan rupanya ada beberapa diantara mereka yang belum mengerjakan PR nya hingga aku pun menyuruh mereka untuk berdiri didepan kelas sebagai hukumannya.

“gung !! kenapa kamu gak mengerjakan tugas yang bapak berikan !! ujarku

“anuu pakk.. anu.. kemarin pas pulang sekolah kan saya kehujanan jadi bukunya pada basah semua. Makanya saya jemur diatas genteng. Ehh.. saya jadikelupaan bikin tugas. Ujar agung

“loh kan kemarin gak hujan gung !! koq bukumu bisa pada basah semua !! kamu jangan bohongi bapak ya !! ujarku

“disini memang gak hujan pak. tapi dirumah saya hujannya deras banget. Kalau bapak gak percaya nanti tanya saja sama tetangga saya. ujar Agung

“kamu itu paling pintar kalau buat alasan. Lagian emangnya bapak gak ada kerjaan nanyain hal itu ke tetangga kamu. ujarku.

“udah pokoknya hari ini selama pelajaran kamu berdiri aja didepan kelas sebagai hukumannya. Ujarku

“itu si Risa juga gak buat tugas pak. koq cuma saya sama Tono yang dihukum didepan kelas. Ujar Agung

“kalau si Risa itu kemarin disuruh kerokin ibunya karena sakit meriang makanya dia ga sempat buat tugas. Kalau alasannya itu, bapak bisa maklumi karena di anak yang berabkti hehe... ujarku 

“udah kalian jangan banyak protes atau bapak akan tambah hukuman kalian nati. Ujarku

“loh gak bisa begitu donk pak. intinya kan dia gak buat tugas kayak kita. Ujar Agung sambil ngeyel

“kamu itu udah malas kerjanya membantah mulu gung. Sekarang kamu berdiri sambil tarik kedua kupingmu kebawah dan angkat sebelah kakimu. Ujarku dengan nada tinggi.
“aduuh jangan deh pak. saya gak membantah lagi koq. Ujar agung
“gak bisa pokoknya kamu lakukan apa yang bapak suruh atau bapak akan laporkan ke kepala sekolah biar kamu kena skorsing berat karena melawan guru. Ujarku.

“gimana Tono ? kamu masih belum puas juga sama hukuman dari bapak ? ujarku
“puas koq pak. pokoknya hukuman bapak adil banget. saya nurut aja deh daripada dapat tambahan hukuman kayak si agung hehe... ujar Tono sambil melirik temannya yang sedang mengangkat sebelah kaki.
Para murid dikelas itu pun tertawa gembira melihat kedua teman mereka yang nakal itu sedang menerima hukumannya kemudian aku pun melanjutkan untuk mengajar pelajaran dikelas hingga selesai.
Semakin hari perasaan cintaku semakin tumbuh pada caroline dan ingin rasanya aku menyatakan perasaanku padanya namun selalu kubatalkan karena berbagai hal. Sebenarnay caroline memang termasuk siswi yang ramah dan cukup dekat denganku dan ia pun sering bertanya banyak hal dan memintaku mengajarinya berbagai pelajaran karena nilainya yang kurang memuaskan.

Siang itu setelah selesai mengajar dikelas lalu caroline menemuiki yang sedang duduk dibangku guru yang ada didepan kelas. Sebagian besar siswa sudah keluar kelas untuk beristirahat sejenak dan aku pun berbincang dengan caroline didalam kelas.

“pak. soal yang tadi kayaknya aku kurang ngerti nih. bapak jelasin lagi donk sebentar aja hehe.. ujarnya sambil membawa bukunya.
“soal yang mana line. Sini biar bapak jelasin lagi. Oh ya memangnya kamu ngak mau istirahat dulu? Lagian Ini kan sudah jam istriraht sekolah.  ujarku
“bentar lagi deh pak. soalnya aku masih penasaran sama soal yang tadi. Ayo pak jelasin sebentar aja. ujarnya

Kemudian ia pun mengambil sebuah bangku dan duduk disampingku sambil menanyakan berbagai soal yang tadi sempat kubahas dikelas namun belum cukup dimengerti olehnya. Saat itu kami pun duduk cukup dekat sehingga aku dapat mencium aroma tubuhnya yang sepertinya memakai parfum yang cukup lembut dan segar.

Saat sedang menjelaskan padanya entah kenapa jantungu seperti berdegub kencang dan dadaku terasa begitu sesak sehingga aku kurang bisa berkonsentrasi untuk mengajarinya.

“hmm gini aja deh line. Kalau mau dibahas semua pasti akan lama lagian bapak harus mempersiapkan bahan untuk mengaajr kelas yang lain sebentar lagi. Kalau kamu mau nanti sepulang sekolah bapak akan ajarin kamu. gimana ? ujarku

“iya boleh deh pak. pak moses jangan lupa nanti abis pulang sekolah. Janji loh pak. ujarnya
“iya tenang aja. bapak gak akan lupa koq kalau janji sama kamu. ujarku
Hampir dua minggu belakangan ini aku selalu memberi pelajaran tambahan pada caroline dikelas sepulang sekolah namun karena tidak enak dengan pihak sekolah maka aku pun terpasksa mengalihakn proses belajar tambahan itu ke tempat lain.

“line kalau kamu mau. Nanti kamu belajar tambahannya dirumah bapak aja ya. Soalnya kemarin bapak ditegur ama pihak sekolah katanya bapak dituduh mencari uang tambahan dengan mengajar les dilingkungan sekolah. Ujarku beralasan.

“iya deh pak. nanti pulang sekolah aku kerumah bapak dulu. Soalnya sebentar lagi kan udah mau ujian pak. ujarnya
Dari cerita yang kudengar kalau caroline semangat belajar karena ayahnya sudah menjanjikan padanya akan diajak liburan ke korea jika ia berhasil mendapat nilai yang bagus disekolahnya. Murid cantik itu memang sudah lama ingin berlibur ke luar negri namun ayahnya selalu menolak karena ia tak pernah mendapat nilai yang memuaskan disekolahnya.

Siang itu sekitar pukul dua tepatnya setelah bubaran sekolah. Aku pun mengajak caroline untuk belajar tambahan dirumah kontrakanku yang letaknya cukup dekat dari sekolahan. Karena tak mau menimbulkan kecurigaan maka aku pun lebih dulu ke rumah sementara caroline berjalan kaki menuju kerumahku.

Aku sengaja tak memberitahukan murid yang lain karena kuatir membuat mereka semua merasa iri karena aku memberikan pelajaran tambahan secara gratis pada salah satu muridku itu. Lagipula pihak sekolah juga melarang para guru disana untuk mengajari les tambahan pada para siswa dengan alasan yang tidak kumengerti.

Setelah aku sampai dirumah aku pun segera bersiap siap dan menuggu caroline datang kerumahku dan tak lama kemudian ia pun tiba disana dan aku pun segera mempersilahkannya masuk kedalam.

“ayo line masuk aja kedalam. Biar nanti belajarnya enak. Ujarku.

Caroline pun duduk diruang depan rumahku dan aku duduk disebelahnya sambil menjelaskan beberapa soal yang ditanyakannya tadi. Udara siang itu memang agak panas dan rumahku hanya mengandalkan sebuah kipas angin kecil diruanga tamu.

Saat itu tubuh Caroline mulai tampak berkeringat dan kegerahan dan sesekali ia menggunakan bukunya untuk mengipasi badannya yang masih mengenakan seragam sekolahnya. Karena masih cukup panas maka aku pun mencoba menawarkannya sebuah minuman dingin kepadanya agar membuat suasana lebih sejuk.

“maaf ya line kamu jadi kepanasan gara gara belajar dirumah bapak. Ujarku
“gapapa koq pak. aku bersabar dikit soalnya tiga hari lagi kan udah mau ujian hehe.. ujarnya
“iya line kalau belajar itu harus semangat jangan kebanyakan alasan kayak teman mu dikelas. Hehe.. ujarku

“oh yaa nanti bapak akan kasih sedikit bocoran mengenai soal ujian yang akan keluar nanti. Tapi kamu jangan kasih tau  siapa siapa ya soal ini. Ujarku dengan suara pelan.

“ahh yang bener pak. asikk pak moses emang guru paling baik deh disekolah. Aku janji deh ga akan kasih tau yang lainnya. Ujarnya dengan wajah berseri seri. 

“nah biar tambah seger biar bapak ambilkan minuman dingin untuk kamu. kamu tunggu sebentar ya. Ujarku

“makasih ya pak. bapak tau aja kalau aku lagi kehausan kayak gini. Ujarnya sambil tersenyum.

Aku segera meninggalkan ruanga tamu dan menuju kearah dapur rumahku lalu menyiapakan sebuah menuman sirup rasa melon yang cukup dingin untuknya. Awalnya aku tak berpikir macam macam namun semakin lama aku mulai berpikiran untuk mengerjainya dirumahku. 

Seingatku aku masih punya sebungkus obat perangsang yang kusimpan didalam lemari pakaianku. Lalu aku pun bergegas mengambilnya dan menuangkannya kedalam minuman dingin tsb. perlahan kuaduk bubuk obat perangsang itu hingga larut dengan air lalu kucicipi sedikit minuman itu dan rasanya sama sekali tak berebeda dengan aslinya.

Dengan perasaan berdebar lalu aku pun memberikan minuman dingin itu padanya dan langsung diambilnya.

“ayo line diminum dulu sirupnya. Biar kamu tambah semangat belajarnya. Ujarku

“iya pak makasih ya. Ujar caroline sambil meneguk minuman dingin itu hingga habis setengahnya.

Rupanya udara panas hari itu membuatnya begitu haus dan wajahnya pun terlihat sedikit berkeringat sementara rambutnya yang panjang terurai kini sudah dijepitnya kearah atas seperti wanita yang hendak mandi.

“gimana line enak kan minumannya. Kamu mau tambah lagi gak ? ujarku

“hmm boleh deh pak. kayaknya aku lagi haus banget nih. jawabnya sambil menyerahkan gelas yang sudah kosong itu.

Dalam waktu singkat dua gelas sirup melon yang telah kucampuri obat perangsang itu pun sudah habis diminumnya dan aku pun semakin tak sabar menunggu reaksinya. Aku kembali ke ruang tengah dan mulai mengajarkannya beberapa soal yang sudah kujanjikan tadi dan sepertinya Ia begitu antusias mengerjakannya.
Tak lama kemudian aku kembali mengajaknya mengobrol dan kali ini obrolanku lebih bersifat pribadi.
“line memangnya kamu belum punya pacar ya. Ujarku ?
“belum pak. soalnya aku belum boleh pacaran dulu sama papaku. Ujarnya

“ohh begitu. Kamu kan cantik pasti banyak deh laki laki yang suka ama kamu. ujarku

“bapak bisaan aja. cantik apaan pak. kayaknya biasa biasa aja deh. Lagian disekolah masih banyak yang lebih cantik koq. Ujarnya sambil mengerjakan soal.

“beneran koq line. Selama bapak mengajar di berbagai sekolah kayaknya kamu murid bapak yang paling cantik hehe.. ujarku

“pak soal yang nomor 3 gimana ya ? ajarin aku donk. Ujarnya

“coba sini bapak lihat dulu. Ujarku sambil menjelaskan padanya.

Ketika ia sedang serius mengerjakan soal tsb diam diam aku berdiri didekatnya dan mencuri pandang pada bagian atas baju seragamnya yang agak tersingkap. Dan terlihat olehku kulitnya yang putih dan halus juga sedikit belahan dadanya yang indah. Caroline yang sedang duduk dan mengerjakan soal tak menduga kalau aku selalu mencuri pandang pada bagian tertentu ditubuhnya hingga membuat batangku berkali kali menegang karenanya.

“glek. Aku menelan air liurku hingga berkali kali setiap kali memperhatikan bagian pahanya yang mulus. Rok seragamnya yang agak pendek dan ketat sangat menggodaku dan ingin rasanya kusingkap rok itu dan meraba bagian dalam pahanya.

Batinku terus bergolak antara rasa bersalah dan rasa penasaran. Sebagai seorang guru tentunya aku harus memberi contoh yang baik bagi para siswaku namun hasratku sebagai seorang laki laki berkata lain. Diusianya yang sudah mendekati 17 tahun membuat caroline terlihat begitu segar dan menggairahkan bagaikan sekuntum bunga yang baru saja mekar ditaman.

Tak lama kemudian ia mulai menunjukan reaksi yang sedikit aneh mungkin karena obat perangsang itu sudah mulai bekerja pada dirinya. Sesekali ia menatapku dengan tatapan yang berbeda dari biasanya. Biasanya ia menatapku dengan tatapan yang kalem dan lembut namun kini tatapannya nampak sangat bergairah dan seperti sedang menginginkan sesuatu untuk memuaskan dirinya.

Jantungku makin berdebar kencang dan aku sempat ragu apakah aksi nekatku ini akan kulanjutkan atau tidak namun dorongan kuat nafsu didadaku semakin tak terkendali saja. Kuputuskan untuk melanjutkan aksi nekatku dan bersiap untuk menanggung semua konsekuensi yang ada. 

“line kalau kamu masih berasa panas mending buka aja kancing atas seragammu. Ujarku dengan penuh keberanian.

“ihh bapak kok ngomongnya kayak gitu sih.. aku jadi malu nih dengernya hehe.. ujarnya
“gapapa line. Daripada kamu ga bisa konsentrasi belajar. Buka satu aja kancing bajumu biar lebih adem ujarku sedikit memaksanya.

“gak ahh pak. aku malu kalau dilihat sama bapak nanti. Ujarnya

“buka aja line. Bapak kan udah kasih tau kamu soal yang bakal keluar saat ujian nanti. Ga ada salahnya kamu juga buka dikit bajumu supaya bapak bisa liat hehe.. kan adil namanya. Ujarku sambil menatap tubuhnya.

“ga mau ah pak.. lagian aku bisa tahan koq kalau cuma panas kayak gini aja. ujarnya

“ya sudah kalau gitu biar bapak bantu bukain kacing seragam mu ya. Ujarku sambil memeluknya dari belakang.

“lohh jangan pak moses. Aku gak mau kayak gini. Ujar caroline

“udah kamu ga usah pura pura lagi line. Bapak tahu kamu udah ga tahan kan pengen dientotin sama bapak. Ujarku sambil terus memeluknya.

Caroline berusaha meronta namun aku merasa sedikit keanehan pada dirinya karena rontaanya itu terlihat hanya fomalitas saja dan pada dasarnya ia begitu menginginkan diriku terus mencumbuinya dari arah belakang.
Saat itu ia yang sedang duduk dibangku kupeluk erat dari arah belakang dan kedua tanganku sibuk meremasi kedua payudaranya yang masih tertutup oleh baju seragam sekolahnya. Buah dadanya terasa begitu kencang dan membuat nafsu birahiku semakin menggelora. Sambil terus meremasi gunung kembarnya lalu kucium dan kuhirupi aroma rambutnya yang harum hingga batangku semakin mengeras saja.

Tanganku terus bergerak dan mulai membuka satu persatu kancing baju seragamnya hingga bagian depan bajunya kini sudah terbuka lebar. Kulihat payudaranya yang tertutup bra berwarna pink nampak begitu menggoda dan membuatku ingin kembali meremasinya seperti tadi. Caroline hanya terdiam ketika tanganku kembali meremasi payudaranya dan rontaannya sudah tak terlihat lagi.

Sepertinya murid cantikku ini sudah sangat terangsang hingga aku dapat dengan leluasa menjarah bagian atas tubuhnya yang nampak begitu menggairahkan.Sambil berdiri dibelakang bangku lalu kucium bibirnya dengan lembut sementara ia hanya diam saja ketika bibirnya yang tipis terus kulumat dengan penuh nafsu.

Ia mendengakkan kepalanya sedikit keatas seolah memberiku kesempatan untuk mencumbui bagian samping lehernya yang indah. Kali ini kusuruh ia untuk berdiri saling berhadapan denganku hingga aku dapat dengan leluasa memeluk dan mencumbui dirinya.
“ahhh… ehhh…. gadis itu kembali mendesah ketika lehernya kucumubui dan kucupang hingga menimbulkan bekas memerah disana.

Lehernya terlihat sangat menggiurkan hingga membuatku semakin lupa diri untuk terus mencumbui dirinya sambil berdiri memeluknya. Kini kulumat lagi bibirnya dan ia membalas lumatan bibirku dan mengeluarkan lidahnya hingga kedua lidah kami pun saling beradu satu sama lainnya. 

Aku memang belum pernah berpacaran selama ini jadi sama sekali tak tahu bagaimana nimkmatnya bercumbu dan berciuman seperti itu namun kali ini aku bisa merasakannya sendiri betapa nikmatnya hal tsb. Gairah didadaku kian memuncak dan membuat nafasku terasa lebih berat dari biasanya lalu kulanjutkan dengan membuka pengait bra yang ada dibagian belakang tubuhnya.

Setelah bra itu terlepas dari tubuhnya lalu kudekatkan kearah wajahku dan kuciumi aroma harumnya dan membuatku semakin melayang dalam kenikmatan birahi. Tatapanku kini tertuju pada kedua gunung kembarnya yang indah dan segera kuremasi dengan gemas hingga ia melenguh keenakan. Tak cukup dengan itu lalu kuhisap payudaranya seperti seorang anak yang sedang menyusu pada ibunya.

Caroline nampak makin terangsang dan ia pun menggunakan tangannya untuk menjambak rambutku dan menekankan kepalaku diantara kedua gunung kembarnya.Kugerakan kepalaku kekanan dan kiri seperti sedang menikmati keadaan disaat wajahku bersentuhan dengan kedua gunung kembarnya.

Aaahhhh…. Ayo terusin pak moses. Ujarnya dengan nafas yang semakin memburu
Kali ini aku agak turun kebawah dan kucumbui bagian perut hingga ia menggelinjang dan terus turun kebawah hingga aku pun berjongkok dihadapannya. Tanganku yang kasar dan agak hitam menelusuri sepasang kakinya yang mulus dan indah.  Kulitnya terasa begitu halus dan lembut ditanganku hingga membuatku semakin lupa diri.Kujulurkan lidahku keluar dan mulai menyapu permukaan kakinya mulai dari bawah hingga kepalaku menyeruak masuk kedalam rok seragamnya.

Lidahku tak henti hentinya menjilati dan menelusuri setiap jengkal tubuh bagian bawahnya hingga mulai basah oleh air liurku. Selanjutnya kutekan tekan bagian luar kemaluanya dengan menggunakan jariku walaupun masih tertutup oleh celana dalamnya. Rasanya sungguh nikmat bisa menjamah celana dalamnya lalu kutekan tekan dengan tanganku hingga ia melenguh nikmat.
Aku kembali berdiri dihadapannya dan kupandangi sesaat wajahnya yang cantik jelita. Kudepak tubuhnya dengan lembut dan kucium bibirnya lagi hingga beberapa menit lamanya. Rasanya sungguh nikmat sekali bisa berciuman dengan gadis secantik dirinya yang selama ini hanya ada dalam angan angan pikiranku saja.

“line kamu pasti belum pernah bercinta kan sebelumnya. Ujarku

Ia terdiam dan hanya menggelengkan kepalanya sementara kedua matanya masih terpejam seperti sedang menikmati proses percumbuan yang sedang kulakukan saat itu. Caroline nampak sudah begitu pasrah dan membiarkan aku menjarah seluruh tubuhnya yang putih dan mulus. Matanya yang sipit masih terpejam ketika tanganku mulai melucuti celana dalam yang dikenakannya.

“line kita lanjutin dikamar aja ya !! ujarku sambil berbisik pelan ditelinganya.
Ia kembali mengangguk sebagai tanda setuju dan aku pun membawanya masuk kedalam kamarku yang tidak begitu luas. Dalam keadaan berdiri aku kembali melumat bibirnya namun ciumanku kini lebih ganas dari sebelumnya  dan kedua tanganku kugunakan untuk memegangi bagian samping kepalanya agar tak bergerak saat aku sedang melumat bibirnya yang indah. 

Caroline mulai gelagapan ketika aku terus melumat bibirnya dengan penuh nafsu dan nafasnya terasa semakin berat saja. Aku semakin tak sabar lalu kusuruh ia untuk berlutut dihadapaku sementara aku sibuk melucuti pakaian ku sendiri hingga terlihat polos dihadapannya.

“ayo line kamu isepin dulu punya bapak. Ujarku sambil menyodorkan batangku pada mulutnya.

Awalnya ia merasa agak jijik dengan batangku yang agak hitam dan berurat disekelilingnya namun aku terus memaksanya agar mau melakukan oral seks tsb. Akhirnya ia pun luruh juga dan bersedia membuka mulutnya hingga aku dapat dengan mudah menyodokan batangku kedalam mulutnya.

Batangku memang agak besar dan panjang hingga mulutnya yang sempit hanya dapat menampung sebagian saja sementara sebagian masih berada diluar. Harus kuakui para laki laki dikampungku memang terkenal memiliki ukuran batang kemaluan yang diatas rata rata hingga tak heran batangku pun terlihat sangat besar dan panjang sekali.

Beberapa saat kemudian aku mulai menggerakan pinggulku sementar kedua tanganku menahan bagian belakang kepalanya agar tak bergerak ketika sedang kugenjot. Rasanya sungguh nikmat sekali bisa mengaduk aduk mulut gadis amoy secantik dirinya hingga batangku terasa makin keras saja seperti sebatang kayu.

Caroline memang belum terbiasa melakukan oral seks hingga beberapa kali ia sempat tersedak dan hampir tak bisa bernafas ketika batangku mengaduk aduk rongga mulutnya yang sempit. Kenikmatan yang kurasakan sangat luar biasa ketika kepala penisku bersentuhan dengan lidahnya yang basah dan lembut membuat diriku serasa melayang diudara.

Kusodok mulutnya dalam tempo yang tak beraturan kadang lambat dan kadang juga cepat dan air liurnya ikut mengalir keluar disamping bibirnya ketika batangku tertarik keluar. Kupandagi lagi wajahnya yang cantik jelita dan matanya yang sipit nampak begitu menggoda hingga membuatku semakin bernafsu dan mempercepat gerakan pinggulku.
Sodokan batangku semakin tak beraturan dan kadang kuarahkan sedikit kesamping hingga pipinya sedikit terdorong keluar oleh sodokan itu. Nafsuku semakin menjadi dan aku tak mau berlama lama menikmati mulutnya maka segera kuhentikan gerakanku dan kutarik keluar batangku yang sudah agak basah oleh air liurnya.

Sesaat kupukul pukulkan batangku yang besar dan keras pada wajahnya yang sedang mendengak keatas hingga aku merasa puas sekali. Selain itu aku juga sempat menggesek gesekan batangku pada permukaan wajahnya hingga terasa cukup nikmat.
Kini kusuruh ia untuk berbaring diatas ranjang dan aku pun semakin tak sabar untuk menikmati tubuhnya yang putih dan mulus. Kusingkap bagian bawah rok seragamnya kearah atas pinggangnya hingga kemaluannya terlihat jelas olehku. 

Aku begitu tergoda dengan hal itu dan kudekatkan wajahku kearah selangkangannya untuk menjilati dan melumat bibir kemaluannya yang nampak menggoda. Sudah lama aku ingin menikamti saat saat seperti ini dimana aku bisa menjilati kemaluan gadis secantik dirinya yang merupakan salah satu siswi tercantik disekolah. Banyak laki laki yang mengharapakan hal ini dan ternyata aku merupakan orang yang beruntung karena bisa merasakan betapa nikmatnya menjilati bibir kemaluannya.

Kemudian aku segera mengambil posisi duduk diantara kedau pahanya yang sudah terbuka lebar dan perlahana kugesekan kepala penisku pada bibir kemaluannya hingga menimbulkan sensasi nikmat yang luar biasa. 

“line bapak udah mau mulai nih. kamu tahan sebentar ya. Ujarku sambil mendorong masuk kepala penisku membelah liang kewanitaannya.
Berkali kali aku gagal melakukannya karena ternyata tak mudah untuk merenggut kegadisannya namun aku tak menyerah dan terus mencoba hingga pada akhirnya batangku berhasil menyeruak cukup dalam hingga separuhnya sudah terbenam.
“arghhh… sakit pak.. pelan pelan.. ujar caroline sambil menggeliat diatas ranjang.
“tahan dikit line. Nanti juga bakal enak koq. Ujarku menenangkannya.

Lalu kutarik sedikit batangku dan kudorong lagi lebih kuat dan kulakukan hal itu hingga berulang kali hingga batangku berhasil menyeruak lebih dalam lagi. Aku semakin tak sabar untuk segera memulai permaianan dan kugerakan pinggulku lebih kuat lagi hingga tubuh murid cantikku itu tersentak sentak diatas ranjang yang tidak begitu besar.

“Plak Plak Plak… batangku semakin cepat saja mengaduk aduk liang kewanitaannya dan membuatnya meringis menahan rasa sakit dan perih yang ditimbulkan akibat gesekan batangku didalam liang kemaluannya.
Batangku memang sangat besar jadi wajar saja jika caroline merasa kesakitan dan tersiksa ketika liang kemaluannya kugenjot dengan cepat dan brutal.
“arghh… arghh.. sakit pak.. sakitt.. ujarnya sambil kedua tangannya sibuk meremasi kain sprei penutup ranjang yang terlihat sudah kusam itu.

Aku merasa sedikit kasihan padanya dan kuturunkan irama genjotanku agar ia dapat menyesuaikan diri dengan ukuran batangku yang besar. Kugenjot tubuhnya secara perlahan dan suaran erang kesakitannya sudah mulai berkurang dan kurasakan liang kemaluannya mulai agak basah sehingga batangku dapat dengan lebih leluasa keluar masuk didalam kemaluannya.

Kini kumiringkan tubuhnya kearah samping lalu sebelah kakinya kupegang dan kuangkat keatas. Batangku terus menggenjotnya dengan posisi tsb dan kulihat ia agak meringis tatkala kuhentakan batangku dengan sangat kuat hingga melesak cukup dalam diliang kewanitaanya.

Tubuh Caroline terasa begitu lezat bagiku sehingga aku tak mau berhenti menyetubuhinya. Staminaku semakin terkuras dan keringatku nampak bercucuran membasahi wajah dan seluruh badanku. Kulihat kulitnya yang putih dan mulus nampak begitu kontras dengan kulitku yang agak hitam dan gelap karena sejak lahir aku memang  seperti ini jadi bukan karena terjemur matahari.

Karena merasa belum puas lalu kuganti lagi posisinya dan kali ini ia menelungkup diatas ranjang hingga aku aku dapat menyodoknya dengan leluasa dari arah belakang. Aku berpegangan pada kedua pundaknya yang masih tertutup oleh baju seragam sekolahnya dan dalam posisi menduduki kedua pahanya lalu kugenjot dengan lebih cepat lagi.
“aaah… aaahh…. Owh…. Ssshhh..  Caroline menceracau tak jelas ketika tubuhnya yang mulus sedang kugenjot dengan sangat cepar sekali. Tubuhnya tersentak sentak diatas ranjang sementara aku terus menghantamnya tanpa henti dari arah belakang. Aku semakin bernafsu saja lalu kujenggut rambutnya yang panjang dengan tangan kananku hingga kepalanya sedikit mendengak kearah atas.

“argh…. Erangannya semakin menjadi jadi dan sepertinya ia begitu menikmati permainan liar yang kulakukan terhadap dirinya. Kuhentakan pinggulku lebih kuat lagi dan membuat nafasku semakin tersengal sengal tapi nafsu didadaku malah semakin bergejolak.
Aku berhenti sejenak dan melucuti baju seragamya yang sudah berantakan hingga bagian atas tubuhnya kini terlihat polos namun masih mengenakan rok seragamnya yang tergulung kearah pinggangnya.

Kali ini kusuruh ia melakukan posisi doggy style dengan bertumpu pada kedua tangan dan lututnya diatar ranjang. Kain sprei penutup ranjang itu terlihat sangat berantakan akibat akitivitas seksual yang kulakukan bersamanya saat itu. Namun suasana yang berantakan itu malah semakin memberi rangsangan pada diriku hingga kuputuskan untuk kembali menggenjotnya dengan sekuat tenagaku.

Semakin lama gerakan pinggulku semakin cepat dan bertenaga hingga tubuhnya berguncang hebat diatas ranjang. Kupegangi kedua sisi pinggangnya dengan sangat kuat agar tubuhnya tak bergerak ketika sedang kugenjot dengan sangat kuat sekali.

“argh.. caroline kembali mengerang hebat dan mulutnya terbuka lebar. Kepalanya sedikit didengakan kearah atas hingga membuatku semakin terangsang. Lalu kuciumi punggungnya yang putih dan mulus dan nampak agak basah oleh keringatnya.

“slurp slurp.. lidahku dengan lincahnya menyapu permukaan punggungnya yang begitu halus dan lembut hingga batangku terasa semakin keras saja. Saat sedang asik mencumbui punggungnya lalu kurasakan tubuh seperti mengejang hebat dan otot tubuhnya pun sedikit menegang. Tubuhnya bergetar hebat dan jepitan liang kewanitaannya terasa semakin kuat mencengkeram batangku disana.

Aaahhh… ia melenguh panjang yang menandakan murid cantiku itu sudah mencapai puncak kenikmatannya saat itu. Tubuhnya bergetar hebat dan agak kelojotan sementara cairan cintanya membajir keluar dari liang kemaluannya yang sedang kugenjot dari arah belakang.

Kuturunkan irama genjotanku agar ia bisa menikmati saat saat klimaksnya lalu kedua tanganku kuarahkan pada kedua payudaranya yang menggantung kearah bawah. Kuremasi dengan lembut kedua gunung kembarnya hingga ia merasa keenakan. Kedua tangannya yang semula menopang bagian depan tubuhnya kini terlihat lemas dan membuat tubuhnya jatuh keatas ranjang sementara pantatnya masih menungging kearahku. Tubuhnya terlihat lemas tak bertenaga dan kumanfaatkan kesempatan ini untuk kembali menghajarnya dengan sekuat tenagaku hingga tubuhnya kembali tersentak sentak.

Kupegangi pinggangnya dengan kuat hingga tubuhnya tak bergerak ketika sedang kugenjot. Tak terasa sudah hampir setengah jam aku menyetubuhinya dan akhirnya kurasakan kepala penisku seperti berkedut hebat dan kuputuskan dengan menambah kecepatan genjotanku hingga akhirnya aku tak snaggup lagi menahan luapan birahi dalam diriku. 

“cret.. crott. Crot.. berkali kali cairan spermaku menyembur keluar membanjiri liang kewanitaanya yang masih sempit itu.

Segera kutarik batangku keluar hingga cairan putih kental yang bercampur dengan darah kegadisannya mengalir keluar. Aku terseyum puas setelah berhasil merenggut kegadisannya lalu kubaringkan tubuhku disampingnya. Kucoba mengatur nafasku yang masih tersengal sambil membelai rambutnya yang panjang namun sudah berantakan. 
 kudekap tubuhnya lalu kubisikan kata kata pujian ditelinganya karena sudah berhasil membawaku pada puncak kenikmatan yang belum pernah kurasakan sebelumnya.

“tubuhmu benar benar nikmat sekali line. Bapak benar benar puas sama kamu. ujaku dengan suara pelan

“kamu juga puas kan. Tanyaku dengan suara pelan.

Ia tak menjawab dan memejamkan matanya namun kepalanya mengangguk pelan sebagai pertanda bahwa ia juga mencapai sebuah kenikmatan bersamaku. Setelah beristirahat sejenak lalu kami pun melakukannya lagi untuk yang kedua kalinya. Namun saat itu muridku terlihat berani dari sebelumnya bahkan tanpa disuruh ia terus mengoral batangku hingga aku merasa kewalahan menghadapi tingkahnya yang liar itu.

Baru kuingat kalau tadi aku memberikan obat perangsang yang cukup banyak pada minumannya hingga membuatnya menjadi begitu agresif terhadapku. Hari itu aku berhasil mengubah muridku dari seorang gadis yang kalem dan lembut menjadi seorang wanita yang haus seks namun sesudahnya aku kerap merasa bersalah padanya karena telah menodai kesuciannya yang telah dijaganya selama ini.

Setelah merasa puas lalu aku pun segera mengantarnya pulang kerumahnya dengan menggunakan sepeda motorku dan berharap suatu hari kami dapat kembali mengulangi perbuatan itu lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4