Langsung ke konten utama

Tergiur Kecantikan Anak Pemilik Kos

Cerita ini bermula saat Aku mendapatkan tempat kos an yang baru. Sudah beberapa hari ini aku mencarinya dan akhirnya aku pun mendapatkan tempat kos yang lebih nyaman dari sebelumnya. Letaknya memang agak masuk kedalam perkampungan namun ada satu hal yang membuatku tertarik untuk tinggal disana. Karena di tempat itu ada anaknya ibu kos yang cantiknya bukan main.

Gadis itu bernama Lia dan dia merupakan mahasiswi dari sebuah kampus swasta. Saat Aku melihatnya seketika penisku begitu tegang karena penampilan Lia sangat cantik dan seksi.
Sebelumnya Aku bertanya untuk mencari sebuah tempat kos padanya dan ia pun menjawabnya
“Iya , masih ada satu kamar kok Kak”.
Dengan jawaban seperti itu , Aku langsung tak pikir lama-lama dengan suara yang lembut dan halus menjadikan penis Aku semakin bersemi.
Ibu Pemilik kos yang merupakan seorang janda juga sangat ramah padaku namun sehari hari ia bekerja sebagai guru disebuah sekolah yang letaknya cukup jauh dari rumah tsb. Menurutnya ibunya sering ditugaskan ke luar kota untuk mengajar ditempat lain selama beberapa minggu sehingga terkadang ia hanya sendiri saja dirumahnya

Mengetahui hal itu aku pun langsung mengambil kamar kos tsb yang memang bersebelahan dengan pemilik rumahnya. Tempat kos itu memang agak jauh dari tempat kosan teman temanku yang lain namun itu tak jadi masalah bagiku asalkan aku bisa mendekati Lia yang merupakan anak dari pemilik rumah kos.
Beberapa hari kemudian aku pundah sudah pindah ke tempat kos baruku itu. Ketika aku sedang berdiri diluar, kulihat Lia sedang teleponan dengan seseorang sambil duduk didepan teras rumahnya.
“ wow.  kesempatan buat ku nih. . ? ucapku.
Begitu melihat Lia selesai menelepon maka aku pun segera menghampirinya dan langsung kusapa dengan penuh semangat.
Lia

“ Hay lagi ngapaian nih ? ucapku dengan sambil tersenyum.
“ lagi santai aja nih kak. ucap Lia dengan membalas senyumku
“abis telponan sama siapa tuh tadi ? ujarku.
“ oh itu Pacarku Kak .. . ? jawab Lia.
Hatiku langsung hancur ketika mendengar jawabannya. Ternyata dia sudah mempunyai pacar. Ampun deh. Tapi pembicaraan kami pun tetap berjalan walau kutahu dia sudah punya gebetan.
Aku memang tak putus asa dan mencoba agar lebih akrab dengannya. Siapa tau kalau nanti dia lagi bosan atau bête dengan pacarnya aku bisa mendekatinya.
Diam diam kuperhatikan wajah cantiknya yang sungguh mempesona dan tak bosan untuk dipandang
“Kok.. kakak Liatin Lia seperti itu sih  ? tanya Lia
Aku yang bengong kemudian tersadar.
“ Eh ternyata Lia hidungnya besar juga ya. . ? jawab Aku.
“Kalau orang punya ciri-ciri seperti itu, orang nya sering beruntung lho ? ucap Aku.
“ Lha memangnya ada apa Kak? Tanya Lia
“ Ya iyalah beruntung ! coba kalau kecil kayak hidung kucing. Gimana tuh nanti.  ujarku
Lia seketika langsung tertawa. Manis banget senyumnya ngeliat dia tertawa. Pada akhirnya pada malam itu Aku berhasil ngobrol begitu laama dan tertawa bersama Lia.
Bahkan setelah cerita tentang hidung itu Lalu Lia mengatakan ia juga mempunyai tanda lahir yang unik dipundaknya.
“masa sih tanda lahir ? kayaknya itu cuma tattoo deh. Kataku sambil menuduhnya
“Beneran kok Kak ini tanda lahir!” balasnya.
“Gak percaya ah. . .!
Pasti kamu orangnya suka tato kan. . !
Harus dicek nih!” tuduh Aku.
Dia malah tertawa ngekek. Aku begitu senang.. Dan paginya, Aku sempetin dulu joging pagi. Dengan lari di tempat dan push up ringan sudah jadi rutinitas pagi buat Aku.
Punya badan tegap dan berotot memang inilah Aku.
Walaaah. . .. tiba-tiba Aku denger suara cebar-cebur dari kamar mandi.
Aku usut dari mana asal suara tersebut, ternyata persis bersebelahan dengan dinding disebelah kamar yang Aku tempati. Ternyata disebelahnya kamar mandi tho. . . !
Aku coba mendengar suara gemercik air tersebut. Ternyata suara kemudian adalah suara nyanyian seorang gadis.
Tidak salah lagi, itu suara Lia!

Aku begitu seksama dan menikmati suara nyanyiannya. Merdu dan apik banget.. !
Akhirnya timbul pikiran kotor Aku. Dengan dinding tembok yang sebenarnya tidak terlalu tinggi itu bisa Aku panjat!
Akhirnya dengan cepat, otak Aku berfikir mesum. Bagaimana caranya untuk memanjat dinding yang tingginya seperti ini. Setelah yakin orang tua Lia sudah berangkat pergi berdagang dan Lia pasti sendirian di rumah, Aku nekat untuk ngintipin Lia mandi.
Dengan panjatan kursi, akhirnya Aku bisa mencapai ujung tembok paling atas. Pelan-pelan Aku angkat kepala untuk melihat pemandangan di dalam kamar mandi.
Dan ternyata memang benar, rupanya Lia sedang mandi sambil bernyanyi. Tak kusangka wajah manisnya itu ternyata punya tubuh yang sangat seksi. Dari ujung rambut hingga ujung kakinya dapat Aku liat secara jelas.
Dengan tetek yang montok bergelantungan. Kulitnya putihnya yang sebagian tertutup dengan busa-busa sabun. Hingga rambut-rambut halus yang tumbuh didaerah memeknya dapat terlihat sanagat jelas. Tanpa sadar sudah membuat batang kontol Aku langsung mengeras.
Lia masih asyik menggosok-gosok bagian tubuhnya dengan sabun,Yang membuat Aku tak tahan dengaan kondisi tangannya yang meremas teteknya sendiri. Terpaan busa sabun dari teteknya yang putih licin oleh sabun membuat Aku serasa mau horny. Kemudian , Lia membilas sabunnya dengan mengguyurkan air.
Kulitnya makin terlihat putih bercahaya dan pada berikutnya bagian selangkangannya yang dicuci dengan air. Diluar dugaan Aku, ternyata Lia menjamaahi dan mengelus-elus bagian memeknya. Aku berfikir Lia melakukan pembersihan di daerah memeknya.
Ternyata, Lia begitu nikmat dengan mengelus-elus daerah yang berbulu tersebut. Aku liat matanya sudah merem-merem keenakan.
“Ohh Yessss. . .. Lia sedang masturbasi. . .!”

Baru kali ini Aku melihat secara langsung dengan mata kepala sendiri ada seorang cewek yang masturbasi. Secara jelas Aku menonton Lia yang tengah keasyikan memainkan jarinya di bibir memeknya. Secara tak sadar Aku jadi lupa diri kalau sebenarnya posisi Aku sangat terlihat. Bisa bahaya kalau sampai ketahuan oleh Lia.
Malu deh jadinya kalo ketahuan , lagi satu hari ngekos ditempat orang sudah berlaku mesum seperti ini. Ternyata dingklik yang menjadi pijakan Aku untuk mengganjal kursi tak sanggup lagi menahan pijakan Aku.Akhirnya dingklik tersebut meleset,Dan Lia jadi kaget dan menghentikan adegan masturbasinya.
“Mampuss deh.. kalo Lia sampai tau!” batin dengan rasa cemas.
Aku langsung menghentikan tontonan sebentar. Aku segera turun dari dinding yang Aku panjat buru- buru. Ternyata Lia menyadari dirinya diintip. Lia segera mengenakan handuk dan pakainnya lalu buru-buru keluar kamar mandi.
Aku segera menuju pintu kamar mandi untuk menghalangi dan menenangkan Lia, kalau-kalau Lia bisa berteriak. Bisa mateng Aku kalau dia nanti akan mengadu ke Bapak Ibunya setelah pulang dari berdagangnya
Aku yang buru-buru melintasi pintu kamar mandi langsung bertumbukan dengan Lia yang baru saja keluar kamar mandi.Kemudian handuk Lia langsung lepas, dan Lia terjatuh.
“Sorii..Sorii. .. “

Dengan kata kata itu yang bisa terucap dari mulut Aku sambil membantu Lia untuk berdiri. Aku langsung mengambil handuknya. Dan nampaknya Lia kelabakan ketika handuknya hampir saja copot. Lia tidak memakai apa-apa kecuali handuk yang membuat teteknya menyembul kelihatan.
“Kakak, barusa ngintipin Lia yah?” tanya Lia
Dengan menundukkan kepalanya, Lia menunduk mungkin karena dia malu. Karena baru saja dia melakukan masturbasi. Aku jadi ngerasa berdosa.
“Kakak minta maaf ya.. Kakak menyesal banget”
Aku ucapin itu dengan nada memelas. Lia cuma mengangguk tapi masih menunduk. Tangannya masih memegang handuknya erat-erat. Tak lama setelah itu dia berjalan pelan kedalam rumahnya sambil menahan malu. Matanya berkaca-kaca. Aku jadi tambah merasa bersalah.
“Blum ada lho yang ngeliat Lia begituan. . ?”
“ Kok kakak berani sih?” suaranya lirih.
Akhirnya Aku anterin Lia ke kamarnya. Aku bimbing dia menuju kamarnya. Dibenak Aku semuanya campur aduk. Perasaan bersalah udah membuat dia ketakutan. Mungkin saja bagi cewek hal seperti itu bisa membuatnya trauma.

Setelah sampai dikamar Lia, Aku malah memeluknya. Terlintas dipikiran Aku, kalau cewek sedang sedih begitu cara untuk menenangkannya hanyalah dengan di peluk ,menurut teori Aku yang pernah Aku lakukan .
“Lia . . .. ,Kakak minta maaf ya . . ”
Aku bisikin itu ke telinganya. Sekali lagi Lia mengangguk. Dari pelukan, Aku beralih mendekap Lia. Aku langsung saja cium pipinya kemudian bibirnya. Kemudian dengan naluri Aku, tangan Aku juga ikut memainkan perannya meremas dada Lia dari luar handuknya.
“Kakak! Sedang ngapaain nih. . .!” ucap Lia kaget.
Dalam teori Aku, kepalang becek , basah aja sekalian!
Tanggung ketahuan ngintipin Lia mandi, kenapa gak Aku tidurin aja sekalian?
Mumpung ada kesempatan !!

Aku kemudian men dorong Lia ke tempat tidurnya. Pintu kamarnya segera Aku kunci. Dan kemudian handuknya dengan mudah Aku lepas. Bibir Lia Aku lumat dan beradu dengan lidah. Tangan Aku menjamah teteknya yang semok. Lia sedikit berontak dan kakinya berulah gak karuan.
“Kakaaaakk..” Lia berteriak.

Aku mulai cemas. Nanti kalau ada warga yang dengar gimana?

Aku bisa dihajar masa. Akhirnya Aku menghentikan aksi birahi Aku. Aku mutusin untuk membujuk Lia pelan-pelan. Sambil mengelus-elus pundaknya dan membelai rambutnya Aku ngomong pelan-pelan.
“ Lia, tenang aja yaa.. kakak gak bermaksud ngapa-ngapain Lia”.
“Kakak gak mungkin menyakiti Lia karena kakak Akung banget sama Lia..”.ucap Aku.
Lalu Aku cium leher Lia, tangan Aku mulai lagi main-main mengelus teteknya, meremas dan mengelus kemudian turun ke daerah memeknya.
“Kakak, Lia mohon jangan ya kak. .” Lia memelas ketakutan.
“Lia pokoknya santai aja yaa.. Kakak gak akan nyakitin Lia. Kakak Akung sama Lia.”
Tangannya terus mendorong-dorong Aku. Lia sangat ketakutan setengah mati. Aku terus memberikan rangsangan dengan terus menciumi leher Lia. Kemudian turun dan menjilati puting teteknya yang merona.
Dan tangan kanan Aku mengelus-elus daerah memeknya. Jari tengah mulai Aku masukkan ke selakangan memeknya. Aku terus mainkan itu pelan-pelan.
“Kakak.. Lia mohon, Lia belom pernah begituan kak.. . .”
“ Lia takut.. . . .” Lia masih memelas.
Tangannya terus menahana tangan kanan Aku yang menjamah didaerah bibir memeknya. Aku cuma jawab permohonan Lia dengan ciuman dan kuluman dibibirnya. Aku terus lumat bibir Lia dan bibir memeknya dilumat jari tengah Aku. Perlahan Aku masukan jari tengah Aku dengan pelan-pelan.
Terasa daerah memeknya Lia sudah basah. Mengetahui daerah memeknya nya sudah basah dan licin, Aku jadi yakin kalau sebenarnya Lia juga pingin menikmati permainan Aku. Kayaknya Lia juga sudah tidak menunjukkan perlawanan yang kuat.
“Lia. . . “.
“Kakak masukin jari kakak pelan-pelan ya.”
“ Kagak sakit kok..”
“ Lia tenang aja yaa..”
Belum lagi Lia memberikan persetujuannya, jari tengah Aku terus saja masuk ke memeknya. Akhirnya jawaban Lia Cuma erangan dan desahan. Aku terus mainkan dengan memasukkan jari tengah Aku kedalam memeknya sedikit demi sedikit.
Akhirnya bisa masuk jari Aku!
“Kakak.. Lia takut kak..” Lia terus ngomong.
Tapi kakinya malah membuka lebar dan sesekali nafasnya agak berat. Aku yakin Lia sebenarnya mungkin saja sering bermasturbasi.
Cewek-cewek seperti Lia mungkin saja cewek hyperseks yang sering memuaskan dirinya dengan masturbasi sendiri.

Seperti yang Aku liat barusan di kamar mandi. Aku makin sibuk dengan tangan kiri Aku membelai rambutnya, mulut Aku sesekali mengisap dan menjilati putingnya, dan tangan kanan Aku memasukkan jari kedalam liang memek Lia yang makin banjir dengan cairan dan licin.
Akhirnya Aku gak tahan lagi. Dengan sekejap segera Aku lepaskan semua pakaian Aku hingga kami berdua sudah benar-benar telanjang bulat. Segera Aku tindih tubuh Lia yang tergeletak.
“Lia, kita coba masukin yuk.. !!”
“Tahan sedikit ya.. “
“Mungkin sedikit nyeri.”
Lia dengan lugunya mengangguk.
Tampaknya Lia sudah diliputi gejolak birahi yang gak bisa di kontrol. Aku makin birahi dan bersemangat. Perlahan Aku sempret-sempretkan penis Aku yang udah tegang dari tadi ke bibir memeknya Lia. Lia yang makin terangsang gak bisa berbuat apa-apa selain pasrah.
Jiwa raganya sudah diliputi hasrat seks. Setelah penis Aku licin dengan cairan Lia, perlahan Aku tancapkan penis Aku ke dalam liang memek Lia. Walaupun pekerjaan Aku halus dan pelan, tetap saja Lia merintih kesakitan.
Sekarang penis Aku tercampur dengan cairan licin dari Lia dan darah virginnya. Kemudian Lia menangis, Namun bibirnya terus mengeluarkan suara
“Arrhhh.. ahhhh.. kakak..”

Aku gak mau ambil pusing. Aku sibuk dengan mengobrak abrik memek Lia yang sangat sempit agar batang penis Aku bisa masuk lebih dalam lagi. Dibantu dengan cairan pelicin Lia yang sudah banjir, penis Aku bisa masuk semuanya.
Aku terus menggenjot dengan maju mundur batang penis Aku. Sesekali Aku cium dan jilatin leher Lia hingga ke teteknya. Kemudian putting nya Aku emut dan sedot sekuat-kuatnya.
Akhirnya Aku meliat tanda-tanda Lia akan birahi kembali. Segera Aku atur dengan kecepatan goyangan Aku.
Aku pun pengen keluar dan klimaks. Akhirnya Lia lebih dahulu mencapai klimaks dan berteriak
“Kakakk…. . ”
Berurutan setelah itu Aku juga keluar menyemprotkan cairan pejuh Aku didalam memeknya.
“Aaaaahhh.. Ahhhh.. Lia..”
Aku ngecrooot. .. . . . .
“Croooott. . . . .Jrooot……Criiiit. . .. “
Beberapa kali semburan dengan menekan penis Aku sedalam-dalamnya kedalam liang memeknya. Lia pun menjepitkan pahanya.
Akhirnya untuk beberapa saat kita menikmati dan merasakan nikmatnya bagaimana orgasme yang sebenarnya. Beberapa saat setelah itu terasa kedut- kedut dan denyutan dari memeknya
penis Aku yang masih menancap dan belum Aku cabut. Batang penis Aku itu Aku biarin sampai lemas didalam memeknya Lia. Aku terus perhatikan wajah menawan Lia yang lemas sayu setelah Aku renggut bunga keperawanannya.

Sesaat Aku jadi tak tega dan kasihan telah melakukan ini semua kepada Lia. Kembali Aku elus-elus dan benerin rambutnya yang berantakan. Aku tatap matanya dalam-dalam sambil berkata pelan
“Lia, maukah kamu jadi pacar kakak?” Lia hanya diam.
Aku tau dia udah punya pacar. Tapi Aku sama sekali gak tau apa yang mau Aku katakan selain itu kepada Lia.
Aku pasang kembali celana dan keluar dari kamar Lia. Lia masih terdiam lemas dan sayu diranjangnya dan belum memakai pakaiannya. Aku udah siap dengan segala resiko dari perbuatan Aku barusan.Setelah itu Aku langsung berkemas di dalam kamar kos Aku.
“Mungkin setelah ini Lia akan mengadukan semua itu ke orang tuanya dan Aku bakal di pidana kan” pikir Aku.
Siang harinya, Aku sudah selesai beres-beres barang-barang. Aku pengen cabut duluan sebelum Aku di usir sama orang tuanya Lia. Atau mungkin saja hal yang lebih buruk bakal terjadi ke Aku. Ternyata pintu kamar kos Aku diketuk.
Setelah Aku buka ternyata Lia. Aku persilahkan Lia masuk. Lia pun masuk kedalam kamar Aku. Lia melihat Aku sudah berkemas dengan barang-barang siap-siap mau kabur.
“Kakak mau kemana?” tanya Lia. Aku cuma diam.
“Kakak gak boleh pergi!”
Lia takut.. !

“Gimana coba kalau Lia sampai hamil?”
“Kakak harus bertanggungjawab untuk semua ini!” kata Lia lirih.
“Baiklah kakak tak akan pergi. Kakak akan tanggungjawab kalau terjadi apa-apa”.
“Tapi kakak mohon jangan mengadu sama orang tua Lia ya..”permintaan Aku.
Lia hanya mengangguk, dan dengan matanya masih sembab karena menangis.
Aku jadi kasihan, akhirnya Lia Aku peluk lagi. Seminggu setelah itu, Aku dan Lia Cuma diam-diam dan tak ada tegur sapa.Tapi akhirnya Aku mencoba beranikan diri lagi untuk menegurnya dan mengajaknya bercanda lagi.
Akhirnya, Aku bisa ngajakin Lia untuk berhubungan badan lagi. Ya. . .Kadang dikamar kos Aku, kadang dikamar dia. Bahkan dia sempat tidur di kamar Aku, padahal orang tuanya ada dirumah. Ternyata Lia selalu diliputi sex gairah.
Permainan birahi ini kami semakin hari semakin variasi. Dalam waktu tak kurang dari seminggu, Lia sudah berani menelan habis sperma yang Aku semburin didalam mulutnya.

Permainan terlarang kami terus berlanjut karena kami berdua sama sama diliputi gairah birahi yang sangat liat. Walaupun status hubunganku dengannya belum jelas hingga saat ini  namun aku tetap menjalaninya sementara Lia juga masih tetap berhubungan dengan pacarnya.
Tapi kalau soal bercinta sepertinya dia lebih memilih diriku. Hampir setiap malam aku sering mengajaknya main ke dalam kamar kosku dan melakukan hubungan badan sebagai pengantar tidur malamnya. Setelah puas barulah ia pulang kerumahnya melalui pintu samping tempat kos ku hingga tak terlihat oleh orang tuanya.
Sejak saat itulah tingkah lakunya mulai berubah. Ternyata Lia juga suka main dengan pacarnya. Padahal dulu aku pernah bertanya kedia “apa pernah begituan ama cowoknya? Dan ia bilang belum pernah. Tapi setelah aku selidiki aplikasi pesan singkat didalam hpnya ternyata mereka juga pernah melakukannya. Sepertinya setelah keperawanannya ku renggut, ia mulai berubah menjadi cewek binal dan haus seks hingga ketagihan untuk melakukan hal itu lagi. Bahkan ia pernah mengatakan bahwa ia ingin sekali dirinya digarap oleh dua cowok sekaligus yaitu aku dan pacarnya.
“aku terkejut dan tak habis pikir membayangkannya. Mengapa cewek yang dulunya begitu polos dan pemalu bisa berubah menjadi sebinal itu.
Kalau dipikir pikir aku sangat beruntung karena mendapatkan sebuah kamar kos dengan fasilitas yang memuaskan dan tak pernah kudapat dirumah kos lainya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Draft Amarah Para Buruh 21

Draft Amarah Para Buruh 20

Lust in Broken Home 4

Lust In Broken Home 5

Terjebak Didalam Kelas

Akibat Kena Gendam Tetanggaku

Kisah Tragis Dikebun Karet

Amarah Para Buruh 10

Amarah Para Buruh 17

Binalnya Ibu Tiriku 4