Cerita ini bermula saat Aku mendapatkan
tempat kos an yang baru. Sudah beberapa hari ini aku mencarinya dan akhirnya
aku pun mendapatkan tempat kos yang lebih nyaman dari sebelumnya. Letaknya
memang agak masuk kedalam perkampungan namun ada satu hal yang membuatku
tertarik untuk tinggal disana. Karena di tempat itu ada anaknya ibu kos yang
cantiknya bukan main.
Gadis itu bernama Lia dan dia merupakan
mahasiswi dari sebuah kampus swasta. Saat Aku melihatnya seketika penisku
begitu tegang karena penampilan Lia sangat cantik dan seksi.
Sebelumnya Aku bertanya untuk mencari
sebuah tempat kos padanya dan ia pun menjawabnya
“Iya , masih ada satu kamar kok Kak”.
Dengan jawaban seperti itu , Aku langsung
tak pikir lama-lama dengan suara yang lembut dan halus menjadikan penis Aku
semakin bersemi.
Ibu
Pemilik kos yang merupakan seorang janda juga sangat ramah padaku namun sehari
hari ia bekerja sebagai guru disebuah sekolah yang letaknya cukup jauh dari
rumah tsb. Menurutnya ibunya sering ditugaskan ke luar
Mengetahui hal itu aku pun
langsung mengambil kamar kos tsb yang memang bersebelahan dengan pemilik
rumahnya. Tempat kos itu memang agak jauh dari tempat kosan teman temanku yang
lain namun itu tak jadi masalah bagiku asalkan aku bisa mendekati Lia yang
merupakan anak dari pemilik rumah kos.
Beberapa hari kemudian aku
pundah sudah pindah ke tempat kos baruku itu. Ketika aku sedang berdiri diluar,
kulihat Lia sedang teleponan dengan seseorang sambil duduk didepan teras
rumahnya.
“ wow. kesempatan buat ku nih. . ? ucapku.
Begitu melihat Lia selesai
menelepon maka aku pun segera menghampirinya dan langsung kusapa dengan penuh
semangat.
Lia |
“ Hay lagi ngapaian nih ? ucapku dengan sambil tersenyum.
“ lagi santai aja nih kak.
ucap Lia dengan membalas senyumku
“abis telponan sama siapa
tuh tadi ? ujarku.
“ oh itu Pacarku Kak .. . ?
jawab Lia.
Hatiku langsung hancur
ketika mendengar jawabannya. Ternyata dia sudah mempunyai pacar. Ampun deh.
Tapi pembicaraan kami pun tetap berjalan walau kutahu dia sudah punya gebetan.
Aku memang tak putus asa
dan mencoba agar lebih akrab dengannya. Siapa tau kalau nanti dia lagi bosan
atau bête dengan pacarnya aku bisa mendekatinya.
Diam diam kuperhatikan
wajah cantiknya yang sungguh mempesona dan tak bosan untuk dipandang
“Kok.. kakak Liatin Lia
seperti itu sih ? tanya Lia
Aku yang bengong kemudian
tersadar.
“ Eh ternyata Lia hidungnya
besar juga ya. . ? jawab Aku.
“Kalau orang punya ciri-ciri
seperti itu, orang nya sering beruntung lho ? ucap Aku.
“ Lha memangnya ada apa
Kak? Tanya Lia
“ Ya iyalah beruntung !
coba kalau kecil kayak hidung kucing. Gimana tuh nanti. ujarku
Lia seketika langsung
tertawa. Manis banget senyumnya ngeliat dia tertawa. Pada akhirnya pada malam
itu Aku berhasil ngobrol begitu laama dan tertawa bersama Lia.
Bahkan setelah cerita
tentang hidung itu Lalu Lia mengatakan ia juga mempunyai tanda lahir yang unik
dipundaknya.
“masa sih tanda lahir ?
kayaknya itu cuma tattoo deh. Kataku sambil menuduhnya
“Beneran kok Kak ini tanda
lahir!” balasnya.
“Gak percaya ah. . .!
Pasti kamu orangnya suka
tato kan. . !
Harus dicek nih!” tuduh Aku.
Dia malah tertawa ngekek. Aku
begitu senang.. Dan paginya, Aku sempetin dulu joging pagi. Dengan lari di
tempat dan push up ringan sudah jadi rutinitas pagi buat Aku.
Punya badan tegap dan
berotot memang inilah Aku.
Walaaah. . .. tiba-tiba Aku
denger suara cebar-cebur dari kamar mandi.
Aku usut dari mana asal
suara tersebut, ternyata persis bersebelahan dengan dinding disebelah kamar
yang Aku tempati. Ternyata disebelahnya kamar mandi tho. . . !
Aku coba mendengar suara
gemercik air tersebut. Ternyata suara kemudian adalah suara nyanyian seorang
gadis.
Tidak salah lagi, itu suara
Lia!
Aku begitu seksama dan
menikmati suara nyanyiannya. Merdu dan apik banget.. !
Akhirnya timbul pikiran
kotor Aku. Dengan dinding tembok yang sebenarnya tidak terlalu tinggi itu bisa Aku
panjat!
Akhirnya dengan cepat, otak
Aku berfikir mesum. Bagaimana caranya untuk memanjat dinding yang tingginya
seperti ini. Setelah yakin orang tua Lia sudah berangkat pergi berdagang dan
Lia pasti sendirian di rumah, Aku nekat untuk ngintipin Lia mandi.
Dengan panjatan kursi,
akhirnya Aku bisa mencapai ujung tembok paling atas. Pelan-pelan Aku angkat
kepala untuk melihat pemandangan di dalam kamar mandi.
Dan ternyata memang benar,
rupanya Lia sedang mandi sambil bernyanyi. Tak kusangka wajah manisnya itu
ternyata punya tubuh yang sangat seksi. Dari ujung rambut hingga ujung kakinya
dapat Aku liat secara jelas.
Dengan tetek yang montok
bergelantungan. Kulitnya putihnya yang sebagian tertutup dengan busa-busa
sabun. Hingga rambut-rambut halus yang tumbuh didaerah memeknya dapat terlihat
sanagat jelas. Tanpa sadar sudah membuat batang kontol Aku langsung mengeras.
Lia masih asyik
menggosok-gosok bagian tubuhnya dengan sabun,Yang membuat Aku tak tahan dengaan
kondisi tangannya yang meremas teteknya sendiri. Terpaan busa sabun dari
teteknya yang putih licin oleh sabun membuat Aku serasa mau horny. Kemudian ,
Lia membilas sabunnya dengan mengguyurkan air.
Kulitnya makin terlihat
putih bercahaya dan pada berikutnya bagian selangkangannya yang dicuci dengan
air. Diluar dugaan Aku, ternyata Lia menjamaahi dan mengelus-elus bagian
memeknya. Aku berfikir Lia melakukan pembersihan di daerah memeknya.
Ternyata, Lia begitu nikmat
dengan mengelus-elus daerah yang berbulu tersebut. Aku liat matanya sudah
merem-merem keenakan.
“Ohh Yessss. . .. Lia
sedang masturbasi. . .!”
Baru kali ini Aku melihat secara
langsung dengan mata kepala sendiri ada seorang cewek yang masturbasi. Secara
jelas Aku menonton Lia yang tengah keasyikan memainkan jarinya di bibir
memeknya. Secara tak sadar Aku jadi lupa diri kalau sebenarnya posisi Aku
sangat terlihat. Bisa bahaya kalau sampai ketahuan oleh Lia.
Malu deh jadinya kalo
ketahuan , lagi satu hari ngekos ditempat orang sudah berlaku mesum seperti
ini. Ternyata dingklik yang menjadi pijakan Aku untuk mengganjal kursi tak
sanggup lagi menahan pijakan Aku.Akhirnya dingklik tersebut meleset,Dan Lia
jadi kaget dan menghentikan adegan masturbasinya.
“Mampuss deh.. kalo Lia
sampai tau!” batin dengan rasa cemas.
Aku langsung menghentikan
tontonan sebentar. Aku segera turun dari dinding yang Aku panjat buru- buru.
Ternyata Lia menyadari dirinya diintip. Lia segera mengenakan handuk dan
pakainnya lalu buru-buru keluar kamar mandi.
Aku segera menuju pintu
kamar mandi untuk menghalangi dan menenangkan Lia, kalau-kalau Lia bisa
berteriak. Bisa mateng Aku kalau dia nanti akan mengadu ke Bapak Ibunya setelah
pulang dari berdagangnya
Aku yang buru-buru
melintasi pintu kamar mandi langsung bertumbukan dengan Lia yang baru saja
keluar kamar mandi.Kemudian handuk Lia langsung lepas, dan Lia terjatuh.
“Sorii..Sorii. .. “
Dengan kata kata itu yang
bisa terucap dari mulut Aku sambil membantu Lia untuk berdiri. Aku langsung
mengambil handuknya. Dan nampaknya Lia kelabakan ketika handuknya hampir saja
copot. Lia tidak memakai apa-apa kecuali handuk yang membuat teteknya menyembul
kelihatan.
“Kakak, barusa ngintipin
Lia yah?” tanya Lia
Dengan menundukkan
kepalanya, Lia menunduk mungkin karena dia malu. Karena baru saja dia melakukan
masturbasi. Aku jadi ngerasa berdosa.
“Kakak minta maaf ya..
Kakak menyesal banget”
Aku ucapin itu dengan nada
memelas. Lia cuma mengangguk tapi masih menunduk. Tangannya masih memegang
handuknya erat-erat. Tak lama setelah itu dia berjalan pelan kedalam rumahnya
sambil menahan malu. Matanya berkaca-kaca. Aku jadi tambah merasa bersalah.
“Blum ada lho yang ngeliat
Lia begituan. . ?”
“ Kok kakak berani sih?”
suaranya lirih.
Akhirnya Aku anterin Lia ke
kamarnya. Aku bimbing dia menuju kamarnya. Dibenak Aku semuanya campur aduk.
Perasaan bersalah udah membuat dia ketakutan. Mungkin saja bagi cewek hal seperti
itu bisa membuatnya trauma.
Setelah sampai dikamar Lia,
Aku malah memeluknya. Terlintas dipikiran Aku, kalau cewek sedang sedih begitu
cara untuk menenangkannya hanyalah dengan di peluk ,menurut teori Aku yang
pernah Aku lakukan .
“Lia . . .. ,Kakak minta
maaf ya . . ”
Aku bisikin itu ke
telinganya. Sekali lagi Lia mengangguk. Dari pelukan, Aku beralih mendekap Lia.
Aku langsung saja cium pipinya kemudian bibirnya. Kemudian dengan naluri Aku,
tangan Aku juga ikut memainkan perannya meremas dada Lia dari luar handuknya.
“Kakak! Sedang ngapaain
nih. . .!” ucap Lia kaget.
Dalam teori Aku, kepalang
becek , basah aja sekalian!
Tanggung ketahuan ngintipin
Lia mandi, kenapa gak Aku tidurin aja sekalian?
Mumpung ada kesempatan !!
Aku kemudian men dorong Lia
ke tempat tidurnya. Pintu kamarnya segera Aku kunci. Dan kemudian handuknya
dengan mudah Aku lepas. Bibir Lia Aku lumat dan beradu dengan lidah. Tangan Aku
menjamah teteknya yang semok. Lia sedikit berontak dan kakinya berulah gak
karuan.
“Kakaaaakk..” Lia
berteriak.
Aku mulai cemas. Nanti
kalau ada warga yang dengar gimana?
Aku bisa dihajar masa.
Akhirnya Aku menghentikan aksi birahi Aku. Aku mutusin untuk membujuk Lia
pelan-pelan. Sambil mengelus-elus pundaknya dan membelai rambutnya Aku ngomong
pelan-pelan.
“ Lia, tenang aja yaa..
kakak gak bermaksud ngapa-ngapain Lia”.
“Kakak gak mungkin
menyakiti Lia karena kakak Akung banget sama Lia..”.ucap Aku.
Lalu Aku cium leher Lia,
tangan Aku mulai lagi main-main mengelus teteknya, meremas dan mengelus kemudian
turun ke daerah memeknya.
“Kakak, Lia mohon jangan ya
kak. .” Lia memelas ketakutan.
“Lia pokoknya santai aja
yaa.. Kakak gak akan nyakitin Lia. Kakak Akung sama Lia.”
Tangannya terus
mendorong-dorong Aku. Lia sangat ketakutan setengah mati. Aku terus memberikan
rangsangan dengan terus menciumi leher Lia. Kemudian turun dan menjilati puting
teteknya yang merona.
Dan tangan kanan Aku
mengelus-elus daerah memeknya. Jari tengah mulai Aku masukkan ke selakangan
memeknya. Aku terus mainkan itu pelan-pelan.
“Kakak.. Lia mohon, Lia belom
pernah begituan kak.. . .”
“ Lia takut.. . . .” Lia
masih memelas.
Tangannya terus menahana
tangan kanan Aku yang menjamah didaerah bibir memeknya. Aku cuma jawab
permohonan Lia dengan ciuman dan kuluman dibibirnya. Aku terus lumat bibir Lia
dan bibir memeknya dilumat jari tengah Aku. Perlahan Aku masukan jari tengah Aku
dengan pelan-pelan.
Terasa daerah memeknya Lia
sudah basah. Mengetahui daerah memeknya nya sudah basah dan licin, Aku jadi
yakin kalau sebenarnya Lia juga pingin menikmati permainan Aku. Kayaknya Lia
juga sudah tidak menunjukkan perlawanan yang kuat.
“Lia. . . “.
“Kakak masukin jari kakak
pelan-pelan ya.”
“ Kagak sakit kok..”
“ Lia tenang aja yaa..”
Belum lagi Lia memberikan
persetujuannya, jari tengah Aku terus saja masuk ke memeknya. Akhirnya jawaban
Lia Cuma erangan dan desahan. Aku terus mainkan dengan memasukkan jari tengah Aku
kedalam memeknya sedikit demi sedikit.
Akhirnya bisa masuk jari Aku!
“Kakak.. Lia takut kak..”
Lia terus ngomong.
Tapi kakinya malah membuka
lebar dan sesekali nafasnya agak berat. Aku yakin Lia sebenarnya mungkin saja
sering bermasturbasi.
Cewek-cewek seperti Lia
mungkin saja cewek hyperseks yang sering memuaskan dirinya dengan masturbasi
sendiri.
Seperti yang Aku liat
barusan di kamar mandi. Aku makin sibuk dengan tangan kiri Aku membelai
rambutnya, mulut Aku sesekali mengisap dan menjilati putingnya, dan tangan
kanan Aku memasukkan jari kedalam liang memek Lia yang makin banjir dengan
cairan dan licin.
Akhirnya Aku gak tahan
lagi. Dengan sekejap segera Aku lepaskan semua pakaian Aku hingga kami berdua
sudah benar-benar telanjang bulat. Segera Aku tindih tubuh Lia yang tergeletak.
“Lia, kita coba masukin
yuk.. !!”
“Tahan sedikit ya.. “
“Mungkin sedikit nyeri.”
Lia dengan lugunya
mengangguk.
Tampaknya Lia sudah
diliputi gejolak birahi yang gak bisa di kontrol. Aku makin birahi dan
bersemangat. Perlahan Aku sempret-sempretkan penis Aku yang udah tegang dari
tadi ke bibir memeknya Lia. Lia yang makin terangsang gak bisa berbuat apa-apa
selain pasrah.
Jiwa raganya sudah diliputi
hasrat seks. Setelah penis Aku licin dengan cairan Lia, perlahan Aku tancapkan
penis Aku ke dalam liang memek Lia. Walaupun pekerjaan Aku halus dan pelan, tetap
saja Lia merintih kesakitan.
Sekarang penis Aku
tercampur dengan cairan licin dari Lia dan darah virginnya. Kemudian Lia
menangis, Namun bibirnya terus mengeluarkan suara
“Arrhhh.. ahhhh.. kakak..”
Aku gak mau ambil pusing. Aku
sibuk dengan mengobrak abrik memek Lia yang sangat sempit agar batang penis Aku
bisa masuk lebih dalam lagi. Dibantu dengan cairan pelicin Lia yang sudah
banjir, penis Aku bisa masuk semuanya.
Aku terus menggenjot dengan
maju mundur batang penis Aku. Sesekali Aku cium dan jilatin leher Lia hingga ke
teteknya. Kemudian putting nya Aku emut dan sedot sekuat-kuatnya.
Akhirnya Aku meliat
tanda-tanda Lia akan birahi kembali. Segera Aku atur dengan kecepatan goyangan Aku.
Aku pun pengen keluar dan
klimaks. Akhirnya Lia lebih dahulu mencapai klimaks dan berteriak
“Kakakk…. . ”
Berurutan setelah itu Aku
juga keluar menyemprotkan cairan pejuh Aku didalam memeknya.
“Aaaaahhh.. Ahhhh.. Lia..”
Aku ngecrooot. .. . . . .
“Croooott. . . .
.Jrooot……Criiiit. . .. “
Beberapa kali semburan
dengan menekan penis Aku sedalam-dalamnya kedalam liang memeknya. Lia pun
menjepitkan pahanya.
Akhirnya untuk beberapa
saat kita menikmati dan merasakan nikmatnya bagaimana orgasme yang sebenarnya.
Beberapa saat setelah itu terasa kedut- kedut dan denyutan dari memeknya
penis Aku yang masih
menancap dan belum Aku cabut. Batang penis Aku itu Aku biarin sampai lemas
didalam memeknya Lia. Aku terus perhatikan wajah menawan Lia yang lemas sayu
setelah Aku renggut bunga keperawanannya.
Sesaat Aku jadi tak tega
dan kasihan telah melakukan ini semua kepada Lia. Kembali Aku elus-elus dan
benerin rambutnya yang berantakan. Aku tatap matanya dalam-dalam sambil berkata
pelan
“Lia, maukah kamu jadi
pacar kakak?” Lia hanya diam.
Aku tau dia udah punya
pacar. Tapi Aku sama sekali gak tau apa yang mau Aku katakan selain itu kepada
Lia.
Aku pasang kembali celana dan
keluar dari kamar Lia. Lia masih terdiam lemas dan sayu diranjangnya dan belum
memakai pakaiannya. Aku udah siap dengan segala resiko dari perbuatan Aku
barusan.Setelah itu Aku langsung berkemas di dalam kamar kos Aku.
“Mungkin setelah ini Lia
akan mengadukan semua itu ke orang tuanya dan Aku bakal di pidana kan” pikir Aku.
Siang harinya, Aku sudah
selesai beres-beres barang-barang. Aku pengen cabut duluan sebelum Aku di usir
sama orang tuanya Lia. Atau mungkin saja hal yang lebih buruk bakal terjadi ke Aku.
Ternyata pintu kamar kos Aku diketuk.
Setelah Aku buka ternyata
Lia. Aku persilahkan Lia masuk. Lia pun masuk kedalam kamar Aku. Lia melihat Aku
sudah berkemas dengan barang-barang siap-siap mau kabur.
“Kakak mau kemana?” tanya
Lia. Aku cuma diam.
“Kakak gak boleh pergi!”
Lia takut.. !
“Gimana coba kalau Lia
sampai hamil?”
“Kakak harus
bertanggungjawab untuk semua ini!” kata Lia lirih.
“Baiklah kakak tak akan
pergi. Kakak akan tanggungjawab kalau terjadi apa-apa”.
“Tapi kakak mohon jangan
mengadu sama orang tua Lia ya..”permintaan Aku.
Lia hanya mengangguk, dan
dengan matanya masih sembab karena menangis.
Aku jadi kasihan, akhirnya
Lia Aku peluk lagi. Seminggu setelah itu, Aku dan Lia Cuma diam-diam dan tak
ada tegur sapa.Tapi akhirnya Aku mencoba beranikan diri lagi untuk menegurnya
dan mengajaknya bercanda lagi.
Akhirnya, Aku bisa ngajakin
Lia untuk berhubungan badan lagi. Ya. . .Kadang dikamar kos Aku, kadang dikamar
dia. Bahkan dia sempat tidur di kamar Aku, padahal orang tuanya ada dirumah.
Ternyata Lia selalu diliputi sex gairah.
Permainan birahi ini kami
semakin hari semakin variasi. Dalam waktu tak kurang dari seminggu, Lia sudah
berani menelan habis sperma yang Aku semburin didalam mulutnya.
Permainan terlarang kami
terus berlanjut karena kami berdua sama sama diliputi gairah birahi yang sangat
liat. Walaupun status hubunganku dengannya belum jelas hingga saat ini namun aku tetap menjalaninya sementara Lia
juga masih tetap berhubungan dengan pacarnya.
Tapi kalau soal bercinta
sepertinya dia lebih memilih diriku. Hampir setiap malam aku sering mengajaknya
main ke dalam kamar kosku dan melakukan hubungan badan sebagai pengantar tidur
malamnya. Setelah puas barulah ia pulang kerumahnya melalui pintu samping
tempat kos ku hingga tak terlihat oleh orang tuanya.
Sejak saat itulah tingkah
lakunya mulai berubah. Ternyata Lia juga suka main dengan pacarnya. Padahal
dulu aku pernah bertanya kedia “apa pernah begituan ama cowoknya? Dan ia bilang
belum pernah. Tapi setelah aku selidiki aplikasi pesan singkat didalam hpnya
ternyata mereka juga pernah melakukannya. Sepertinya setelah keperawanannya ku
renggut, ia mulai berubah menjadi cewek binal dan haus seks hingga ketagihan
untuk melakukan hal itu lagi. Bahkan ia pernah mengatakan bahwa ia ingin sekali
dirinya digarap oleh dua cowok sekaligus yaitu aku dan pacarnya.
“aku terkejut dan tak habis
pikir membayangkannya. Mengapa cewek yang dulunya begitu polos dan pemalu bisa
berubah menjadi sebinal itu.
Kalau dipikir pikir aku
sangat beruntung karena mendapatkan sebuah kamar kos dengan fasilitas yang
memuaskan dan tak pernah kudapat dirumah kos lainya.
Komentar
Posting Komentar